Selasa, 13 Januari 2009

KERJASAMA PENDIDIKAN RI-RUSIA

MENINGKAT JALINAN KERJA SAMA PENDIDIKAN RI-RUSIA

London, 14/1 (ANTARA) - Jumlah mahasiswa Indonesia di Rusia diharapkan dapat terus meningkat seiring dengan kerja sama antar universitas semakin intens terutama dengan adanya kemajuan dan perubahan pesat yang dicapai kedua negara yang membawa dampak positif bagi kerja sama bilateral di bidang pendidikan.

Hal itu kesimpulan umum dari pertemuan di Pusdiklat Deplu Jakarta antara Pemerintah RI yang diwakili oleh Deplu, Diknas dan KBRI Moskow dengan Kedubes Rusia dan Pusat Kebudayaan Rusia (PKR) pada Selasa.

Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya, dalam keterangannya kepada Korespoden Antara London, Selasa mengatakan bahwa terdapat semangat bekerja sama yang kuat dari kedua belah pihak untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang saat ini baru berjumlah 93 orang.

Kegiatan kerja sama itu antara lain akan diwujudkan dalam bentuk joint selection (seleksi bersama) terhadap calon penerima beasiswa Rusia di Jakarta. "Ini merupakan langkah maju karena akan meningkatkan kualitas penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria kedua belah pihak," ujar Kapusdiklat Deplu Darmasjah Djumala.

Menurut M. Aji Surya, sampai saat ini, jumlah mahasiswa Indonesia yang studi di Rusia kalah jauh dibanding mahasiswa asal Cina, Vietnam, Korea Selatan maupun Malaysia yang mencapai ribuan.

Salah satu kendala yang dihadapi mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia asal Indonesia adalah uang saku yang diberikan terlalu minim sehingga harus nombok biaya hidup tambahan.

Disamping itu, ada aturan umum yang menyebutkan mahasiswa asing dilarang melakukan pekerjaan yang menghasilkan uang.

Untuk menyiasati keadaan tersebut maka Departemen Pendidikan Nasional akan mengupayakan adanya tambahan pembiayaan bagi penerima beasiswa Rusia yang jumlahnya mencapai 25 orang pada setiap tahunnya.

Di sisi lain, Pemerintah RI sangat berharap agar jumlah penerima beasiswa tersebut diprioritaskan untuk mahasiswa S2 dan S3, ujar M. Aji Surya menambahkan bahwa kerja sama antar universitas yang dirintis KBRI Moskow dalam empat bulan terakhir segera menuai hasil.

Departemen Pendidikan mengalokasikan sebagian anggarannya untuk membiayai kuliah S2 dan S3 secara penuh bagi dosen tetap perguruan tinggi (PT) negeri maupun swasta guna menimba ilmu di negeri beruang putih tersebut. "Prosedurnya mudah, yakni mendaftar ke Diknas dengan membawa rekomendasi dari rektor masing-masing," tambah Kapusdiklat.

Menurut rencana, Wakil Rektor Universitas Negeri Politeknik St. Petersburg yang sedang berkunjung ke Indonesia akan meneken kerja sama dengan UI, ITB dan UNHAS.

Sementara itu, universitas unggulan dari Rusia lain yang menunggu kerja sama dengan PT di Indonesia adalah Universitas Bauman, Universitas Negeri St. Petersburg, Peoples, Friendship University of Russia (RUDN) dan Universitas Negeri Rostov.

KBRI Moskow kini tengah mengutus satu tim untuk menjajagi kerja sama sambil memberikan kuliah umum tentang Rusia dan peluang belajar di Rusia di UI, ITB, UIN Yogyakarta, UGM, UNPAD dan UNHAS.

"Dengan kegiatan yang simultan ini diharapkan kerja sama pendidikan kedua negara segera meningkat dengan pesat dalam waktu dekat," ujar Ketua Tim yang juga Wakil Dubes RI Moskow, A Agus Sriyono. (U-ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/Z002/Z002) 14-01-2009 00:20:54

Tidak ada komentar: