Selasa, 22 Mei 2012

SENIMAN BATIK

 
            SENIMAN YUNANI PAMERKAN KARYA SENI BATIK INDONESIA

          London, 22/5 (ANTARA) -  Seniwati Yunani, Sofia Boboli, memperagakan sekitar 40 karya batik bertema "Keindahan Alam Yunani Dalam Seni Batik" di gallery miliknya di daerah Ano Petralona, salah satu sudut Kota Athena, Yunani, 10 Juni 2012.

         Pameran ini merupakan pameran tunggal keempat Sofia Boboli dengan hasil karyanya yang bertema batik, ujar Seketaris Satu Pelaksana Fungsi Pensosbud dan staf KBRI Athena Jani Mediawati Sasanti kepada ANTARA London, Selasa.

         Dikatakannya, pameran batik yang dilakukan Sofia Boboli diharapkan dapat lebih mengenalkan budaya Indonesia di Yunani dan berujung pada peningkatan "people to people contact" antara masyarakat kedua negara.

         Pada acara pembukaan Sofia Boboli menyatakan bahwa pameran batik ini merupakan ungkapan rasa cintanya terhadap seni membatik. Pemilihan tema tersebut terinspirasi dari keindahan alam Yunani dan dituangkan dalam teknik batik, ujarnya.

         Menurutnya, batik dapat memberikan cita rasa seni yang lebih, selain ringan dan menyejukkan juga dapat menimbulkan rasa senang, indah dipandang dan memberikan wibawa bagi yang memakainya.

         Di depan undangan dan murid-murid kursusnya, Sofia mngakui sangat senang dapat mengikuti kursus membatik yang diselenggarakan KBRI Athena.

         Pengalaman mengikuti kursus tersebut memperkaya pengetahuannya akan seni membatik, yang selama ini hanya dipelajarinya sendiri.

         Teknik pembuatan batik Sofia Boboli dengan mencampurkan lilin (malam) dengan garam kasar atau teh, alkohol, air serta bahan lain untuk memberikan sentuhan dan hasil yang diinginkan.

         Sebanyak 15 selendang batik berlatar belakang warna cerah dan bercorak daun, gelombang air atau corak lainnya tergantung dari langit-langit. Selain itu terjajar dengan rapi beberapa sarung bantal batik motif jumputan dengan warna-warna pastel biru dan merah muda.

         Para pengunjung juga terlihat mengagumi sekitar 18 hiasan/lukisan dinding dengan gradasi warna dan corak daun yang hampir mendominasi seluruh lukisan. Dalam pameran  juga diperagakan  alat untuk membatik berupa canting, cap batik dan malam.

         Proses pembuatan batik dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan canting atau kuas yang dituangkan dalam media kain katun dan sutra.

         Salah satu daya tarik lain pameran ini adalah  pengunjung mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung proses pembuatan batik.

         Bau malam yang sedang dicairkan menyengat hidung pengunjung yang menyaksikan beberapa murid Sofia Boboli sedang membatik dari proses memberikan malam, mencap ataupun proses pencelupan.

         Pameran ini merupakan pameran tunggal keempat Sofia Boboli bertema Batik, selain itu ia juga sering mengikuti pameran seni gabungan dengan beberapa artis lain di Athena maupun di luar kota Athena.

         Sofia Boboli, lulusan seni rupa terapan, Universitas Thessaloniki memiliki kursus seni bernama "Ship Art" yang mengajarkan melukis dan membatik selama dua tahun terakhir ini, dengan jumlah murid rata-rata 10 orang.

         Pengajaran Seni membatik yang dilakukan Sofia Boboli bukanlah yang pertama kalinya di Yunani, begitupun Eleni Grafakou, mantan penerima Dharmasiswa dilakukan secara konsisten sejak tahun 2008.

         Eleni Grafakou mengajarkan seni membatik di pusat kebudayaan Kifissia dan Maroussi dan masuk sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Dasar Hellenic American Educational Foundation dimana  ia mengajar sebagai guru seni. ***3***

(T.H-ZG/B/F002/F002) 22-05-2012 10:00:42



SILAT - MASYARAKAT MAROKO CINTAI PENCAK SILAT INDONESIA

         London, 22/5 (ANTARA) - Pencak Silat Indonesia yang merupakan warisan budaya leluhur bangsa Indonesia cukup digemari oleh masyarakat Maroko. 
   Hal ini terlihat saat anak-anak, remaja dan pemuda Maroko mendemonstrasikan kemampuan pencak silat Indonesia di hadapan publik Maroko, ujar Sekretaris III / Pelaksana Fungsi Pensosbud, Suparman Hasibuan kepada ANTARA London, Selasa.

        Asosiasi Pencak Silat Indonesia Maroko yang menjadi salah satu mitra kerja KBRI Rabat mengadakan Pagelaran Pencak Silat di Auditorium Sinema Sale-Maroko dalam rangka memperingati Hari Lahir Putra Raja, Pangeran Moulay Hassan, minggu ini. 
   Pada pembukaan pagelaran tersebut dikumandangkan lagu kebangsaan Maroko dan lagu kebangsaan Indonesia yang dihadiri  Dubes RI untuk Maroko, Tosari Widjaja beserta seluruh staf KBRI Rabat dan kalangan masyarakat Indonesia di Maroko.

        Aksi unjuk kebolehan seni beladiri tradisional Indonesia tersebut, yang menampilkan gerakan dinamis dengan tangkas diperagakan para remaja Maroko, sehingga mengundang tepuk tangan dari masyarakat Maroko yang memadati Auditorium Sinema Sale-Maroko.

        Dalam menyatukan gerakan silat, ucapan "Satu, Dua, Tiga" dengan tegas dituturkan para pemain pencak silat sehingga mengundang tepuk tangan dari Dubes Tosari Widjaja serta masyarakat Indonesia lainnya.

        Untuk kesuksesan acara tersebut, KBRI Rabat memberikan dukungan penuh kepada Ketua Pencak Silat Indonesia Maroko Abdessalam yang juga merupakan warga Maroko.

        Dubes Tosari Widjaja dalam sambutannya pada acara pembukaan menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk senantiasa memberikan dukungan atas berbagai kegiatan dan upaya Asosiasi Pencak Silat Indonesia Maroko dalam mempromosikan Pencak Silat di Maroko.

        Dubes juga menyampaikan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan para guru silat Indonesia untuk memberikan pelatihan pencak silat bagi pemuda-pemudi Maroko. 
   Pada kesempatan tersebut Dubes Tosari Widjaja memberikan piagam penghargaan kepada Ketua Pencak Silat Indonesia Maroko Abdessalam atas upayanya mempromosikan pencak silat di Maroko. 
   Sebagai salah satu bentuk dukungan KBRI Rabat pada acara tersebut, lima mahasiswa Indonesia di Maroko telah tampil pada acara pagelaran tersebut untuk mendemonstrasikan pencak silat. 
(ZG) 
(T.H-ZG/B/A008/A008) 22-05-2012 08:17:50


Tidak ada komentar: