Kamis, 30 Juni 2011

BUDAYA ACEH

PENTAS BUDAYA ACEH MENDAPAT PUJIAN MASYARAKAT HUNGARIA

London, 1/7 (ANTARA) - KBRI Budapest bekerja sama dengan Municipality of the city of Budapest, the city of Debrecen dan the city of Keszthely di Hungaria mengelar pentas budaya Aceh dengan tema "Smiling Aceh".

Pentas budaya selain meningkatkan promosi Indonesia, juga merupakan ungkapan rasa terima kasih rakyat Aceh yang mendapatkan bantuan kemanusiaan saat Aceh dilanda tsunami 2004, kata Sekretaris II, Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Budapest, Annie Puspa
Rosita kepada Antara London, Jumat.

Annie Puspa Rosita menyebutkan dalam acara itu Duta Besar RI, Maruli Tua Sagala, mengemukakan antara lain bahwa Indonesia tahun ini mencanangkan tahun "Wonderful Indonesia" bagi kaum turis mancanegara.

Salah satunya adalah mengunjungi daerah Aceh yang sudah bangkit kembali dari kepedihan akibat hantaman tsunami tahun 2004. Aceh kini telah siap untuk menyambut para turis mengunjungi daerahnya.

Dubes Maruli menjelaskan mengenai tarian Saman yang telah diakui oleh dunia sebagai milik Indonesia dengan mendapat pengukuhan dari UNESCO. Duta Besar juga mengajak para pengunjung untuk datang dan mengunjungi Indonesia agar mereka dapat melihat dan merasakan sendiri secara langsung keindahan dan keanekaragaman budaya Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, tim kesenian yang menggelar pentas adalah dari Sanggar Cut Nyak Dhien Aceh dibawah pimpinan Ibu Darwati Abdulgani.

Tim kesenian tersebut menampilkan peragaan baju tradisional, tarian dan musik serta lagu-lagu tradisional Aceh. Pagelaran budaya Aceh telah dihadiri oleh Deputy Mayor of Budapest dan Debrecen serta Mayor of Keszthely, Hungaria.

Kedua pagelaran budaya Aceh itu mendapat pujian dari penonton baik saat pentas di Budapest, maupun di Debrecen dan Keszthely yang memberikan tepuk tangan yang meriah pada setiap akhir pertunjukan, dan dengan tekun mengikuti acara hingga dini hari pada saat seluruh acara selesai,demikian Annie Puspa Rosita. ***6***
(ZG)
/C/A011
(T.H-ZG/C/A011/A011) 01-07-2011 05:47:23

KBRI PARIS

KBRI PARIS IKUT FESTIVAL KEBUDAYAAN DI CHATELAILLON

London, 1/7 (ANTARA) - KBRI Paris berpartisipasi pada Festival Kebudayaan Asia "Chatel en Fete" di kota Chatelaillon Plage, sekitar 500 km dari barat daya Paris, atas undangan walikota setempat.

Festival kebudayaan diselenggarakan setahun sekali di kota pariwisata tersebut dengan mengambil tema yang berbeda-beda setiap tahun, kata Sekretaris Dua KBRI Paris Gita Loka Murti kepada Antara London, Jumat.

Gita Loka Murti menjelaskan festival terdiri atas parade kebudayaan, pendirian stand negara-negara peserta, pentas seni di panggung, pameran makanan, dan pertunjukan kembang api.

Tahun ini festival dihadiri lebih dari 450.000 pengunjung selama dua hari penyelenggaraan Festival yang berlangsung sangat meriah dan pengunjung memadati panggung, stand Indonesia serta jalur parade dan daerah pantai dimana pertunjukan kembang api berada.

Pertunjukan kembang api berlangsung selama 20 menit di atas pantai Chatelaillon yang disambut tepuk tangan dan teriakan kegirangan para penonton yang terkesima oleh paduan musik Asia dan berkilauannya ledakan-ledakan kembang api.

Negara-negara Asia yang kebudayaannya ditampilkan pada Festival tersebut adalah Indonesia, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, dan Thailand.

KBRI Paris secara khusus diundang untuk memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan pertunjukan kesenian berupa
tari-tarian dari berbagai daerah di tanah air selama dua hari.

KBRI meminjamkan pakaian tradisional Indonesia dan berbagai ornamen dekorasi untuk acara tersebut.

Selain tim kesenian dari KBRI Paris, masyarakat setempat yang mewakili Indonesia juga berimprovisasi dengan menampilkan kesenian Indonesia yang merupakan perpaduan seni tradisional dan kontemporer.

Pada acara gala dinner yang diselengarakan sebelum pertunjukan kembang api, Walikota Chatelaillon Plage, Jean Louis Leonard, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas perhatian dan partisipasi KBRI Paris dalam memeriahkan acara tersebut.

Wakil dari KBRI Paris dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih atas undangan yang disampaikan kepada KBRI Paris dan inisiatif kantor walikota Chatelaillon dalam menampilkan kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari festival tersebut.

Gala dinner dihadiri oleh wakil dari Conseil General departemen setingkat kabupaten Charente Maritime dan pejabat kantor walikota kota-kota di sekitar Chatelaillon Plage.

Kemeriahan festival tersebut merupakan sarana yang baik untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia pada publik dan wisatawan yang mengunjungi kota Chatelaillon Plage pada saat itu. ***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 01-07-2011 05:57:47

Rabu, 29 Juni 2011

RARA MENDUT

SENDRATARI RARA MENDUT PUKAU MASYARAKAT JERMAN

Berlin, 29/6 (ANTARA) - Penampilan Sendratari Roro Mendut yang menceritakan kisah cinta Rara Mendut dan Pranacitra seperti halnya kisah sedih Romeo dan Juliet, memukau masyarakat Jerman.

Viviana Martinez Tosar, seniman Jerman kepada koresponden Antara London, usai menyaksikan sendratari yang ceritanya diambil dari Babad Tanah Jawi, di Admiralspalast, Berlin, Selasa (28/6) malam.

Pementasan sendratari oleh kelompok tari Padnecwara digelar dalam rangkaian "Jakarta Berlin Art Festival" selama dua malam,27-28 Juni 2011, menyentuh hati penonton yang sebagian besar masyarakat Jerman yang ada di Berlin.

"Ceritanya sangat menyentu hati saya," ujar Viviana Martinez.

Viviana mengakui bahwa Rara Mendut yang menceritakan kisah cinta itu sangat menyentuh hatinya yang dalam dan ceritanya bukan sekadar mengenai cinta tetapi mengandung berbagai aspek kehidupan.

Pemberontakan seorang wanita yang berani menolak keinginan Raja yaitu Tumenggung Wiraguna yang ingin memilikinya. Bahkan Rara Mendut berani menunjukkan kecintaannya kepada pemuda lain pilihannya, Pranacitra.

Dalam pementasan selama 100 menit itu, sekitar 100 penonton lebih terpaku dengan kepiawaian para seniman yang tergabung dalam Padnecwara pimpinan Retno Maruti, penari kawakan Indonesia yang ikut berperan sebagai Nyai Tumenggung Wiraguna.
Usai pementasan, Retno Maruti kepada Antara London, mengakui bahwa ia merasa senang bisa ikut berpartisipasi dalam acara festival budaya Indonesia Jerman dengan menampilkan sendratari Rara Mendut.

"Saya meliat antusiasme penonton yang memberikan apresiasinya pada kami," ujar Retno Maruti yang mengakui bahwa pementasan Rara Mendut merupakan kali pertama di Eropa.

Sendratari Rara Mendut yang dibawakan Noirury Nostalgia sebagai Rara Mendut dan Agus Prasetyo sebagai Pronocitro sang kekasih Roro Mendut.

Sementara yang menjadi sang penguasa Tumenggung Wiroguno, diperankan Wahyu Santoso Prabowo dan sementara Nyai Temengung diperanankan oleh dirinya sendiri dan Adipati Pragolo II oleh Widaru Krefianto Darmawan, sedangkan penata music atau composer dilakukan Blacius Subono dan penata tari dilakukan oleh Rury Nostalgia yang dibantu para penari laki-laki.

Menurut Retno Maruti, sejak ia diminta untuk tampil dalam Jakarta Berlin Art Festival persiapan yang dilakukan selama tiga bulan, karena sebelumnya ia juga pernah mementaskan Rara Mendut pada tahun 1979 dan tahun 1980-an.

Menurut Retno Maruti, kehadirannya di Festival Budaya Jakarta Berlin tidak lepas jasa baik Agus Sarjono yang telah mengenal lama grup tarinya dan memberikan rekomendasi kepada kurator dari panitia Jakarta Berlin Art Festival.

Retno Maruti mengatakan bahwa ia mengajukan beberapa judul cerita, hanya saja curator memilih kisah Rara Mendut utuk tampil dalam dua malam di acara Festival Budaya Jakarta Berlin itu.

Diakuinya cerita Rara Mendut memang sangat dekat dengan kisah kasih di manca Negara mengenai kisah cinta seperti Romeo dan Juliet versi Jawa.

Sementara itu Noirury Norlagia yang memerankan Rara Mendut mengakui bahwa ia senang bisa menjadi pemeran utama dalam cerita Rara Mendut.

Para penari yang tampil dalam Sandratari Rara Mendut yang ditampilkan grup tari Padnecwara itu terdiri dari Noirury Nostalgia yang menjadi Rara Mendut merangkap manajer, serta koreografer Retno Maruti.

Kisah Rara Mendut tidak sekedar mengisahkkan kisah cinta anak manusia tetapi juga kekuasaan tetapi juga emansipasi wanita.


Emansipasi Wanita
Kisah Rara Mendut tidak sekadar mengisahkan kisah cinta anak manusia tetapi juga kekuasaan dan kehidupan manusia serta emansipasi wanita dibawakan dengan apik oleh kelompok Padnecwara yang tampil dengan profesional dan menarik.

Hal itu diakui oleh Viviana Martinez Tosar, meskipun ia tidak mengerti bahasa yang digunakan tetapi dari jalan cerita yang disaksikannya kisah Rara Mendut, tidak saja sekadar kisah cita tetapi juga pelajaran hidup.

"Saya sampai tidak bisa bergerak dan bernafas karena konsentrasi saya begitu penuh kepada jalan cerita yang ditampilkan dengan sangat apik oleh para pemain," ujarnya.
Mendut adalah simbol kekuatan daerah pesisir (Pantai Utara) yang ditaklukkan oleh kekuasaan Mataram, simbol kerajaan dan budaya pedalaman, yang agraris dan cenderung otoritarian.

Para ahli sastra, sarjana dan sastrawan sepakat Mendut adalah pejuang emansipasi perempuan yang berani menolak hasrat berahi seorang Panglima.

Walaupun dia harus menanggung resiko membayar pajak upeti seperti layaknya sebuah daerah ataupun orang-orang yang takluk oleh kekuasaan Mataram.

Mendut hanyalah seorang anak nelayan dari desa Teluk Cikal yang kebetulan hidup dalam kekuasaan Adipati Pragolo II, sang keris penguasa Kadipaten Pathi.

Dan sebelum jatuh ke tangan Tumenggung Wiroguno, Mendut diculik oleh prajurit Adipati Pragolo II, saat sedang asyik-asyiknya membantu pamannya di pesisir pantai.

Mendut dibawa begitu saja karena kecantikannya. Keceriaan remajanya dirampas dan dipingit dalam Puri Kadipaten Pathi.

Tapi sebelum keremajaannya dinodai Adipati Pragolo II, Kadipaten Pathi, keraton serta purinya habis dirangsek oleh Tumenggung
Wiroguno, utusan Kerajaan Mataram.

Kadipaten Pathi memberontak terhadap kekuasaan besar Kerajaan Mataram, dengan mencoba memerdekakan diri dan enggan membayar upeti menghadap Istana Mataram di Karta.

Pementasan Sandratari Rara Mendut, kembali ditampilkan ditempat yang sama di Theatre Admiralspalast, gedung pertunjukan megah yang berada di tengah Kota Berlin. ***6***
(H-ZG/B/A041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 29-06-2011 17:10:41

Minggu, 26 Juni 2011

SENIMAN INDONESIA

SENIMAN INDONESIA TAMPIL DI "FESTIVAL BUDAYA JAKARTA-BERLIN"

Berlin, 27/6 (ANTARA) - Seniman Indonesia yang berkarya dan berdomisili di Jerman mendapat kehormatan tampil dalam "Festival Budaya Jakarta Berlin" yang dibuka Duta Besar Indonesia untuk Jerman Dr. Eddy Pratomo di studio Admiral Palast Berlin, Sabtu malam.
Di hadapan sekitar 200 undangan memenuhi kursi penonton, acara diawali atraksi bunyi bunyian dari gong raksasa oleh seniman Sayo, asal Surabaya yang berdomisili lebih dari 20 tahun di Berlin, demikian Ketua panitia penyelenggara Martin Jankowski kepada ANTARA, Senin.

Dubes Dr. Eddy Pratomo, saat acara persemian festival budaya kedua Negara yang akan berlangsung hingga 3 Juli itu menyambut hangat kerja sama dua kota antara Berlin dan Jakarta.

Hal ini merupakan kali pertama sebuah hajatan besar antara dua negara yang menyangkut dua kota, ujar Dubes Eddy Pratomo yang tidak lupa mengingatkan bahwa hubungan Indonesia Jerman akan mencapai usia 60 tahun tahun depan.

Pembukaan festival ini memang sengaja menampilkan para seniman Indonesia yang tinggal dan berkarya di Jerman.

Martin Jankowski, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih pada pihak Jerman, terutama kantor gubernur Berlin dan pihak Indonesia, kantor gubernur DKI Jakarta dan KBRI Indonesia di Berlin yang mendukung terselenggaranya acara tersebut.

Sastrawan yang lahir di bekas Jerman timur itu mengakhiri pidatonya dengan mengatakan "Malam ini jarak Jakarta-Berlin hanya 0 kilometer" yang disambut dengan tepuk tangan meriah.

Acara yang dilanjutkan dengan permainan piano oleh pianis kembar Sonja dan Shanti Sungkono kelahiran Jakarta yang berdomisili di Jerman selama 20 tahun membawakan dua repertoir.

Dalam kesempatan itu Sonya dan Shanti menampilkan karya pianis Tanah Air Ananda Sukarlan yang berjudul "The twain shall meet" yang khusus dibuat untuk pembukaan festival itu.

Menurut Sonya dan Shanti, nadanya karya Ananda Sukarlan yang merupakan nada nada pentatonis dan sangat harmonis. Repertoir kedua adalah karya Johannes Brahms, Ungarischer tanz nr.4 f-moll. Bagi Sonja dan Shanti, pertunjukan ini adalah mimpi mereka yang terwujud.

Sekitar 20 tahun lalu keduanya datang ke Berlin, menuntut ilmu musik klasik di Berlin dan saat ini menjalani profesi sebagai pianis juga mengajar. Sonya dan Shanti, tampil berbalut kebaya hitam mengaku amat senang karena mendapat kehormatan dapat berpentas pada malam pembukaan festival tersebut.

Bagi Shanti dan Sonja, membawakan karya anak negeri sendiri di publik Jerman juga merupakan cita cita lama yang akhirnya terwujud. "Kami senang sekali bisa membawakan karya Ananda Sukarlan yang khusus diciptakan untuk pembukaan acara ini. Ini merupakan kehormatan bagi kami," ujar Sonja Sungkono.

Seorang penonton, Miranti Hirschmann mengakui bahwa ia merasa terharu dengan penampilan kedua bersaudara kembar itu. "Penampilan Shanti dan Sonja sangat memikat, apalagi mereka membawakan karya anak bangsa Ananda Sukarlan," ujar wanita yang telah menetap di Jerman selama tujuh tahun lebih.
Sebagai acara penutup, kelompok Banjar Gruppe pimpinan Paul Gutama (77) yang menetap di Berlin lebih dari 40 tahun membawakan dua repertoir terbarunya. Kelompok yang terdiri dari tujuh orang dan mengandalkan instrumen gamelan ini menampilkan karya musik yang sarat kritik seperti yang tercermin dalam karyanya, Tenganan. ***6***

(T.H-ZG/C/F002/F002) 27-06-2011 06:33:15

BERPUISI BERSAMA

SENIMAN INDONESIA-JERMAN BERPUISI BERSAMA DI BERLIN

Berlin, 27/6 (ANTARA) - Seniman Indonesia Sosiawan Leak membaca pusi bersama seniman Jerman Martin Jankowski yang berjudul "Malaria" dalam sarasehan sebagai rangkaian acara "Jakarta-Berlian Arts Festival" yang berlangsung di Perpustakaan KBRI Berlin, Minggu siang.

Sosiswa yang berasal dari Solo, dengan gayanya yang meledak-ledak membacakan puisi yang berjudul Malaria dalam bahasa Indonesia, sementara Martin Jankowski yang juga ketua penyelenggara Jakarta-Berlin Arts festival membawakannya dalam Bahasa Jerman.

Sebelumnya Sosiawan Leak membaca puisi berjudul Pejantan Babi, Dunia Bogambola, Pobia dan Anak Batu berhasil memukau undangan yang hadir dalam rangkaian acara yang dibuka Dubes RI di Federasi Jerman Eddy Pratomo, Sabtu malam di Studi Admiralspalast, Berlin.

Sosiawan Leak kepada ANTARA London, Minggu mengakui bahwa ia merasa senang mendapat kesempatan untuk tampil dalam acara Jakarta-Berlin Art Festival yang diikuti berbagai seniman kedua negara.

Leak yang menbentuk kelompok teater Klosed tahun 1998 yang berarti Keloerga Sejahtera mulai menulis puisi sejak tahun 1987 . "Pada saat itu saya menjadi mahasiswa di Universitas Negeri 11 Maret Solo di jurusan sosial politik," ujarnya
Tidak heran bila puisi yang dihasilkan Leak banyak mengandung berbagai masalah sosial yang dihadapi masyarakat, seperti puisi yang berjudul Pobia yang menyoroti masalah telekomunikasi di mana manusia tidak lepas dari teknologi, seperti telepon gengam dan alat cangih lainnya.

Menurut Leak, ia melakukan persiapan selama kurang lebih tiga bulan untuk mencari ide dan gagasan mengenai hal-hal yang sangat Indonesia untuk ditampilkannya menjadi sebuah karya seni seperti pembacaan puisi dan monolog.

Sementara seniman lainnya Muhammad Faizi menampilkan tiga puisi yang berjudul Namaku Malam, Permaisuri Malam dan Surat Cinta untuk Malam.

Sedangkan penampilan baca pusisinya yang akan dipentaskan tanpa teks di antaranya berjudul Aku Tulis Puisi, Anak-anak Batu, Cerita Cucuku kepada Cucunya, Dunia Bogambola, Kau Menyiapkan Barisan, Layang Demonstran, Makna Cinta, Negeri Kadal, Pejantan Babi, Pobia.

Sementara itu seniman Jerman yang tampil dalam sarasehan itu adalah kelompok musik "Thobis Thiele and Friends" yang menampilkan kolaborasi musik jazz yang dipadukan dengan gamelan.

Delapan musisi Jerman yang terdiri dari Holges, Verena, Nicole, Weinij, Hilary dan Fabyan dan Tobias memainkan gamelan sementara vokalis, Anja membawakan tiga lagu yang berjudul Pendopo Musique, Greetings dan Piece of Work.

Tobias mengakui bahwa ia senang bisa menjadi bagian dari acara Jakarta-Berlin Art Festival dan menampilkan musik gamelan yang dipelajarinya saat menjadi peserta dharmasiswa di Solo tahun 2007.

"Impian saya adalah bisa menampilkan musiknya," ujar Tobias yang berhasil menelorkan album Solo Session bersama kelompok musik bandnya itu.

Sementara itu ketua penyelenggara Jakarta-Berlin Arts festival Martin Jankowski mengatakan bahwa ia mempersiapkan acara ini selama tujuh tahun.

Menurut Martin, tidak mudah untuk menyelenggarakan acara yang menghadirkan 150 seniman, apalagi dua pertiganya berasal dari Indonesia dan hanya sepertiganya seniman dari Jerman.

Diakuinya masih banyak masyarakat Jerman yang belum mengetahui mengenai Indonesia dan diharapkannya dengan digelarnya acara tersebut akan terjadi interaksi paling tidak diantara seniman dua Negara.

Selama penyelenggaraan Jakarta Berlin Art Festival berbagai acara mulai dari penampilan musik, tari serta teater serta karya instalasi dan video serta peragaan busana dari perancang busana Harry Dharsono digelar. ***6***
(T.H-ZG/B/M026/M026) 27-06-2011 06:07:26

Jumat, 24 Juni 2011

HYDE PARK LONDON

MUSISI INDONESIA TAMPIL DI HYDE PARK LONDON

London, 25/6 (ANTARA) - Kelompok musik asal Indonesia, Gugun Blues Shelter, menjadi satu-satunya grup band di Asia yang akan tampil di Hyde Park London, pada Minggu (26/6) siang.

"Perasaan kita main di Hardrock Calling Fest di Hyde Park sangat senang karena ini festival tahunan yang sudah menjadi salah satu barometer festival di Eropa," ujar Aditya Wibowo yang biasa disapa Bowie kepada koresponden Antara London, Sabtu.

Gugun Blues Shelter (GBS) beranggotakan Mohammad Gunawan (Gugun) pada vokal dan gitar, John Armstrong (Jono) pada bas, dan drummer Aditya Wibowo (Bowie).

Hyde Park London merupakan salah satu lokasi konser bergengsi yang menjadi ajang berbagai musikus legendaris.

Kali ini Gugun, Bowie dan Jono berbagi panggung dengan The Killers, Rod Stewart, Stevie Nicks di panggung utama konser Hard Rock Calling yang digelar selama tiga hari dari 24 sampai 26 Juni 2011.

Bowie mengakui penampilan mereka di Hyde Park membawa nama Indonesia, apalagi Jono nanti akan mengenakan busana ala Bung Karno.

GBS yang melalui online voting, akhirnya memenangkan Hardrock Battle of The Bands dan mengantar mereka menjadi band pembuka Bon Jovi di London. Mereka akhirnya tampil pada acara penutup konser yang berlangsung selama tiga hari tampil di panggung utama bersama Rod Steward.

Menurut Bowie, band yang main di festival itu sudah masuk kategori band yang sukses secara global dan memiliki lebih dari tiga album.

GBS baru saja meluncurkan album barunya berbahasa Indonesia "Satu Untuk Berbagi", yang lebih lebih manis, lebih ceria, dan lebih berbau Indonesia dibandingkan dengan tiga album GBS sebelumnya.

Bowie mengakui bahwa trio personel blues ini sangat terkesan dengan pelayanan yang mereka terima terutama di bagian VIP area. "Belum pernah kami menemukan servis VIP yang seperti ini," ujar Bowie yang diakuinya benar-benar memuaskan.

"Mulai dari tinggal di Hotel Intercontinental London, yang tidak jauh dari Hyde Park sampai pada makanan, minuman, spa, 'massage'. 'Its all free'," ujar Bowie.


Sebuah prestise
Perihal tidak jadinya mereka manggung di hari yang sama dengan Bon Jovi, Bowie mengakui bahwa mereka tidak mempermasalahkan karena toh mereka tetap main di panggung utama dan bahkan mereka ditaruh di penutupan festival.

Menurut Bowie ditaruh di hari terakhir di festival merupakan sebuah prestise bagi band yang main di sebuah festival dunia karena hari terakhir adalah perayaan penutupan dari sebuah festival.

Diakuinya persiapan khusus yang dilakukan GBS tidak ada yang spesial, hanya saja saat ini mereka sedang memikirkan apa yang akan dikatakan nanti pada saat on stage, karena 97 persen dari penonton warga Eropa dan Amerika.

Mengenai dukungan dari musisi lain di Tanah Air, Bowie mengatakan bahwa musisi Indonesia sangat mendukung penuh dan bahkan memberikan semangat.

Sementara itu, Jono mengakui bangga bisa tampil di Hyde Park. "Kalau saya tidak bergabung bersama Gugun dan Bowie belum tentu saya bisa tampil di panggung Hyde Park," ujar pria Inggris beristrikan wanita Aceh itu.

Festival Hard Rock Calling di Hyde Park London yang juga merupakan puncak perayaan ulang tahun ke 40 Hard Rock Cafe serta klimaks dari Hard Rock Global 40 Days That Rock Celebration itu digelar selama tiga hari dengan harga tiket seharga 60 poundsterling untuk sekali pertunjukan.

Hard Rock Calling penampilan lebih dari satu lusin band ternama dunia per harinya pada dua panggung, Main Stage dan Second Stage.

Band dan musisi yang tampil pada hari Jumat (24/6) antara lain adalah The Killers, Kaiser Chiefs, dan James, Michael Kiwanuka dan Wolf Gang.

Sementara Sabtu (25/6) di pangung utama yang tadinya GBS akan manggung bersama Bon Jovi, tampil Ray Davies, Black Cards, Lissie dan Vintage Trouble.

Sedangkan Minggu (26/6) sebagai puncak acara tampil Rod Steward, Stevie Nicks, Adam Ant, Rummer dan Gugun Blues Shelter, satu satunya band dari Asia tampil di Main Stage.

Sementara kelompok musik lainnya Lighthouse Family, Mike and the Mechanics, dan Barenaked Ladies akan meramaikan Second Stage di hari yang sama.

Para finalis Hard Rock Cafe yang tersebar di seluruh dunia termasuk tiga finalis lain yang dikalahkan Gugun Blues Shelter, Rosco Bandana dari Biloxi, Amerika Serikat, Stefany June dari Cologne, Jerman, dan IAMWE dari Phoenix, Amerika Serikat tampil di Second Stage.

Band dan musisi yang pernah bermain di festival musik ini mencakup Aerosmith, Eric Clapton, Neil Young, Paul McCartney, Stevie Wonder, The Who, Pearl Jam, Peter Gabriel, Bruce Springsteen, dan The Police.

Gugun Blues Shelter pernah tampil dalam festival musik Colne Blues Festival dan Belfast Big River Jazz & Blues Festival 2008 dalam UK Tour-nya bulan Agustus dan Januari 2009 tampil dalam Skegness Blues Festival.

Trio blues ini mengusung jiwa musik rock, funk, dan soul yang diolah menjadi musik khas grup ini yang telah merilis album terakhirnya Gugun Blues Shelter yang banyak dipengaruhi musisi dunia, terutama Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughn, Bette Davies, serta Led Zeppelin. ***6***
(H-ZG/B/A041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 25-06-2011 06:19:25

STRATEGI BARU

EROPA BUTUH STRATEGI BARU UNTUK HADAPI ASIA

London, 25/6 (ANTARA) - Berkembangnya regionalisme di Asia serta bergesernya pusat gravitasi ekonomi dunia ke Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Timur, membutuhkan strategi baru dalam kerangka hubungan Asia dan Eropa.

Lembaga riset dan kajian terbesar di dunia "Friends of Europe", membahas hal tersebut dalam salah satu tema "High Level Policy Summit on EU-Asia Relations" di Brussels, demikian KBRI Brussels dalam keterangannya kepada ANTARA London, Sabtu.

Komisioner Eropa untuk urusan Kerja sama Internasional, Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Krisis, pejabat Komisi Eropa setingkat Menteri, Kristalina Georgieva, membuka secara resmi acara itu.

Dalam sambutannya Georgieva menyatakan bahwa dialog dengan Uni Eropa merupakan salah kunci bagi Asia dalam menghadapi berbagai tantangan guna mencapai kesejahteraan bagi semua.

Debat yang diselenggarakan dengan partisipasi aktif KBRI Brussels ini menghadirkan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Dr. Edy Prasetyono.

Prasetyono mengungkapkan bahwa dewasa ini perkembangan krisis ekonomi di Eropa telah memberikan persepsi kurang positif terhadap Eropa di Asia.

Selain itu, identitas Eropa di Asia belum sepenuhnya dipandang dalam konteks Uni Eropa. Masyarakat dan bangsa-bangsa Asia masih melihat bangsa Eropa dari negara mereka masing-masing dan bukannya dari kelembagaan atau kesatuan mereka sebagai wakil Uni Eropa, ujarnya.

Dia menekankan bahwa masalah persepsi ini perlu diatasi oleh Eropa mengingat bahwa Asia dan Eropa sama-sama saling memerlukan dan memiliki sifat komplementer, misalnya teknologi di Eropa di satu pihak serta sumber daya manusia dan modal di Asia di lain pihak.

"Hal ini harus dimanfaatkan dalam satu sinergi untuk bekerja sama di masa depan," katanya yang juga menggarisbawahi perlunya Uni Eropa perlu untuk lebih aktif mempresentasikan dirinya kepada Asia lebih dari hanya sekadar satu kekuatan ekonomi saja.

"Kita belum melihat peran Uni Eropa dalam konteks strategis di Asia?" tambahnya.

Selain Dr. Edy Prasetyantono, tokoh yang juga tampil menjadi pembicara antara lain David O'Sullivan, Chief Operating Officer, European External Action Service (EEAS) Uni Eropa, Elmar Brok, Wakil Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Eropa, Jamie Shea, Deputi Asisten Sekretaris Jenderal NATO, dan Laksamana Guido Rando, Wakil Komandan Operasi ATALANTA UE.

Dubes RI di Brussel, Arif Havas Oegroseno, mengatakan partisipasi Indonesia pada forum penting ini merupakan salah satu bukti semakin meningkatnya pengakuan atas peran Indonesia di mata Uni Eropa. "Hal ini menunjukkan arti strategis Indonesia semakin diperhitungkan oleh Uni Eropa," ujar Dubes Havas.

Hal ini juga terlihat dalam perdebatan di agenda-agenda strategis dalam acara diskusi tersebut CEO Global Institute for Tomorrow, Hong Kong dan penulis buku "Globalization: Challenges and Opportunities", Chandran Nair, secara khusus menekankan abad Asia nantinya ditentukan oleh China, India dan Indonesia.

(Tz.ZG/C/M016).


(T.H-ZG/C/M016/M016) 25-06-2011 04:05:22

BANK SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH INDONESIA DIMINATI INVESTOR TIMUR TENGAH

London, 24/6 (ANTARA) - Potensi pengembangan sistem keuangan Islam, khususnya perbankan syariah di Indonesia masih tetap menarik minat para investor Timur Tengah dan pelaku usaha sektor terkait.

Hal ini terbukti dengan tampilnya Konjen RI Dubai, Mansyur Pangeran, sebagai salah satu pembicara dalam kegiatan "Islamic Finance Forum 2011 (IFF)", ujar Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya dalam keterangan pada ANTARA London, Jumat.

Tampilnya Konjen Mansyur sebagai pembicara dalam forum ini atas undangan khusus Saed Al Awadi, CEO Dubai Exports Development Corporations/ DEDC (Departemen Pembangunan Ekonomi Pemerintah Dubai) selaku panitia IFF 2011.

Peserta forum terdiri atas manajer bank syariah/non-syariah, baik tingkat nasional maupun internasional, pengusaha dan investor perusahaan terkemuka, serta pakar dan konsultan sistem keuangan Islam.

Pembicara lainnya yang tampil terdiri dari pakar, konsultan serta pelaku perbankan dan keuangan berdasarkan hukum Islam atau syariah dari berbagai negara, seperti Dr. Hussain Hassan (Dar Al Sharia Legal and Financial Consultancy, Mesir), Giambattista Atzeni (BNY Mellon, Italia).

Selain itu juga menjadi nara sumber Shar Nazim (Ernst & Young), Dr. Nikolaus Siegfried (LandesBank Berlin, Jerman), Geert Bossuyt (Dar Al Istithmar, Dubai), Rizwan Kanji (King & Spalding, Nigeria), Tim Casben (Lawrence Graham), Moinuddhin Malim (Mashreq Al Islami, Dubai), serta Anwar Belgaumi (Dubai Islamic Bank Capital, Dubai).

Dalam paparannya bertajuk ?Current Indonesia Economy Outlook: Opportunities of Islamic Finance?, Konjen Mansyur menyampaikan kemajuan signifikan ekonomi nasional Indonesia yang 2010 Indonesia dengan berbagai kekayaan sumber daya alamnya tercatat sebagai negara yang mengalami pertumbuhan tercepat (fastest growing
country) ketiga diantara anggota G20.

Dikatakannya Indonesia juga menempati posisi 17 kekuatan ekonomi terbesar dunia. Konjen Mansyur menjelaskan mengenai peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah (middle class) yang mencapai 17 persen dari total populasi 240 juta penduduk.

Hal ini merupakan salah satu faktor pendukung bagi peningkatan permintaan domestik (domestic demand) yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.

Kekuatan kelompok masyarakat kelas menengah ini yang dinilai telah mampu menginvestasikan uangnya pada bank, sehingga menjadi target perbankan termasuk perbankan syariah.

Pada kesempatan forum ini, Konjen Mansyur mengumumkan mengenai perubahan jadwal rencana kunjungan Misi Dagang UAE Islamic Financial Service (UIFS) ke Indonesia.

Pada awalnya kunjungan Misi Dagang UIFS dijadwalkan tanggal 26-28 September , namun disepakati menjadi tanggal 17-19 Oktober.

Menurut rencana Delegasi Misi Dagang UIFS akan mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi dan pengusaha terkemuka di Indonesia, dalam rangka menjajaki peluang pengembangan sektor keuangan dan perbankan syariah di Indonesia.

Menutup paparannya, Konjen Mansyur menekankan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para peserta IFF 2011 untuk turut berpartisipasi dalam kunjungan Misi Dagang UIFS tersebut.

Kunjungan tersebut akan dirangkaikan dengan kegiatan menghadiri Trade Expo Indonesia 2011 di Jakarta tanggal 19-23 Oktober mendatang.


Peluang bisnis sektor perbankan syariah
Salah satu pembicara lainnya menyoroti mengenai perbankan syariah di Indonesia ialah Presiden Direktur Islamic Financial Services Group, Dubai Islamic Bank (DIB) Capital, Dr. Anwar Belgaumi.

Melalui paparannya yang bertajuk "Islamic Finance Opportunities in Indonesia", Belgaumi yang beberapa kali melakukan kunjungan kerja ke Indonesia, memaparkan berbagai peluang bisnis pada sektor perbankan syariah di Indonesia.

Dikatakannya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 mencapai 6,4 persen. Hal ini dikarenakan tren ekspektasi pasar yang tetap positif, walaupun masih dibutuhkan keberanian pemerintah Indonesia mencapai target dan program yang sudah dicanangkan.

Belgaumi memperkirakan situasi Indonesia yang kondusif akan berlangsung hingga 2016, dimana ekonomi Indonesia terus ekspansif dan ke depannya akan sangat cerah.

"Hambatannya hanya satu, yakni perilaku sistem yang jarang berubah," tambahnya.

Bahkan Belgaumi menilai saat ini kondisi Indonesia seperti era `90-`97 ditandai dengan stabilnya politik, booming-nya pasar finansial, dan suku bunga berada pada level terendah sepanjang sejarah, serta perbankan.

Indonesia dinilai sangat sehat sehingga 80 persen dari ekuitas mendukung untuk pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, Belgaumi menawarkan beberapa pilihan peluang sektor keuangan syariah di Indonesia, yaitu mengakuisisi bank yang ada, membangun bank baru, membuka cabang baru, membuat produk syariah pada bank konvensional, ataupun investasi dengan skema keuangan syariah.

Secara keseluruhan, pembicara lainnya yang tampil dalam IFF 2011 yang dibuka secara resmi Sheikh Butti Bin Suhail Al Maktoum, CEO Royal Emirates Group, memiliki kesamaan pandangan mendukung sistem keuangan syariah sebagai solusi bangsa untuk kemakmuran.

Selain itu, dinyatakan lembaga bank syariah juga mempunyai fungsi amanah yang artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang dititipkan. Apabila sewaktu-waktu dana ditarik kembali sesuai dengan perjanjian.

Hubungan bank dengan nasabah adalah hubungan kontrak (akad) antara investor pemilik dana (shohibul maal) dengan investor pengelola dana (mudharib) yang keduanya berinteraksi melakukan kerja sama yang produktif dan keuntungan dibagi secara adil (mutual invesment relationship).

Dengan demikian, maka dapat dihindari hubungan eskploitatif antara pihak bank dengan nasabah maupun sebaliknya antara nasabah dengan pihak bank. ***5***
(ZG)
(T.H-ZG/B/B012/B012) 24-06-2011 21:56:40

PROMOSI BATIK

KJRI HAMBURG GELAR PROMOSI BATIK INDONESIA

London, 24/6 (ANTARA) - KJRI Hamburg menggelar acara pengenalan dan demo batik bertema "The Beauty of Batik: An Indonesian Heritage" dalam rangka promosi seni budaya Indonesia di wilayah kerja Jerman Utara, bertempat di Wisma Konjen RI Hamburg, Jumat.

Keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima Antara London, Jumat, menyebutkan, acara itu dihadiri sekitar 25 undangan antara lain Konjen AS, China, India, Venezuela, Yunani, Mesir, para "spouse" dari kepala perwakilan asing di Hamburg tergabung dalam Consular Women Club, pengusaha, dan wartawati majalah "Diplomatic".

Dalam sambutannya, Konjen RI Hamburg M Estella Anwar Bey mengatakan maksud diadakannya acara ini adalah untuk memperkenalkan dan meningkatkan pengetahuan para tamu undangan mengenai batik.

Dikatakannya, Batik merupakan salah satu produk tekstil Indonesia yang dibuat dengan sentuhan budaya tradisional berasal dari beragam daerah yang dapat dikenal melalui warna dan coraknya. Setiap corak pada sehelai kain batik memiliki arti yang berbeda dan menggambarkan budaya dari masing-masing daerah yang memproduksinya.

Konjen RI juga menyampaikan batik ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya milik bangsa Indonesia.

Acara promosi dan demo batik tersebut dikemas dalam waktu dua jam dan dipandu Frau Annegret-Haake, seorang pakar batik berkebangsaan Jerman yang sejak tahun 1970 telah menekuni batik Indonesia dan menulis beberapa buku, di antaranya "Javanische Batik: Methode Symbolik-Geschichte" .
Acara dilaksanakan dalam tiga sesi, yaitu pemutaran film mengenai produksi batik berjudul "Indonesian Batik : A Living Art, Local Tradition and National Pride", presentasi berisi penjelasan mengenai sejarah, jenis dan corak batik, serta darimana jenis batik tersebut berasal.

Selain itu dilakukan praktek pembuatan batik dengan teknik wax-resist-dyeing, yakni teknik pembuatan corak batik dengan menggunakan canting dan pencelupan kain dengan mengaplikasikan malam (wax) di atas kain sebagai bahan perintang untuk menahan masuknya bahan pewarna.

Acara yang berlangsung cukup menarik karena dilakukan dalam suasana yang akrab dan santai. Seluruh undangan mengikuti ketiga sesi yang digelar dalam acara tersebut, utamanya pada saat melakukan praktek pembuatan batik, dengan antusias mencoba setiap tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan corak batik sesuai yang diinginkan.
Untuk menambah kemeriahan acara, para undangan diberi kesempatan mengikuti undian tombola berisi beragam hadiah dan cinderamata terbuat dari batik.

Selain itu, mereka dipersilakan melihat kain batik koleksi Frau Haake yang dipajang di beberapa sudut ruangan.

Seluruh undangan yang hadir menyampaikan kekagumannya atas keindahan corak dan kualitas batik Indonesia dan sangat mengapresiasi kegiatan KJRI yang dinilai telah menambah pengetahuan mereka mengenai budaya Indonesia.

Acara diakhiri jamuan makan siang dengan menyajikan beragam kuliner khas Indonesia.
KJRI Hamburg akan menggelar kegiatan serupa pada tanggal 12 Juli mendatang khusus untuk masyarakat umum di Hamburg dan sekitarnya. ***6***
(H-ZG/C/A041)
(T.H-ZG/C/A041/A041) 24-06-2011 22:32:27

Kamis, 23 Juni 2011

MUSLIMAT DI INGGERIS

MUSLIMAT DI INGGERIS PRIHATINKAN TKW DI SAUDI

London, 24/6 (ANTARA) - Muslimat Nahdlatul Ulama di Inggeris sangat prihatin terhadap nasib tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, apalagi dengan adanya kasus yang menimpa Ruyati yang harus mengorbankan nyawanya untuk menghidupi keluarganya.

Keprihatinan itu disampaikan Ketua Muslimat NU di Inggeris , Afrahul Fadhilah Ibrahim kepada Antara London, Jumat , sehubungan dengan dijatuhkannya hukuman pancung terhadap tenaga kerja wanita Ruyati di Arab baru pada hari Sabtu( 18/6).

Kejadian yang menimpa Ruyati, sangat memprihatinkan bangsa Indonesia, ujar istri D Effendi yang sempat bekerja menjadi dosen agama Islam di Politeknik Universitas Sumatra Utara selama tiga tahun sebelum mendapat tugas ke Inggris.

Menurut Bu Fadhilah , demikian Afrahul Fadhilah Ibrahim disapa, kejadian itu mungkin hanya sebahagian kecil saja dari yang dialami dan dirasakan TKW lain yang bekerja di Arab Saudi.

Menurut Fadhilah yang pernah masuk Pesantren Purba Baru di Tapanuli Selatan Sumatra Utara, yang menempanya menjadi seorang juru dakwah, mungkin masih banyak lagi TKW yang bernasib demikian yang diperlakukan kasar oleh majikannya di Arab.

Dikatakannya, berbeda dengan di Inggris TKW itu sangat dihargai dan hormati, di Inggris yang jelas-jelas bukan negara muslim, tetapi mereka sangat menghormati TKW.

Bahkan di Inggris, TKW itu mendapat libur satu atau satu setengah hari dalam seminggu . Ada juga yang kerja hanya lima hari seminggu, ujar ibu tiga putri yang berangkat dewasa dan bahkan ada yang lulus dokter.


TKW dipanggil darling
Menurut Fadhilah yang aktif di Mesjid Besar London seringkali majikan bertanya kepada dari TKW "are you all right(kamu baik-baik saja kan,, red)". Hampir sering keluar pertanyaan dari majikannya ''r u ok'' kadang2 sampai memanggil pembantu dengan sebutan darling (sayang) .

Tetapi sebaliknya TKW yang bekerja di Arab , boro-boro kalimat
"ddarling" malahan sering dipanggil baqarah (lembu). Subhanallah, ujar Fadhilah yang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara dengan mengambil jurusan Syariah pada 1987.

Apalagi sampai ada yang bertanya ''r u ok''(kamu sehat kan, red) kalau mereka bisa mau bekerja selama 24 jam terus- menerus.

Tampak sekali perbedaan yang begitu jauh perlakuan tenaga kerja Indonesia yang bekerja sebagai TKW di Inggris dengan di Arab Saudi.

Begitupun dalam hal gaji, kadang-kadang sampai lima bulan tidak terima gaji kerja di Arab. Sedangkan di Inggris mereka menerima gaji setiap minggu dengan gaji yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan di Arab Saudi.

Rumah Fadhilah yang berlokasi di daerah Colindale juga menjadi tempat berbagi bagi anak-anak dan tenaga kerja domestik asal Indonesia yang jumlahnya puluhan bahkan mencapai ratusan di Inggris, baik yang menghadapi masalah maupun hanya sekedar bercerita dan berbuka puasa bersama.

Bahkan di rumahnya pernah diadakan pesta pernikahan seorang pekerja domestik wanita dengan sang kekasihnya dari negara lain. Rumah kontrakannya itu terbuka bagi siapa pun dan selalu disambut dengan hangat.

Berdasarkan pengamatannya ,ia bertanya masihkah Pemerintah Indonesia akan mengirim TKI ke Arab . Rasa sebaiknya menjalin hubungan dengan negara lain yang banyak membutuhkan pembantu termasuk Inggris, Jerman, Paris dan Negara Eropa lainnya.***6***
(ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 24-06-2011 07:19:32

DARUL HIKAM

PELAJAR DARUL HIKAM BANDUNG IKUT FESTIVAL ITALIA

London, 24/6 (ANTARA) -Para pelajar siswa SMP dan SMA Darul Hikam Internasional School (DHIS) Bandung yang berlokasi di Lembang mengikuti festival "Mare Adriatico Folk Dance" yang diselenggarakan di Lido De Jesolo, Italia dari tanggal 19 hingga 24 Juni.

Pimpinan rombongan misi muhibah DHIS ke berbagai negara di Eropa, Ruri Indra Ramadani kepada Antara London, Jumat menyebutkan setiap mereka tampil selalu mendapat sambutan yang meriah.

"Senang bisa menampilkan budaya Indonesia kepada masyarakat Eropa karena mereka begitu perhatian terhadap folk cultural," ujar Ruri Indra Ramadani.

Ruri Indra Ramadani mengatakan sambutan penonton sangat hangat terutama ketika para siswa membawakan tarian Saman dari Aceh dan musik angklung. Bahkan sudah ada tiga negara yang menawarkan untuk mengikuti festival serupa tahun depan seperti Italia, Spanyol dan Turki.

Menurut Ruri Indra Ramadani, para siswa merasa suasana yang sangat positif terhadap sambutan penonton.

"Mereka sangat menikmati ketika berinteraksi dengan peserta dari negara lainnya seperti dari Spanyol, Italia dan Rusia, Bulgaria, Rumania, Slowakia, Serbia, Ukraina, Georgia dan Turki," ujarnya.

Secara terpisah salah seorang orang tua murid , Bunda Yoely mengatakan bahwa putrinya Laras sangat senang bisa mengikuti misi budaya. Apalagi sambutan masyarakat yang sangat besar dan setiap tampil banyak penonton yang berjubel, ujar Laras yang langsung mengirimkan pesan ke bundanya di tanah air.

Dalam misi ini siswa siswi membawakan tari Saman dari Aceh, Tari Kawit dari Sunda, Tari Kembang Jangger Legong Lasem dari Bali, Tari Dayak dari Kalimantan Barat dan Tari Kicir kicir dari Betawi. Selain itu juga menampilkan angklung dan rampak gendang, ujarnya.

Para pelajar yang mengikuti misi muhibah ke berbagai negara ini terdiri atas siswa siswi DHIS dari kelas 1 dan tiga SMP dan kelas 1 dan dua SMA sebanyak 27 orang didampingi tiga guru dan kepala sekolah sehingga total seluruh jumlah rombongan sebanyak 31 orang .

Selain mengikuti festival Mare Adriatico Folk Dance Festival, para siswa DHIS juga akan mengikuti International Theater Shool (ITS) Festival yang diadakan di Theater Frascat 2, NES 63 Amsterdam dari 29 Juni sampai 1 Juli.

"Selama di Belanda, kami juga akan mengadakan pagelaran di KBRI Denhaag pada tanggal 28 Juni," ujarnya.

Selain kegiatan festival DHIS juga merancang kegiatan ke kampus di Eindhoven pada tanggal 3 Juli untuk menambah wawasan para siswa dan mengadakan silaturahim dengan PPI Belanda pada tanggal 5 Juli .

Disela sela program festival, guna menambah wawasan para siswa DHIS, juga diadakan program berkunjung ke berbagai negara seperti Venezia , Milan, Paris dan Belgia, demikian Ruri Indra Ramadani.

***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 24-06-2011 06:46:20

Rabu, 22 Juni 2011

"INDONESIAN CORNER"

KBRI SUMBANG BUKU UNTUK "INDONESIAN CORNER" MAROKO

London, 23/6 (ANTARA) - Sebanyak 248 judul buku disumbangkan KBRI Rabat untuk "Indonesian Corner" di perpustakaan "Center of Documentation and Cultural Activities" (CDCA) di Kota Meknes, Maroko, sekitar 180 KM dari ibu kota Rabat, Rabu.

CDCA yang diresmikan Raja Maroko Mohamed VI pada April 2008 mempunyai puluhan ribu koleksi buku di perpustakaannya dalam 17 bahasa dunia, termasuk Indonesia.

KBRI Rabat dalam keterangan yang diterima ANTARA London, Kamis menyebutkan bahwa sumbangan buku Indonesia itu diserahkan Dicky A Rizaldy, pejabat fungsi ekonomi KBRI Rabat mewakili Dubes RI kepada CDCA.

Dikatakannya Indonesia merasa bangga menjadi bahasa ke-17 dari seluruh koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan di Meknes ini. Lebih bangga lagi karena Indonesian Corner telah hadir hingga koleksinya bisa dinikmati oleh masyarakat Maroko secara luas, ujarnya.

Sumbangan buku diterima oleh oleh Kepala Kantor Wilayah Meknes Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kerajaan Maroko Mohamed Majdoub, didampingi Direktur CDCA Mohamed El Idrissi, Kabid Kegiatan Kebudayaan Ahmed Chaouf dan Kabid Perpustakaan Rachid Boutallaka.

Mohamed Majdoub mengungkapkan rasa gembiranya dan apresiasi yang tinggi atas sumbangan buku tersebut.

"Ini adalah ketiga kalinya dalam masa setahun Indonesia memberikan sumbangan koleksi buku karya para ulama dan cendekiawannya, dan ini menjadi bukti persaudaraan dan kerja sama yang tulus untuk saling membangun keilmuan dan kebudayaan di antara kedua bangsa," ungkapnya.

Buku yang diserahkan termasuk satu set Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka yang secara simbolis diserahkan KBRI Rabat mewakili buku-buku lainnya.

Sementara Mohamed El Idrissi mengatakan, sejak dibukanya Indonesian Corner pada 6 Juli tahun lalu dengan koleksi pertamanya 15 jilid tafsir Al-Misbah karya Prof Dr Quraish Shihab yang diserahkan Dubes RI H Tosari Widjaja mendapat perhatian dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang datang ke perpustakaan.

"Saya sangat yakin dengan semakin banyaknya jumlah koleksi buku di Indonesian Corner akan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat umum di Maroko dan bagi masa depan hubungan kedua negara," katanya.

Secara terpisah Dubes RI Tosari Widjaja menyatakan bahwa gerakan sumbangan buku dan ide membuka Indonesian Corner di perpustakaan cukup representatif di Maroko ini adalah sebagai langkah untuk visi membangun jembatan peradaban Islam antara Indonesia-Maroko.

"Saya ingin agar masyarakat Maroko juga dapat mengetahui bahwa ulama dan cendekiawan Indonesia mempunyai banyak karya ilmiah dalam berbagai bidang keilmuan dan layak untuk dinikmati. Dan sebagian buku yang disumbangkan ada juga yang ditulis dengan bahasa Arab dan Inggris yang dapat langsung diakses oleh masyarakat Maroko," ungkap Tosari.

Dubes RI mengharapkan terjadinya transfer keilmuan dan pemikiran di antara kedua bangsa, dengan dimulainya penerjemahan buku-buku berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab atau Prancis yang menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan oleh rakyat Maroko.

"Dengan transfer pemikiran dan gerakan penerjemahan ke bahasa-bahasa dunia lainnya, akan semakin banyak karya ulama dan cendekiawan Indonesia yang semakin mendunia nantinya," katanya.

CDCA yang dibangun di atas lahan seluas 4 hektare dengan arsitektur khas Maroko memiliki fasilitas yang canggih untuk mendukung aktivitas kebudayaan, sains, dan keilmuan bagi masyarakat Maroko dan juga fasilitas untuk konferensi dan kegiatan bertaraf nasional hingga internasional.

Fasilitas ini merupakan pilot project yang dicanangkan Raja Mohamed VI Maroko melalui Kementerian Wakaf dan Urusan Islam. Rencananya akan dibangun enam buah fasililtas serupa di beberapa kota di Maroko, menurut keterangan pihak CDCA.

Direktur CDCA menyebutkan visi Raja Maroko Mohamed VI melalui Kementerian Wakaf mendirikan pusat kegiatan semacam ini adalah agar dapat menyediakan fasilitas kegiatan dan pelayanan lebih beragam serta dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Agar Kementerian Wakaf dan Urusan Islam tidak hanya berkutat pada urusan ibadah, masjid dan wakaf saja," demikian Direktur CDCA Mohamed El-Idrissi. ***6***
(T.H-ZG/B/M026/M026) 23-06-2011 05:46:06

ROMO MAGNIS

KULIAH UMUM ROMO MAGNIS DI HAMBURG JERMAN

London, 22/6 (ANTARA) - KJRI Hamburg bekerjasama dengan Asia Afrika Institut (AAI) Universias Hamburg mengelar kuliah umum dengan tema "Toleransi Kehidupan Beragama dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia".
Kuliah Umum disampaikan Romo Magnis-Suseno dengan tema "Religiose Toleranz und Demokratisierung in Indonesien", berlangsung di Universitas Hamburg, baru baru ini.

KJRI Hamburg dalam keterangannya yang diterima Antara London, Rabu menyebutkan kuliah umum itu dihadiri sekitar 55 peserta terdiri dari para mahasiswa, dosen, kelompok 'think thank' dan masyarakat setempat.

Dalam kuliah umum Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ, tokoh Katolik dan cendekiawan Indonesia, dimoderatori Prof. Dr. Monica Arnez, staf pengajar di Asia Afrika Institut, Universitas Hamburg.
Kegiatan kuliah umum ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan oleh KJRI Hamburg bekerjasama dengan Asia Afrika Institut, Universitas Hamburg.

Kuliah umum yang pertama diselenggarakan pada Januari 2011 dengan tema "The Regional Architecture in the Asia Pacific Region" oleh Dr. Siswo Pramono, Kepala Pusat P2K2 Aspasaf BPPK Kemlu.

Konjen RI Hamburg, M. Estella Anwar Bey dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan kuliah umum ini merupakan bagian dari komitmen KJRI untuk melaksanakan kegiatan akademis secara aktif dan berkesinambungan.

Dikatakannya kuliah umum diadakan bekerjasama dengan institusi pendidikan di Hamburg, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para mahasiswa dan masyarakat setempat mengenai perkembangan terkini yang terjadi Indonesia.

Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno dalam pemaparannya menitikberatkan penjelasannya pada perkembangan demokrasi dan pelaksaan dialog antaragama di Indonesia.
Dikemukakannya, sejak runtuhnya Orde Baru, Indonesia tumbuh menjadi negara demokrasi yang stabil, hal ini terlihat dari dua kali penyelenggaran Pemilu yang berlangsung secara lancar dan aman, tanpa mengalami gejolak dan hambatan berarti.

Namun demikian, harus diakui bahwa saat ini Indonesia masih mengalami masalah struktural di bidang politik, seperti masih terlalu banyaknya partai, pembentukan koalisi yang melibatkan banyak partai, program partai yang kurang jelas, masalah 'money politics', serta korupsi.

Dijelaskannya pula bahwa sejak kemerdekaan perkembangan demokrasi di Indonesia didukung oleh mayoritas partai politik, baik partai Islam, Kristen maupun Katolik.

Dan di kalangan masyarakat sekarang semakin banyak tokoh yang mendukung pluralisme agama dan aktif melaksanakan dialog antaragama sehingga hubungan anta-agama di Indonesia semakin berkembang ke arah yang positif.
Prof. Magnis-Suseno melihat bahwa saat ini perkembangan demokrasi di Indonesia berlangsung dengan baik. Indonesia telah menunjukkan kepada dunia bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan secara bersamaan.

Namun demikian, salah satu ancaman besar yang dapat menodai demokrasi dan memerlukan tindakan tegas dari pemerintah untuk mengatasinya adalah berkembangnya radikalisasi agama di berbagai lapisan masyarakat.

Magnis-Suseno juga menekankan bahwa dua masalah yang dapat meruntuhkan Indonesia bila tidak ditangani segera adalah kemiskinan, termasuk miskin pendidikan dan korupsi, karena kedua unsur tersebut berkaitan dengan munculnya radikalisasi.
Dalam sesi tanya jawab, pertanyaan yang muncul antara lain tentang peran agama dalam mengatasi masalah korupsi, tindakan pemerintah dan manfaat dialog antara agama dalam upaya meredam berkembangnya radikalisasi agama, relevansi dan peran Kementerian Agama terkait dengan pengembangan toleransi kehidupan beragama di Indonesia, serta penerapan UU Pornografi.

Selain memberikan kuliah umum di Universitas Hamburg, Franz Magnis-Suseno berkesempatan memberikan ceramah pada acara "Temu Masyarakat" di KJRI Hamburg, serta pembicara pada 'talkshow' yang diadakan Korber-Stiftung, lembaga 'think thank' bergengsi di Jerman. ***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 22-06-2011 21:39:01

EFISIENSI ENERGI

INDONESIA TEKANKAN KOMITMEN EFISIENSI ENERGI

London, 22/6 (ANTARA) - Indonesia menekankan komitmen untuk meningkatkan akses energi bersih, efisiensi energi, dan promosi industri hijau dalam Forum Vienna Energy Forum-2 dan Ministerial Meeting on Energy and Industry.


Komitmen Indonesia disampaikan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, Gusti Muhammad Hatta, dalam pidato di hadapan peserta forum pertemuan MMEGI yang berlangsung di Istana Hofburg, Wina, dari 21 hingga 23 Juni.

Demikian Sekretaris Tiga PTRI Wina, Luna Amanda Sidqi, dalam keterangannya yang diterima Antara London, Rabu.


Dalam pertemuan Vienna Energy Forum-2 (VEF2) dan Ministerial Meeting on Energy and Green Industry (MMEGI), Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam upaya meningkatkan akses energi bersih, efisiensi energi dan promosi industri hijau dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan.


Dalam pidatonya, Meneg LH antara lain menyatakan, sejak tahun 2007, Indonesia telah mengembangkan program Energy Self Sufficient Villages, yang bertujuan mengembangkan kemampuan dan kapasitas pedesaan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan lokal, termasuk bio-fuel, micro-hydro, solar, angin dan biogas.


Program ini adalah salah satu dari upaya memperluas akses energi terhadap masyarakat luas khususnya di kalangan pedesaan, yang pada akhirnya dapat mendukung aktifitas dan kegiatan perekonomian di pedesaan dan berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan.


Meneg LH juga menyampaikan bahwa upaya mempromosikan industri hijau di Indonesia juga terus dilaksanakan, antara lain melalui penerapan program PROPER (Program for Performance and Evaluation Rating) yang diikuti sekitar 1000 perusahaan di Indonesia.


Melalui program ini, pemerintah Indonesia memberikan penilaian kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia atas keberhasilan mereka menerapkan program industri ramah lingkungan.


Forum VEF2 dan MMEGI diikuti sekitar 1000 peserta dari 100 negara ini yang terdiri atas kalangan menteri, pejabat pemerintah, organisasi internasional, akademisi, periset, pakar energi, lingkungan dan industri, perusahaan swasta, NGO, dan lainnya.


Kedua forum tersebut dilaksanakan dalam rangka menyongsong penetapan tahun 2012 sebagai tahun Sustainable Energy For All dan hasil-hasil yang terdapat dari pertemuan ditujukan pula sebagai masukan dan persiapan konferensi pembangunan berkelanjutan Rio + 20 Summit di Rio de Janeiro tahun 2012.


Pertemuan dibuka Direktur Jenderal Kemlu Austria, Mrs. Irene Freudenschuss-Reichl, dan ditandai dengan penyampaian "welcoming remarks" oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Austria, Johannes Kyrle, Direktur Jenderal United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Kandeh K. Yumkella; dan Direktur International Institute of Applied Systems Analysis (IASA), Detlof von Winterfeldt.


Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, turut pula menyampaikan sambutannya melalui video-conference, yang menyambut baik penyelenggaraan forum dan menggarisbawahi pentingnya kerjasama internasional dan komitmen negara-negara dalam upaya pencapaian akses energi universal dan pengurangan intensitas energi hingga 40 persen pada tahun 2030.


Mantan Gubernur California, Arnold Schwarzeneger, turut pula hadir sebagai keynote speaker dan menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pengembangan energi terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi global.

Selama menjabat sebagai Gubernur California, Schwarzeneger telah mengeluarkan Undang-Undang mengenai peningkatan pemanfaatan energi terbarukan di wilayahnya.


Pelaksanaan VEF2 dan MMEGI di kota Wina semakin memperkuat posisi kota Wina sebagai pusat pembahasan isu-isu energi, selain sebagai tempat kedudukan beberapa organisasi internasional di bidang energi yakni Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan International Atomic Energy Agency (IAEA). ***5***
(ZG).


(T.H-ZG/B/M012/M012) 22-06-2011 17:50:31

Selasa, 21 Juni 2011

10 TAHUN DIALOG HAM

RI DAN NORWEGIA RAYAKAN 10 TAHUN DIALOG HAM

London, 22/6 (ANTARA) - Indonesia dan Norwegia merayakan peringatan ke-10 berlangsungnya Dialog Hak Asasi Manusia (HAM) kedua Negara yang dihadiri Menteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr St?re, dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Retno Marsudi, mewakili Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Dialog kali ini mengambil tiga tema utama yang dibahas secara rinci dalam tiga kelompok kerja yaitu kelompok HAM dan Sektor Keamanan, kelompok Hak Anak, dan kelompok ketiga Interfaith Dialogue dan Culture of Tolerance, , ujar Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI Oslo, Febby Fahrani kepada Antara London, Rabu.

Febby Fahrani menjelaskan dalam acara pembukaan dialog HAM , Menteri Luar Negeri Norwegia Jonas Gahr St're menekankan dialog HAM RI-Norwegia merupakan a cornerstone di dalam hubungan bilateral kedua negara.

"Diperlukan gagasan kreatif dan perluasan kerja sama baru di bidang HAM dalam rangka memperkuat dialog HAM," ujarnya.

Dikatakannya hubungan bilateral yang sangat baik antara Indonesia dan Norwegia merupakan dasar untuk memperkuat kerja sama di bidang HAM.

Ia menyambut gembira bahwa selama ini banyak kerja sama yang dihasilkan sebagai tindak lanjut dialog HAM RI-Norwegia. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang HAM secara lebih terfokus dan berorientasi pada hasil nyata.

Sementara itu, Dirjen Amerika dan Eropa Retno Marsudi menggarisbawahi tiga arti penting dialog HAM yang memaknai peringatan ke-10 tahun kerja sama pemajuan dan perlindungan HAM RI-Norwegia.

Pertama kematangan hubungan bilateral RI-Norwegia di bidang politik, kedua keberhasilan untuk menjaga kesinambungan, dan ketiga kemampuan menerima perbedaan kedua negara dan dinamika perkembangan di dalam negeri masing-masing.

Disebutkan masih adanya peluang untuk peningkatan kerja sama HAM di masa depan dengan merujuk pada semangat kemitraan RI-Norwegia.

Dialog HAM kali ini diikuti 21 peserta Norwegia dan 24 peserta Indonesia yang berasal dari wakil Pemerintah, milier dan kepolisian, serta wakil dari masyarakat madani.

Peserta dari Indonesia yang berasal dari kalangan pemerintah yaitu perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Selain itu juga hadir utusan dari Kementerian Pertahanan, Babinkum TNI, Operasi Panglima TNI, Divisi Hubungan Internasional Polri, Divisi Hukum Polri, Pusat Misi Penjaga Perdamaian (PMPP Mabes TNI) dan Kementerian Luar Negeri.

Komitmen peningkatan dan perluasan kerja sama HAM ini juga tercermin di dalam Joint Declaration on Cooperation Towards A Dynamic Partnership in the 21st Century yang ditandatangani Menlu Marty Natalegawa, dan Menlu Norwegia, Jonas Gahr Store, di Jakarta, November tahun lalu.***3***
(ZG)/C/A011
(T.H-ZG/C/A011/A011) 22-06-2011 08:35:54

FESTIVAL ANTARBANGSA

GAMELAN MERIAKAN FESTIVAL ANTARBANGSA DI JERMAN

London, 22/6 (ANTARA) - Kelompok gamelan Wacana Budaya mendapat sambutan meriah dalam "Fest der Nationen" atau festival seni budaya antarbangsa, yang diadakan Forum Eine Welt e.V. di Gerolstein, kota bagian barat Jerman, akhir pekan.

Selama pertunjukan gamelan dan tarian, tidak kurang dari 500 orang memenuhi area panggung pertunjukan dan memberikan tepuk tangan meriah, ujar Pudji Parang, salah seorang anggota grup gamelan Wacana Budaya kepada ANTARA London, Rabu.

Dennis Welther, warga Jerman yang mengenakan pakaian lurik dan blankon dengan cekatan mengangkat peralatan gamelam ke atas panggung dan memainkan alat musik tersebut bersama anggota grup gamelan Wacana Budaya yang berasal dari Frankfurt am Main.

Festival yang diselenggarakan setiap dua tahun itu dibuka oleh Wali Kota Gerolstein, Bern May dan kepala wilayah administratif Gerolstein, Heinz Onnertz. Keduanya menyampaikan kebanggaan dapat menjadi tuan rumah dan tampilnya berbagai bentuk seni budaya berbagai bangsa di dunia.

Selama satu hari penuh, tidak kurang dari 17 grup kesenian yang menampilkan berbagai kesenian rakyat dari Thailand, Itali, Turki, Portugis, Iran, Honggaria, Amerika Latin, Afrika, Amerika Serikat, Afganistan, dan Indonesia.

Berbagai penampilan musik, tari dan lagu-lagu khas dari berbagai negara tampil di panggung berdekorasi meriah berbagai bendera dari negara peserta.

Para pengunjung menikmati berbagai makanan khas dari berbagai negara yang disajikan dengan menarik. Stand Indonesia disiapkan oleh Ny Elisabeth Pauly, warga Indonesia yang lama menetap di Jerman.

Elizabeth menawarkan hidangan bakso ayam, wedang jahe dan nasi campur yang laris manis dan habis sebelum acara festival selesai.

Bersama grup gamelan Wacana Budaya tampil Mira Rochyadi dari Konjen RI Frankfurt yang membawakan tari Topeng Kelana Menakjingga yang berhasil menarik perhatian pengunjung.

Anggota grup gamelan tampil lengkap dengan seragam tradisional Jawa berwarna biru dan membawakan lagu Manyar Seu, Gugur Gunung dan Serayu.

Keunikan alat dan suara gamelan memancing keingintahuan dan decak kagum para pengunjung. Setelah pertunjukan usai, atas permintaan para penonton, pembawa acara mewawancarai penari topeng untuk menanyakan lebih lengkap informasi mengenai kostum tarian dan karakter topeng yang dimainkan atas permintaan para penonton.

"Kami sudah dua kali diundang untuk menampilkan kesenian dari Indonesia, dua tahun lalu kami menampilkan musik angklung dan mendapat sambutan meriah," ujar Pudji Parang.

Grup gamelan yang berdiri lebih dari 10 tahun beranggotakan 15 orang, yang terdiri dari masyarakat Indonesia, Jerman dan Amerika bermukim di Frankfurt dan sekitarnya.

Bukan hanya di Jerman, grup gamelan ini juga telah manggung di beberapa negara lain seperti Itali, Maroko dan Inggris.***6***
(T.H-ZG/B/M026/M026) 22-06-2011 06:43:44

FESTIVAL BALI

FESTIVAL BALI DIGELAR DI TAMAN BOTANI SWISS

London, 22/6 (ANTARA) - Festival Bali, yang menampilkan pertunjukan gamelan dan tari Bali digelar di Taman Botani, Universitas Basel, Swiss, selama delapan hari hingga 25 Juni 2011.

Dinginnya cuaca yang diselingi angin dan hujan tidak memupuskan semangat warga Basel untuk berbondong-bondong memenuhi menyaksikan pertunjukan gamelan dan tari Bali, ujar Pensosbud KBRI Bern Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA London, Rabu.

Menurut Budiman Wiriakusumah, hujan yang turun pada malam sebelumnya "memaksa" I Nyoman Pica untuk meminta belas kasih Sang Pencipta agar dapat menahan hujan untuk beberapa saat demi para penonton yang menyaksikan gamelan dan tari Bali di tempat terbuka itu.

Aroma kembang setaman dan cendana serta ornamen penjor dan hiasan khas Bali di ruang terbuka di Taman Botani berhasil membawa suasana Bali yang mengiringi penampilan gamelan dan tari.

Pada kesempatan itu tampil tiga kelompok pemain gamelan yaitu kelompok gamelan Akademi Musik Basel, Kelompok Gamelan Sekolah Musik anak-anak dan pemuda, serta kelompok EMOS klasse der Orienterungsschule Dreirosen. Ketiga kelompok musik itu bermain secara ensemble dan pengiring tarian, ujarnya.

Penampilan gamelan kelompok Akademi Musik Basel menampilkan ensemble Sinom Ladrang, Gambangan, Legong Kraton (condong dan Bapang), Legong Kraton Kutir. Sesuai namanya ensemble Legong Kraton mengiringi penampilan Legong Kraton yang ditarikan Ni Nyoman Inten Sriasih dan Ni Nyoman Sukahayadi.

Sekar Kutir yang berkarakter dinamis dimainkan dengan cantik oleh Kelompok Gamelan Sekolah Musik anak-anak yang terdiri dari para pelajar berumur antara 9 sampai 12 tahun.

Kelompok EMOS klasse der Orienterungsschule Dreirosen menampilkan ensemble gamelan berjudul Sapta Murti dan Sekar Kamuda serta mengiringi I Nyoman Ayuda menarikan tari Baris, dan Kebyar Duduk.

Para pemain Gamelan dari seluruh kelompok adalah David Aleksic, Jurg Bachmann, Ingrid Bertleff, Konstantin Bikos, Sudarnianto Bin Mat Sarjo, Lloyd Da Silva, Max Dietrich, Renate Dupont, Sarina Dupont, Eliana Fernandez Duran, Benjamin Foti.

Selain itu juga juga ada Franz Goldshcmidt, Robi Greco, Jessica Gunter, Thamilini Jagatheesan, Ashi Kaira, Roger Kausch, Kasimir Krneta, Richard Kunz, Elio Leu, Maja Loffler, Zara Malgir Besran, Arno Marty, Lona Nabholz, Anna Oberholzer, Felix Oberholzer, I Wayan Pica, Hilde Pols, Kevin Richter, Charlie Richter dan David Richter.

Pemain lainnya adalah Ferdinand Roos, Elisabeth Schintzig, Sara Stevanovic, Valentina Truog, Gemma Varni, Andras Varsanyi, Christine Varsanyi, Fabrice Voisard, Rieke Volkenandt, Zora Weidkuhn, Nadine Wernli, Martin Winter, Sigrid Winter, Leonie Wittwer, Deliah Wurth, Thomas Zerolo.

Hampir seluruhnya warga Basel dan beberapa adalah pengikut dari Kelompok Gamelan Anggur Jaya Freiburg dan Cara Bali di Munchen.
Festival Bali juga menyajikan kerajinan tangan, pameran tanaman, makanan, dan pameran foto Sabine Hirsig mengenai pertanian dan subak.

Pertunjukan gamelan dan tari Bali diadakan dua hari yaitu pada tanggal 19 dan 25 Juni mendatang dalam acara penutupan yang akan menampilkan ensemble gamelan dan tari Topeng yang ditarikan I Nyoman Ayuda, I Wayan Pica, Ni Nyoman Inten Sriasih dan Enrico Masseroli. ***6***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 22-06-2011 06:37:01

UDAYANA-GATEWAY

UNIVERSITAS UDAYANA-GATEWAY COLLEGE JALIN KERJA SAMA

London, 22/6 (ANTARA) - Universitas Udayana, Bali dan Gateway College, Norwegia, jalin kerja sama dengan menandatangani "Friendship Agreement" yang dilakukan oleh Pembantu Rektor IV Universitas Udayana Prof Dr. I Made Suastra, PH.D dan Direktur Pendidikan Gateway College Ivar Schou.

Penandatanganan itu disaksikan Dirjen Amerika dan Eropa, Dubes Retno L.P. Marsudi, Dubes RI untuk Norwegia Esti Andayani dan Direktur HAM dan Demokrasi Kementerian Luar Negeri Norwegia Halvor S'tre, Direktur Asia dan Oceania Kementerian Luar Negeri Norwegia Tanja K. Hegge, dan Dubes Norwegia untuk Indonesia Eivind Homme.

Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI Oslo Febby Fahrani kepada ANTARA London, Rabu, mengatakan dalam perjanjian tersebut kedua institusi sepakat untuk meningkatkan kolaborasi di bidang pendidikan yang terjalin diantara keduanya.

Dalam perjanjian juga termaktub harapan kedua institusi agar kolaborasi yang erat tersebut dapat memberikan manfaat positif bagi kedua institusi, namun juga bagi masyarakat kedua negara.

Seusai penandatanganan, Dirjen Amerika dan Eropa, Dubes Retno Marsudi mengatakan, perjanjian antara Universitas Udayana - Gateway College akan semakin memperkokoh pondasi kerja sama pendidikan antara kedua institusi.

Dengan dukungan penuh Universitas Udayana, penyelenggaraan pendidikan pra-universitas di Bali oleh Gateway College yang diselenggarakan sejak 1993 semakin baik dan profesional.

Gateway College, lembaga pendidikan non-formal yang memfasilitasikan penyelenggaraan pendidikan pra-universitas di Bali dengan penerapan kurikulum pendidikan tinggi Norwegia yang dilaksanakan antara lain oleh Telemark University College, Sogn og Fjordane University College, Lesund University College dan Lillehammer University College.

Selama 14 minggu, mahasiswa Norwegia belajar ilmu filosofi, psikologi budaya, olahraga, manajemen pariwisata, dan ekonomi, serta bahasa Indonesia. Program pendidikan pra-universitas di Bali diselenggarakan dua kali setahun, yaitu Semester Musim Semi mulai Februari dan Semester Musim Gugur mulai Agustus 2011.

Tercatat untuk Semester Musim Semi tahun 2011, sebanyak 403 mahasiswa Gateway College belajar di Bali yang mengalami peningkatan signifikan dari 326 mahasiswa Semester Musim Semi tahun 2010 dan 313 mahasiswa Semester Musim Semi 2009. ***6***

(T.H-ZG/B/F002/F002) 22-06-2011 05:40:59

SUASANA DI LIBYA

TKW INDONESIA: SUASANA DI LIBYA ANTARA HIDUP DAN MATI

London, 22/6 (ANTARA) - KBRI Tunis kembali mengevakuasi seorang Warga Negara Indonesia dari Libya, Nurhayati Binti Mamad, yang sejak pecahnya perang saudara di negara itu merasa berada di antara hidup dan mati.

Nurhayati yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat, dan berdomisili di Kronjo, Tangerang, Banten, berhasil masuk ke wilayah Tunisia sekitar pukul 14.00 waktu setempat Minggu, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima ANTARA London, Rabu.

Nurhayati yang telah bekerja di Libya sejak bulan Februari 2008 diantar sopir suruhan Mohamad Abdelhafiz, pemilik gedung KBRI Tripoli yang diangkat sebagai staf honorer KBRI Tripoli guna membantu misi perlindungan dan evakuasi WNI dari Libya.

Menurut Nurhayati, kondisi pekerjaan di Libya sebenarnya baik, majikannya, seorang pengawal Muamar Gaddafi, selalu bersikap baik kepadanya dan kepada 37 pembantu lain di rumahnya.

Selain gaji bulanan, dia sering diberi bonus untuk kebutuhan komunikasi dan lainnya senilai 200-300 dinar Libya. Saat itu 1 dolar AS sama nilainya dengan 1,25 dinar Libya, namun sejak pecahnya perang membuat semua orang merasa terancam, ujarnya.

Dikatakannya, sejak pecahnya konflik bulan Februari lalu, keadaannya di Libya bagaikan antara hidup dan mati. "Setiap bom jatuh, semua orang di rumah berlarian dan menjerit-jerit ketakutan.

Ada yang tiarap di mana saja, ada yang berlari ke kebun, dan melakukan hal-hal yang aneh sambil menangis," tuturnya.

Di daerah tempat tinggalnya di kawasan Qasr Bin Gashir yang tidak jauh dari Bandara Libya terdapat satu kompleks militer yang menjadi sasaran pemboman jet-jet tempur NATO.

Dia mengatakan dia sering menyaksikan secara langsung pesawat-pesawat NATO yang menjatuhkan bom bertubi-tubi di kawasan tersebut. Dalam satu jam bisa sampai 25 bom yang dijatuhkan. Pemboman bisa terulang antara 6-15 kali dalam sehari, paparnya.

Dia pernah suatu kali mengungsi ke Gergaresh bom jatuh sampai sekitar 60 kali sehari.

KBRI Tunis yang berkoordnasi dengan Mohamad Abdelhafiz memutuskan mengevakuasi Nurhayati walau cuma seorang diri. Menurut Abdelhafiz, karena kondisi Libya semakin kritis, Nurhayati lalu diantar ke perbatasan Ras Jedir oleh orang kepercayaannya.

Perjalanan dari Tripoli ke perbatasan cukup lancar walau di sepanjang perjalanan penuh dengan pasukan, namun dia hanya mengalami sekitar 10 kali pemeriksaan.

Rata-rata penjaga setelah mengetahui kendaraan tersebut adalah misi dari KBRI Tripoli untuk mengantarkan TKW ke Tunisia mereka membiarkan lewat tanpa memeriksa paspor dan menggeledah kendaraan seperti yang dilakukan.

Namun karena paspor Nurhayati sudah habis masa berlakunya, maka pengurusan izin masuk ke Tunisia mengalami sedikit hambatan.

Menurut aturan yang berlaku, Nurhayati harus masuk ke kamp pengungsi di perbatasan. Namun berkat hubungan yang terjalin antara KBRI Tunis dengan otoritas Tunisia, Nurhayati akhirnya mendapatkan visa dan meneruskan perjalanan ke kota Tunis.

Dubes M Ibnu Said saat menyambut kedatangan Nurhayati, mengharapkan agar para TKW yang masih berada di Libya dapat segera masuk ke KBRI Tripoli sehingga bisa segera dievakuasi ke Tunisia.
Hal ini mengingat kondisi kemanan di negara tersebut yang semakin tidak menentu.

Dijelaskannya bahwa KBRI Tunis berkomitmen mengupayakan evakuasi semua WNI dari Libya. Berbagai upaya terus dilakukan untuk misi tersebut, demikian Dubes Ibnu Said.***4***
(Tz.ZG/C/M016)


(T.H-ZG/C/M016/M016) 22-06-2011 03:04:56

PEMUDA TUNISIA

PEMUDA TUNISIA TERTARIK BELAJAR DEMOKRASI INDONESIA

London, 22/6 (ANTARA) - Asosiasi pemuda Tunisia yang tergabung dalam Kamar Pemuda Internasional (JCI) tertarik mempelajari demokrasi Indonesia dengan menghadirkan Dubes RI untuk Tunisia, M. Ibnu Said, pada peringatan HUT ke-40 JCI, yang diadakan di Tunis baru baru ini.

Panitia JCI Tunis mengundang Dubes M. Ibnu Said menyampaikan presentasi mengenai perkembangan reformasi dan proses demokratisasi di Indonesia, ujar Sekretaris Satu Politik KBRI Tunis, Boy Dharmawan, kepada ANTARA London, Rabu.

Dikatakannya, paparan yang disampaikan Dubes M. Ibnu Said memperoleh apresiasi dari sekitar 100 hadirin, umumnya tokoh muda Tunisia terdiri atas pengurus baru dan pengurus lama JCI Tunis.

Sebelumnya Dubes mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi atas upaya JCI memobilisasi kalangan muda Tunisia dalam proses reformasi dan demokrasi di Tunisia.

KBRI Tunis bersedia membantu program JCI khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hubungan kedua Negara, ujarnya.

Terkait dengan proses demokrasi di Indonesia, Dubes menjelaskan pada intinya proses reformasi dan demokrasi dilakukan di Indonesia bertujuan untuk menyalurkan kehendak rakyat dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

Menurut Dubes, proses tersebut harus dilakukan secara bertahap sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan rakyat terhadap lembaga atau institusi pemerintah.

Dubes juga menjelaskan kedekatan hubungan sejarah antara Indonesia dan Tunisia, yang dimulai sejak 1952, di mana Indonesia berperan dalam membantu perjuangan rakyat Tunisia memperoleh kemerdekaan.

Hubungan kedua negara terus mengalami peningkatan, terutama di bidang politik, ekonomi dan budaya. Hubungan diplomatik kedua negara, telah memasuki tahun pada tahun 2011.

Diutarakan pula tentang misi KBRI Tunis untuk meningkatkan hubungan kedua negara dan bangsa, di antaranya melalui people-to-people contact. KBRI Tunis siap bekerja sama dengan pemuda Tunisia di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi dan sosial budaya.

KBRI mengundang pengusaha tergabung dalam JCI untuk melakukan usaha ke Indonesia, atau berkunjung ke KBRI Tunis melihat berbagai produk unggulan Indonesia yang ada di ruang pamer usaha KBRI.

Revolusi Melati di Tunisia pada 14 Januari lalu menimbulkan euforia politik di masyarakat. Kondisi politik setiap hari kerap dirongrong berbagai aksi unjuk rasa dengan beragam tuntutan yang umumnya berinti pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Semasa rezim Ben Ali, Davos World Economic Forum Global Competitiveness Report 2010-2011, menempatkan Tunisia pada peringkat ke-32 di dunia karena unggul dalam bidang pemerintahan, keamanan dan pendidikan. Revolusi mengubah kondisi Tunisia saat ini. ***3***
(Tz.ZG/C/M016)

(T.H-ZG/C/M016/M016) 22-06-2011 03:05:12

KPU RI DAN RUSIA

KPU RI DAN RUSIA BELAJAR EFISIENSI ANGGARAN

London, 22/6 (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Indonesia dan Rusia sepakat bertukar pengalaman dalam masalah membengkaknya biaya pemilu yang sering menjadi keluhan umum di masyarakat dan sudah selayaknya diefisienkan seiring dengan makin canggihnya teknologi informasi.

Hal itu menjadi poin penting dalam penandatanganan kesepakatan (MoU) Bidang Pemilu yang dilakukan di Moskow, kata Kordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya pada ANTARA London, Rabu.

Ketua KPU Indonesia, Hafiz Anshary, yang didampingi Dubes Hamid Awaludin, menandatangani kerja sama tersebut bersama rekannya Ketua KPU Rusia, Vladimir E. Churov.

Luasnya wilayah Indonesia kadang menyebabkan kesulitan dan ketidakpastian dalam pelaksanaan pemilu. Begitu pula pengiriman logistik misalnya, sering terkendala oleh cuaca yang tiba-tiba memburuk.

Semua ini bisa terjadi dan berdampak pada anggaran dan pelaksanaan kegiatan.

Ketua KPU Rusia, Vladimir E. Churov mengatakan bahwa keadaan serupa juga terjadi di Rusia yang memiliki 11 zona waktu.

Salah satu masalah biasa terjadi di musim dingin pada Desember-Maret. Suhu yang tiba-tiba mendekati titik nol derajat plus angin menyebabkan lapisan salju mengeras di mana-mana.

Dalam badai salju itu, bahkan tiang listrik, kabel telepon dan peralatan komunikasi bisa mati. "Hal ini menjadi tantangan dalam pelaksanaan Pemilu," ujar Churov.

Untuk itulah, diperlukan suatu persiapan yang baik melalui mekanisme berbagi pengalaman dari negara lain. Diharapkan, di masa-masa datang, ongkos pemilu bisa ditekan.

Menurut Churov, pemilu Indonesia yang diikuti lebih dari 170 juta pemilih merupakan salah satu pemilu terbesar di dunia.

Keberhasilan pemilu di Indonesia merupakan fenomena demokrasi yang luar biasa sebagaimana yang terjadi juga di Brazil sedangkan pemilu Rusia rata-rata diikuti 65 persen pemilih dengan margin kesalahan 2/10-7/10 persen.

MoU yang ditandatangani hari itu mencakup rencana kerja sama dalam bidang pengelolaan dan administrasi pemilihan umum dalam bentuk tukar-menukar pengetahuan dan pengalaman pengembangan organisasi dan teknis pemilu.

Tukar-menukar info, materi, keahlian dan pengaturan pelatihan personil, serta sistem distribusi materi, teknologi pemungutan suara, partisipasi wanita, kaum minoritas, dan kaum dengan keterbatasan fisik.

Ketua KPU Indonesia berharap kiranya kerja sama ini bermanfaat bagi kedua belah pihak dan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait di Indonesia. "Kita bersyukur bisa bekerja sama dengan Rusia," ujarnya.

Kepala Divisi Politik KBRI Moskow, Nugroho Setyadi, mengatakan MoU bidang Pemilu ini telah dirintis sejak setahun yang lalu dan dibahas dalam Komisi Bersama Indonesia-Rusia tahun 2010. Usulan Indonesia tersebut mendapat tanggapan positif dari KPU Rusia dengan sedikit perubahan soal teknis.***3***
(Tz.ZG/C/M016)

(T.H-ZG/C/M016/M016) 22-06-2011 02:05:42

PERBANKAN SYARIAH

RUSIA BELAJAR PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

London, 21/6 (ANTARA) - Sebanyak delapan spesialis ekonomi, akademisi dan perbankan dari Rusia melakukan pendalaman perbankan syariah di Indonesia yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 20 Juni lalu.

Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Selasa menyebutkan mereka berasal dari berbagai instansi di berbagai wilayah Rusia.

Diantaranya dari Gazprombank, Logistic Investment Group "Safinat", Bank Express, Hazina Finance, Association of Credit Organization of Bashkortostan, Russian Muftis Council dan Russian Islamic University of Kazan.

Selama di Indonesia, mereka melakukan diskusi intensif dengan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia dan membahas berbagai topik mengenai perbankan syariah.

Dianatara peranan perbankan, sukuk, ijarah, murabahah, mudharabah, musyarakah, investasi dan pengoperasian perbankan syariah. Diperkenalkan pula bagaimana Bank Muamalat beroperasi.

Delegasi Rusia berkesempatan mengunjungi perusahaan kecil menengah (KUKM) "Almadani" yang merupakan salah satu KUKM binaan Bank Muamalat yang cukup berkembang di Bandung yang bergerak di bidang konveksi pakaian muslim.

Alexandr Kazakov, Director of the Department of Structured Finance and Syndicated Lending of Gazprombank, salah satu bank terbesar Rusia menyampaikan ketertarikannya berkerjasama dengan perbankan syariah di Indonesia.

"Kami sangat tertarik untuk memperlajari sukuk dari Indonesia dan diharapkan ada kerjasama lebih konkrit dengan bank-bank syariah di Indonesia," ujar Alexandr Kazakov.

Sementara itu, para peserta lainnya mengharapkan kunjungan ke Indonesia dapat dijadikan sebagai wadah tukar pengalaman dalam pengelolaan keuangan sesuai dengan syariah Islam dan awal dari kerjasama yang dapat dirintis di masa mendatang.

Suatu pengalaman yang sangat berharga dari Indonesia yang sudah maju dalam penerapan perbankan syariah," kata Askhat Khusnutdinov, Executive Director of the Association of Credit Organization of Bashkortostan.

"Kami melihat peluang kerjasama yang besar dengan Indonesia baik di bidang perbankan syariah ini ataupun sektor
bisnis lainnya, seperti impor pakaian muslim ke Rusia," tambahnya.

Pada saat menerima kunjungan delegasi Rusia di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat menyampaikan program ini sebagai upaya untuk lebih meningkatkan hubungan kedua bangsa.

"Tidak hanya antar komunitas muslim, tetapi juga di sektor perbankan itu sendiri, ekonomi dan bisnis pada umumnya, serta pendidikan,"ujarnya.

Delegasi Rusia melakukan serangkaian pertemuan antara lain dengan Direktur Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri dan Ketua Majelis Ulama Indonesia. Dilakukan pula kunjungan ke Bank BNI Syariah dan Bank Indonesia.

Program yang diselenggarakan atas inisiatif KBRI Moskow bekerjasama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia ini sebagai salah satu tindak lanjut kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya.

Pada bulan Maret 2010 spesialis perbankan syariah Bank Muamalat Indonesia berkunjung ke Moskow dan Kazan memberikan pemaparan tentang pengelolaan perbankan syariah kepada pengusaha perbankan, akademisi, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis lainnya.

Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Hamid Awaludin, Islam di Rusia mengalami perkembangan dalam 20 tahun terakhir atau setelah runtuhnya Uni Soviet.

Seiring dengan meningkatnya komunitas muslim, meningkat pula kebutuhan tatanan hidup yang berlandaskan keislaman dalam masyarakat muslim Rusia, mulai dari pendidikan, kehidupan sehari-hari hingga pengelolaan keuangan dalam berbisnis.(T.ZG/B/B008/B008)

(T.H-ZG/B/B008/B008) 21-06-2011 13:18:16

TIM MERAH PUTIH

UMUM-TIM MERAH PUTIH TUNAGRAHITA TIBA DI ATHENA

London, 21/6 (ANTARA) - Tim merah Putih yang terdiri atas 66 atlet tunagrahita dan pelatih serta ofisial pimpinan Iskandar Zulkarnain menginjakkan kaki di Bandara Eleftherios Venizelos Athena, Senin, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 12 jam.

Kedatangan rombongan yang akan membela nama bangsa pada event olahraga dunia tunagrahita, Special Olympics World Summer Games 2011, Athens, disambut Dubes RI untuk Yunani, Ahmad Rusdi beserta ibu Anita Rusdi dan jajaran diplomat dari KBRI Athena.

Sekretaris Pertama KBRI Athena, Jani Sasanti kepada ANTARA London, Selasa, mengatakan, event olahraga diikuti sekitar 7500 atlet dari 187 negara berlangsung 26 Juni hingga 3 Juli diawali event lain seperti Global Youth Summit, Family Forum dan Festival Special Olympiade.

Seperti yang dialami kontingen lainnya, setelah melalui imigrasi, tim Indonesia kemudian dibawa pihak komite pusat ke pusat penampungan delegasi sekitar dua kilometer dari bandara.

Dua Delegation Assistance Liaison (DAL) untuk tim Indonesia yang terdiri atas satu mahasiswi Indonesia yang bersekolah di Athena, Grace Rawung dan sukarelawan setempat, Dimitris Konstandakelis, mengurus keperluan tim tersebut.

Program yang direncanakan komite setempat untuk delegasi atlet dari tiap Negara sebelum pertandingan adalah menempatkan mereka di berbagai kota dan pulau di seluruh Yunani dalam program tuan rumah agar para atlit dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat setempat sehingga dapat mempelajari adat dan kebiasaan masyarakat Yunani.

Rim Indonesia akan ditempatkan di daerah Marathonas, sekitar 40 menit perjalanan darata dari Athena yang merupakan kota bersejarah tempat terjadinya Perang Marathon dan asal muasal dari lari maraton.
Sebelum mencapai kota Marathonas, tim Indonesia dibelokkan menuju Wisma Duta untuk dijamu makan siang oleh Dubes Ahmad Rusdi. Di hadapan para atlet, pendamping, pegawai KBRI Athena dan masyarakat yang hadir dalam pertemuan, mantan Kepala rumah Tangga Istana ini menyampaikan ucapan selamat datang kepada para atlet.

Dubes merasa bahagia dapat bertemu secara langsung dengan para atlet yang akan berlaga di tujuh cabang olah raga andalan yaitu Atletik, Tenis Meja, Bulutangkis, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Bocce dan Renang.

Ia berpesan agar para atlet dapat bertanding secara bersungguh-sungguh untuk membela nama harum Negara dan supaya bendera Merah Putih dapat berkibar tidak hanya di KBRI Athena dan Wisma Duta tapi juga ketika tim Indonesia menjadi juara di berbagai cabang yang diikuti.

Dubes menghimbau para atlet untuk menjaga kesehatan mengingat cuaca di Athena yang dapat mencapai 35 derajat di waktu siang hari dan juga menghimbau masyarakat Indonesia yang tinggal di Athena untuk dapat menonton dan mendukung para atlet.

Ketua Delegasi Indonesia atas nama rombongan mengucapkan terima kasih atas sambutan Dubes dan jajaran Kedutaan terhadap delegasi.

Rombongan bertanding untuk mencapai target 15 medali emas berkekuatan 46 atlet dari 20 provinsi di Indonesia yaitu Riau, Bangka Belitung, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jatim, Kaltim, Kalteng , Kalsel, Gorontalo, Sulsel, Sulteng, Maluku, NTB, dan NTT.

Rencananya tim Indonesia berada di daerah pantai Marathonas selama lima hari sebelum kemudian pindah ke penginapan atlet di beberapa tempat di Athena.

Tim merah putih yang terdiri atas 46 atlet dari usia 13 tahun sampai 30 tahun, akan berlaga sejak 26 Juni sampai 3 Juli di tiga kompleks stadion olahraga yaitu Peace and Friendship Stadium, Helleniko Olympic Stadium dan OAKA Stadium. Ketiga stadium tersebut merupakan tempat penyelenggaraan Oimpiade 2004.

***6***
(ZG)

(T.H-ZG/B/A008/A008) 21-06-2011 08:13:59

DANGDUT DAN POCO-POCO

DANGDUT DAN POCO-POCO MENARIK 2000 PENGUNJUNG MADRID

London, 20/6 (ANTARA) - Dangdut dan poco-poco memeriahkan Bazar Amal Indonesia yang diselenggarakan KBRI Madrid, Spanyol yang dikunjungi sekitar 2000 orang dan dimeriahkan dengan berbagai kesenian Indonesia, yang berlangsung di akhir pekan.

Bazar amal tersebut dibuka Duta Besar RI, Adiyatwidi Adiwoso Asmady dengan pukulan gong, setelah secara bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kata Sekretaris III Pensosbud KBRI Madrid, Krisnawati Desi Purnawestri kepada Antara London, Minggu.

Uniknya, kata Krisnawati Desi Purnawestri, dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya ini para hadirin dipimpin profesor Spanyol yang merupakan salah satu pecinta Indonesia, Javier Wrana.

Bazar Amal Indonesia 2011 yang mengusung tema kelautan Indonesia merupakan bazar yang ke-13 kalinya diselenggarakan oleh KBRI Madrid. Tema kelautan sengaja dipilih untuk mempromosikan wisata laut Indonesia, yang diperkuat oleh dekorasi yang mendukung tema tersebut.

Acara ini dimeriahkan berbagai pertunjukan kesenian tradisional Indonesia, seperti tari-tarian dari Bali, Jawa Barat dan Betawi yang memikat perhatian pengunjung.

Sementara itu, musik gamelan dan wayang kulit dimainkan dalang warga negara Spanyol, Ki Nahuel Bon, serta angklung yang dimainkan secara interaktif bersama para pengunjung.

Selain itu, ditampilkan pula kesenian populer seperti dangdut dan poco-poco yang membuat suasana semakin meriah dengan ikut bergoyangnya para penonton.

Selain pertunjukan kesenian yang menarik pengunjung, juga diadakan pelelangan kaos Real Madrid yang ditandatangani oleh 16 pemainnya, serta undian berhadiah tiket wisata ke Bali untuk dua orang.

Sebagian perolehan dari penjualan makanan, minuman serta kerajinan Indonesia yang dijual dalam bazar ini akan disumbangkan untuk membantu pendidikan anak-anak Indonesia yang kurang mampu.

Hasil perolehan sumbangan tahun sebelumnya telah berhasil disalurkan kepada 12 institusi sekolah dan rumah yatim piatu.

***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 20-06-2011 06:49:15

DOKTER GIGI

DOKTER INDONESIA TAMPILKAN BOR GIGI DITAMBAH MUSIK

London, 19/6 (ANTARA) - Seorang dokter gigi dari RS Dr Sarjito Jogjakarta,drg Dhanni Gustana memperlihatkan bor gigi yang dilengkapi musik sehingga bisa memperdengarkan musik guna mengurangi atau menghilangkan rasa takut pasien terutama anak-anak saat
operasi.

Dokter gigi Dhanni Gustana menyampaikan penemuannya itu dalam presentasi "The Singing Dental Drill And The Finger Dental Drill, An innovative approach in dealing with dental anxiety" pada International Association of Paediatric Dentistry 23rd Congress (IAPD2011)di Yunani baru-baru ini .

Kongres yang digelar di gedung Megaron Athens International Conference Centre,Yunani dari tanggal 15 itu diprakarsai The International Association of Paediatric Dentistry (IAPD), organisasi dunia yang mendedikasikan diri terhadap promosi kesehatan gigi untuk anak, dewasa dan pasien dengan kebutuhan khusus.

Sekretaris Satu KBRI Athena,Yunani ,Jani Mediawati Sasanti kepada Antara, Minggu menyebutkan kongres yang dilaksanakan secara rutin setiap dua tahun ini bertema "Interdisciplinary Approach to Paediatric Dentistry".

Jani Mediawati Sasanti menjelaskan hasil kongres diharapkan dapat menunjukkan betapa pentingnya kerja sama berbagai ahli dari disiplin ilmu kesehatan lainnya untuk menunjang kesehatan anak.

Kongres diikuti oleh 1600 peserta, mewakili 79 negara, antara lain Yunani, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Italia, Belanda, Belgia dan Indonesia.

Sebanyak 15 dokter gigi anak dari Jakarta, Bandung, Jogyakarta dan Bali, ikut hadir dalam kongres yang diadakan menjelang penyelenggaraan Special Olympics World Summer Games 2011 untuk atlit tuna grahita dari seluruh dunia.

Anggota delegasi Indonesia antara lain Prof Retno Hajati Sugiarto, Drg. Siti Adiningrum Wiradidjaja, Drg Suzanty Ariany, Drg. Asmaraningtyas Andini, Drg. Gamania P. Monoarta, Drg. Amalina S Hutapea, Drg. Pranasari Setiawan, Drg. Muty Usman, Drg. Wina Ediani Darwis, yang sebagian besar merupakan dokter gigi muda yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan gigi anak Indonesia.

Perwakilan dari Indonesia memberikan presentasi lisan mengenai pengelolaan ketakutan pasien terutama anak terhadap alat bor gigi.

Untuk itu, bor gigi yang ada dimodifikasi Drg. Dhanni Gustana, yang saat ini sedang mengambil spesialisasi di Universitas Gajah Mada, dengan menambahkan alat peredam suara bor dan diganti dengan musik atau lagu.

Selain itu, alat bor yang dimodifikasi untuk dapat diletakkan di jari tangan dokter, sehingga memudahkan dokter melakukan pengeboran gigi terhadap pasien. Penggunaan alat bor ini sudah diterapkan sejak tahun 2008 oleh Drg. Dhanni Gustana di tanah air.

Sebanyak 1600 peserta merasa kagum dan terpukau atas keberhasilan Drg. Dhanni dalam menemukan teknik bor tersebut sehingga pasien anak secara psikologis tidak merasa takut dan lebih nyaman bila dilakukan pemeriksaan dan perawatan gigi.

Selain presentasi, wakil dari Indonesia lainnya yaitu Drg. I Sasmita dari Unpad, Bandung yang mempresentasikan mengenai "The Use of Oral Screen as the treatment to minimize malosclussion due to thumb sucking".

Drg. A. Setiawan dari Unpad mempresentasikan mengenai "Management of Central Permenaodel of Lower Anterior Allignment Teeth in the Ethnic Group Dentomalayid Children".

Dubes RI untuk Yunani Ahmad Rusdi menilai keberhasilan Drg. Dhanni merupakan ujud nyata atas kehebatan putra Indonesia dalam melakukan penelitian dan menemukan inovasi yang tidak kalah dengan ahli dari negara barat.

Kehadiran 15 dokter Indonesia merupakan partisipasi Indonesia dalam melakukan tukar pikiran dan menggali pengetahuan dari peserta kongres negara lainnya sehingga dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan sesama peserta. ***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 19-06-2011 07:18:45

BULUTANGKIS

BULUTANGKIS - ATLET INDONESIA JUARA DI TURNAMEN UAE OPEN

London, 18/6 (ANTARA) - Atlet Bulutangkis asal Indonesia Indra Bagus Ade Chandra (membawa bendera Indonesia) yang berpasangan dengan Heri Setiawan (membawa bendera Bahrain) memenangi ganda putra pada turnamen bulutangkis UAE Open 2011, Jumat, di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).

Indra/Heri memenangi ganda putra setelah menang set langsung atas pasangan India B. Sai Praneeth/K. Nanda Gopal, demikian dikatakan Sekretaris Pertama/Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Sabtu.

Namun, Indra saat turun pada tunggal putra harus mengakui keunggulan pemain India B Sai Praneeth melalui perpanjangan set.

Penyelenggara kegiatan ini adalah India Club Dubai dan mendapat dukungan sponsor utama dari Western Union.

Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran turut hadir menyaksikan pertandingan final tunggal dan ganda putra, disamping sebagian masyarakat Indonesia pecinta bulutangkis yang juga hadir memberikan dukungan bagi pemain asal Indonesia yang berlaga di final.

Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar India untuk PEA, Lokesh Mysore Kapanaiah turut pula menyaksikan pertandingan. Di akhir pertandingan baik Konjen Mansyur maupun Dubes India berkesempatan memberikan piala kepada beberapa pemenang.

Indra Bagus Ade Chandra yang saat ini menjadi pelatih di Spanyol, sebelumnya pernah menjadi pemain Pelatnas Indonesia dan kini menempati peringkat 91 dunia.

Keikutsertaan Indra pada turnamen bulutangkis ini merupakan yang pertama kalinya. Sementara Heri Setiawan saat ini menjadi pelatih di Bahrain.

Pada turnamen yang sama tahun lalu di Abu Dhabi, Heri menjadi pemenang untuk kategori tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran. Pada saat itu Heri berpasangan dengan pemain Bahrain untuk ganda putra dan pemain PEA untuk ganda campuran.

Turnamen bulutangkis yang berlangsung setiap tahunnya ini, sudah dimulai sejak tahun 1978 dan merupakan turnamen yang tertua pelaksanaannya di PEA, serta termasuk yang terbanyak jumlah hadiah uangnya dan terbesar di kawasan.

Pada tahun ini diikuti oleh 538 peserta yang dibagi menjadi 24 kategori pertandingan termasuk untuk kategori di bawah umur tertentu dan veteran serta senior veteran di atas umur tertentu, disamping kategori utama tunggal putra dan putri serta ganda putra dan putri serta ganda campuran.

Para peserta berasal dari India, Indonesia, Malaysia, PEA, Bahrain, Qatar, Oman, Perancis, Pakistan. Jumlah hadiah yang diperebutkan total sebesar Dh. 50.000 sekitar 13.699 dolar AS selain itu para pemenang kategori utama tunggal dan ganda putra serta putri dan campuran memperoleh berbagai hadiah tambahan dari pihak sponsor.***6***(ZG)


(T.H-ZG/B/A020/A020) 18-06-2011 19:40:51

FESTIVAL SENI BUDAYA JAKARTA DI BERLIN

FESTIVAL SENI BUDAYA JAKARTA DI BERLIN

London, 17/6 (ANTARA) - Walikota Berlin Klaus Wowereit dan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo memberikan dukungan penyelenggaraan Festival seni dan budaya Jerman-Indonesia yang bertajuk "Jakarta Berlin Arts Festival" tanggal 25 Juni hingga 3 Juli di Berlin.

Humas Jakarta Berlin Art Festival, Boboy Simanjuntak dalam keterangannya kepada Antara London, Jumat menyebutkan selama ini seni dan budaya masa kini kota Jakarta sebagai ibu kota Indonesia kurang dikenal, meskipun sejak tahun 1993 Jakarta telah resmi menjadi kota kembar Berlin.

Untuk itu, ajang Jakarta Berlin Art Festival akan memperkenalkan seni dan budaya Jakarta yang aktual dan terpilih untuk pertama kalinya bagi masyarakat luas kota Berlin.

Boboy Simadjuntak mengatakan titik berat "Jakarta Berlin Arts Festival" adalah mempertunjukkan seni kontemporer di bidang teater, tari dan musik dari kota metropolitan Jakarta yang berpenduduk sekitar 10 juta.

Rangkaian Jakarta Berlin Arts Festival selain pagelaran seni musik dan fashion show juga digelar pemutaran film cerita, film dokumentasi, pertunjukkan seni lainnya serta diskusi.

Menurut Boboy Simanjuntak, berbagai seniman Indonesia yang terkenal di Asia pada kesempatan ini akan mempertunjukkan karyanya untuk yang pertama kali di Eropa.

Selain itu berlangsung juga lokakarya atau workshop, acara temu penyair dan temu kaum intelektual Indonesia-Jerman. Kesempatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan budaya yang bermutu di Berlin.

Direktur "Jakarta Berlin Arts Festival" Martin Jankowski mempersiapkan ajang ini bekerja sama dengan kurator dan pekerja seni Indonesia dan Jerman yang berdedikasi tinggi.

Pada konser pembukaan, di Admiralspalast (Studio) antara lain tampil seniman Sayo yang menampilkan pertunjukan dengan gong yang ia buat sendiri dengan ukurannya yang besar, tidak seperti biasanya.

Selain itu juga duet pianis kembar Sonja dan Shanti Sungkono akan mempersembahkan musik kontemporer dari Asia. Puncak acara pada malam ini adalah tampilnya kelompok musik Banjar Berlin.

Kelompok musik yang berdiri sejak tahun 1973 tersebut dipimpin oleh Paul Gutama dan akan menggelar dua karya perdananya.

Paul Gutama terkenal dengan interpretasi musik gamelan kontemporernya yang penuh fantasi. Konser musiknya pada malam ini sekaligus menjadi malam perpisahan baginya dari kegiatan musik panggung.

Acara "Jakarta Berlin Arts Festival" diresmikan Duber RI untuk Federasi Jerman Eddy Pratomo, yang kemudian diikuti Martin Jankowski sebagai ketua penyelenggara festival dan penyair asal Indonesia Agus R. Sarjono.***6***

(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 17-06-2011 07:47:41