Sabtu, 28 Februari 2015

HUNGARIA

     

RI-Hungaria Jalin Kerja Sama Pendidikan Tinggi Kesehatan


    London, 28/2 (Antara) - Indonesia yang diwakili  Himpunan Perguruan Tinggi Swasta Kesehatan Indonesia (HiPerTKes) menjalin kerja sama  Pendidikan Tinggi di Bidang Kesehatan dengan beberapa universitas terkemuka di Hungaria.
        Penandatanganan tiga nota kesepahaman (MOU) mengenai Kerja sama Pendidikan Tinggi di Bidang Kesehatan dilakukan Ketua Himpunan Perguruan Tinggi Swasta Kesehatan Indonesia (HiPerTKes) Dr Ir Budi Djatmiko, MSi, MEI dengan Rektor Universitas Semmelweis, Dr Agoston Szél di kota Budapest, demikian Sekretaris Dubes KBRI Budapest, Karina Dian Anjani kepada Antara London, Sabtu.
        Dalam acara penandatanganan kesepahaman disaksikan Duta Besar RI untuk Hungaria, Wening Esthyprobo Fatandari. Budi Djatmiko juga melakukan penandatanganan dengan Wakil Rektor Universitas Pecs, Dr Gyula Zeller di Kota Pecs (2,5 jam dari BudaPest).
        Selain itu Budi Djatmiko juga menandatangani kerja sama dengan Wakil Rektor Bidang Hubungan Luar Negeri dan Hubungan Masyarakat Universitas Szeged, Prof. Tamas Martinek di Kota Szeged (2,5 jam dari Budapest).
        Kedua belah pihak  dalam kaitan ini HiPerTKes dan Universitas di Hungaria sepakat untuk menjalin kerja sama dalam kegiatan pertukaran tenaga pengajar dan penerimaan mahasiswa Strata 2 dan Strata 3, melakukan kegiatan penelitian bersama, memuat hasil karya ilmiah dalam publikasi/jurnal Universitas serta berkolaborasi dalam penyelenggaraan seminar atau simposium di bidang kesehatan.
        Dubes Wening Esthyprobo Fatandari menyatakan pelaksanaan MOU akan segera menjawab tantangan bidang pendidikan kesehatan dan minimnya tenaga pendidik bidang kesehatan di Indonesia.
        "Adanya kerja sama ini menandai semakin meningkatnya hubungan bilateral kedua negara khususnya di bidang pendidikan yang mencerminkan adanya peningkatan 'people to people contact' yang lebih intensif," katanya.
        Melalui penandatanganan MOU diharapkan dosen pendidikan kesehatan dapat meningkatkan jenjang pendidikannya ke strata yang lebih tinggi sehingga dapat memenuhi ketentuan Menteri Pendidikan.
        Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan yang mensyaratkan hanya Sarjana berstrata dua dan tiga yang dapat menjadi tenaga pengajar di Perguruan Tinggi yang membatasi dunia pendidikan kesehatan di Indonesia.
        Budi Djatmiko dalam sambutan mengatakan bahwa pilihan HiPerTKes untuk mengadakan kerja sama dengan berbagai Universitas di Hungaria dilatarbelakangi oleh kualitas lulusan perguruan tinggi dari Hungaria sebanding dan dapat bersaing dengan dengan lulusan dari perguruan tinggi di Eropa maupun dari Amerika.
        Dikatakannya lembaga yang dipimpinnya baru didirikan pada Juni tahun lalu membutuhkan peningkatan pendidikan tenaga dosen dan pengajar yang lebih tinggi yang belum dilakukan di Indonesia seperti sarjana strata dua dan tiga dibidang kebidanan, perawat umum, kesehatan masyarakat, farmasi dan sebagainya. Dengan penduduk sebesar 250 juta, Indonesia setiap tahunnya membutuhkan sekitar 3200 Sarjana Pendidikan Kesehatan.
        Sementara itu Konsul Kehormatan Hungaria  yang berdomisili di Yogyakarta merangkap Co-Chairman Indonesian Hungarian Business Council, George Iwan Marantika MBA, memimpin delegasi ilmu kesehatan Indonesia menegaskan pendidikan tinggi di Hungaria selain memiliki kualitas tinggi juga sangat kompetitif dengan  biaya pendidikan dan biaya hidup  relatif murah dibanding negara Eropa lainnya.
        Terdapat 12 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan atau Akademi Kebidanan yang Ikut meng-endorsed MoU Kerjasama Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan tersebut diantaranya  dari Stikes Dharma Husada Bandung, Akademi Kebidanan Bhakti Asih Tangerang,  Poltekes Bhakti Pertiwi Cirebon, Stikes Awal Bros Batam, Stikes Guna Bangsa Yogyakarta, Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta, Akbid Wiyata Mitra Husada, Nganjuk,  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock, Bukit Tinggi, Akademi Kebidanan Puteri Bangsa Pariaman, Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang, Akademi Kebidanan Wiyata Mitra Husada dan STIKES Luwu Raya, Palopo.
        Pendidikan tinggi di Hungaria telah berkembang semenjak tahun 1367 dengan didirikannya Universitas Pécs,  Universitas Hungaria tertua yang prestijius dan diakui kualitasnya secara internasional.
    Pendidikan tinggi di Hungaria memiliki tradisi yang panjang dan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas terbukti dengan banyaknya peraih Nobel dan penemuan-penemuan ilmiah yang revolusioner yang berasal dari Universitas di Hungaria. ***4***(ZG)

Nurul H







(T.H-ZG/B/N. Hayat/N. Hayat) 28-02-2015 23:47:42

Tidak ada komentar: