Rabu, 22 Juni 2011

EFISIENSI ENERGI

INDONESIA TEKANKAN KOMITMEN EFISIENSI ENERGI

London, 22/6 (ANTARA) - Indonesia menekankan komitmen untuk meningkatkan akses energi bersih, efisiensi energi, dan promosi industri hijau dalam Forum Vienna Energy Forum-2 dan Ministerial Meeting on Energy and Industry.


Komitmen Indonesia disampaikan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, Gusti Muhammad Hatta, dalam pidato di hadapan peserta forum pertemuan MMEGI yang berlangsung di Istana Hofburg, Wina, dari 21 hingga 23 Juni.

Demikian Sekretaris Tiga PTRI Wina, Luna Amanda Sidqi, dalam keterangannya yang diterima Antara London, Rabu.


Dalam pertemuan Vienna Energy Forum-2 (VEF2) dan Ministerial Meeting on Energy and Green Industry (MMEGI), Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam upaya meningkatkan akses energi bersih, efisiensi energi dan promosi industri hijau dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan.


Dalam pidatonya, Meneg LH antara lain menyatakan, sejak tahun 2007, Indonesia telah mengembangkan program Energy Self Sufficient Villages, yang bertujuan mengembangkan kemampuan dan kapasitas pedesaan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan lokal, termasuk bio-fuel, micro-hydro, solar, angin dan biogas.


Program ini adalah salah satu dari upaya memperluas akses energi terhadap masyarakat luas khususnya di kalangan pedesaan, yang pada akhirnya dapat mendukung aktifitas dan kegiatan perekonomian di pedesaan dan berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan.


Meneg LH juga menyampaikan bahwa upaya mempromosikan industri hijau di Indonesia juga terus dilaksanakan, antara lain melalui penerapan program PROPER (Program for Performance and Evaluation Rating) yang diikuti sekitar 1000 perusahaan di Indonesia.


Melalui program ini, pemerintah Indonesia memberikan penilaian kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia atas keberhasilan mereka menerapkan program industri ramah lingkungan.


Forum VEF2 dan MMEGI diikuti sekitar 1000 peserta dari 100 negara ini yang terdiri atas kalangan menteri, pejabat pemerintah, organisasi internasional, akademisi, periset, pakar energi, lingkungan dan industri, perusahaan swasta, NGO, dan lainnya.


Kedua forum tersebut dilaksanakan dalam rangka menyongsong penetapan tahun 2012 sebagai tahun Sustainable Energy For All dan hasil-hasil yang terdapat dari pertemuan ditujukan pula sebagai masukan dan persiapan konferensi pembangunan berkelanjutan Rio + 20 Summit di Rio de Janeiro tahun 2012.


Pertemuan dibuka Direktur Jenderal Kemlu Austria, Mrs. Irene Freudenschuss-Reichl, dan ditandai dengan penyampaian "welcoming remarks" oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Austria, Johannes Kyrle, Direktur Jenderal United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Kandeh K. Yumkella; dan Direktur International Institute of Applied Systems Analysis (IASA), Detlof von Winterfeldt.


Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, turut pula menyampaikan sambutannya melalui video-conference, yang menyambut baik penyelenggaraan forum dan menggarisbawahi pentingnya kerjasama internasional dan komitmen negara-negara dalam upaya pencapaian akses energi universal dan pengurangan intensitas energi hingga 40 persen pada tahun 2030.


Mantan Gubernur California, Arnold Schwarzeneger, turut pula hadir sebagai keynote speaker dan menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pengembangan energi terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi global.

Selama menjabat sebagai Gubernur California, Schwarzeneger telah mengeluarkan Undang-Undang mengenai peningkatan pemanfaatan energi terbarukan di wilayahnya.


Pelaksanaan VEF2 dan MMEGI di kota Wina semakin memperkuat posisi kota Wina sebagai pusat pembahasan isu-isu energi, selain sebagai tempat kedudukan beberapa organisasi internasional di bidang energi yakni Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan International Atomic Energy Agency (IAEA). ***5***
(ZG).


(T.H-ZG/B/M012/M012) 22-06-2011 17:50:31

Tidak ada komentar: