Senin, 28 Juni 2010

PESONA MESJID BIRU DIANTARA GEREJA ST PETERSBURG

PESONA MESJID BIRU DIANTARA GEREJA ST PETERSBURG

Oleh Zeynita Gibbons

Kubah Mesjid Biru "The Blue Mosque" tampak menonjol di antara gereja-gereja di kota St Peterburg.

St Peterburg merupakan salah satu kota budaya dan bersejarah di Rusia, yang berhias bangunan indah seperti gereja St Isaac's Cathedral dan Kazan Cathedral dan tentu saja Masjid Kubah Biru.

Masjid Kubah Biru St Petersburg berseberangan dengan Benteng Petrus dan Paulus di pusat kota St Petersburg, kota yang dibangun Peter The Great.

Kubah berwarna biru langit terlihat sangat jelas dari Jembatan Trinitas di Neva membela kota St Petersburg.

Pada petang hari dimana matahari masih menerangi bumi menjelang musim panas, ANTARA menyempatkan diri berkunjung ke Mesjid Biru.

"Kalau mau Sholat Magrib nanti jam 11," ujar lelaki yang berada di luar pintu gerbang Mesjid Biru St Peterburg, sambil mengeluarkan handphone yang bertuliskan angka 11.

Padahal ANTARA datang sekitar pukul 9 malam bersama Dewi Sukmawati Brajanegara, yang sejak beberapa tahun menetap di St Peterburg.

St Peterburg adalah salah satu dari tiga kota tempat diselenggarakan Festival Budaya Indonesia yang digelar KBRI Moskow bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan Indonesia Rusia. Dua kota lain adalah Moskow dan Tver.

Demi bersholat Magrib di Masjid Biru, akhirnya kami memutuskan menunggu. "Biasanya gerbangnya dikunci dan hanya dibuka pada waktu sholat," ujar Wati demikian Dewi Sukmawati Brajanegara biasa disapa rekan rekannya.

Namun, pria berwajah Timur Tengah yang menyapa kami, mengantar kami menemui Imam Mesjid dan mengatakan kalau kami dari Indonesia akan sholat. Ia pun menunjukkan tempat untuk berwudhu di bangunan yang berseberangan dengan mesjid.

Tempat wudhu wanita Masjid Biru terliat bersih dengan dinding berhias keramik berbunga-bunga warna biru.

Imam Masjid lantas mengantar kami masuk ke mesjid yang sudah berusia 100 tahun, yang pembangunanya sempat ditentang itu.

Interior masjid juga berornamen bunga-bunga khas Rusia yang menutupi setengah dinding mesjid. Dalam Masjid dapat menampung sekitar lima ribu jamaah, kami menjalankan sholat sunah tahyatul mesjid.

"Biasanya Mesjid St Petersburg menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi wisatawan dari Indonesia," ujar konselor KBRI Moskow, Penanggung Jawab Pendidikan, Penerangan, dan Sosial Budaya, M Aji Surya.
Ditengah ruangan masjid, yang pada era Soviet (1940-1956) pernah digunakan sebagai gudang Perang Dunia Kedua, terdapat lampu bulat bertatahkan kaligrafi buatan Rusia yang diperkirakan beratnya mencapai dua ton.


Atas permintaan Soekarno
Pada saat Perang Dunia II, Masjid Biru memang ditutup dan digunakan sebagai "medical warehouse", tetapi atas permintaan Presiden I Indonesia Soekarno yang mengunjungi masjid ini pada tahun 1956, masjid ini dibuka kembali dan dikelola oleh Komunitas Muslim di St Petersburg, hanya 10 hari setelah kunjungan Soekarno di St Petersburg.

Tahun 1980 dilakukan renovasi besar besaran selama 18 tahun telah mengembalikan kemegahan sehingga bentuknya seperti sekarang. Presiden Megawati pernah berkunjung ke Masjid ini pada tahun 2003 sedangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah berkunjung pada 30 Nov 2006.

Mesjid St Petersburg disebutkan sebagai "25 Simply Amazing in The World", atau 25 mesjid yang terindah di dunia, karena bangunan dan ornamen biru yang menghiasi mesjid.
"Makanya mesjid St Petersburg disebut sebagai Mesjid Biru," ujar M Aji Surya.
Jasa Soekarno selalu disebut-sebut oleh umat Islam di St Petersburg yang merasa bersyukur memiliki tempat ibadah yang indah dan menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh umat Islam.

Mesjid St Peterburg yang dibangun untuk memperingati 25 tahun masa pemerintahan Abdul Ahat Khan, Emir Bukhara dari Turkistan merupakan karya dua arsitek Nasrani bernama Nikolay Vasiliev dengan insinyur sipil Stepan Krichinskiy dan pengawas pembangunan Alexander Von Gogen.

Berkat kebaikan Kaisar Tsar Nicholas II yang memerintahkan penjualan tanah bagi penduduk Muslim di St Petersburg 1907, akhirnya mesjid St Peterburg dibuka pada 1913, merupakan masjid terbesar di Eropa.

Masjid yang didirikan pada tahun 1910-1921 memiliki dua menara yang menjulang setinggi 48 meter sedangkan kubahnya dibalut keramik warna biru yang gagah dengan ketinggian 39 meter seperti kuba gereja yang banyak bertebaran di Rusia.

Masjid St Petersburg ini dibangun dari sumbangan banyak pihak dan tercatat sebagai donatur terbesar adalah Said Abdul Sahad, Emir Bukhara.


Semangat beragama
Menurut M Aji Surya, yang bertugas di Rusia sejak tahun 1998, gairah muslim di Rusia dalam beberapa tahun terakhir memang sedang pasang. "Semangat beragama khususnya dalam pendirian masjid dan ibadah haji menjadi tren masyarakat umum," ujarnya.

Kerinduan beragama yang sempat dilarang selama 70 tahun lebih terus memuncak di beberapa tahun terakhir. Muslim Rusia yang kini berjumlah 24 juta, yang berhaji setiap tahunnya selalu meningkat.

Tahun lalu misalnya naik 6000 orang menjadi 35 ribu jamaah.

Umumnya berasal dari Dagestan, Tatastan dan Moskow. Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks yakni sekitar 21 - 28 juta penduduk atau 15-20 persen dari sekitar 142 juta penduduk.

Kehidupan Muslim di Rusia terus membaik dibanding masa Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia Vladimir Putin memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.

Muslim pertama di wilayah Rusia berada di kawasan Derbent adalah masyarakat Daghestani yang selepas penaklukan Arab di abad ke-8.Kaum Tatar mewarisi agama Islam dari negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan Kaukasia juga menjadi pengikut Islam.

Secara resmi jumlah masjid di Rusia mencapai 4.750 masjid, namun jumlah sebenarnya jauh lebih besar dan terus bertambah. Di Dagestan saja terdapat antara 1.600-3.000 masjid.

Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah masjid di Tatarstan melebihi 1.000. Di ibukota Rusia dengan jumlah pemeluk Islam yang melebihi 1 juta orang terdapat 20 komunitas Muslim dan lima masjid. Menurut pakar data Rusia, sedikitnya terdapat 7.000 masjid di Rusia.

Sementara data register negara tercatat 3.345 organisasi keagamaan Muslim lokal. Jumlah terbesar organisasi-organisasi keagamaan Muslim terdaftar di daerah Volga, diikuti Kaukasus Utara dan Ural.

Mayoritas Muslim di Rusia adalah Sunni dengan menganut dua Mazhab yaitu Mazhab Shafii di Kaukasus Utara dan Mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya.

(T.H-ZG/B/T010/T010) 28-06-2010 11:56:56

Tidak ada komentar: