BUSANA MUSLIM SUTRA BUGIS MELAMBAI DI MOSKOW
London, 30/5 (ANTARA) - Sutra Bugis yang dikenal dengan warnanya yang cerah menutup pameran produk halal di Moskow yang berlangsung selama tiga hari baru-baru ini .
Counsellor KBRI Moskow, M. Aji Surya kepada Antara London, Senin menyebutkan dibandingkan dengan pakaian busana muslimah dari negara lain, maka rancangan Toto Supangat ini relatif lebih baik atau berada" di atas angin".
Aji Surya menyebutkan beberapa perancang busana muslim dari Iran, Kirgistan, Rusia dan Indonesia mengisi puncak acara Second Moscow International Halal Expo yang digelar Kantor Dewan Mufti Rusia.
Bertempat di Crocus Centre, tempat pameran paling bergengsi di ibukota Rusia itu, mereka memperagakan busana muslim paling anyar.
Meski banyak yang mengacungi jempol, Toto Supangat yang sudah beberapa kali datang ke Rusia ini kelihatannya belum mengoptimalkan potensinya.
Ia kelihatan hanya memadukan beberapa warna bunga di musim semi sebagai inspirasi hasil karyanya. Ungu, kuning, biru dan hitam seolah mewakili warna tulip yang memang sedang bermekaran di pinggir jalan.
"Jujur saja, greget dari tampilan gaun yang diolah dari sutra bugis ini terlihat cerah," ujar Toto Supangat. Walaupun begitu, apa yang ditampilkan kali ini sudah membuat para pesaingnya bisa dibilang" turun tahta".
Bagaimana tidak, bagi kebanyakan perancang busana muslim yang datang di pameran tersebut, usungan Toto memberikan kesan sesuatu yang baru sama sekali. Apalagi alunan musik pengiringnya berupa tautan gendang dan tetabuhan lain yang bernuasa etnis, bukan sekedar selawatan yang sudah banya didengar.
Bandingkan dengan perancang dari Rusia yang mengusung warna-warna gelap dan motif datar. Atau dari Kirgistan yang cenderung memamerkan pakaian yang tidak ada bedanya dengan pakaian harian wanita muslimah
di Rusia. Yang lumayan, designer dari Iran yang cukup cantik memainkan unsur etnis walau kurang tanggap terhadap kemeriahan musim panas yang segera datang.
Disamping memamerkan bahan dasar sutra Bugis, Toto juga mengusung paduan batik pesisiran yang dipadu dengan kain polos.
"Saya yakin unsur etnis Indonesia mampu menjawab tantangan perubahan musim di Rusia," ujarnya.
Di tempat lain, pentas seni bernuansa Bugis dan Makasar dihelat di salah satu mall terbesar di Moskow, Vegas. Pada 29 Mei 2011 sebanyak 13 anak SD dari Sekolah Indonesia Moskow menampilkan tarian rancak Gandrang Bulo.
Bahkan 10 penari dibawah asuhan Abdi Basith yang didatangkan KBRI Moskow memperagakan beberapa tarian khas daerah Sulsel dengan iringan tabuhan gendang yang bertalu-talu.
Dubes RI di Moskow Hamid Awaludin, mengakui bahwa ia tidak banyak berkomentar. Yang penting setiap kali penampilan, semua penonton dan hadirin memberikan tepuk tangan yang meriah.
Itulah yang saya maknai sebagai sebuah apresiasi dan kesepakatan batin mereka atas tingginya seni bangsa Indonesia, Hamid Awaludin.
***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 30-05-2011 07:35:43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar