Senin, 07 Juni 2010

BERRY NATALEGAWA BERJALAN KAKI DEMI ANAK DUNIA

BERRY NATALEGAWA BERJALAN KAKI DEMI ANAK DUNIA

Oleh Zeynita Gibbons

Banyak orang yang tak menduga bahwa dengan berjalan kaki, seseorang dapat membuat perubahan besar dan menolong anak-anak terlantar yang membutuhkan bantuan di seluruh dunia.

Setelah melangkah lebih dari 900.000 langkah dari London ke Edinburg, Skotlandia, mimpi Berry Natalegawa, seorang warga negara Indonesia yang juga merupakan kakak dari Menteri Luar Negeri RI, R.M. Marty M. Natalegawa, terwujud.

Diiringi alunan azan, Berry Natalegawa (48) melaksanakan niatnya berjalan kaki dari London ke Edinburgh, Skotlandia guna mengumpulkan dana untuk membantu anak anak yang tidak mampu dan terlantar yang diorganisir oleh UNICEF. Program itu dinamakan Life's Walk.

Berry Natalegawa berjalan kaki dari London sampai Edinburgh dengan menempuh perjalanan sepanjang 430 mil atau sekitar 700 km dalam waktu 14 hari guna mengumpulkan dana untuk UNICEF
Hingga saat ini dana yang terkumpul mencapai empat ribu poundsterling dari target yang ingin dicapainya sebesar 250.000 Poundsterling atau sekitar Rp3,375 miliar, ujar Berry kepada koresponden Antara London.
Berry merasa prihatin dengan banyaknya kesengsaraan yang dihadapi oleh anak-anak di dunia ini, khususnya akibat berbagai bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini seperti di gempa bumi di Haiti dan Chile serta berbagai bencana alam di Indonesia.

Gempa bumi yang sering kali melanda Indonesia dan korban anak anak telah menggugah dirinya untuk mencoba melakukan sesuatu untuk menolong membantu meringankan beban yang dihadapi oleh anak-anak tersebut.

Pengumpulan dana yang seluruh hasilnya akan disumbangkan ke UNICEF, diharapkan dapat membantu kehidupan dan peningkatan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.

Perjalanan ini juga diharapkan dapat menggugah hati masyarakat Inggris serta masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris untuk menyumbang.

Dutabesar RI untuk Inggris Yuri Thamrin mengatakan inisiatif Berry Natalegawa untuk mengumpulkan dana bagi organisasi PBB yang berkecimpung dalam dunia anak anak dengan cara berjalan kaki dari London ke Edinburgh sangat dihargainya.

Diharapkannya dengan iringan doa dan dukungan masyarakat di London, Berry Natalegawa akan dapat menyelesaikan niatnya tanpa rintangan apapun.

Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia bersama Ny Sandra Thamrin, sesepuh masyarakat Indonesia juga menghadiri doa bersama yang diadakan Zulindatando Berry Natalegawa di Indonesian Islamic Centre (IIC) di daerah Colindale, London.

Berry Natalegawa, yang berprofesi sebagai arsitek dan building design consultant di London, mengatakan para penyumbang dapat langsung melalui situs www.justgiving.com/berry-natalegawa-putitright.

Hingga saat ini tercatat sumbangan yang masuk melalui internet mencapai lebih dari empat ribu poundsterling yang nantinya diserahkan kepada UNICEF.

"Sumbangan sebesar apapun akan sangat membantu bagi kesejahteraan anak anak yang ada di seluruh dunia yang masih banyak menderita dan kekurangan gizi serta kelaparan," ujarnya.

Sementara itu warga negara Inggris Gordon yang dijumpai di depan KBRI London mengatakan bahwa acara pengumpulan dana dengan melakukan berbagai cara seperti London Maraton atau berjalan kaki merupakan hal yang biasa dilakukan.

Mengenai persiapan yang dilakukan guna berjalan dari London ke Edinburgh yang sepanjang 430 mil sekitar 700 km, Berry mengaku telah melakukan latihan jalan selama dua sampai empat jam setiap harinya.

Latihan fisik, latihan mobilitas dan peregangan otot, diharapkan akan menambah stamina dan mempersingkat pemulihan setelah berjalan jauh. Ia juga melakukan latihan khusus untuk menanggulangi keluhan di bagian yang kritis seperti lutut, pergelanggan kaki atau kaki yang lecet atau kulit yang melepuh.

Perjalanan Berry sepanjang 687 km dari London ke Edinburgh, akan akan menyinggahi 14 kota di Inggris. Perjalanan itu akan dilakukan selama 14 hari. Pada hari pertama, Berry akan berjalan dari London ke Luton, dilanjutkan dari Luton ke Rushden, dekat Wellingborough.

Pada hari ketiga Berry akan berjalan dari Rushden menuju Wansford dekat Peterborough dan hari keempat Wandsford ke Barrowby.

Pada hari kelima perjalanan dimulai dari Barrowby ke West Drayton, selanjutnya West Drayton ke Skellow, terus ke Wetherby.

Selanjutnya Berry melanjutkan perjalanan ke Leeming, ke Newton Aycliffe, dan ke Newcastle Tyne.

"Dari Newcastle saya akan berjalan menuju Long Framlington dan ke Preston Village dan selanjutnya menuju Haddington sampai ke Edinburgh," ujar Arsitektur lulusan AA school of Architecture London.

Sebagai seorang arsitek profesional dan juga atlet karateka, Berry Natalegawa mengatakan ia tergugah melihat kebaikan hati masyarakat dunia dalam membantu bencana tsunami di Indonesia lima tahun yang lalu.

Hal itu membuat dirinya yakin bahwa setiap orang dapat membuat perubahan dari berbagai hal kecil yang dapat dilakukan.

Setiap langkah yang dijejakkannya dalam perjalanan ini didedikasikan untuk membuat perubahan itu, dan diharapkan agar hal ini dapat mendorong orang lain untuk mencoba membuat perubahan, terutama dengan memberikan sumbangan kepada UNICEF.

Di hari pertama perjalanan Berry dari London ke Luton sepanjang 50 km, dilalauinya tanpa banyak hambatan. Demikian juga saat hari kedua dari Luton ke Rushden dan hari ketiga Rushden ke Wandsford, dan dari Wandsford ke Barrowby dan selanjutnya ke Drayton Barat.

"hanya pernah sekali sarung tangan saya tertinggal, sehingga ia harus kembali pada hari keenam dari West Drayton ke Skellow," ujarnya.

Pada hari kesembilan Berry berjalanan dari Leeming ke Aycliffe Newton dan bertemu dengan masyarakat Indonesia di Newcastle upon Tyne yang dilanjutkannya perjalanan ke Framlington Long dan ke desa Preston.

Berry berharap dapat menempuh jarak 49km tiap hari, sehingga pada hari ke-14, ia bisa tiba di Edinburgh.

"Hanya dengan berjalan, saya jadi tahu kekuatan saya untuk membantu anak-anak. Ini adalah alasan mengapa ia melakukan ini," ujar Berry Natalegawa.

(T.H-ZG/B/T010/T010) 07-06-2010 16:32:58

Tidak ada komentar: