Jumat, 11 Mei 2012

WESTSIDE BERN


          PROMOSI PRODUK INDONESIA DI MALL WESTSIDE BERN

            London, 7/5 (ANTARA) - Sekitar 1.000 orang memenuhi Toserba mewah "Globus" di mall terbaru kota Bern "Westside" untuk melihat promosi produk Indonesia.

           Mereka disambut meriah oleh dara-dara dan ibu-ibu cantik berkebaya Bali yang terdiri dari masyarakat Indonesia yang bermukim di daerah Bern dan sekitarnya.

           Dubes RI Djoko Susilo berkesempatan mengunjungi promosi produk Indonesia di gerai Globus Bern Spitalgasse, dan diterima Direktur Globus Spitalgasse David Simon.

           Simon menjelaskan kepada Dubes RI, Djoko Susilo mengenai segala sesuatunya tentang persiapan promosi dagang yang telah dilakukan sejak dua tahun yang lalu.

           Pensosbud KBRI Bern, Mohammad Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA, Senin mengatakan bahwa dalam perbincangan Dubes berharap hubungan yang erat antara Globus Swiss dan Indonesia terus dapat ditingkatkan dengan mendatangkan produk-produk Indonesia untuk diperdagangkan kepada Masyarakat Swiss!
      Menurut Direktur Globus Westside, Nancy Oberholzer, undangan yang memadati gerai yang terdiri dari empat lantai ini adalah selain klien setia Globus yang mempunyai kartu khusus, juga pengungjung mall yang kebetulan datang berbelanja di mall tersebut. .

           Nancy juga menjelaskan kepada Dubes RI untuk Swiss tentang barang-barang Indonesia yang didatangkan langsung dari Tanah Air terutama dari daerah Bali.

           Tampak terlihat pengunjung sangat mengagumi tampilan barang-barang dekorasi seperti taplak dan sarung bantal batik, payung-payung bali yang khusus dirancang untuk dijual kepada Masyarakat Swiss dan dibandrol dari mulai harga sekitar 50 swiss francs sampai 250 Swiss Francs (1chf=sekitar Rp 9800,-)
      Namun yang paling menarik adalah Gerobak Bakso yang langsung didatangkan dari Indonesia yang dijual seharga 1300 chf atau sekitar Rp 13.000.000.

           Sedangkan primadona barang yang laku pada malam itu adalah sandal rancangan Ni Luh Djelantik yang dijual seharga 130 chf.

           Para pengunjung Globus malam itu juga disuguhkan tari-tarian Bali di tingkat dua, sedangkan ditingkat satu dibagian perlengkaan pria hadir tabuhan gamelan Bali yang uniknya dimainkan oleh Keluarga Nyoman Rutzer, yang sudah bermukim di Swiss lebih dari 15 tahun.

           Masih di tingkat dua pengunjung juga dapat menyaksikan peragaan busana yang didesain khusus oleh desainer Swiss yang bermukim di Bali, Anja Sun Suko.

           Sedangkan disetiap lantai pengunjung dihidangkan makanan khas Indonesia seperti Sate, Pastel, Lawar Bali, Pecel, Cendol, Buah-buahan tropis, pepaya, mangga dll. Acara "Bali Night" ditutup pada jam 22.00 namun para pengunjung seakan enggan untuk beranjak meninggalkan ruangan.

           Globus  berdiri sejak tahun 1892 dan melakukan promosi kultaran dan dagang untuk negara-negara yang mempunyai potensi besar sejak tahun 1954.

           David Simon juga menjelaskan produk yang dipamerkan mulai dari bumbu dapur, lapis legit, sagon bakar, gula aren dan masih banyak lagi yang didatangkan PT. Alun Alun Indonesia. 
      Djoko Susilo juga berkesempatan mencicipi kue Dadar Gulung yang menjadi atraksi demo memasak kuliner indonesia.

           Dalam kesempatan kali ini KBRI ikut mendukung kegiatan tersebut bekerjasama dengan Kemenparkeraf mendatangkan penari dari Indonesia. ***2*** (T.ZG/B/B008/B008)

(T.H-ZG/B/B008/B008) 07-05-2012 07:53:21

Tidak ada komentar: