Selasa, 29 Juni 2010

RATUSAN WARGA PRANCIS TERPUKAU WAYANG KULIT

RATUSAN WARGA PRANCIS TERPUKAU WAYANG KULIT

London, 30/6 (ANTARA) - Sekitar 800 warga Prancis di Kota Lailly en Val, berbondong-bondong dan terpukau menyaksikan pagelaran wayang kulit Ramayana yang dipersembahkan grup wayang kulit Wilis Prabowo pimpinan Widodo dari Wonogiri, Jawa Tengah.

Pertunjukan dilangsungkan di bawah sinar bulan purnama di pinggir sebuah telaga di Kota Lailly en Val, ujar Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Paris Agus Badrul Jamal kepada koresponden ANTARA London, Rabu
Dikatakan, antusiasme yang besar ditunjukkan warga Prancis yang menyaksikan pagelaran wayang kulit dengan lakon Ramayana pada malam itu.

Mulai dari anak-anak hingga dewasa dan para lansia, sangat terpikat dan bahkan enggan beranjak dari arena pertunjukan yang dimulai sejak pukul 22.00 hingga melewati tengah malam.

Menurut dia, itu dimungkinkan karena pertunjukan wayang tersebut tergolong unik, yakni memakai dialog atau bahasa pengantar Prancis yang disisipkan sang dalang, Widodo.

Selain itu, dalang juga melontarkan isu-isu yang sangat menyentuh keseharian warga Prancis.

Agus Badrul Jamal menyebutkan, pagelaran tersebut merupakan salah satu acara penutup dari kegiatan budaya grup Wilis Prabowo yang beranggotakan tujuh orang di Kota Lailly en Val selama tiga minggu sejak awal Juni lalu.

Selama tiga minggu, kelompok wayang kulis Wilis Prabowo juga mengadakan workshop seperti pengenalan dan pelatihan wayang kulit, karawitan dan gamelan Jawa di beberapa sekolah dan panti jompo di Prancis.

Kegiatan yang mendapat sambutan hangat dari warga sekitar diungkapkan para anak sekolah yang mempertunjukkan apresiasi dan kebolehannya dengan memainkan wayang kulit dan gamelan sebelum acara pagelaran wayang kulit Ramayana dimulai.

Wali Kota Lailly en Val, Yves Fichou beserta anggota Dewan Kota, Claude Bourdin dan Dewan Regional, Ny Agnes Quatrehomme, menyampaikan apresiasinya pada acara cocktail sebagai penutupan kegiatan budaya grup wayang kulit Wilis Prabowo di Balai Kota Lailly en Val.
Mereka menyampaikan apresiasinya kepada KBRI Paris dan grup wayang kulit Wilis Prabowo yang memperkenalkan wayang kulit, karawitan dan gamelan kepada penduduk Kota Lailly en Val.

Sementara Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paris, Maruli Tua Sagala, menyatakan wayang kulit dan tari tradisional yang dipertunjukkan hanya sebagian kecil dari keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Ia mengharapkan, dengan digelarnya kegiatan budaya ini akan dapat mendekatkan hubungan penduduk Kota Lailly en Val dengan Indonesia, yang pada akhirnya akan dapat mendukung peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Prancis.

Acara penutup kegiatan budaya grup wayang kulit Wilis Prabowo dilakukan dengan Weekend Asia yang diselenggarakan di gedung serba guna Kota Lailly en Val.

Dalam acara itu KBRI Paris menampilkan kuliner Indonesia seperti nasi goreng, sate, serta makanan ringan berupa pisang goreng dan lumpia, berikut pertunjukan tari dan musik tradisional yakni tari pendet, rantak, topeng samba, jaipong, cendrawasih, topeng pajegan serta pagelaran gamelan.

Selain itu juga digelar workshop membatik dan membuat angklung yang menarik minat sekitar 200 orang pengunjung. ***4*** (U-ZG)

(T.H-ZG/B/P004/P004) 30-06-2010 08:06:43

Tidak ada komentar: