WAYANG WILLEM TAMPIL DI TONG TONG FAIR
Denhaag, 4/5 (ANTARA) - Pagelaran wayang kontemporer "Willem van Orange" menceritakan kisah pendiri negeri Belanda yang dibawakan dalang Ki Ledjar Soebroto dan Ananto Witjaksono berhasil menarik perhatian pengunjung Tong Tong Fair di Malieveld, Denhaag, yang berlangsung sejak 25 Mei.
Dalam beberapa kali penampilan wayang yang mengisahkan kekalahan Willem van Orange melawan pasukan Spanyol, banyak penonton merasa terharu, ujar Ki Ledjar Soebroto, kepada Antara London usai pertunjukan wayang Willem van Orange di Bintang Theater Pasar Malam Besar Tong Tong Fair, Sabtu.
Ki Ledjar mengatakan Tong Tong Fair yang tahun ini bertemakan Yogjakarta sangatlah tepat dengan digelarnya wayang Willem van Orange yang dibuat di Yogjakarta tempat Ki Ledjar berdomisili.
Penampilan wayang Willem van Orange merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat Belanda.
"Mereka baru tahu mengenai sejarah terbentuknya negeri Belanda," ujar Ledjar Soebroto yang sebelumnya menampilkan wayang Willem Van Orange di Museum Nusantara Delf beberapa waktu lalu.
Kehadiran Ledjar Subroto yang dikenal dengan wayang kancil di Pasar Malam Besar Tong Tong Fair mendapat undangan khusus dari panitia penyelenggaraan yang tahun ini bertemakan Yogjakarta.
Dikatakannya, ia sangat senang bisa memperkenalkan sejarah Belanda dalam bentuk wayang, apalagi perhatian masyarakat Belanda sangat besar.
Selain menampilkan wayang WIllem van Orange, Ledjar Soebroto bersama sang cucu Ananto Wijaksono yang akrab disapa Nanang mengadakan workshop mengenai cara membuat wayang bagi pengunjung Pasar Malam Besar Tong Tong Fair.
Generasi muda Belanda umumnya tidak mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Belanda. Melalui media wayang sangat mudah bagi mereka untuk memahami berdirinya kerajaan Belanda dimana pasukan Willem sempat tertekan mundur ke wilayah Kerajaan Jerman.
Selain menggelar pertunjukan wayang Willem van Orange selama Pasar Malam Besar Tong Tong Fair, Ananto Wijaksono juga memperkenalkan wayang dalam bentuk animasi yang banyak diminati.
Salah seorang cucu Tjalie Robinso, pendiri Pasar Malam Besar Tong Tong Fair, Robin Boon mengakui di sekolah menengah pertama dan atas juga diajarkan berbagai sejarah seperti sejarah Mesir dan Romawi.
"Saking banyaknya belajar sejarah malah jadi kurang mendalami," ujar Robin, generasi ketiga peranakan Indo Belanda.
Sementara itu staf pengajar bahasa Jawa kuno Universitas Leiden, Belanda Hedi Hinzler mengatakan bahwa penggelaran wayang Willem van Orange akan memudahkan bagi masyarakat Belanda memahami sejarah pendiri Belanda.
"Belajar sejarah dengan media wayang umumnya lebih mudah diikuti, terutama untuk anak anak," ujarnya apalagi belajar melalui animasi.
Selama Pasar Malam Besar Tong Tong Fair, wayang Willem van Orange dipentaskan beberapa kali di Bibit Theater Selain itu juga digelar workshop, di bengkel theater.
Salah seorang peserta workshop, Constance, mempunyai ibu asal Surabaya dan ayah Belanda mengakui bahwa ia ingin belajar dan mengetahui lebih banyak mengenai kesenian Indonesia khususnya pewayangan.
Diakuinya meskipun ia tinggal di Belanda , ia ingin sekali mengetahui asal usulnya, terutama ada istiadat dan budaya asal sang bunda.
Constance pun mengajak sang anak untuk ikut belajar membuat wayang, karena ia tidak ingin anaknya tidak tahu asal usul keluarganya.
Wayang Willem van Orange yang merupakan sesuatu hal yang baru bagi masyarakat Belanda yang apalagi bentuk wajah sang pangeran Willem yang dibuat dari kulit itu layaknya wayang kulit lainnya.
Menurut Ledjar, banyak yang tertarik meliat wayang Willem van Orange untuk minta dibuatkan wayang berbentuk wajahnya, bahkan ada seorang ayah yang memiliki anak bernama Arjuna, diminta untuk membuatkan wayang berbentuk Arjuna. Selain itu ada juga yang minta dibuatkan wayang dengan busana adat Sumatera.
Wayang yang terbuat dari kulit yang sudah diolah dan dibuat dengan penuh ketelitian oleh Ki Ledjar banyak diminati pengunjung dan bahkan ada yang memesan gunungan , yang digunakan saat pertunjukan wayang dimulai.***6***
(ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 04-06-2011 08:41:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar