Jumat, 16 Juli 2010

UNISSULA DI MAROKO

UNISSULA SEMARANG KERJA SAMA DENGAN UNIVERSITAS MAROKO

London, 16/7 (ANTARA) - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menjalin kerja sama dengan beberapa universitas di berbagai kota besar di Maroko.

Sekretaris III/Pelaksana Fungsi Pensosbud Rahmat Azhari kepada koresponden Antara London, Jumat, mengatakan, beberapa universitas di Maroko yang menjalin kerja sama dengan Unissula itu adalah Sidi Mohammed ben Abdellah Universite di Fes, Al Akhawyn Universite di Ifrane, Moulay Ismail Universite di Meknes dan Caddi Ayyad Universite di Marrakech.

Kerja sama antara universitas di kedua negara tersebut, katanya, dilakukan dalam rangka peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Maroko yang ke-50 dan ulang tahun Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung yang ke-60.

Rektor Unissula Prof Dr Laode M Kamaluddin menyampaikan hubungan kerja sama dengan berbagai universitas di Maroko diharapkan mampu menjembatani rentangan sejarah yang terputus dalam peradaban Islam.

Selain itu, sebagai salah satu universitas Islam swasta tertua di Indonesia, Unissula punya komitmen untuk andil dalam upaya membangun peradaban islam, dengan didorong oleh spirit membangun generasi Khaira Umah.

Kepada Universitas-universitas tersebut di atas Prof Laode menawarkan pertukaran dosen dan tim peneliti untuk pendalaman khasanah keislaman dua negara. Sebagai realisasi awal dari penandatanganan, vice president Al Akhawyn Universite, Dr Abdelhamid Lotfi secara khusus akan berkunjung ke Unissula dan memberikan kuliah umum tentang "Islamic World View".

Kunjungan kerja Rektor Unissula Prof Dr Laode Kamaluddin di Maroko didampingi Kabid Kerja Sama Hubungan Luar Negeri, Prof Imam Selamet Wahyudi, Dekan Fakultas Agama Islam, Dr Ghafar Sidiq, Dekan Fakultas Ekonomi Dr Indri Kartika, dan Staf khusus Bidang Pengembangan Ahmad Mujib MA.

Kedatangan rombongan Unissula ke berbagai universitas mendapat sambutan hangat dari masing-masing rektor universitas yaitu Prof Esserrhini Farissi dari Sidi Mohammed ben Abdellah Universite, Dr Dris Ouaouicha dari Al Akhawyn Universite, Dr M Zaher Benabdallah dari Moulay Ismail Universite.

Penandatanganan kerja sama nota kesepahaman antara Universitas Caddi Ayyad Universite, dilakukan Rektor Dr Mohammed Marzak di KBRI Rabat yang bertepatan dengan rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Maroko.

Sementara itu, kunjungan ke Universitas Sidi Mohammed ben Abdellah, yang disambut Rektor Esserrhini Farissi mengatakan hubungan kerja sama akademik Maroko-Indonesia merupakan peristiwa yang teramat langka karena jarak geografis dan minimnya informasi antarkeduanya.

Kekayaan kultural dan khazanah keilmuan yang khas di antara keduanya bisa menjadi potensi tersendiri untuk pengembangan keduanya. Sudah masanya universitas Maroko juga melirik universitas-universitas di Asia termasuk Indonesia, ujarnya.

Sebelumnya, Rektor Unissula menjadi pembicara pada seminar "Tathawurul Islam fi Indonesia"/Perkembangan Islam di Indonesia, menyampaikan dalam sejarah peradaban Islam, Maroko dan Indonesia memiliki hubungan sejarah yang panjang karena dari jasa ulama-ulama Maroko dalam penyebaran Islam di Indonesia.

Maulana Maghribi, salah satu wali penyebar Islam di indonesia berasal dari Maroko. Kata Maghribi diambil dari daerah asal sang ulama yang artinya dari Maghrib atau Maroko.

Selain itu, Ibnu Batuta, salah satu petualang muslim terbesar dalam sejarah peradaban Islam berasal dari Maroko.

Dalam kunjungan ke Al Akhawyn Universite, Rektor Dr Dris Ouaouicha, memberikan apresiasi kepada rombongan atas inisiatif untuk menjalin kerja sama dengan Universitas negeri di Maroko yang pendiriannya dilakukan bersama Arab Saudi dan perkuliahannya dilakukan dalam Bahasa Inggris serta memiliki sarana dan fasilitas bertaraf internasional seperti asramanya.

Universitas tersebut tidak disubsidi penuh pemerintah Maroko sehingga mahasiswa yang belajar di universitas tersebut harus membayar, tidak seperti universitas negeri lainnya di Maroko.
Sedangkan pada kunjungan ke Moulay Ismail Universite, Rektor Dr M Zaher Benabdallah menyampaikan pihaknya merasa senang melakukan kerja sama dengan universitas di Indonesia.

Ia juga mengenal mahasiswa Indonesia yang belajar di universitasnya sangat rajin dan berakhlak mulia, sehingga kerja sama ke depan diharapkan bahwa Maroko dapat belajar dari Indonesia, begitu pula sebaliknya.

Hal yang sama juga disampaikan Rektor Caddi Ayyad Universite, Dr Mohammed Marzak pada acara penandatangan nota kesapahaman itu di KBRI yang berharap kerja sama ini tidak berhenti pada tahap MoU semata, melainkan adanya langkah konkrit dalam meningkatkan dunia pendidikan.

Selain itu telah disepakati agenda untuk saling mengirimkan dosen untuk melakukan penelitian di bidang peradaban Islam, ekonomi dan teknik serta menyelenggarakan seminar mengenai perkembangan dunia Islam yang dilakukan secara bergiliran.

Sementara itu, Duta besar Indonesia untuk kerajaan Maroko, Tosari Wijaya yang ikut mendampingi beserta Ibu Mahsusoh Ujiati menyatakan bahwa hubungan kerjasama antar Unissula dengan ini menjadi titik tolak bagi hubungan diplomatik kedua negara.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi Unissula juga melakukan kunjungan ke Perpustakaan Nasional di Rabat dan Perpustakaan di kota tua Fes yang didirikan pada abad ke-8. ***3***
(U.H-ZG/B/A041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 16-07-2010 07:55:31

Tidak ada komentar: