Jumat, 02 April 2010

INDONESIA PUSAKA BERGEMA DI LAPANGAN MALIEVELD DENHAAG

INDONESIA PUSAKA BERGEMA DI LAPANGAN MALIEVELD DENHAAG

Denhaag, 2/ 4 (ANTARA) - Lagu Indonesia Pusaka , mengema di lapangan Malieveld, Denhaag membuat pengunjung Pasar Malam Indonesia larut dalam buaian akan kenangan pada tanah air yang telah lama mereka tinggalkan.

Penyanyi keroncong kawakan, Sundari Sukotjo yang berduet bersama Andre Hehanusa mengajak pengunjung untuk bernyanyi bersama, bahkan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda J.E. Habibie tampil di panggung membawakan bagian terakhir lagu ciptaan Ismail Marzuki.

Penyelenggaraan Pasar Malam Indonesia yang berlangsung hingga 5 April itu , secara resmi dibuka Mantan Menlu Belanda Dr Bernard Rudolf Bot, Kamis sore merupakan Pasar Malam Indonesia pertama yang digelar KBRI Denhaag bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Selain lagu Indonesia Pusaka, Sundari Sukotjo, juga melantunkan lagu Bengawan Solo yang membangkitkan kembali kenangan masyarakat Indonesia yang lama tinggal di Belanda, dan bahkan larut saat Sundari Sukotjo melantunkan lagu Bulan Purnama dalam Bahasa Belanda.

Tepukan meriah dan dendangan lagu Bengawan Solo karya Gersang mendapat sambutan dari para pengunjung Pasar malam Indonesia yang merupakan Pasar Malam Indonesia pertama yang digelar KBRI Denhaag bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Hadir dalam acara pembukaan Dirjen Pemasyaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo serta Johannes van Baalen dan Jacques Brijl yang mendapat anugerah Bintang Maha Putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Acara pembukaan Pasar Malam Indonesia yang berlangsung meriah di panggung hiburan sejak pagi hari menampilkan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya Tari Piring, penampilan Perkusi Anak anak dari Kota Prabumulih , Tari Tongkonan dari Toraja, Sulawesi Selatan.


Kembalikan Pasar Malam

Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, J E Habibie dalam sambutannya mengatakan bahwa ia ingin mengembalikan kembali Pasar Malam Indonesia yang disebutkannya merupakan kegiatan yang bersifat non komersial melainkan suatu ikatakan emosional antara Indonesia dan Belanda.

Dalam kesempatan itu Dubes menyampaikan penghargaannya kepada Mayor of Den Haag yang memberikan dukungan pada acara yang diikuti berbagai daerah seperti Pemda Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Surabaya, Universitas Diponegoro, Yayasan Budi Mulya Jogyakarta.
"Melalui event ini saya ingin membawa kembali kegiatan pasar malam tradisional yang orisinil dan otentik dari Indonesia berupa penampilan musik, tarian dan kuliner dari berbagai daerah dan sekaligus pengenalan produk ekspor, bisnis dan kesempatan investasi," ujarnya.

Menurut Dubes, Pasar Malam Indonesia bukanlah menjadi saingan dengan pasar malam besar yang kemudian berubah nama menjadi Tong Tong Fair yang telah menjadi kalender event di Den Haag.

Pasar Malam Indonesia merupakan perayaan dari ikatan emosionil yang panjang antara Indonesia dan Belanda dan membagi impian dan aspirasi untuk generasi mendatang.

Indonesia dan Belanda mempunyai hubungan yang unik dan latar belakang sejarah yang unik . Paling tidak ada sekitar 1,7 juta orang Belanda yang mempunyai ikatakan emosionil, hubungan darah, maupun pengalaman.

Di satu sisi ratusan orang Jawa Suriname, Maluku yang dibesarkan di Belanda dan juga dari daerah Batak, Minangkabau, Minahasa, Bugis, Papua dan daerah lainnya yang masih memegang teguh tradisi, budaya dan bahasa dari daerahnya.

Indonesia dan Belanda mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan lebih lanjut dalam meningkatkan kerjasama bilateral, wisata, perdagangan dan investasi serta pendidikan.

Belanda merupakan pasar utara Indonesia di Eropa, ditahun 2009 tercatat sekitar 140.000 wisatawan Belanda ke Indonesia dan diharapkan akan terus meningkat dengan kembalinya Garuda terbang ke Belanda mulai Juni mendatang.

Selama kegiatan Pasar Malam Indonesia juga digelar temu bisnis dengan pengusaha Belanda yang difasilitisasi KBRI Belanda di antaranya dengan Pemda Sumatera Selatan yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Moehamad Jhonson dan Propinsi Kalimantan.
Ketua Umum Pasar Malam Indonesia, Firdaus Dahlan mengatakan pada hari pertama pembukaan Pasar Malam Indonesia sebanyak enam ribu tiket terjual habis seharga lima Euro, belum termasuk tamu undangan dan para pengisi acara.
Selama berlangsung Pasar Malam Indonesia para pengunjung dapat menikmati kekayaan kuliner Indonesia dengan nuansa tanah air, sambil menyaksikan penampilan sejumlah artis terkemuka Indonesia, selain Sundari Soekotjo, Leo AFI, Andre Hehanusa, sementara dari Belanda tampil kelompok Night Breakers, Blue Diamond (Riem de Wolff) dan Marabunta.(U-ZG)

(T.H-ZG/B/J006/B/J006) 02-04-2010 20:35:48

Tidak ada komentar: