Minggu, 25 April 2010

PEMENTASAN SENDRATARI RAMAYANA BERBAHASA ARAB DI MAROKO

PEMENTASAN SENDRATARI RAMAYANA BERBAHASA ARAB DI MAROKO

London, 25/4 (ANTARA) - Pergelaran sendratari Ramayana berbahasa Arab mendapat sambutan sekitar 300 penonton terdiri atas anak anak dan remaja di Festival Teater Internasional untuk Pemuda di Taza, sekitar 350 kilometer dari Rabat.

Dutabesar Indonesia untuk Maroko Tosari Widjaja kepada ANTARA London pada Minggu menyatakan acara itu digelar KBRI Maroko untuk mengisi Festival Teater Internasional untuk Pemuda ke-11 tersebut.

Penonton sejak awal memberikan sambutan tak henti dari satu adegan ke adegan lain, karena cerita dengan diselingi adegan kocak menarik anak-anak dan remaja.

Menurut Dutabesar, kegiatan tahunan itu diselenggarakan Kementerian Budaya Maroko atas perintah Raja Mohammed VI, bekerjasama dengan Asosiasi Teater Maroko, berlangsung sejak 22 April.

Dikatakannya, Kementerian Kebudayaan Maroko minta kesediaan Indonesia mengikuti acara tahunan itu dan bahkan mengajak Indonesia melakukan kerjasama di pentas antara seniman Indonesia dengan Maroko.

Selain Indonesia, sejumlah negara asing ikut dalam cara itu, antara lain Arab Saudi, Oman, Tunisia, Bahrain, Sudan, Mesir, Burkina Faso, Prancis, Pantai Gading, Polandia, dan Maroko sebagai tuan rumah.

Untuk tahun depan, panitia secara resmi meminta kesertaan Indonesia kembali, katanya, dengan menambahkan bahwa untuk pertama kali masyarakat Maroko menikmati penampilan drama klasik Ramayana berbahasa Arab.

Menurut dia, pemilihan Ramayana Indonesia karena merupakan kisah unik, yang belum pernah disaksikan.

Dialog dan narasi drama disampaikan dalam bahasa Arab, yang mudah dimengerti untuk kalangan anak-anak dan remaja.

Drama Ramayana tersebut ditampilkan Masyarakat Indonesia di Maroko, yang dilatih hanya dalam waktu dua bulan oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Rabat. Sebagian besar pemainnya mahasiswa Indonesia, yang merasa puas, karena ikut menjadi duta bangsa melalui kebudayaan.

Seusai pementasan, mulai dari panitia setempat hingga penonton minta berfoto dengan pemain, yang masih mengenakan busana tarinya, yang bewarna-warni.

Drama itu merupakan penampilan pertama Indonesia di teater tersebut, yang juga mendapatkan penghargaan dari direktur festival itu, M Bellaisi.

Tosari Widjaja menyampaikan keinginan Indonesia melaksanakan kerjasama di bidang kesenian dengan Maroko.

Indonesia akan terus memromosikan seni dan budayanya kepada khalayak maroko guna mempererat kerjasama kedua negara itu, katanya.

Pergelaran itu diliputan media massa setempat, yang menanggapi baik acara itu dengan liputan oleh Radio Television du Maroc, RTM dan TV 2M.

(U.ZG)
(T.H-ZG/B/B002/B002) 25-04-2010 19:17:29

Tidak ada komentar: