Selasa, 20 April 2010

WALIKOTA PALU BELAJAR OLAH SAMPAH DI SWEDIA

WALIKOTA PALU BELAJAR OLAH SAMPAH DI SWEDIA

London, 20/4 (ANTARA) - Delegasi kota Palu, Sulawesi Tengah, yang dipimpin Walikota Palu, H. Rusdy Mastura melakukan kunjungan kerja ke Swedia guna mewujudkan kerjasama dengan kota Boras dalam pengolahan sampah di kota Palu untuk dijadikan biogas atau biofuel.

Walikota Palu didampingi pejabat Pemda terkait, akademisi dari Universitas Tadulako, anggota DPRD Sulawesi Tengah, Bappeda, ujar Sekretaris Satu KBRI Swedia, Dody Sembodo Kusumonegoro, MA kepada korespodnen ANTARA London, Selasa.

Dalam pertemuan dengan Walikota Boras, Ulrik Nilsson dan dewan kota Boras, Rektor dan Dekan Departemen engineering Universitas Boras, pejabat perusahaan pengolahan sampah Sobacken dan pusat riset SP, delegasi Indonesia didampingi Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Stockholm, Elmar Lubis.

Menurut Dody Sembodo Kusumonegoro, MA, selain mengadakan pertemuan Walikota Boras, Walikota Palu juga mengelar business lunch dengan Menteri Perdagangan Swedia Ewa Bjorling.

Kunjungan di Swedia difokuskan pada perencanaan kerjasama pengolahan sampah antara kedua kota Palu dan Boras dan merupakan kelanjutan dari dua pertemuan sebelumnya di kota Palu, ujarnya.

Sebelumnya walikota kota Boras dan jajaran pejabatnya, seperti universitas Boras, perusahaan pengolahan sampah dan riset melakukan kunjungan dan peninjauan situasi penanganan sampah di kota Palu baru baru ini.

Dody Sembodo Kusumonegoro, MA mengatakan penandatangan Letter of Intent (LOI) sebelumnya akan dilanjutkan dengan MOU dan pembentukan komite bersama.

Diharapkan dalam waktu dekat dilakukan langkah awal dengan pengiriman beberapa mahasiswa program S2 dari Universitas Tadulako ke Universitas Boras serta pembentukan komite yang melibatkan berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah, lembaga akademik, dan pihak terkait lainnya.

Dari hasil pertemuan disepakati salah satu langkah yang adalah menciptakan kesadaran masyarakat terhadap sampah dan mengubah mindset masyarakat terhadap sampah.

Sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Faktor pendidikan sangat penting yang dimulai dari usia dini hingga beranjak dewasa.

Delegasi berkesempatan melakukan peninjauan ke tempat sarana pengolahan sampah mulai dari proses pemilahan hingga pembakaran dan supply hasil energi yang dihasilkan.

Peninjauan ke pabrik perusahaan besar di kota tersebut yang mendaur ulang hasil produksinya.

Selain itu juga mengadakan kunjungan ke pusat pendidikan terhadap lingkungan dimana terdapat berbagai fasilitas belajar untuk anak-anak mulai dari usia 5 tahun hingga 18 tahun.

Dalam peninjauan ini memberikan berbagai alternatif bagi delegasi untuk dapat diterapkan di Palu sesuai dengan kondisi setempat.

Kota Boras merupakan salah satu kota pelopor dalam pengolahan sampah menjadi sumber energi di Swedia. Kota yang dulunya pernah menjadi pusat tekstil di Swedia tersebut mulai 1985 mulai melakukan pendidikan masyarakat tentang arti pentingnya pengolahan sampah.

Pendidikan dimaksud terus berlangsung hingga sekarang. Saat ini hampir seluruh sarana transportasi publik di kota tersebut menggunakan bahan bakar biogas yang dihasilkan dari pengolahan sampah. (U-ZG)

(T.H-ZG/B/S006/S006) 20-04-2010 16:41:00

Tidak ada komentar: