Kamis, 29 April 2010

PENGAMAT : PEMERINTAH PERLU DUKUNG KELAHIRAN PERUSAHAAN KELAS DUNIA

PENGAMAT : PEMERINTAH PERLU DUKUNG KELAHIRAN PERUSAHAAN KELAS DUNIA

London, 29/4 (ANTARA) - Faktor kewirausahaan semata tidak cukup untuk melahirkan perusahaan kelas dunia dari Indonesia, karena fakta di beberapa negara menunjukkan tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dan dukungan pemerintah.


Demikian pendapat Farell Sutantio dari Said Business School Universitas Oxford dan Hensi Margaretta dari Universitas York, dalam diskusi Inovasi dan Pengembangan Bisnis, yang digelar Indonesia in Motion di Inggris.

Panitia diskusi Indonesian in Motion, Mohamad Susilo, kepada koresponden Antara London, Kamis, mengatakan, diskusi yang digelar berseri oleh masyarakat dan pelajar Indonesia di Inggris itu adalah upaya memberikan masukan bagi kemajuan Indonesia.


Farell Sutantio mengatakan, mengubah perusahaan besar menjadi perusahaan kelas dunia tidak bisa hanya mengandalkan faktor kewirausahaan melainkan dukungan pemerintah dengan menciptakan iklim dunia usaha yang kondusif dan stabilitas politik.


Mahasiswa yang sedang menekuni bidang administrasi bisnis ini mengambil contoh Mercedes Benz, raksasa otomotif Jerman. Dukungan pemerintah terhadap industri otomotif di negara tersebut sangat besar, ujar Farell Sutantio.


"Di Jerman, banyak sekali perusahaan-perusahaan kecil yang mampu menghasilkan barang berkualitas tinggi, yang kemudian dipakai Mercedes untuk membuat kendaraan yang handal," ujarnya.


Menurut Farell Sutantio, hal seperti ini sering tidak ditemukan di Indonesia. Melahirkan unit-unit usaha kecil yang bisa memasok produk bagus untuk kemudian dipakai perusahaan besar, tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua dasawarsa.


Upaya pengembangan dan alih pengetahuan memerlukan waktu setidaknya satu generasi. "Harus diakui, basis pengetahuan kita masih kalah dibandingkan beberapa negara lain," kata Sutantio.


Senada dengan Sutantio, Hensi Margaretta, mengatakan, untuk melahirkan perusahaan kelas dunia setidaknya harus ada inovasi, prasarana, dan dukungan pemerintah.


Di Jepang, banyak bisnis raksasa yang dimulai dari bisnis kecil. "Namun, karena riset dan inovasi mereka sangat hebat, maka industri berkembang dengan sangat pesat," ujar Margaretta.


Inovasi ini, menurut Margaretta, memerlukan proteksi pemerintah. Di beberapa negara maju, pemerintah melakukan perlindungan terhadap perusahaan besar yang penting, terutama dalam pemenuhan hajat hidup bangsa.

Mahasiswi jurusan bisnis di Universitas York ini juga menyoal peralatan industri di Indonesia yang ketinggalan zaman. Industri di negara-negara maju ditunjang peralatan modern berbasiskan teknologi tinggi.

Di Indonesia, kebanyakan peralatan sudah tua sehingga mengakibatkan produksi tidak bekerja maksimal. Akibatnya, hasil secara kuantitas dan kualitas tidak dapat bersaing di pasar global, ujarnya.


"Jangankan untuk menjadi perusahaan berkelas dunia, untuk mengembangkan perindustrian di Indonesia saja masih terseok-seok. Sudah saatnya bangkit dengan melakukan terobosan-terobosan dalam inovasi," demikian Margaretta.

(U-ZG)
(T.H-ZG/B/M012/M012) 29-04-2010 19:24:16

Tidak ada komentar: