Rabu, 30 Juni 2010

MAHASISWA INDONESIA HILANG TERBAWA OMBAK DI INGGRIS

MAHASISWA INDONESIA HILANG TERBAWA OMBAK DI INGGRIS

London, 30/6 (ANTARA) - Seorang mahasiswa Indonesia di Newcastle, Inggris, Hery Kurniawan, hilang terbawa ombak ketika sedang berwisata di pantai Fistral Beach, Newquay, Cornwall, Minggu (27/6).

"Sampai saat ini Hery Kurniawan, yang kuliah di Northumbria University, Newcastle, masih belum ditemukan," ujar Sekretaris Tiga KBRI London Billy Wibisono dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Rabu.

Menurut Billy, Hery Kurniawan bersama rombongan mahasiswa Indonesia dari Newcastle yang berjumlah sekitar 10 orang sedang berwisata ketika musibah tersebut terjadi.

Pada saat yang sama, seorang mahasiswi Indonesia lainnya, Jennifer, sempat terbawa ombak namun dapat tertolong oleh penjaga pantai (life guard) yang bertugas di pantai Fistral saat itu.

Cuaca yang kurang baik serta ombak yang cukup tinggi pada saat kejadian merupakan beberapa hal yang tidak terduga di Pantai Fistral, yang biasanya dianggap cukup aman oleh pihak berwenang setempat.

Selain itu, pada saat kejadian, cukup banyak terdapat wisatawan lainnya yang berada di lokasi yaitu sekitar 2.000 orang.

KBRI London bekerja sama dan berkoordinasi erat dengan berbagai pihak terkait, antara lain Kepolisian Cornwall dan juga pihak "Coast Guard", untuk memantau keadaan terkini dan upaya pencarian dan pertolongan pertama (search and rescue) bagi Hery.

Selain itu, katanya, KBRI London juga mengirimkan petugas konsuler yang akan melanjutkan koordinasi serta bantuan dengan berbagai pihak berwenang di Cornwall untuk upaya "search and rescue" bagi Hery.

Menurut Billy Wibisono, selama dua hari terakhir pihak berwenang di Cornwall telah mengerahkan antara lain satu buah helikopter, 12 kapal SAR Coast Guard, sejumlah polisi patroli pantai serta kapal-kapal nelayan setempat untuk upaya pencarian Hery.

Usaha pencarian masih terus dilakukan oleh pihak berwenang di Cornwall melalui patroli-patroli reguler baik dari Coast Guard maupun dari pihak kepolisian setempat.

Sementara itu Counsellor Pensosbud KBRI London Herry Sudradjat , secara terpisah kepada koresponden Antara London, mengatakan, KBRI London telah mengirim Irawati Mamesah, sekretaris tiga KBRI London menuju Cornwall untuk menemui aparat kepolisian dan "Coast Guard" di Cornwall untuk melakukan koordinasi serta mencari informasi proses pencarian yang sedang mereka lakukan.

Ira juga akan menemui Jennifer, teman korban yang selamat dan dirawat di rumah sakit Cornwall untuk memberikan bantuan yang diperlukan. "Saat ini kondisi korban telah sehat setelah dirawat selama beberapa waktu di rumah sakit," demikian Herry Sudradjat. ***3***
(U.H-ZG/B/A041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 30-06-2010 09:46:05

ARSITEK INDONESIA LANCARKAN DIPLOMASI KREATIF INDUSTRI

ARSITEK INDONESIA LANCARKAN DIPLOMASI KREATIF INDUSTRI

London, 30/6 (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Yuri Thamrin mengatakan arsitek muda Indonesia yang tergabung dalam Alur Design Group berhasil melancarkan diplomasi kreatif industri.

Hal itu disampaikan Yuri Thamrin dalam wawancara dengan koresponden Antara London, usai meresmikan pameran arsitek Indonesia yang berthema "Landscape of Diversity" yang digelar di The Music Room, Mayfair, London, Selasa malam.

Pameran Instalasi kayu Indonesia yang terinspirasi dari motif batik yang digelar Alur Design Group, kelompok arsitektur muda Indonesia di London yang mengikuti festival arsitektur London,
"London Festival of Architecture 2010" yang digelar hingga tanggal 4 Juli .

Alur adalah studio kreatif multidisiplin yang digawangi sekelompok arsitek dan perancang muda Indonesia yang berkiprah di London. Mereka adalah Prama Milyardi, Rizki Nindito, Ardes Perdhana, Olivia Putihrai, Monique Suksmaningsih dan Kuncara Wicaksana.

Menurut Dubes Yuri Thamrin, arsitek Indonesia tidak kalah dengan arsitek di Inggris dan bahkan mereka bisa bersaing dengan para arsitek dunia sejalan dengan kemajuan IT di Indonesia.

Dikatakannya ,keikutsertaan para arsitek muda Indonesia dalam London Festival of Architecture 2010 ini merupakan langkah awal dalam memperkenalkan industri kreativitas Indonesia di dunia.

KBRI sangat mendukung kegiatan yang dilakukan masyarakat Indonesia di Inggris khususnya kegiatan pameran Landscape Indonesia yang digelar bekerja sama dengan British Council dan arstiek muda Indonesia yang difasilitasi oleh KBRI London.

Yuri Thamrin menyebutkan pameran yang bertujuan lebih memperkenalkan Indonesia yang memiliki peradaban yang kaya. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh KBRI sendiri melainkan juga oleh masyarakat Indonesia khususnya para arsitek.

Merupakan suatu kebanggaan arsitek Indonesia ambil bagian dalam London festival arsitektur yang dapat menunjukkan kemampuan para arsitek muda Indonesia, ujarnya.

Dubes mengatakan berbicara mengenai arsitektur berarti bicara mengenai kreativitas industri atau ekonomi yang merupakan lahan garapan yang sangat besar nilainya.

Menurut Dubes, pada tahun 2005, produk kreativitas industri yang dijual di dunia setara dengan 500 miliar dolar AS . Lahan ekonomi yang sangat menjanjikan modalnya hanya tiga yaitu kreativitas, skill dan talent dan itu tidak akan pernah habis habisnya.

Indonesia sangat kuat dalam bidang seni dan budaya dan sangat kreativitas. Hal ini terlihat dengan produk kreatif kebudayaan berupa produk fashion dan kerajinan .


IT
Namun demikian diakuinya Indonesia masih perlu meningkatkan lagi IT base kreativitas yang berbasis IT seperti film, video dan disainer.

Yuri Thamrin menegaskan apa yang ditampilkan arsitek muda Indonesia di Inggris dalam acara London festival arsitektur merupakan suatu terobosan yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh arsitek Indonesia dengan harapan kalangan arsitektur dunia dapat meliat kemampuan mereka dalam mencari peluang untuk memperkenalkan potensi yang ada dan dapat menarik manfaat dari pasar Inggris .

Diingatkannya, Inggris merupakan tempat dan pusat kreativis industri dunia, sehingga Dubes berharap arsitek yang tergabung dalam Alur dapat mengembangkan potensi yang ada dan menciptakan lingkungan yang baik dan menjalin kerja sama dengan seluruh industri kreatif dunia

Sejarah dan tradisi
Project Assistent Architecture, Design, Fahsion ,Arts Group British Council, Sophie Parry menyampaikan selamat kepada para anggota Alur Design Group yang berhasil menampilkan karyanya yang memiliki sejarah dan tradisi Indonesia.

Sophie mengatakan proyek yang menjadi bagian dari program yang diorganisasikan oleh British Council yang diikuti oleh berbagai perwakilan di dunia tercatat lebih dari 30 kedutaan dan lembaga budaya yang mengikuti festival.

Sementara itu , Monique Suksmaningsih yang mewakili rekan- rekannya dari Alur Design Group menjelaskan mengenai pameran Indonesia yang merupakan bagian dari ajang arsitektur internasional (International Architecture Showcase) yang diprakarsai British Council dan Architecture Foundation pada London Festival of Architecture.

Monique mengemukakan arsitek Indonesia yang tergabung dalam Alur Design Group yang merupakan kelompok enam arsitek Indonesia yang ada di London memiliki berbagai latar belakang pendidikan dan keahlian merasa terhormat mewakili Indonesia dalam ajang London Festival of Architecture 2010.

Dikatakannya , Kuncara, Rizki dan Ardes , lulus dari AA DRL saat ini bekerja di Desain Internasional, sementara Prama, lulus dari perumahan AA dan bekerja di GTZ, sedangkan Olivia yang juga dari AA, bekerja dengan David Lockwood. Sementara Monique yang bukan dari AA, bekerja di Kohn Pedersen Fox.

Menurut Monique Suksmaningsih , Alur membawa batik menjadi perhatian, dan meletakkannya ke dalam konteks London yang merupakan sebagai eksperimen dalam menjembatani budaya tradisional ke dalam arsitektur kontemporer modern dengan menggunakan teknologi yang ada.

"Kami mengkaji bagaimana lanskap Indonesia, lapisan budaya dan keanekaragaman bisa memainkan peran penting dalam diskusi kontemporer. instalasi yang berjudul "Pemandangan Diversity" yang terinspirasi dari beragam dan kekaya budaya di Indonesia. Disini kita membayangkan motif batik sebagai prototipe arsitektural," demikian Monique Suksmaningsih.

***4***
(U-ZG/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 30-06-2010 09:29:30

Selasa, 29 Juni 2010

FILM KARYA SUTRADARA PEREMPUAN DIGELAR DI HAMBURG

FILM KARYA SUTRADARA PEREMPUAN DIGELAR DI HAMBURG

London, 30/6 (Antara) - Film karya sutradara perempuan Indonesia seperti film Perempuan Punya Cerita, Arisan, Bendera, Pasir Berbisik dan Biola Tak Berdawai digelar KJRI Hamburg selama empat hari hingga 1 Juli di bioskop Abaton, Hamburg, Jerman.

Acting atau Pejabat Sementara Konsul Jenderal RI, Yayat Sugiatna mengatakan kepada Antara London, Rabu bahwa dia membuka acara Festival Film Indonesia (FFI) 2010 yang digelar sebagai hasil kerja sama Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hamburg dengan KBRI Praha serta Kalyana Shira Films.

Film Arisan karya Nia Dinata mengawali Festival Film Indonesia ke-2 (FFI 2010) di Hamburg mendapat pujian berlimpah dan menjadi perhatian para penggemar film Indonesia yang memadati Bioskop Abaton Kino di Hamburg.

Yayat Sugiatna mengatakan walaupun bersaing dengan pertandingan sepak bola World Cup di Afrika Selatan, penyelenggaraan FFI 2010 tetap berhasil menarik minat cukup banyak pengemar film.

Pembukaan FFI 2010 diawali dengan resepsi dihadiri undangan yang terdiri atas para diplomat negara-negara sahabat, pejabat setempat, pengusaha relasi KJRI Hamburg, anggota Perhimpunan persahabatan Indonesia-Jerman, serta media lokal.

Sekitar 200 penonton yang memenuhi gedung bioskop Abaton Hamburg memberikan komentar sangat puas atas pemutaran film perdana FFI tersebut.

Kisah mengenai kehidupan kosmopolitan di Jakarta sangat menghibur para penonton dan berhasil memancing gelak tawa. Sutradara Nia Dinata, sangat piawai dalam menuturkan kisah kehidupan metropolitan dalam bentuk drama satir.

Acara pembukaan FFI 2010 tersebut diawali dengan tari jaipongan yang sangat cocok dengan film Arisan yang membuka festival ini .

Dalam kesempatan itu, Yayat Sugiatna mengharapkan perfilman Indonesia dapat lebih dikenal di Eropa dengan digelarnya FFI 2010. Film karya sutradara wanita Indonesia sangat membantu meningkatkan pengetahuan tentang budaya Indonesia khususnya perspektif kehidupan sosial budaya dari karya sutradara perempuan, ujarnya.

Sebelum pemutaran film Arisan ditayangkan film promosi Visit Indonesia produksi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam mempromosikan berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia.

Festival Film Indonesia yang digelar untuk kedua kali di kota Hamburg dengan fokus film karya Nia Dinata, Sekar Ayu Asmara dan Nan Achnas merupakan lanjutan dari promosi perfilman Indonesia di luar negeri yang sudah dinanti penggemar film Indonesia di Hamburg dan sekitarnya.

Sebelum di Hamburg, masyarakat di berbagai kota lain di Eropa menyaksikan Festival Film Indonesia tersebut antara lain di Praha dan Beograd.


Sisi kehidupan
Penonton yang hadir memberikan pujian yang sangat positif terhadap film-film Indonesia dengan ditampilkannya film bermutu yang mampu menggambarkan berbagai sisi kehidupan wanita dan sosial budaya di Indonesia.

Pemilihan tempat untuk penyelenggaraan Festival Film Indonesia selama empat hari di Abaton Kino dinilai sangat tepat, karena bioskop Arthouse itu sudah dikenal sejumlah peminat film internasional yang mampu menarik perhatian terhadap perfilman dan budaya Indonesia.

Promosi untuk FFI 2010 dimulai sejak beberapa minggu sebelum acara dimulai yaitu melalui berbagai pemasangan poster di berbagai tempat-tempat strategis serta promosi yang marak di media internet.

Selain itu, Majalah "Szene Hamburg" dalam edisi Juni memuat artikel FFI. Berbagai artikel senada juga ditulis sejumlah media massa cetak kota Hamburg antara lain di harian Hamburg terbesar
"Hamburger Abendblatt".

***4***

.(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 30-06-2010 07:12:34

KBRI LONDON GELAR WORKSHOP "DISCOVER INDONESIA"

KBRI LONDON GELAR WORKSHOP "DISCOVER INDONESIA"

London, 30/6 (ANTARA) - Kedutaan Besar RI London bekerja sama dengan maskapai penerbangan Malaysia Airlines dan industri wisata di Kerajaan Inggris Como Shambhala Resort mengelar acara Workshop "Discover Indonesia" di KBRI London.

Counsellor Pensosbud KBRI London Herry Sudradjat mengatakan di London Rabu, workshop yang diikuti sekitar 60 perwakilan industri pariwisata yang ada di Kerajaan Inggris dalam upaya meningkatkan kerja sama dengan industri pariwisata dalam promosi pariwisata Indonesia.
Minister Counsellor KBRI London, Tumpal M. Hutagalung mengatakan, KBRI London senantiasa meningkatkan kerja sama saling menguntungkan dengan berbagai pihak mitra kerja di kalangan industri pariwisata guna mendorong peningkatan jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia.
Selain itu workshop juga bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisatawan Inggris dengan merangkul maskapai penerbangan Malaysia Airlines serta industri pariwisata Como Shambhala Resort .

Tumpal Hutagalung yang menjabat Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI London menyampaikan penghargaan atas dukungan dan kerja sama dari pihak Malaysia Airlines dan Como Shambhala Resort.

Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia bertekad untuk meningkatkan jumlah wisatawan Inggris yang berkunjung ke Indonesia yang pada tahun sebelumnya berjumlah 160 ribu wisatawan menjadi sebesar 210 ribu pada 2010.
Ia menyampaikan tentang rencana KBRI London untuk terus melakukan promosi pariwisata Indonesia di Inggris secara reguler dan berkesinambungan.

Kegiatan workshop "Discover Indonesia" tersebut bertujuan memperkenalkan berbagai potensi tujuan wisata di Indonesia melalui pengenalan paket enam titik tujuan penerbangan Malaysia Airlines ke Indonesia serta promosi lokasi resortComo Shambala di Ubud, Bali.

Sebelumnya KBRI London bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan serta Kementerian Perdagangan menyelenggarakan Pameran khusus Indonesia selama sebulan di pertokoan terkemuka Harrods serta pemasangan iklan "Remarkable Indonesia" di kendaraan Taksi kota London pada April lalu.

***2***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/S004/S004) 30-06-2010 07:36:31

RATUSAN WARGA PRANCIS TERPUKAU WAYANG KULIT

RATUSAN WARGA PRANCIS TERPUKAU WAYANG KULIT

London, 30/6 (ANTARA) - Sekitar 800 warga Prancis di Kota Lailly en Val, berbondong-bondong dan terpukau menyaksikan pagelaran wayang kulit Ramayana yang dipersembahkan grup wayang kulit Wilis Prabowo pimpinan Widodo dari Wonogiri, Jawa Tengah.

Pertunjukan dilangsungkan di bawah sinar bulan purnama di pinggir sebuah telaga di Kota Lailly en Val, ujar Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Paris Agus Badrul Jamal kepada koresponden ANTARA London, Rabu
Dikatakan, antusiasme yang besar ditunjukkan warga Prancis yang menyaksikan pagelaran wayang kulit dengan lakon Ramayana pada malam itu.

Mulai dari anak-anak hingga dewasa dan para lansia, sangat terpikat dan bahkan enggan beranjak dari arena pertunjukan yang dimulai sejak pukul 22.00 hingga melewati tengah malam.

Menurut dia, itu dimungkinkan karena pertunjukan wayang tersebut tergolong unik, yakni memakai dialog atau bahasa pengantar Prancis yang disisipkan sang dalang, Widodo.

Selain itu, dalang juga melontarkan isu-isu yang sangat menyentuh keseharian warga Prancis.

Agus Badrul Jamal menyebutkan, pagelaran tersebut merupakan salah satu acara penutup dari kegiatan budaya grup Wilis Prabowo yang beranggotakan tujuh orang di Kota Lailly en Val selama tiga minggu sejak awal Juni lalu.

Selama tiga minggu, kelompok wayang kulis Wilis Prabowo juga mengadakan workshop seperti pengenalan dan pelatihan wayang kulit, karawitan dan gamelan Jawa di beberapa sekolah dan panti jompo di Prancis.

Kegiatan yang mendapat sambutan hangat dari warga sekitar diungkapkan para anak sekolah yang mempertunjukkan apresiasi dan kebolehannya dengan memainkan wayang kulit dan gamelan sebelum acara pagelaran wayang kulit Ramayana dimulai.

Wali Kota Lailly en Val, Yves Fichou beserta anggota Dewan Kota, Claude Bourdin dan Dewan Regional, Ny Agnes Quatrehomme, menyampaikan apresiasinya pada acara cocktail sebagai penutupan kegiatan budaya grup wayang kulit Wilis Prabowo di Balai Kota Lailly en Val.
Mereka menyampaikan apresiasinya kepada KBRI Paris dan grup wayang kulit Wilis Prabowo yang memperkenalkan wayang kulit, karawitan dan gamelan kepada penduduk Kota Lailly en Val.

Sementara Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paris, Maruli Tua Sagala, menyatakan wayang kulit dan tari tradisional yang dipertunjukkan hanya sebagian kecil dari keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Ia mengharapkan, dengan digelarnya kegiatan budaya ini akan dapat mendekatkan hubungan penduduk Kota Lailly en Val dengan Indonesia, yang pada akhirnya akan dapat mendukung peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Prancis.

Acara penutup kegiatan budaya grup wayang kulit Wilis Prabowo dilakukan dengan Weekend Asia yang diselenggarakan di gedung serba guna Kota Lailly en Val.

Dalam acara itu KBRI Paris menampilkan kuliner Indonesia seperti nasi goreng, sate, serta makanan ringan berupa pisang goreng dan lumpia, berikut pertunjukan tari dan musik tradisional yakni tari pendet, rantak, topeng samba, jaipong, cendrawasih, topeng pajegan serta pagelaran gamelan.

Selain itu juga digelar workshop membatik dan membuat angklung yang menarik minat sekitar 200 orang pengunjung. ***4*** (U-ZG)

(T.H-ZG/B/P004/P004) 30-06-2010 08:06:43

DPR-RI BANTU RATIFIKASI TRAKTAT CTBT

DPR-RI BANTU RATIFIKASI TRAKTAT CTBT

London, 29/6 (ANTARA) - DPR RI siap membantu proses ratifikasi Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir (The Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty/CTBT).

"Tetapi, negara-negara pemilik senjata nuklir harus segera menunjukkan komitmennya untuk menghentikan semua jenis uji coba senjata nuklir," kata Ketua Komisi I DPR RI Kemal Azis Stamboel, di Wina, Senin waktu setempat.

Kemal seperti dikutip Sekretaris Pertama KBRI Wina Lalu M. Iqbal menambahkan, langkah ratifikasi Indonesia terhadap traktat itu dapat diikuti oleh negara-negara lainnya, khususnya negara-negara pemilik senjata nuklir.

Menanggapi pernyataan Ketua Komisi I DPR RI, Sekretaris Eksekutif CTBTO, Tibor Toth, menyampaikan pengumuman yang disampaikan Menlu RI di New York awal bulan Mei lalu bahwa Indonesia memulai proses ratifikasi, menimbulkan gaung sangat luas.

Secara nyata, keputusan Indonesai untuk meratifikasi traktat tersebut telah memperkuat kepemimpinan Indonesia dalam isu perlucutan senjata nuklir, katanya.

Keputusan Indonesia tersebut mendapatkan perhatian serius dari negara-negara pemilik senjata nuklir dan diyakini akan memberikan dorongan positif (domino effect) kepada negara-negara tersebut untuk mengikuti apa yang telah dilakukan Indonesia.

Tibor Toth juga meminta bantuan Indonesia untuk menggunakan kepemimpinannya, khususnya di kalangan Negara-negara Gerakan Non-Blok, untuk ikut meratifikasi traktat tersebut.

Kunjungan Ketua Komisi I DPR RI ke CTBTO dilakukan atas undangan Sekretaris Eksekutif CTBTO, dalam rangka mendalami hal-hal yang berkaitan dengan proses ratifikasi dan serta penjelasan mengenai berbagai fasilitas CTBTO yang digunakan untuk memverifikasi uji coba senjata nuklir.

Selain melakukan pertemuan dengan Sekretaris Eksekutif CTBTO, kedua anggota DPR-RI juga berkesempatan menghadiri Sidang ke-34 Preparatory Commission of the CTBTO.

Dalam sidang tersebut, disampaikan laporan Sekretaris Eksekutif CTBTO yang secara khusus menyampaikan penghargaan terhadap keputusan Indonesia untuk memulai proses ratifikasi CTBT.

CTBT terbentuk pada 1996 yang bertujuan menghentikan semua jenis uji coba senjata nuklir. Hingga kini telah 153 negara meratifikasi CTBT.

Namun demikian CTBT belum dapat berlaku secara hukum (entry into force) karena masih terdapat sembilan negara Annex II yang belum meratifikasi traktat tersebut.

Negara Annex II adalah negara-negara yang dianggap memiliki kemampuan nuklir yang cukup menonjol dan diperkirakan memiliki peluang untuk melakukan uji coba senjata nuklir.

Indonesia merupakan salah satu dari sembilan negara Annex II yang belum meratifikasi CTBT bersama Amerika Serikat, Cina, Israel, Iran, Mesir, Korea Utara, Pakistan dan India.

***1***
U-ZG/

(T.H-ZG/B/R018/R018) 29-06-2010 17:27:27

RI JUARA FESTIVAL FRANKFURT

INDONESIA JUARA KEDUA FESTIVAL KEBUDAYAAN FRANKFURT

London, 29/6 (ANTARA) - Tim Indonesia yang menampilkan berbagai ragam busana tradisional dan kesenian khas Tanah Air, berhasil meraih juara kedua pada Festival Kebudayaan Kota Frankfurt 2010.

Dalam Festival itu, kata Pensosbud KJRI Frankfutr, Mira Rochyadi kepada koresponden Antara London, Selasa, kontingen Indonesia yang menampilkan kaum wanita dengan pakaian tradisional Bali dan membawa junjungan buah-buahan, memimpin barisan diikuti barisan aneka ragam busana tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air.

Mereka berjalan sepanjang dua kilometer melintasi jalan utama Kota Frankfurt. Kontingen Indonesia yang juga menampilkan Tari Barong Bali dan Tari Payung dari Sumatra Barat, melakukan atraksi di depan para juri di depan Balai Kota Frankfurt, dan mendapatkan sambutan meriah dan tepuk tangan dari ribuan penonton.

Mira Rochyadi mengatakan, KJRI Frankfurt bekerja sama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya (PERMIF) mewakili Indonesia dalam kegiatan parade yang tahun ini diikuti oleh 58 organisasi yang mewakili kebudayaan masing-masing negaranya.

Peserta barisan Indonesia yang berjumlah hampir 100 orang berhasil memikat penonton dan juri serta mendapatkan peringkat kedua terbaik kategori Dewasa dan Kreativitas setelah Spanyol yang tahun ini menjadi juara pertama.

Predikat juara dua juga pernah diraih Indonesia dalam acara serupa tahun 2008 dalam Parade Kebudayaan (Parade der Kulturen).

Di bawah terik matahari Kota Frankfurt, peserta dari Indonesia berasal dari berbagai kota di Jerman seperti Frankfurt, Darmstadt, Offenbach, Heidelberrg, Siegen, Koln, Bielefeld dan Stuttgart mengenakan berbagai pakaian khas daerah Indonesia sambil melambaikan bendera merah putih dengan iringan musik angklung yang dimainkan di atas kendaraan hias berjalan dengan semangat.

Acting Kepala Perwakilan KJRI Frankfurt, Diddy Hermawan menyampaikan selain menjadi ajang promosi kebudayaan Indonesia di Jerman, kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi untuk mempererat ikatan antarmasyarakat Indonesia di berbagai kota di Jerman.

Parade budaya yang diselenggarakan untuk ke tujuh kalinya ini merupakan hasil kerjasama pemerintah kota Frankfurt dengan persatuan organisasi pemuda Kota Frankfurt (Frankfurter Jugendring) yang diikuti lebih dari 1.500 peserta dan disaksikan puluhan ribu pengunjung, ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Jan Lamprecht, menyampaikan bahwa parade ini diselenggarakan untuk mempresentasikan keanekaragaman budaya masyarakat Frankfurt.

Sebagai kota metropolitan dan pusat perbankan di benua Eropa, jumlah masyarakat pendatang di Frankfurt merupakan salah satu yang tertinggi di Jerman.

Di kota berpenduduk hampir 680 ribu jiwa tersebut, masyarakat yang berasal dari 170 negara hidup berdampingan dengan penuh toleransi. ***4***
(U.H-ZG)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 29-06-2010 10:52:26

KRI DEWARUCI DUTA BANGA

TARUNA KRI DEWARUCI HARAPKAN MAMPU JADI DUTA BANGA

London, 29/6 (ANTARA) - Duta besar RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso mengharapkan taruna AAL yang mengikuti pelayaran KRI Dewaruci mampu menjadi duta bangsa dan diplomat Indonesia dalam misi-misi pelayarannya ke seluruh penjuru dunia.

Hal itu disampaikan Dubes Adiyatwidi Adiwoso dalam sambutannya pada acara cocktail party menyambut para taruna AAL yang bergabung dalam pelayaran KRI Dewaruci sekaligus untuk melepas KRI Dewaruci yang melanjutkan pelayarannya.

Sekretaris III/ Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Madrid, Krisnawati Desi Purnawestri mengatakan kepada koresponden ANTARA London, Selasa bahwa Dubes mengatakan pula Indonesia sebagai negara pepulauan terbesar, memerlukan Angkatan Laut yang tangguh untuk menjaga keutuhannya, terutama keamanan pulau-pulau terdepannya.

Acara cocktail yang diadakan di atas kapal Dewaruci tersebut dihadiri atase pertahanan negara-negara sahabat, kalangan diplomatik, serta masyarakat Indonesia yang berada di Costa del Sol, Spanyol serta Duber RI untuk Maroko dan Ny Tosari Widjaja.

Dalam acara tersebut ,para taruna berhasil memukau para undangan dengan pertunjukan kesenian dari berbagai daerah di tanah air .

Mereka juga menampilkan tari perang dari Papua, rantak dari Sumatera Barat, saman dari Aceh, reog ponorogo dari Jawa Timur, rampak gendang dari Jawa Barat, serta dimeriahkan pula dengan tari Poco-poco dengan mengajak seluruh hadirin untuk ikut berpartisipasi.

KRI Dewaruci yang berlabuh di Malaga, Spanyol , sejak tanggal 23 dikunjungi ratusan warga masyarakat sekitar yang melihat dari dekat kapal KRI Dewaruci dan menyaksikan sendiri ketangguhan kapal latih taruna AAL yang telah berusia 58 tahun tersebut.

KRI Dewaruci dipimpin komandan kapal Letkol. Suharto, dan diawaki 16 perwira, 16 bintara, dan 49 tamtama TNI AL saat merapat dan sandar di Pelabuhan Malaga, Spanyo, disambut Atase Pertahanan RI Madrid, pejabat protokol dan konsuler, serta pejabat pensosbud KBRI Madrid, yang didampingi Wakil Komandan Pangkalan AL Spanyol di Malaga, Sr. Pedro Jose Lopez.

Kunjungan Dewaruci sebelumnya di Malaga berlangsung pada tahun 2003.

Letkol. Suharto menjelaskan tentang rute yang dilalui dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama pelayaran menjelajah Asia-Afrika-Eropa ini.

Dalam pelayarannya yang dimulai Maret dan akan berlangsung selama sembilan bulan ini, KRI Dewaruci menyinggahi 26 pelabuhan di 19 negara, dan Malaga adalah persinggahannya yang ke-14.

Komandan Soeharto menyampaikan bahwa tujuan pelayaran ini adalah untuk melatih para kadet mengenai pelayaran bintang, memperkenalkan budaya Indonesia yang terbagi ke dalam tiga daerah.

Dalam pertemuan tersebut, Letkol Suharto menceritakan suka-duka yang harus dialami para pelaut selama pelayaran. Pembicaraan juga berlangsung seputar reformasi pendidikan kadet TNI AL.***4***
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 29-06-2010 07:10:00

DUBES dan PPI JERMAN

DUBES HARAPKAN PPI JERMAN LAKUKAN KEGIATAN DIPLOMASI

London, 29/6 (ANTARA) - Dubes RI untuk Jerman Eddy Pratomo menekankan pentingnya peran aktif para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia Jerman untuk ikut memberi masukan dalam rangka kemajuan bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan Dubes dalam kesempatan pembukaan Sidang Tahunan Perwakilan Anggota (SPA) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman yang diadakan di Gottingen, ujar Counsellor Sosbud - KBRI Berlin Agus Priono kepada koresponden ANTARA London, Selasa.

Lebih lanjut Dubes mengatakan, kegiatan diplomasi bukan monopoli tugas para diplomat atau perwakilan RI, namun juga semua elemen bangsa khususnya PPI atau para pelajar yang sedang menempuh studi di luar negeri sebagai generasi penerus bangsa.

Multi-track diplomacy yang sedang dilakukan Indonesia menuntut keterlibatan aktif semua elemen masyarakat, guna mencapai hasil yang optimal, ujarnya.

Dubes mengharapkan SPA di Gottingen yang dihadiri sekitar 40 orang dari 13 PPI cabang di Jerman tersebut dapat menghasilkan kepengurusan yang kuat, koordinatif dan memunculkan semangat baru dalam rangka memunculkan ide-ide segar yang bisa disumbangkan dalam rangka pembangunan bangsa.

Untuk itu, Dubes menyarankan dilakukan peninjauan kembali terhadap pasal-pasal dalam AD/ART guna mengakomodir berbagai perkembangan yang ada.

Dalam kaitan tersebut, Dubes juga menyampaikan harapannya setelah kepengurusan PPI Jerman yang baru dibentuk, dapat segera diagendakan pertemuan besar mencakup seluruh perwakilan PPI cabang di Jerman guna membahas topik-topik yang bermanfaat guna menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang bermanfaat.

Perwakilan RI akan selalu mendorong dan mendukungnya bagi keberhasilan kegiatan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ujarnya.

Dubes menyampaikan optimismenya bahwa PPI Jerman dapat mengulangi kejayaan masa lalu. Tanda-tanda keaktifan PPI Jerman juga mulai terlihat akhir-akhir ini antara lain dengan adanya rencana penyelenggaraan pertemuan mengenai Renewable Energy (RENEWS) bulan Oktober 2010, atas dukungan KBRI Berlin dan Ditjen Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.

Sidang Perwakilan Anggota di Gottingen tersebut juga mengangkat Dubes Eddy Pratomo sebagai anggota luar biasa PPI Jerman karena dianggap telah berjasa dalam memajukan PPI Jerman, demikian Agus Priono.

(T.H-ZG/B/R014/R014) 29-06-2010 09:07:27

Gatotkaca di Taman San Pietro

Gatotkaca Tampil di Taman San Pietro Ravenna

Selasa, 29 Juni 2010 09:13 WIB | Hiburan | Seni/Teater/Budaya | Dibaca 475 kali
London (ANTARA News) - Pementasan Gatotkaca tampil dengan diiringi gamelan Gong Wisnu Wara asuhan KBRI Vatikan di Taman San Pietro Revenna, dalam konser Concerto di Danze e Canti di Italia.

Gamelan Gong Wisnu Wara menampilkan beragam komposisi tarian dan langgam yang dikemas secara apik sehingga para penonton di Taman Misionaris Xaveriani tidak beranjak dari tempatnya hingga acara usai, ujar Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Vatikan, Bonifacius Riwi Wijayanto kepada koresponden Antara London, Selasa.

Dikatakannya konser diadakan di taman depan the House of Spirituality milik Misionaris Xaveriani tersebut dimulai sejak pukul 21.00 hingga tengah malam kerja sama KBRI Vatikan dengan misionaris Xaveriani dan asosiasi Pro Loco Decimana .

Pastor Nicola Collasuono SX dalam sambutan pembukaan menyampaikan kebahagiaannya mengingat acara Concerto di Danze e Canti acara malam itu merupakan perwujudan ide yang telah muncul sejak tahun 2009.

Collasuono menyampaikan apresiasinya atas tanggapan positif KBRI Vatikan dengan mengirimkan tim gamelan Gong Wisnu Wara asuhan KBRI Vatikan untuk tampil di acara yang dihadiri oleh tidak kurang 300 orang warga setempat. Hadir dalam acara tersebut, termasuk Vicaris Uskup Forli, Italia Monsignor Alberto Graziani.

Sementara itu, wakil dari Kota Praja Ravenna, Davide Corrali menyampaikan tanggapan positif atas kerjasama yang terjalin sehingga gamelan Indonesia ada di Ravenna dalam acara bertema Concerto di Danze e Canti del Gruppo Folcloristico Indonesiano Gamelan Gong Wisnu Wara tersebut.

Corrali menyampaikan bahwa dengan minimnya pengetahuan mengenai kebudayaan Indonesia, maka diharapkan dengan penampilan dan pembelajaran mengenai gamelan pada malam itu akan membuka khazanah pengetahuan warga Ravenna mengenai kebudayaan di Indonesia.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan Suprapto Martosetomo yang berpidato dalam dalam bahasa Italia menyampaikan penghargaan atas kerjasama antara Misionaris Saveriani, KBRI Vatikan dan asosiasi Pro Loco Decimana sehingga acara tersebut dapat terrealisir.

Dubes RI mengatakan penampilan pada malam konser tersebut adalah contoh kecil dari keragaman budaya yang hidup di Indonesia.

Diawali dengan tarian Gatotkaca, gamelan Gong Wisnu Wara selama dua jam penuh menghibur masyarakat Ravenna dengan komposisi langgam dan tarian seperti tarian Pertobatan yang diciptakan oleh seorang Romo Indonesia di Italia, tari Merak, Gangsaran, tari Ngremo, Gundul-Gundul Pacul, Menthog-Menthog, dan komposisi Kurusetra. Rangkaian pementasan Gong Wisnuwara diakhiri tari Bambangan Cakil.
(H-ZG/

COPYRIGHT © 2010

Senin, 28 Juni 2010

TOSARI WIDJAJA: DARI SENAYAN KE NEGERI SENJA

TOSARI WIDJAJA: DARI SENAYAN KE NEGERI SENJA

Oleh Zeynita Gibbons

Dunia diplomasi bukanlah hal yang baru bagi Tosari Widjaja, pengalaman sebagai pimpinan organisasi Serikat Buruh, anggota DPR, Komisi I dan anggota BKSAP DPR-RI, telah menempa kepiawaiannya menyelenggarakan urusan perhubungan antar negara.

Oleh karena itu Tosari Wijaya sangat percaya diri ketika turut dalam "fit and proper test" calon Dubes di hadapan anggota Komisi I DPR. Ia akhirnya ditetapkan Presiden menjadi Duta Besar untuk Maroko.

"Pada pada dasarnya sebagai anggota DPR juga merupakan suatu dunia diplomasi, karena wakil rakyat di Senayan bukan saja sebagai politisi, tapi juga diplomat, ia harus mampu sebagai negarawan," ujar Tosari Widjaja kepada koresponden ANTARA London dalam perbincangan santai didampingi sang istri Ny Mahsusoh Ujiati, di Wisma Duta, Rabat, Maroko, baru baru ini.

Menurut Tosari Wijaya, ia selalu ikut dalam proses pemberian pertimbangan calon dubes melalui "fit and proper test", tapi kali ini ganti dia yang diuji oleh rekan-rekan di DPR.

Pengalamannya di Komisi I dan di Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, membuat mantan Sekjen PPP ini paham betul materi apa saja yang biasanya ditanyakan para anggota dewan ketika melakukan uji kelayakan kepada para calon wakil negara di luar negeri.

Diungkapkan, ketika PPP memintanya untuk kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk periode 2008-2013, alumnus UIN Malang ini memutuskan untuk istirahat dari Senayan.

"Saya sudah 18 tahun di Senayan. Saya pikir, sudah cukup mengabdikan diri di situ. Jadi, ketika partai menghendaki saya untuk maju lagi, saya tidak bersedia," kata penerima Bintang Mahaputra Adipradana yang diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Agustus tahun lalu sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia.

Tosari Widjaja yang pemerima Medali sebagai penghargaan dari House of Representative of the Philippines, karena keterlibatannnya dalam membangun dan melahirkan "Association of the Asian Parliamentary for Peace (AAPP)", yang kemudian berubah menjadi "Asian Parliamentiary Assembly (APA)".

Menurut Tosari, ia tetap ingin mengabdi kepada bangsa, negara dan umat dalam kapasitas apa pun, yang semula sudah mempersiapkan diri untuk beralih fungsi melanjutkan cita-cita semasa muda sebagai Pengasuh Pondok Pesantren, akhirnya menerima tawaran dari partai.

"Kalau partai masih menghendaki, saya siap ditugaskan di luar Senayan," ujar salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di Indonesia dan dunia.

Tosari tidak pernah berpikir, kalau di luar Senayan itu adalah menjadi Dubes. Karena bagi dia, ditugaskan di mana saja, dan sebagai apa saja, adalah sebuah pengabdian dan perjuangan.

"Ternyata Pimpinan PPP, Hamzah Haz dan Suryadarma Ali, mengajukan namanya sabagai calon Dubes," kata Tosari.
Bahkan informasi diterimanya sebagai calon dubes, diterimanya pada saat ia berada di wilayah Segi Tiga Emas opium, mengikuti Seminar Parlemen ASEAN di Thailand Utara untuk melakukan kerjasama pemberantasan opium/narkoba dari aspek perundang-undangan.
Diungkapkan, dia adalah orang PPP ketiga yang ditugaskan sebagai duta besar. Yang pertama Abdullah Syarwani, kedua Andi Ghalib. "Waktu Pak Abdullah Syarwani, dia menjadi calon tunggal, sedangkan pada saat zaman Andi Ghalib, ada delapan calon. Nah, saya, kembali menjadi calon tunggal," katanya.

Dikatakan alumnus University of The Philippines (UP), Manila, menjadi Duta Besar itu bukan hanya sekedar menjadi wakil negara dan pemerintah saja. Tetapi juga harus mampu menjadi seorang negarawan sekaligus juga seorang politisi, menjadi orang tua bagi WNI yang berada di negara akreditasi, bahkan sahabat bagi warga negara akreditasi di semua lapisan.

Bahkan, kata ayah enam anak dan kakek 13 cucu ini, jabatan tinggi seseorang, belum bisa menjadi jaminan seseorang itu cocok ditugaskan sebagai duta besar, karena dibutuhkan kecekatan untuk melakukan terobosan, baik bagi mitra negara akreditasi, bahkan yang datang dari kendala dalam negeri sekalipun.

"Duta besar itu kan harus melayani semua lapisan masyarakat. Jadi di sini, dibutuhkan orang yang fleksibel, luwes, tidak kaku," kata pria kelahiran di Probolinggo, 20 Agustus 1940, yang pernah melakukan jalan kaki keliling Pulau Jawa di tahun 1956 dengan menempuh jarak 2.100 km.

Selama berkarya di dunia politik, Tosari Widjaja juga aktif dalam berbagai forum dan pertemuan internasional, baik pada tingkatan regional maupun multilateral, seperti PBB, ILO, GNB, OKI, IPU, APA, AAPF dan pertemuan internasional lainnya.
Tosari sendiri tidak pernah membayangkan kalau dia akan ditugaskan menjadi duta besar, apalagi di Maroko. Dikatakan, hampir semua negara pernah dikunjungi, baik saat sebagai wakil rakyat, maupun tugas-tugas lainnya.

"Saya ke Spanyol dan negara Eropa lainnya berkali-kali, juga di negara di kawasan Afrika, Amerika Latin, tapi justru ke Maroko belum pernah. Eh, nggak tahunya saya justru ditugaskan menjadi dubes di sini," kata wakil Ketua Badan Pekerja MPR-RI tahun 1997-1999.

Begitu sampai di negeri senja tiga bulan lalu, Tosari langsung tancap gas merancang dan merealisasikan berbagai program kerja, untuk mempererat hubungan diplomasi antara dua negara. Bahkan merancang acara resepsi peringatan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia Maroko yang berlangsung dengan sukses.

Di bidang pendidikan misalnya, dia jemput bola dengan mengunjungi berbagai universitas di Maroko. Tosari juga mengajak sejumlah universitas di Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas di Maroko.

Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang, kini telah menjalin kerjasama dengan tiga universitas Maroko, yakni Universitas Al Akhawayn di Ifrane, Universitas Sidi Muhammad bin Abdillah di Fes, dan Universitas Maulay Ismail di Meknes.

Di bidang budaya, KBRI Rabat baru-baru ini menampilkan demontrasi batik yang ditetapkan sebagai budaya warisan dunia oleh UNESCO disamping keris dan wayang, cuplikan sendratari Ramayana berbahasa Arab, mungkin yang pertama di dunia, serta menggelar peragaan busana batik dengan melibatkan peragawati dari Marako.
Menariknya, setiap kali menggelar berbagai kegiatan sosial budaya, Tosari meminta agar selalu melibatkan orang-orang Maroko. "Waktu fashion show batik, saya minta peragawatinya ada orang Marokonya," ujarnya.

Demikian juga saat perayaan 50 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia Maroko, selain tari Merak, ditampilkan juga musik tradisional Maroko, ujar dan salah satu tokoh nasional di bidang ketenagakerjaan, pertanian, kepemudaan serta menulis buku "Karir Politik Anak Desa-Sebuah Otobiografi".
"Maksud saya, suatu hubungan itu kan melibatkan dua pihak. Kalau semuanya yang ditampilkan Indonesia, lalu Marokonya di mana, sementara kita tinggal di Maroko, itu termasuk sebagai diplomasi publik," ujar Tosari Widjaja, yang aktif mengajar pada berbagai pendidikan tinggi, baik di Indonesia maupun di mancanegara.

Saat peringatan 50 Tahun Hubungan Indonesia-Maroko, yang dihadiri oleh lebih 80 perwakilan negara-negara sahabat, serta para tokoh masyarakat Maroko itu, juga ditampilkan musik gamelan. Tosari dan istri yang sama-sama berasal dari Jawa Timur ini, ikut menjadi pemainnya.

Begitu pertunjukan usai, tepuk tangan para hadirin, termasuk Wakil Menlu Latifa Akherbach, membahana di taman belakang wisma tempat acara resepsi yang ditata dan dihias serta hidangan makanan khas Indonesia yang menjadi sajian.

Pada peringatan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia Maroko Tosari bertekad memperkuat hubungan Indonesia dengan Maroko dalam berbagai hal baik dalam hal politik maupun ekonomi.

Hubungan baik itu sudah ada sejak lama, setidaknya sejak tahun 1950, saat Kerajaan Maroko masih berada di bawah proteksi Perancis. Bahkan hubungan itu telah terjalin sejak abad ke 12 M, saat para ulama Maroko mengembangkan Islam ke wilayah Asia Tenggara.

Setahun sebelum lepas dari proteksi Perancis, Maroko mengirimkan utusan ke Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung 1955 yang digagas Presiden Sukarno dengan sejumlah pemimpin negara Asia dan Afrika yang baru merebut kemerdekaan dari kaum kolonial.

Nama besar Indonesia telah terpatri di hati Bangsa Maroko, bahkan sejak sebelum merdeka dari penjajahan Prancis, melalui Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955. "Indonesia membangkitkan kesadaran dan semangat juang rakyat Maroko untuk membebaskan diri dari kolonialisme," ujarnya
Tosari memandang Maroko sebagai pintu masuk alternatif ke kawasan penting ekonomi dunia, yakni Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika. Maroko memiliki perjanjian zona perdagangan bebas dengan kawasan-kawasan itu.

Memperkuat hubungan ekonomi dengan Maroko berarti menjadikan Maroko sebagai "Pintu Gerbang" pembangunan dan pengembangan ekonomi dan perdagangan Indonesia di masa yang akan datang, kata Tosari Widjaja.

(T.H-ZG/B/T010/T010) 28-06-2010 06:13:32

PESONA MESJID BIRU DIANTARA GEREJA ST PETERSBURG

PESONA MESJID BIRU DIANTARA GEREJA ST PETERSBURG

Oleh Zeynita Gibbons

Kubah Mesjid Biru "The Blue Mosque" tampak menonjol di antara gereja-gereja di kota St Peterburg.

St Peterburg merupakan salah satu kota budaya dan bersejarah di Rusia, yang berhias bangunan indah seperti gereja St Isaac's Cathedral dan Kazan Cathedral dan tentu saja Masjid Kubah Biru.

Masjid Kubah Biru St Petersburg berseberangan dengan Benteng Petrus dan Paulus di pusat kota St Petersburg, kota yang dibangun Peter The Great.

Kubah berwarna biru langit terlihat sangat jelas dari Jembatan Trinitas di Neva membela kota St Petersburg.

Pada petang hari dimana matahari masih menerangi bumi menjelang musim panas, ANTARA menyempatkan diri berkunjung ke Mesjid Biru.

"Kalau mau Sholat Magrib nanti jam 11," ujar lelaki yang berada di luar pintu gerbang Mesjid Biru St Peterburg, sambil mengeluarkan handphone yang bertuliskan angka 11.

Padahal ANTARA datang sekitar pukul 9 malam bersama Dewi Sukmawati Brajanegara, yang sejak beberapa tahun menetap di St Peterburg.

St Peterburg adalah salah satu dari tiga kota tempat diselenggarakan Festival Budaya Indonesia yang digelar KBRI Moskow bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan Indonesia Rusia. Dua kota lain adalah Moskow dan Tver.

Demi bersholat Magrib di Masjid Biru, akhirnya kami memutuskan menunggu. "Biasanya gerbangnya dikunci dan hanya dibuka pada waktu sholat," ujar Wati demikian Dewi Sukmawati Brajanegara biasa disapa rekan rekannya.

Namun, pria berwajah Timur Tengah yang menyapa kami, mengantar kami menemui Imam Mesjid dan mengatakan kalau kami dari Indonesia akan sholat. Ia pun menunjukkan tempat untuk berwudhu di bangunan yang berseberangan dengan mesjid.

Tempat wudhu wanita Masjid Biru terliat bersih dengan dinding berhias keramik berbunga-bunga warna biru.

Imam Masjid lantas mengantar kami masuk ke mesjid yang sudah berusia 100 tahun, yang pembangunanya sempat ditentang itu.

Interior masjid juga berornamen bunga-bunga khas Rusia yang menutupi setengah dinding mesjid. Dalam Masjid dapat menampung sekitar lima ribu jamaah, kami menjalankan sholat sunah tahyatul mesjid.

"Biasanya Mesjid St Petersburg menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi wisatawan dari Indonesia," ujar konselor KBRI Moskow, Penanggung Jawab Pendidikan, Penerangan, dan Sosial Budaya, M Aji Surya.
Ditengah ruangan masjid, yang pada era Soviet (1940-1956) pernah digunakan sebagai gudang Perang Dunia Kedua, terdapat lampu bulat bertatahkan kaligrafi buatan Rusia yang diperkirakan beratnya mencapai dua ton.


Atas permintaan Soekarno
Pada saat Perang Dunia II, Masjid Biru memang ditutup dan digunakan sebagai "medical warehouse", tetapi atas permintaan Presiden I Indonesia Soekarno yang mengunjungi masjid ini pada tahun 1956, masjid ini dibuka kembali dan dikelola oleh Komunitas Muslim di St Petersburg, hanya 10 hari setelah kunjungan Soekarno di St Petersburg.

Tahun 1980 dilakukan renovasi besar besaran selama 18 tahun telah mengembalikan kemegahan sehingga bentuknya seperti sekarang. Presiden Megawati pernah berkunjung ke Masjid ini pada tahun 2003 sedangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah berkunjung pada 30 Nov 2006.

Mesjid St Petersburg disebutkan sebagai "25 Simply Amazing in The World", atau 25 mesjid yang terindah di dunia, karena bangunan dan ornamen biru yang menghiasi mesjid.
"Makanya mesjid St Petersburg disebut sebagai Mesjid Biru," ujar M Aji Surya.
Jasa Soekarno selalu disebut-sebut oleh umat Islam di St Petersburg yang merasa bersyukur memiliki tempat ibadah yang indah dan menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh umat Islam.

Mesjid St Peterburg yang dibangun untuk memperingati 25 tahun masa pemerintahan Abdul Ahat Khan, Emir Bukhara dari Turkistan merupakan karya dua arsitek Nasrani bernama Nikolay Vasiliev dengan insinyur sipil Stepan Krichinskiy dan pengawas pembangunan Alexander Von Gogen.

Berkat kebaikan Kaisar Tsar Nicholas II yang memerintahkan penjualan tanah bagi penduduk Muslim di St Petersburg 1907, akhirnya mesjid St Peterburg dibuka pada 1913, merupakan masjid terbesar di Eropa.

Masjid yang didirikan pada tahun 1910-1921 memiliki dua menara yang menjulang setinggi 48 meter sedangkan kubahnya dibalut keramik warna biru yang gagah dengan ketinggian 39 meter seperti kuba gereja yang banyak bertebaran di Rusia.

Masjid St Petersburg ini dibangun dari sumbangan banyak pihak dan tercatat sebagai donatur terbesar adalah Said Abdul Sahad, Emir Bukhara.


Semangat beragama
Menurut M Aji Surya, yang bertugas di Rusia sejak tahun 1998, gairah muslim di Rusia dalam beberapa tahun terakhir memang sedang pasang. "Semangat beragama khususnya dalam pendirian masjid dan ibadah haji menjadi tren masyarakat umum," ujarnya.

Kerinduan beragama yang sempat dilarang selama 70 tahun lebih terus memuncak di beberapa tahun terakhir. Muslim Rusia yang kini berjumlah 24 juta, yang berhaji setiap tahunnya selalu meningkat.

Tahun lalu misalnya naik 6000 orang menjadi 35 ribu jamaah.

Umumnya berasal dari Dagestan, Tatastan dan Moskow. Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks yakni sekitar 21 - 28 juta penduduk atau 15-20 persen dari sekitar 142 juta penduduk.

Kehidupan Muslim di Rusia terus membaik dibanding masa Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia Vladimir Putin memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.

Muslim pertama di wilayah Rusia berada di kawasan Derbent adalah masyarakat Daghestani yang selepas penaklukan Arab di abad ke-8.Kaum Tatar mewarisi agama Islam dari negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan Kaukasia juga menjadi pengikut Islam.

Secara resmi jumlah masjid di Rusia mencapai 4.750 masjid, namun jumlah sebenarnya jauh lebih besar dan terus bertambah. Di Dagestan saja terdapat antara 1.600-3.000 masjid.

Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah masjid di Tatarstan melebihi 1.000. Di ibukota Rusia dengan jumlah pemeluk Islam yang melebihi 1 juta orang terdapat 20 komunitas Muslim dan lima masjid. Menurut pakar data Rusia, sedikitnya terdapat 7.000 masjid di Rusia.

Sementara data register negara tercatat 3.345 organisasi keagamaan Muslim lokal. Jumlah terbesar organisasi-organisasi keagamaan Muslim terdaftar di daerah Volga, diikuti Kaukasus Utara dan Ural.

Mayoritas Muslim di Rusia adalah Sunni dengan menganut dua Mazhab yaitu Mazhab Shafii di Kaukasus Utara dan Mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya.

(T.H-ZG/B/T010/T010) 28-06-2010 11:56:56

PAMERAN INDONESIA "LANDSCAPE OF DIVERSITY" DI LONDON

PAMERAN INDONESIA "LANDSCAPE OF DIVERSITY" DI LONDON

London, 28/6 (ANTARA) - Pameran Instalasi kayu Indonesia yang terinspirasi dari motif batik, digelar Alur Design Group, kelompok arsitektue Indonesia di London dalam festival arsitektur London, ?London Festival of Architecture 2010 yang digelar The Music Room, Mayfair hingga tanggal 4 Juli mendatang.

Alur Design Group mencoba mentransformasikan warisan budaya Indonesia ke dalam arsitektur modern dengan menggunakan sistem computer modeling, ujar jurubicara Alur Group Rizki Nindito kepada koresponden Antara London, Senin.

Menurut Rizki, Instalasi Indonesia pada London Festival of Architecture 2010, menunjukan bagaimana topografi negeri ini dapat berperan penting dalam ranah diskusi kontemporer.

Instalasi ini akan berfungsi sebagai ruang eksperimental, yang mengakomodasi interaksi yang terjadi antara motif batik dari berbagai wilayah di Indonesia, ujarnya.

Pameran Indonesia ini adalah bagian dari Ajang Arsitektur Internasional (International Architecture Showcase) yang diprakarsai British Council dan Architecture Foundation pada London Festival of Architecture.

Menurut Rizki Nindito, ketika London sedang berbenah diri menyambut olimpiade 2012, para perencana kota, arsitek dan komunitas lokal memainkan peranannya menjadikan London kota yang lebih terbuka sesuai dengan tema festival ini, "The Welcoming City".

Dikatakannya Festival yang terbuka bagi seluruh masyarakat untuk terlibat di berbagai diskusi yang ada, pengerjaan proyek, investigasi tentang bagaimana membuat London menjadi lebih baik dengan cara yang sangat menyenangkan.

Berbagai kegiatan tambahan mengiringi acara utama - sebagian besar berupa acara di akhir pekan - sementara yang lainnya berjalan sepanjang periode festival.

Menurut Rizki, Sekitar 30 kedutaan besar yang turut serta dalam acara ini, termasuk Indonesia mengirimkan wakilnya dalam pameran instalasi yang pertama kalinya Kedutaan Besar Indonesia berpartisipasi dalam London Festival of Architecture.

Rizki Nindito mengatakan British Council sebagai penggagas menghubungi Atase Perdagangan KBRI London Husniaty untuk menggalang arsitek arsitek muda Indonesia untuk berpartisipasi dan mendukung industri kreatif di Indonesia.

Ada beberapa proposal pameran dan instalasi yang diterima Kedutaan Besar Indonesia yang salah satunya adalah yang diajukan oleh Alur Design Group.

Alur adalah studio kreatif multi-disiplin yang digawangi sekelompok arsitek dan perancang muda Indonesia yang berkiprah di London mereka adalah Prama Milyardi, Rizki Nindito, Ardes Perdhana, Olivia Putihrai, Monique Suksmaningsih dan Kuncara Wicaksana.

Minat arsitek Indonesia di bidang seni dan arsitektur, dan keinginan mempromosikan kebudayaan Indonesia mendorong mereka menghasilkan design instalasi dan pameran yang akhirnya akan mewakili Indonesia di ajang London Festival of Architecture 2010.

Instalasi yang berjudul Landscape of Diversity (Tapak Keberagaman) ini terinspirasi dari kekayaan budaya dan tradisi asli Indonesia yang sangat beragam dan mengagumkan, kata Rizki.***2***
(U-ZG)

(T.H-ZG/B/S006/S006) 28-06-2010 05:33:19

Minggu, 27 Juni 2010

TEMBANG JAWA AWALI KONSER GAMELAN DI ALPEN

TEMBANG JAWA AWALI KONSER GAMELAN DI ALPEN

London, 27/6 (ANTARA) - Tembang "Suwe Ora Jamu" mengawali konser gamelan Jawa yang digelar di panggung utama Place du Manoir, Martigny, di pusat kota Martigny, Kanton Valais, pegunungan Alpen, Swiss.

Konser tersebut mewakili Indonesia pada festival 5 benua "Festival des Cinq Continents" yang menampilkan berbagai macam jenis seni dan budaya dari mancanegara, demikian Pensosbud KBRI Bern Rizka Desinta dalam keterangannya yang diterima koresponden Antara London, Minggu.
Lebih dari 200 pengunjung ikut menyaksikan konser gamelan Jawa, yang dibawakan lima belas remaja, murid Sekolah Musik 1, 2, 3 Musique Sion, pimpinan Nicole Coppey.
Selain tembang "Suwe Ora Jamu", juga mengalun tembang Jawa lainnya seperti Kupu Kuwi dan Kagok Semarang yang turut memeriahkan konser tersebut.

Dalam sambutannya, Pimpinan Kelompok Musik Nicole Coppey, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari Kedutaan Besar RI di Bern yang telah meminjamkan Gamelan Jawa kepala kelompok musik pimpinannya.

Konser Gamelan Jawa ini bukan yang pertama kalinya digelar Kelompok Musik pimpinan Nicole Coppey. Sebelumnya, Kelompok Musik pimpinannya telah menggelar konser serupa di Sion, Montreux dan di Bern, Swiss.
Salah seorang warga Indonesia yang telah tinggal selama 29 tahun di Kota Martigny, Ida Pellaud, menyatakan sangat terharu dan bangga, dapat mendengar suara gamelan Jawa di Martigny, alunan merdu yang telah lama tidak didengarnya. ***4***
(U.H-ZG/b/a041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 27-06-2010 09:07:53

INDONESIA-RUSIA MAKIN MESRA

INDONESIA-RUSIA MAKIN MESRA

Oleh Zeynita Gibbons

Berbagai acara digelar dalam rangkaian memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia sepanjang tahun 2010, mulai dari diskusi politik, sampai pada Festival Budaya Indonesia di tiga kota di Rusia.

Festival Budaya Indonesia menampilkan tarian, peragaan busana karya perancang dan sajian musik "The Rhythm of Indonesia" dengan komposer Dwiki Darmawan mendapat sambutan hangat dari masyarakat kota Moskow, Tvar dan St Petersburg.

Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Asia Federasi Rusia Alexei Barodavkin, menyatakan kebudayaan dan kesenian akan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Rusia yang memasuki usia 60 tahun.

Festival Budaya Indonesia di Petersburg akhir Mei lalu merupakan balasan dari kegiatan yang sama yang dilakukan Rusia di Indonesia tahun lalu di Jakarta serta Yogyakarta.

Senada dengan Alexei, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyatakan kebudayaan dan pariwisata memgang peranan penting hubungan Indonesia dan Rusia.

"Kebudayaan memegang peranan penting dalam meningkatkan kerja sama antara Rusia dan Indonesia," ujar Menteri Jero Wacik.

Enam puluh tahun lalu, tepatnya pada 3 Februari 1950, RI-Rusia sepakat menjalin hubungan diplomatik. Tahun 1954, kedua negara membuka Kedutaan Besar di Moskow dan Jakarta.

Hubungan bilateral Indonesia-Federasi Rusia makin berkembang setelah ditandatanganinya "Declaration of the Republic of Indonesia and the Russian Federation on the Framework of Friendly and Partnership Relations in the 21st Century", oleh Presiden saat itu Megawati Soekarnoputri dan Presiden Vladimir V. Putin, 21 April 2003 di Moskow.

Dokumen ini membentuk landasan baru hubungan kerja sama strategis dalam tingkatan global, regional dan bilateral. Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia dan Rusia menyepakati untuk lebih mempererat hubungan bilateral melalui kerja sama kebudayaan.

Langkah ini dikuatkan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia September 2007. Kedua Kepala Negara sepakat untuk menyelenggarakan Pekan Budaya di masing-masing negara secara bergantian.

Komitmen tersebut semakin diperkuat pada saat Sidang Komisi Bersama ke-5 RI-Rusia pada bulan Desember 2008 di Moskow.

Dalam rangka memenuhi komitmen tersebut, disepakati "Protocol between the Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia and the Ministry of Culture of the Russian Federation on the Organization of the Russian Cultural Days in 2009 and the Indonesian Cultural Days in Russia in 2010" yang ditandatangani pada 29 Mei 2009.

Realisasi dari penandatanganan itu dilakukan Kementerian dan Kebudayaan Federasi Rusia yang diwakili Vitaly N Bobylev dan dari Indonesia diwakili Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata N.W. Giri Adnyani.

Pekan Kebudayaan Rusia di Indonesia sudah diselenggarakan di dua kota besar, yaitu Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 28 Juli sampai 3 Agustus 2009.

Selama kurang lebih sepekan, masyarakat Indonesia menyambut meriah kekayaan budaya Rusia dalam bentuk pertunjukan tari balet dan tradisional, nyanyian, pemutaran film, dan pameran dari para pelaku seni kenamaan Rusia.

Tahun 2010 adalah giliran Indonesia untuk menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Indonesia di Rusia yang berthema Festival Budaya Indonesia di Rusia 2010: "Colours of Indonesia" yang digelar di Moskow, Tver dan di St. Petersburg.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Hamid Awaluddin mengemukakan, Pemerintah Indonesia mengharapkan melalui penyelenggaraan Festival Budaya Indonesia di Rusia tahun 2010, hubungan bilateral antar kedua negara semakin erat dan serta pemahaman yang lebih baik antarrakyat kedua negara dapat dicapai.

Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Alexander Avdeyev mengatakan bahwa ia sangat menghargai kerja sama kebudayaan kedua negara dan juga sambutan hangat dari masyarakat Indonesia saat acara kebudayaan Rusia digelar di Indonesia.

Indonesia Raya
Pekan budaya Indonesia yang dihadiri korps diplomatik serta "Friend Of Indonesia" dan Miss Moskow 2009 yang juga Miss Earth 2010 Nadezda Zamolodskaya, diawali dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Federasi Rusia yang bergema di gedung di "Concert Hall MIR", Moskow, yang berkapasitar 800 orang.

Acara Festival Budaya diawali dengan tarian pembuka Tari Rakyat Gandran Bulo dari Sulawesi yang dibawakan anak-anak sekolah Moskow berusia dari 7 sampai 12 tahun di antaranya putra putri Dubes RI untuk Federasi Rusia yaitu Virginia dan Abraham diiringin dengan musik "The Rhythm of Indonesia" dengan komposer Dwiki Darmawan.

Sementara itu, Tari Lengang Betawi dibawakan penari dari Tim Kesenian DKI Jakarta di bawah koordinator Nungki Kusumastuti yang dilanjutkan dengan penampilan Gebyar Batik garapan Paranditya Wintami dengan penari Putria Retno Pudyastuti, Antis Tri Cahyani, Nurul Dwi Utami dari Yogyakarta.

Selain itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata membawa delapan seniman dari "Sanggar Cantika" pimpinan Reitha F. Hanividya yang terdiri dari lima penari dan tiga pemusik, yang akan menampilkan Tari Pagelu dari Sulawesi Selatan, Tari Dadas Panaluh dari Kalimantan Tengah dan tari Mansorandak dari Papua.

Para perancang busana Indonesia ikut memeriahkan festival budaya Indonesia seperti Stephanus Hamy yang menampilkan busana rancangannya sulam tapis dari daerah Lampung di Sumatera, Didi Budiarjo mengangkat tema Pilgrimage yang diinspirasikan "Ballet Russes" dan disainer Tutik Cholid yang diperagakan peragawati dari Indonesia Nien Indriyati dan Laurensia Muljadi serta peragawati dari Moskow.

Dalam rangkaian mengisi perayaan hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia ke-60 juga digelar seminar yang dihadiri Wakil Menlu Rusia, Alexey N. Borodavkin, Rektor Akademi Diplomatik, Prof. AN Panov, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Andri Hadi, mantan Mendag Luhut Panjaitan, kalangan swasta, akademisi dan budayawan dari kedua belah pihak.

Wakil Menlu Rusia menyatakan, perkembangan positif kedua negara belakangan ini, terkait dengan dengan basis sejarah yang tidak bisa dibantah. Hubungan keduanya sudah dimulai sejak abad ke-17 di masa Raja Peter I dimana Indonesia dikenal oleh peneliti Rusia sebagai negeri kepulauan.

Tahun 1806, Ivan Kruzernter dan Yuri Lisyansky sempat singgah di Selat Malaka dalam pelayarannya keliling dunia. Bahkan karena perdagangan kedua pihak makin maju maka tahun 1894 didirikan konsulat Rusia di Batavia.

Hubungan kedua negara juga menghangat pada era 1950-an dimana Indonesia dan Rusia berangkulan dalam kepentingan idiologi yang antara lain dimanifestasikan dalam kerjasama pertahanan dan pendidikan.

Kedua Kepala Negara sepakat untuk menyelenggarakan Pekan Budaya di masing-masing negara secara bergantian. Komitmen tersebut semakin diperkuat pada saat Sidang Komisi Bersama ke-5 RI - Rusia pada bulan Desember 2008 di Moskow.

Pemerintah Indonesia mengharapkan melalui penyelenggaraan Festival Budaya Indonesia di Rusia 2010, hubungan bilateral antar kedua negara semakin erat dan hangat sehingga pemahaman yang lebih baik antar rakyat kedua negara dapat tercapai. Khususnya hubungan ini dapat semakin menarik minat masyarakat Rusia untuk mengunjungi Indonesia, dan sebaliknya.

Sri Sultan Hemengku Buwono X yang menandatangani kerjasama Sister City dengan kota St Petersburg mengharapkan misi kesenian Indonesia ke luar neger tidak sekedar hanya untuk membangun persahabatan tetapi bagaimana kultur anak bangsa bisa mewarnai dan mendekatkan tidak hanya kedua Negara tetapi juga masyarakatnya.

Sementera itu anggota Komisi X DPR RI Raihan Iskandar yang ikut dalam kunjungan tim kesenian Indonesia ke Rusia mengatakan bahwa hubungan Indonesia-Rusia semakin kental, data menunjukkan adanya kemajuan besar di semua aspek. kedua bangsa harus lebih bergandeng tangan untuk saling mengisi demi kemakmuran kedua bangsa dengan kegiatan kongkrit.

Wakil Menlu Federasi Rusia itu mencatat, kerjasama di masa kini semakin kental dan dimanifestasikan dalam banyak bidang seperti di PBB, G-20, APEC dan organisasi internasional lainnya.

Dubes RI untuk Federasi Rusia Hamid Awaluddin menggarisbawahi hubungan mesra tersebut juga direalisasikan dengan makin banyaknya turis ke Indonesia yang mencapai 70 ribu orang 2009.

Sementara kerjasama pendidikan merunyak dan banyaknya mahasiswa Rusia yang kembali tertarik mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, ujar pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Di bidang ekonomi, kerjasama bidang perdagangan meningkat signifikan pada kisaran 1 milyar dalam dua tahun berakhir.

Kedua bangsa memiliki kesamaan masalah yang dihadapi dalam pembangunan peradaban modern yakni varian suku, bangsa, agama dan bahasa. Tanpa penanganan yang tepat, aneka perbedaan tersebut dapat menimbulkan hambatan pembangunan yang serius.


Program baru
Rusia dan Indonesia kembali membuat perjanjian antara Kementerian Kebudayaan dan Sinematografi Federasi Rusia yang menyampaikan draft Program Kerjasama Kebudayaan RI Rusia untuk tahun 2011 - 2013, demi mengikis hambatan pembangunan itu.
Direktur Hubungan Internasional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Giri Adnyani kepada koresponden ANTARA London mengataan isi dari draft kerjasama tersebut, tidak berbeda jauh dari program yang ada sekarang yaitu pertukaran kebudayaan di bidang musik, teater, balet, tarian folklore, kelompok kesenian, film, dan para ahli kebudayaan.

Ruang lingkup program kerjasama adalah penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Indonesia di Rusia dan Pekan Kebudayaan Rusia di Indonesia, serta Pertukaran budaya untuk bidang musik, tari, film, pameran foto, teater, dan balet, ujarnya.

Pada pertemuan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI dengan Wakil Menteri Kebudayaan dan Sinematografo di Moskow, pihak Indonesia menyambut baik draf Rusia dan akan segera mengirimkan "counterdraft" Program Pertukaran Kebudayaan RI Rusia 2011-2013 dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Pada saat pertemuan tersebut, Menbudpar menggaris bawahi agar kerjasama dapat difokuskan untuk bidang perfilman dan museum pada tiga tahun yang akan datang.***4***
(T.H-ZG/B/T010/T010) 27-06-2010 17:50:03

Jumat, 25 Juni 2010

KJRI DUBAI TERIMA PENGHARGAAN KEIMIGRASIAN

KJRI DUBAI TERIMA PENGHARGAAN KEIMIGRASIAN

London, 25/6 (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI di Dubai menerima penghargaan dari Imigrasi Dubai atas usahanya yang berkesinambungan dalam penanganan pekerja rumah tangga.

"Plakat dan piagam penghargaan diserahkan Direktur Jenderal Imigrasi Dubai, Mayor Jenderal Muhammed Ahmed Al-Marri kepada Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran di Kantor Ditjen Imigrasi Dubai," ujar Sekretaris Pertama PF Pensosbud, Yana Rudiyana kepada koreponden Antara London, Jumat.

Dikatakannya penghargaan tersebut merupakan kedua kalinya diterima KJRI, setelah sebelumnya pada bulan Desember 2007.

Penghargaan yang diterima KJRI tersebut berkaitan dengan bantuan kerja sama yang diberikan KJRI kepada Kantor Imigrasi Dubai dalam menangani tenaga kerja Indonesia selama setahun terakhir di Dubai khususnya dan 5 keemiran lainnya di wilayah Utara.

KJRI Dubai telah secara aktif berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Dubai untuk menyelesaikan berbagai permasalahan para tenaga kerja Indonesia yang menghadapi permasalahan sampai pada proses pemulangannya ke Tanah Air.

Kepada Konjen Mansyur Pangeran, Mayor Jenderal Muhammed Ahmed Al-Marri menjanjikan kerja sama yang baik telah terjalin selama ini terus ditingkatkan di masa mendatang, dalam upaya menyelesaikan permasalahan tenaga kerja asal Indonesia.
KJRI Dubai dengan segala keterbatasannya termasuk jumlah staf dan sarana penampungan yang sangat sederhana saat ini menampung sekitar 100 tenaga kerja wanita yang kabur untuk diselesaikan permasalahannya dengan pihak-pihak terkait di Dubai dan di 5 Keemiran di wilayah utara PEA.

Proses yang dilakukan adalah pendataan tenaga kerja sesuai dengan berbagai permasalahan yang dihadapi masing-masing dan segera memprosesnya sesuai dengan klasifikasi masing-masing permasalahan.

Selanjutnya KJRI menghubungi pihak-pihak terkait antara lain kantor imigrasi, kepolisian, agen penerima/penyalur lokal, majikan, kemlu Dubai, agen pengirim di Indonesia, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu dan pihak terkait lainnya guna menuntaskan permasalahan.

Adapun solusinya adalah ada kalanya para tenaga kerja wanita itu dipekerjakan kembali dengan majikan yang lain, penyelesaian di imigrasi, kepolisian dan pengadilan apabila mereka terlibat dalam masalah hukum ataupun kriminal, dan memulangkannya ke Indonesia bagi yang sudah selesai permasalahan yang dihadapi berdasarkan peraturan hukum setempat.

Minister Counsellor Fungsi Konsuler KJRI Dubai Dedy Darussalam yang turut mendampingi Konjen Mansyur Pangeran saat menerima penghargaan menyatakan jumlah tenaga kerja yang melarikan diri yang datang ke KJRI Dubai setiap harinya berkisar antara 2-10 orang.

Selain membantu memulangkan tenaga kerja yang bermasalah ke Indonesia, KJRI Dubai juga berupaya untuk membujuk mereka yang berada di shelter sementara KJRI Dubai agar mereka bersedia kembali bekerja di rumah majikannya ataupun dipindahkan di majikan lainnya.
Selain menangani aspek-aspek keimigrasian rutin, Kantor Imigrasi Dubai juga menangani permasalahan pekerja rumah tangga asing (foreign domestic workers).

Dalam kaitan inilah KJRI menjalin hubungan dan kerja sama erat dengan Kantor Imigrasi mengingat sebagian besar TKI di Dubai merupakan pekerja rumah tangga, seperti pembantu, tukang kebun, pramuniaga supermarket, pegawai restoran, kafe, dan sopir.

Saat ini dari kurang lebih 90 ribu TKI di Dubai dan lima Keemiran di wilayah utara PEA, sekitar 80 persen merupakan pekerja rumah tangga, sedangkan 20 persen merupakan pekerja profesional yang bekerja di sektor seperti perminyakan, perbankan, hotel, restoran, rumah sakit, perkapalan, perusahaan /perkantoran, retail dan konstruksi.

(U.H-ZG/B/A041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 25-06-2010 13:28:38

RI AJUKAN AS KE DSB WTO

RI AJUKAN AS KE DSB WTO

London, 24/6 (ANTARA) - Indonesia mengajukan permohonan kepada Dispute Settlement Body World Trade Organization untuk pembentukan panel guna menyidangkan perkara pelarangan rokok kretek oleh Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Duta Besar/Deputi Wakil Tetap II Perutusan Tetap RI untuk World Trade Organization (WTO), Erwidodo, dalam pernyataan pada Sidang Dispute Settlement Body (DSB), yang diterima koresponden ANTARA, di London, Kamis.
Menurut dia, Indonesia menyampaikan permohonan pembentukan panel setelah berbagai upaya konsultasi gagal menghasilkan penyelesaian yang diharapkan.

Indonesia mengajukan AS ke DSB atas diberlakukannya Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act of 2009 yang melarang produksi dan penjualan rokok beraroma, termasuk kretek, di AS, katanya.

Indonesia sebelumnya, lanjut dia telah menempuh berbagai cara, antara lain, menyampaikan keberatan, berbicara dengan pejabat Konggres AS, dan melakukan sejumlah konsultasi bilateral, baik informal maupun formal, untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Namun hingga saat ini Indonesia tidak mendapatkan respon yang memuaskan dari AS. Hal ini khususnya menyangkut bukti ilmiah tentang bahaya rokok kretek, terutama jika dibandingkan dengan rokok beraroma menthol yang masih diperbolehkan penjualannya di AS, ucapnya.

Indonesia menilai bahwa AS telah melakukan diskriminasi terhadap rokok kretek, sehingga tidak sesuai dengan ketentuan WTO, termasuk, antara lain, Perjanjian GATT 1994 dan Perjanjian Technical Barriers to Trade (TBT).

Sebagaimana prosedur dalam ketentuan Dispute Settlement Understanding (DSU), permohonan pembentukan panel yang pertama dapat ditolak oleh pihak yang disengketakan, yaitu dalam hal ini AS.

Indonesia akan mengajukan kembali permohonan pembentukan panel pada Sidang DSB berikutnya pada tanggal 20 Juli. Indonesia telah melakukan persiapan dalam rangka melanjutkan ke tahap persidangan, serta menghadirkan pengacara yang memahami isu tersebut.

Atas dasar gugatan dan posisi yang sangat kuat, Indonesia diharapkan memiliki peluang yang besar untuk memenangkan perkara ini.


(T.H-ZG/B/H-CS/H-CS) 24-06-2010 10:57:20

Kamis, 24 Juni 2010

KRI DEWA RUCI SANDAR DI MALAGA SPANYOL

KRI DEWA RUCI SANDAR DI MALAGA SPANYOL

London, 25/6 (ANTARA) - Setelah lego jangkar selama tiga hari di perairan Spanyol, akhirnya KRI Dewaruci merapat dan sandar di Pelabuhan Malaga, Spanyo, demikian Sekretaris III/ Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Madrid, Krisnawati Desi Purnawestri kepada koresponden ANTARA London, Jumat.

KRI Dewaruci dipimpin Komandan Kapal Letkol. Suharto, dan diawaki 16 perwira, 16 bintara, dan 49 tamtama TNI AL RI ini disambut oleh Atase Pertahanan RI Madrid, Pejabat Protokol dan Konsuler, serta Pejabat Pensosbud KBRI Madrid, yang didampingi oleh Wakil Komandan Pangkalan AL Spanyol di Malaga, Sr. Pedro Jose Lopez.

Komandan kapal, Letkol. Suharto mengundang para staf KBRI Madrid dan Pedro untuk melihat-lihat kapal serta berkenalan dengan para awak kapal, kata Krisnawati.

Pada kesempatan itu terjalin pembicaraan yang hangat dan akrab antara semua pihak, yang utamanya menyatakan kegembiraan atas hadirnya KRI Dewaruci untuk kedua kalinya ke Malaga.

Kunjungan Dewaruci sebelumnya di Malaga berlangsung pada tahun 2003.

Letkol. Suharto menjelaskan tentang rute yang dilalui dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama pelayaran menjelajah Asia-Afrika-Eropa ini.

Dalam pelayarannya yang dimulai Maret lalu dan akan berlangsung selama sembilan bulan ini, KRI Dewaruci menyinggahi 26 pelabuhan di 19 negara, dan Malaga adalah persinggahannya yang ke-14.
Kesempatan ramah-tamah tersebut dilanjutkan dengan kunjungan perkenalan (courtesy call) Letkol Suharto kepada para pejabat AL maupun pemerintahan setempat di Malaga.

Acara perkenalan dimulai dengan kunjungan kepada Komandan Pangkalan AL Spanyol di Malaga, yang dilanjutkan dengan pertemuan dengan Wakil Gubernur Andalucia untuk Wilayah (Residen) Malaga. Menutup rangkaian courtesy call tersebut, adalah pertemuan dengan Alcalde/ Walikota Malaga.

Dalam ertemuan tersebut para pejabat tersebut menyampaikan sambutannya yang hangat atas kedatangan tim KRI Dewaruci ke Malaga/ Spanyol, sedangkan Komandan Soeharto menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat kepada KRI Dewaruci dan para awaknya di Spanyol, khususnya Malaga.

Dikatakannya hubungan antara Indonesia dengan Spanyol selama ini telah berlangsung dengan sangat baik, dan akan tetap ditingkatkan.

Komandan Soeharto menyampaikan bahwa tujuan pelayaran ini adalah untuk melatih para kadet mengenai pelayaran bintang, memperkenalkan Budaya Indonesia yang terbagi ke dalam tiga daerah.

Beberapa pertunjukan yang digelar pada kesempatan tersebut, serta untuk mengikuti berbagai festival kapal layar tiang tinggi di berbagai negara.
Sementara itu, Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso, menerima undangan Komandan Kapal, Letkol Soeharto, untuk mengunjungi kapal latih kadet TNI AL tersebut.

Kunjungan itu dilakukan setelah perkenalan Komandan Kapal kepada Duta Besar sebagai perwakilan pemerintah RI di Kerajaan Spanyol, Kamis (24/6. )
Dalam pertemuan-pertemuan tersebut Letkol Suharto menceritakan suka-duka yang harus dialami para pelaut selama pelayaran. Pembicaraan juga berlangsung seputar reformasi pendidikan kadet TNI AL.

Pada hari kedua sandar KRI Dewaruci di Malaga tersebut, dibuka pula kesempatan kepada publik untuk melihat-lihat kapal dari dekat. dengan dilakukannya "open ship".

Masyarakat dapat merasakan bagaimana suasana di atas kapal Dewaruci yang telah mengarungi berbagai penjuru dunia selama 58 tahun.

Antusias masyarakat dan turis untuk melihat kapal ini cukup besar, begitu pula dengan pihak persnya. Beberapa wartawan media cetak dan elektronik lokal telah meliput kedatangan kapal ini bahkan sejak beberapa hari sebelum kedatangan kapal.
Sementara itu, beberapa perwira melakukan pertandingan olahraga persahabatan dengan anggota Angkatan Udara Spanyol. Pertandingan persahabatan seperti ini merupakan tradisi kru KRI Dewaruci di setiap persignan mereka.

Bahkan di beberapa kota sebelumnya, para kru Dewaruci tidak jarang memenangkan berbagai pertandingan.

KRI Dewaruci akan berada di Malaga sampai Sabtu dan hari dilaksanakan resepsi berupa cocktail reception di atas kapal, demikian Krisnawati Desi Purnawestri. ***4***

(T.H-ZG/B/F002/F002) 25-06-2010 12:35:08

DUBES KUNJUNGI ANAK HUNGARIA KORBAN BANJIR

DUBES KUNJUNGI ANAK HUNGARIA KORBAN BANJIR

London, 24/6 (ANTARA) - Duta Besar Mangasi Sihombing bersama Dharma Wanita KBRI Budapest mengunjungi anak-anak korban banjir di Pusat Perkemahan Pemuda Hungaria, Zanka, atau kurang lebih 300 kilometer dari rumah mereka yang kebanjiran di Provinsi Borsod-Abauj.

Dubes juga menemui anak anak yang baru tiba di perkemahan Zanka. Mereka terlihat gembira menyambut kedatangaan tamu dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), kata Sekretaris II KBRI Budapest Annie Puspa Rosita kepada koresponden ANTARA, Kamis.

Dalam suhu yang terasa dingin mereka menyuguhkan lagu-lagu rakyat Hungaria dan juga tarian khas Gypsy. Sebagian besar dari mereka adalah dari keluarga Gypsy yang sudah tinggal menetap di desa-desa dan kota Hungaria.

Mereka adalah sebagian dari ribuan warga Hungaria yang menjadi korban banjir. Musim hujan yang terus berlangsung hingga musim panas ini telah membawa bencana terhadap warga yang tempat tinggalnya tidak jauh dari sungai-sungai di dataran rendah. Akibat bencana ini, ribuan rumah rusak dan bahkan rusak total.

Seusai anak-anak itu mengalunkan lagu-lagu rakyat Hungaria, rombongan KBRI mencoba menghibur mereka dengan menyanyikan lagu rakyat dari beberapa daerah. Anak-anak pun terlihat senang menerima bingkisan berisi aneka kue khas Indonesia.

Dalam percakapan dengan remaja dan pemuda di perkemahan itu, Dubes Mangasi Sihombing mengemukakan bahwa bencana banjir tidak hanya terjadi di Hungaria, tetapi juga di negara lain, termasuk Indonesia.

Penyebab bencana macam-macam, kata dia, termasuk perubahan iklim karena efek rumah kaca dan penebangan hutan secara liar.

Pusat Perkemahan Pemuda Hungaria di Zanka, di luar kegiatan rutin, untuk sementara menjadi tempat ratusan anak-anak remaja dan pemuda yang daerahnya mengalami banjir hingga keadaan memungkinkan mereka untuk kembali ke daerahnya.

Dubes menekankan perlunya kerja sama internasional dalam mengatasi penyebab kerusakan tersebut. "Kalau tidak, alam yang indah dan keragaman hayati akan hilang dan tidak bisa mendukung hidup yang layak bagi umat manusia," ujarnya.

Pimpinan Pusat Perkemahan Pemuda, Dr. Agnes Bogo mengucapkan terima kasih atas kunjungan KBRI, dan selanjutnya dia berharap meningkatkan kerja sama di bidang budaya yang selama ini telah terjalin baik dengan Indonesia, khususnya KBRI Budapest, demikian Annie Puspa Rosita. ***3***
(U-ZG*Rw.D007)
(T.H-ZG/B/D007/D007) 24-06-2010 10:03:11

Rabu, 23 Juni 2010

WARTAWAN INDONESIA DIALOG DENGAN PRESIDEN SWISS

WARTAWAN INDONESIA DIALOG DENGAN PRESIDEN SWISS

London, 24/6 (ANTARA) - Empat wartawan Indonesia diberi kesempatan untuk berdialog dengan Presiden Swiss Doris Leuthard yang digelar Pemerintah Swiss berkaitan dengan rencana kunjungan kenegaraan Doris ke Indonesia 6-9 Juli 2010.

"Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Doris Leuthard ke Indonesia nanti, saya juga akan ikut mendampingi," kata Duta Besar RI untuk Pemerintah Swiss Djoko Susilo dalam keterangannya yang diterima koresponden ANTARA London, Kamis.

Empat wartawan yang diundang Pemerintah Swiss untuk bertemu Presiden Doris itu, masing-masing Eries Adlin (Bisnis Indonesia), Diah Kumorowati (Kompas), Pandaya (The Jakarta Post) dan Mirza Andreas (Media Indonesia).

Pada acara ramah tamah dan makan malam yang diadakan Dubes Djoko Susilo dengan para wartawan, juga turut hadir wartawan Jawa Pos, Mohamad Elman. Mereka berada di Swiss sejak Minggu, 20 Juni sampai 25 Juni mendatang.

Pada acara ramah tamah tersebut, Duta Besar Djoko Susilo juga mengundang sejumlah wartawan Swiss. Mereka yang hadir dalam ramah tersebut nantinya juga akan meliput kunjungan kenegaraan Presiden Doris Leuthard ke Indonesia.

Selain bertemu Presiden, para wartawan Indonesia juga akan melakukan berbagai kunjungan ke beberapa kantor pemerintah, pertemuan dengan pejabat di Departemen Keuangan Swiss, serta kunjungan ke Federal Institute of Technology (ETH), Zurich.
Selain membicarakan mengenai kehidupan politik dan jurnalistik di Indonesia, Djoko Susilo juga membicarakan soal kunjungan kenegaraan Presiden Doris Leuthard ke Indonesia.

Menurut Djoko, Presiden Leuthard dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri.

Selain itu juga akan bertemu dengan pihak BKPM, Kadin dan sejumlah tokoh Islam di Indonesia, selanjutnya mengunjungi beberapa perusahaan Swiss yang ada di Jawa Timur.
Selama kunjungan kenegaraan di Indonesia, Presiden Leuthard didampingi enam wartawan Swiss, masing-masing dari media online Swissinfo, Radio Suisse Romande, Majalah L`Hebdo, surat kabar mingguan Sonntag, Kantor Berita Swiss/SDA, dan surat kabar keuangan dan ekonomi Finanz und Wirtschaft. (U-ZG)

(T.H-ZG/B/P004/P004) 24-06-2010 07:17:25

RI IMBAU TUNTASKAN PENGHANCURAN RANCAU

RI IMBAU TUNTASKAN PENGHANCURAN RANCAU

London, 23/6 (ANTARA) - Indonesia dan Bulgaria selaku pimpinan negara-negara untuk penghancuran ranjau darat antipersonel (RDAP) mengimbau Negara Pihak Konvensi Ranjau Darat Antipersonnel segera menuntaskan penghancuran ranjau.

Iimbauan disampaikan pada pertemuan Standing Committee Konvensi RDAP, ujar Sekretaris Tiga PTRI Jenewa, Etika Yustisianingrum, kepada koresponden Antara London, Rabu.

Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani, pada pertemuan tersebut mengatakan penghancuran ranjau merupakan inti sekaligus salah satu tantangan terbesar dari Konvensi RDAP.
Saat ini terdapat empat negara pihak yang telah melampaui batas waktu penghancuran ranjau seperti dimandatkan konvensi, terkait kendala teknis, finansial dan administrasi, yaitu Belarusia, Turki, Yunani dan Ukraina.
Wakil Tetap RI mengemukakan, saat ini lebih dari 80 persen negara di dunia tidak lagi memiliki RDAP dan negara pihak Konvensi RDAP menghancurkan lebih dari 44 juta ranjau.

Pertemuan yang berlangsung hingga 25 Juni bertujuan mengukur kemajuan yang dicapai setelah Pertemuan ke-9 Negara Pihak Konvensi RDAP di Kartagena, Kolombia, pada Desember 2009 yang menghasilkan Rencana Aksi Kartagena 2010-2014 dan mempersiapkan pertemuan ke-10 Negara Pihak Konvensi RDAP Desember 2010.

Konvensi RDAP melarang penggunaan, penimbunan, produksi dan transfer RDAP serta mewajibkan negara pihak untuk menghancurkan ranjau dan memberikan bantuan kepada korban ranjau.

Konvensi tersebut disahkan pada 18 September 1997 dan mulai berlaku pada 1 Maret 1999. Sebanyak 156 negara menjadi pihak pada Konvensi tersebut.

Indonesia menjadi negara pihak setelah meratifikasi konvensi pada 16 Februari 2007. Upaya masyarakat internasional untuk mengakhiri penderitaan korban RDAP tersebut dituangkan ke dalam Rencana Aksi Nairobi 2005-2009 dan Cartagena 2010-2014.

Selain membahas penghancuran ranjau, pertemuan juga membahas status umum konvensi, pembersihan ladang ranjau, pemberian pendidikan risiko ranjau dan teknologi terkait pembersihan ranjau serta memfokuskan pada pemberian bantuan dan reintegrasi sosial-ekonomi korban ranjau.

Pertemuan dihadiri lebih kurang 100 negara pihak konvensi pada tingkat pejabat tinggi pemerintah pusat, Dubes dan wakil dari perutusan tetap negara-negara pihak Konvensi RDAP di Jenewa.
Pertemuan dipimpin Presiden Pertemuan ke-9 Negara Pihak Konvensi RDAP, Duta Besar Susan Eckey dari Norwegia. ***4*** (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 23-06-2010 16:53:34

KBRI KOPENHAGEN GELAR PEMENTASAN BUDAYA

KBRI KOPENHAGEN GELAR PEMENTASAN BUDAYA

London, 23/6 (ANTARA) - Pementasan tari-tarian tradisional Indonesia, angklung dan gamelan berhasil memukau ratusan pengunjung "Indonesian Bazaar and Cultural Performance " yang menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia pada masyarakat Denmark.

Kegiatan yang berlangsung di halaman KBRI Kopenhagen ,Denmark baru-baru ini bertujuan memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia dengan memanfaatkan pekan budaya" Gentofte Kommune "di Kopenhagen, ujar Sekretaris Satu KBRI Kopenhagen, Novrizal Gani kepada koresponden Antara London, Rabu.

Novrizal Gani menjelaskan pementasan secara resmi dibuka Dubes RI di Denmark Abdul Rahman Saleh dan Walikota Gentofte, Hans Toft serta pemukulan gong yang menandai dimulainya acara.

Sejak pagi sampai siang, pengunjung yang memadati halaman KBRI Kopenhagen sangat menikmati berbagai pertunjukan tarian tradisional yang dibawakan keluarga besar KBRI dan masyarakat Indonesia di Kopenhagen, yaitu tari Sekar Jagat, Giring-Giring, Indang Badinding, Selayang Pandang dan Manuk Rawe.

Kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun itu juga menampilkan pertunjukan angklung yang membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa, Que Sera Sera, dan lagu popular setempat Lille Peter Ederkop serta pertunjukan gamelan yang dibawakan staf KBRI dengan lancaran Kebo Giro, Singo Nebah, Ricik-Ricik, Kotek dan Gugur Gunung.

Aneka kuliner yang tersedia di stand-stand makanan juga ramai dipenuhi pengunjung yang antusias mencoba makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, siomay, sate, nasi rames padang, serta es teler .

Disamping pertunjukan budaya dan suguhan aneka kuliner, ruangan trade and cultural exhibition yang disiapkan untuk promosi perdagangan, budaya dan pariwisata Indonesia juga terus dipadati pengunjung sepanjang kegiatan berlangsung.

Acara diselingi dengan pengumuman" door prize "dan diakhiri dengan pertunjukan live band oleh masyarakat Indonesia yang menghibur para pengunjung dengan lagu-lagu daerah, pop dan lagu setempat. ***4***
(U-ZG) /C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 23-06-2010 07:12:19

KBRI SERAHKAN GAMELAN KEPADA UNIVERSITAS LA SAPENZA

KBRI SERAHKAN GAMELAN KEPADA UNIVERSITAS LA SAPENZA

London, 23/6 (ANTARA) - Wakil Kepala Perwakilan RI di Roma Yuwono A Putranto menyerahkan seperangkat gamelan degung kepada Universitas La Sapienza, Roma, Italia yang diterima Prof Dr Giovanni Giuriati, pakar gamelan di perguruan tinggi itu.

Konsuler Pensosbud KBRI Roma Musurifun Lajawa, dalam keterangannya, Rabu, menyatakan, penyerahan gamelan tersebut merupakan implementasi MoU kerjasama pendidikan seni dan budaya antara STSI Bandung dan La Sapienza yang ditandatangani di Roma Mei.

Dalam sambutannya, Yuwono mengatakan, gamelan degung yang dihibahkan STSI Bandung pada Jurusan Musik Etnis, Fakultas Sastra dan Filsafat La Sapienza merupakan langkah awal dari implementasi MoU kerjasama pendidikan seni dan budaya antara STSI Bandung dan La Sapienza yang ditandatangani di Roma Mei lalu.

MoU yang ditandatangani Ketua STSI Bandung Drs Enoh MHum dan Dekan Fakultas Sastra dan Filsafat Prof Dr Franco Piperno pada saat kunjungan 10 hari muhibah seni STSI Bandung di tiga kota Italia, yaitu Roma, Napoli dan Venezia, bulan lalu.

Dengan ditandatanganinya MoU, kata Yuwono, diharapkan dapat memperkokoh hubungan baik antara KBRI Roma dan La Sapienza serta akan memperluas cakupan kerjasama bilateral RI-Italia dalam bidang kebudayaan dan pariwisata.
Selain melakukan pertukaran mahasiswa dan dosen sesuai dengan MoU, Yuwono juga menawarkan kepada La Sapienza memanfaatkan tawaran beasiswa Darmasiswa RI dengan mengirimkan mahasiswa ke STSI Bandung untuk belajar gamelan degung, sebagai salah satu alat musik tradisional Sunda, Jawa Barat.
Sebagai pakar Gamelan, Prof Giuriati berjanji akan memanfaatkan gamelan degung semaksimal mungkin dengan mempersiapkan tenaga pengajar yang andal, termasuk mengirim mahasiswanya belajar di Bandung.

Namun demikian, Prof Giuriati juga mengharapkan STSI Bandung mengirim mahasiswa belajar musik etnis pada jenjang S-2 atau S-3 sambil mengajar musik Sunda di La Sapienza.

Prof Giuriati mengatakan, adanya gamelan di La Sapienza dipercaya akan mendorong minat mahasiswa Italia untuk belajar kebudayaan Indonesia. Untuk itu, ia merencanakan akan memasukan seni musik tradisional Indonesia pada kurikulum musik etnis di La Sapienza.

La Sapienza, yang didirikan pada 1303 adalah salah satu universitas tertua dan terbesar di Eropa. La Sapienza juga merupakan salah satu sponsor utama kunjungan muhibah seni STSI Bandung di Italia, Mei.

***4***
(T.H-ZG/C/s018/s018) 23-06-2010 14:26:24

DUBES MANGASI RESMIKAN "LONG NIGHTS MUSEUM"

DUBES MANGASI RESMIKAN "LONG NIGHTS MUSEUM"

London, 23/6 (ANTARA) - Dubes RI untuk Hungaria, Mangasi Sihombing, mendapat kehormatan meresmikan "Long Nights Museum" dengan menampilkan tarian, musik tradisional dan peragaan busana Batik Indonesia yang mendapat sambutan meriah dari para pengunjung.

"Tim kesenian Indonesia dari Sanggar Tari KBRI menampilkan kebolehannya menggelar budaya Indonesia termasuk peragaan busana Batik," demikian Sekretaris Kedua KBRI Budapest Annie Puspa Rosita, kepada koresponden ANTARA London, Rabu.
Acara kesenian tersebut dilanjutkan dengan pagelaran tari, musik dan wayang oleh kelompok-kelompok Seni Indonesia-Hungaria yang dibentuk alumni dharmasiswa Indonesia dengan rekan-rekan artis mereka.

Triginta Percussion, sebuah kelompok musik menggunakan alat musik tradisional Indonesia dan alat musik negara lain serta alat musik yang mereka ciptakan sendiri.

Triginta Percussion menampilkan cerita klasik Indonesia "Harimau Jadi-jadian" yang seluruhnya dalam alunan musik oleh Nyusztay Ivan, Magyar Kornel dan Szabo Matyas.

Pertunjukan wayang Kulit dipimpin Dus Pollet sebagai dalang dengan iringan musik dan dicampur dengan Wayang Orang yang dibawakan Gergye Krisztian dalam adegan di depan layar dan di belakang layar raksasa yang digantung di lobby Museum sebagai ruang pertunjukan.

Kelompok Arum Melati yang beranggotakan Antal Orsolya, Irda Risdiarti, Urban Szibilla, dan Iris Kanaan membawakan tari-tari Bali dan Jawa, sedangkan Kelompok Konser Java menampilkan perkusi fonogram dan lagu Indonesia yang ditampilkan dua tokoh utama Dus Pollet dan Sintho Dery.

Sama seperti Triginta, Konser Java memadukan musik tradisional dengan perlengkapan musik modern dan alat-alat yang mereka ciptakan sendiri.

Sementara itu, Dubes Mangasi Sihombing mengatakan, perkembangan kerja sama bilateral kedua negara di bidang kebudayaan termasuk seni panggung dan sastra dengan penerbitan sejumlah buku karangan pujangga besar kedua pihak, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Hungaria.

Dubes mengajak pengunjung untuk datang dan mengunjungi Indonesia agar mereka dapat melihat dan merasakan sendiri dengan langsung melihat keindahan dan keanekaragaman budaya Indonesia.

Dalam acara "Long Nights Mueseum", semua museum di Hungaria dibuka untuk umum mulai dari pukul 18.00 hingga pukul 03.00 dinihari.

Dalam acara tersebut KBRI Budapest mendapat undangan ikut berpartisipasi dalam bentuk pagelaran pentas budaya, pengenalan kue-kue dan kerajinan tangan Indonesia di Museum Etnografi Budapest. Jumlah pengunjung tercatat tidak kurang dari 17.000 orang.

Pada kesempatan tersebut, KBRI Budapest menampilkan tarian, musik tradisional dan peragaan busana Batik khas Indonesia mendapat dukungan dari Dharma Wanita KBRI Budapest, Indonesian Trade dan Promotion Center (ITPC), pengusaha Hungaria dan kelompok pecinta budaya Indonesia yang didirikan orang Hungaria.

Seluruh program tersebut berlangsung dari jam 18.00 hingga 01.00 dinihari mulai 10 hingga 20 Juni 2010, dan seluruhnya dibungkus sebagai promosi Visit Indonesia, demikian Annie Puspa Rosita.

(U.H-ZG/C/A041)


(T.H-ZG/C/A041/A041) 23-06-2010 14:47:56

Selasa, 22 Juni 2010

Indonesia Akhiri Keanggotaan Dewan HAM PBB

Indonesia Akhiri Keanggotaan Dewan HAM PBB


Rabu, 23 Juni 2010 03:02 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 662 kali
Indonesia Akhiri Keanggotaan Dewan HAM PBB
Wakil Tetap RI untuk PBB, Dian Triansyah Djani. (ANTARA/Istimewa)
London (ANTARA News) - Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Dubes Dian Triansyah Djani, mengatakan meskipun keanggotaan Indonesia di Dewan HAM berakhir Juni, namun Indonesia akan terus memberikan kontribusi positif dan aktif dalam Dewan HAM.

Saat menyampaikan pidato perpisahan di Sidang Dewan HAM PBB, demikian Sekretaris Pertama Bidang politik PTRI Jenewa Kamapradipta I, Rabu, Djani mengatakan Indonesia terhormat karena menjadi salah satu pendiri Dewan HAM pada 2006.

"Kontribusi dan peran Indonesia sebagai bentuk sumbangsih terbaiknya memperkuat sendi-sendi dan landasan Dewan HAM telah mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat internasional," kata Djani.

Dia mengatakan, masa keanggotaan selama ini telah menjadi proses pembelajaran sangat berharga bagi Indonesia dan akan mendorong Indonesia untuk memastikan jaminan penghormatan terhadap HAM sebagai prioritas dalam agenda kebijakan dalam negerinya.

Dalam Dewan HAM PBB itu, Indonesia berperan dalam memperkuat institusionalisasi lembaga baru PBB itu, menjadi jembatan penghubung dan memberikan kontribusi nyata dalam berbagai pembahasan dan pencarian solusi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan HAM.

Isu-isu itu adalah pemajuan dan perlindungan hak migran, hak perempuan, hak anak-anak, hak kelompok rentan dan memberikan kontribusi pemikiran dalam pembahasan isu tematis lainnya seperti dampak krisis pangan, keuangan dan perekonomian global terhadap pemenuhan HAM.

Pada 2007, Indonesia terpilih menjadi anggota Biro Komite Persiapan Durban Review Conference periode 2007-2009 untuk membahas isu rasisme dan diskriminasi pada tingkat global.

Indonesia juga menjadi salah satu negara paling awal yang menyampaikan pelaporan di bawah mekanisme Universal Periodic Review (UPR), suatu mekanisme HAM untuk mengkaji perkembangan HAM seluruh negara anggota PBB.

"Indonesia akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota Dewan HAM pada tahun 2011 dan berharap upaya ini dapat dipertimbangkan secara positif oleh masyarakat internasional," kata Djani. (*)

ZG/AR09

COPYRIGHT © 2010

Maroko Ingin Belajar Demokrasi dan Islam dari Indonesia

Maroko Ingin Belajar Demokrasi dan Islam dari Indonesia


Selasa, 22 Juni 2010 08:52 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 583 kali
Maroko Ingin Belajar Demokrasi dan Islam dari Indonesia
Wakil Menteri Luar Negeri Maroko Latifa Akherbach. (Ist)
Rabat (ANTARA News) - Wakil Menteri Luar Negeri Maroko Latifa Akherbach menilai Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar dan menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, Islam dapat berjalan beriringan ,sehingga Maroko ingin belajar dari Indonesia.

Hal itu disampaikan Latifa Akherbach dalam wawancara dengan koresponden ANTARA News di London (Inggris), Zaynitta Gibbons, Senin malam sehubungan dengan digelarnya resepsi peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia- Maroko yang diadakan di Wisma Duta, Rabat, Senin malam.

Acara resepsi digelar dengan sangat sederhana itu diawali menampilan gamelan yang dibawakan masyarakat Indonesia di Maroko termasuk Dubes RI Tosari Widjaja dan Ibu Tosari Widjaja dan diikuti tarian Merak yang dibawakan para penari dari KBRI Rabat, Nurcahyati Prabowo dan Ruri Rizaldi.

Selain itu, juga ditampilkan kesenian tradisional Maroko yang dibawakan tim seniman Maroko yang bernama Dqaiqiya menampilkan musik Maroko dengan alat sederhana seperti gendang, dan krincing.

Hadir dalam resepsi perayaan 50 tahun hubungan Indonesia-Maroko itu diantaranya duta besar dan perwakilan negara sahabat, termasuk Dubes AS di Maroko beserta keluarga, pejabat pemerintah, akademisi, pengusaha dan kalangan masyarakat Indonesia di Maroko dan tiga mantan Dubes Maroko di Indonesia serta Dirjen Protokol Kemlu Maroko Abdelouahab Belouki dan Ketua Mahkamah Konstitusi Maroko Dr Mohammed Achergui.

Lebih lanjut Latifa Akherbach mengatakan bahwa hubungan Indonesia Maroko semakin meningkat dengan adanya saling pengertian kedua negara.

Latifa mengemukakan Indonesia sebagai negara Muslim dengan penduduk terbesar dapat menyatukan nilai Islam, demokrasi dan modernisasi, sehingga Maroko menilai Indonesia merupakan negara penting untuk menjalin kerja sama dalam menghadapi tantangan dan krisis global serta Islamphobia yang makin meningkat.

Dikatakannya, hubungan politik yang telah berjalan selama 50 tahun dengan dilandasi keinginan yang kuat dari kedua pemimpin negara untuk saling membantu menjadi modal dalam menghadapi masalah tersebut.

Sementara itu Dubes Indonesia untuk Maroko, Tosari Widjaja menyelaskan awal hubungan diplomasi Indonesia dan Maroko dengan penyerahan surat kredensial Dutabesar Nazir Pamontjak pada 19 April 1960 kepada Raja Marako Mohammed V.

Dubes Nazir yang waktu itu merangkap Dubes di Filipina diminta mempersiapkan kunjungan Pesiden Soekarno ke Maroko yang menjadi awal kerja sama bilateral yang diharapkan lebih jauh dapat memberikan sumbangan bagi negara negara Asia dan Afrika.

"Peristiwa 50 tahun yang lalu itu menjadi batu pijakan pertama yang menjadi landasan penting bagi para pemimpin ke dua negara untuk lebih memperkuat hubungan dan kerja sama Indonesia Maroko," ujarnya.

Selama 50 tahun hubungan bilateral tersebut ,terjadi peningkatan dengan pembentukan Komite Bersama Bilateral yang ditandatangani terakhir kali pada Juni 2008 dalam bidang kerja sama politik dan ekonomi.

Diharapkannya, hubungan bilateral tersebut dapat ditingkatkan dibidang lainnya seperti pariwisata, investasi, pendidikan dan budaya dengan basis sejarah dalam upaya meningkatkan hubungan antarwarga atau"people to people contacts" yang menghasilkan pengertian yang makin besar diantara kedua negara.

Resepsi perayaan ulang tahun 50 tahun hubungan Indonesia Maroko itu digelar pameran foto photo yang mengambarkan kunjungan Presiden Soekarno ke Maroko dan disambut oleh Raja Mohammed V serta seluruh rakyat Maroko yang menyambut hangat kehadiran Soekarno ditengah kota Rabat serta peresmian pemberian nama jalan di pusat kota Rabat dengan nama Soekarno.

Dalam resepsi itu , dihidangkan makanan khas Indonesia seperti sate ayam, sate kambing, mie goreng, nasi goreng , bakso dan salada Padang serta makanan kecil seperti lumpia, onde-onde dan rempeyek yang diiringi dengan musik tradisional gamelan Jawa yang mendapat pujian dari wartawan Sahra Magribia, koran terbasar di Maroko.

Acara resepsi peringatakan 50 tahun hubungan Indonesia Maroko itu juga mendapat liputan dari media masa setempat termasuk televisi RTM Rabat yang mewawancarai Dubes Tosari Widjaja.
(T-ZG/A011/P003)

COPYRIGHT © 2010