Selasa, 15 Mei 2012

PEZIARAH LOURDES


JENAZAH PEZIARAH LOURDES DITERBANGKAN RABU

         London, 16/5 (ANTARA) - Jenazah mendiang Daria Hermawan,  peziarah Lourdes asal Indonesia yang meninggal dunia dalam kecelakaan, menurut rencana akan diterbangkan melalui Amsterdam dengan pesawat KLM 809, Rabu malam 20.55 waktu setempat.

        Jenazah mendiang Daria Hermawan diharapkan tiba di Jakarta pada Kamis, 17 Mei, pukul 17.20 WIB.

        Pemulangan jenazah Daria Hermawan yang saat ini disemayamkan di rumah duka di kota Montargis,  ke Indonesia didampingi Nanne Hermawan,  kakak kandung mendiang, demikian Minister Counsellor KBRI Arifi Saiman kepada ANTARA di London, Rabu.

        Dikatakannya untuk proses pemulangan peziarah lainnya, pihak Ritz Travel akan melakukan pengaturan lebih lanjut. Proses pemulangan mereka akan diupayakan menggunakan maskapai penerbangan yang sama seperti pada saat keberangkatan, yakni Emirates.

        Arifi Saiman mengatakan, proses penanganan korban kecelakaan bis peziarah asal Indonesia tujuan Lourdes di Prancis saat ini secara umum sangat memuaskan dan menggembirakan.

        Selain dukungan pelayanan medis yang sangat baik, terdapat beberapa faktor lain di luar itu seperti keterlibatan para rohaniawan dalam proses penyembuhan para korban, ujarnya.

        Para rohaniawan berperan memberikan bimbingan spiritual kepada para korban. Beberapa rohaniawan Indonesia yang sedang studi di Paris, Putranto dan Sutam  bertugas di Orleans secara khusus dihadirkan membantu meneguhkan rasa keimanan dan mempercepat proses penyembuhan para korban.

        Kehadiran para imam Katolik, salah satu diantaranya Romo Herman yang berdomisili di wilayah Orleans, diharapkan mampu memberikan kesejukan dan ketenangan batin bagi para korban dalam menghadapi musibah ini.

        Selain dukungan doa dari rohaniawan, ungkapan simpati dan perhatian juga datang dari pemerintah, dalam hal ini KBRI Paris, dan warga Indonesia di Prancis seperti Dokter Nani, dokter setempat asal Indonesia.

        Perhatian ini sangat memberikan andil yang berarti bagi proses pemulihan kondisi kesehatan para korban sekaligus membantu korban agar tidak merasa sendirian pada saat menghadapi musibah di negeri asing.   
   Selain itu juga kunjungan Duta Besar RI Paris ke para korban yang dirawat di tiga rumah sakit yang lokasinya berjauhan satu sama lain merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Indonesia.

        Kunjungan pertama dilakukan di rumah sakit CHR Orleans La Source. Di rumah sakit CHR Orleans La Source, terdapat empat peziarah yang menjalani perawatan medis, yaitu Gunawan Godwijaya, Lintong Simandjuntak, Sri Muliati, dan Rosalina Sutanti Gunawan.

        Dari Orleans dilanjutkan ke rumah sakit CHR Montargis. Sebanyak lima peziarah menjalani perawatan medis di rumah sakit CHR Montargis, yaitu Apang Sutisna, Agus Santoro Chandra Seputra, Oei Henni Irawati, Romo Agustinus Mandfred Habur, dan Nanne Hermawan.

        Setelah menemui para korban di rumah sakit CHR Montargis, Dubes dan rombongan mengunjungi dua korban luka ringan lainnya, yaitu Siman dan Caecilia Mudjiati, yang menjalani perawatan di rumah Sakit CHR Gien.

        Rumah sakit CHR Orlean La Source merupakan rumah sakit utama sekaligus rumah sakit rujukan di wilayah ini. Karena itu, para korban dengan kondisi kritis dan luka berat dirujuk ke rumah sakit CHR Orleans La Source.

        Mengingat jarak rumah sakit CHR Orleans La Source cukup jauh dari lokasi kecelakaan, maka  korban dengan kondisi kritis dan luka berat dievakuasi dengan menggunakan helikopter untuk segera mendapatkan penanganan medis.

        Para korban, yang meninggal dan luka berat dan ringan, dibawa ke rumah sakit CHR Montargis yang berjarak sekitar 60 kilometer dari kota Orleans. Selebihnya dibawa ke rumah sakit CHR Gien.

        Sampai dengan Selasa sebanyak enam peziarah yang dirawat di rumah sakit CHR Orleans La Source dan CHR Montargis telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

        Mereka adalah Bapak Apang Sutisna, Ibu Rosalina Sutanti Gunawan, Bapak Agus Chandraseputra, Ibu Oei Henni Irawati, Ibu Nanne Hermawan, dan Romo Agustinus Mandfred Habur.

        Selanjutnya mereka ditempatkan di hotel Novotel Orleans sambil menunggu waktu pemulangan ke Indonesia. Di antara para korban, yang diperkirakan masih akan lama menjalani masa perawatan medis adalah Bapak Gunawan Godwijaya yang mengalami gegar otak, namun telah melewati masa kritis.***3***
(T.H-ZG/B/A026/A026) 16-05-2012 01:39:14

           

Tidak ada komentar: