Selasa, 29 November 2016

QATAR

PERAGAAN BUSANA KARYA DIAN-ANNIESA DI QATAR
     Zeynita Gibbons

    London, 30/11 (Antara) - Desainer terkemuka Indonesia Anniesa Hasibuan (30) menggelar acara fashion show untuk memeriahkan Peringatan Hari Ibu ke-88 yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha dan Persatuan Wanita Indonesia di Qatar (PWIQ).
         Kunjungan Anniesa Hasibuan dan Dian Pelangi (25) ke Qatar,  dalam rangka undangan untuk tampil pada Mercedes-Benz Fashion Week Doha (MBFWD) yang berlangsung tanggal 28 November hingga 1 Desember  di Hotel Hilton Doha, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Rabu.
         Dalam sambutan pada Peringatan Hari Ibu, Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan bahwa kaum ibu dan Komunitas Diaspora di Qatar sangat berperan dan berkontribusi dalam diplomasi khususnya sosial budaya.
         Dikatakannya, tampilnya desainer Indonesia pada Fashion Show Internasional di Qatar tidak hanya mengharumkan nama Indonesia tetapi juga meningkatkan citra di Qatar. "Saya berharap kedua desainer kebanggaan Indonesia ini menjadi rujukan bagi busana muslimah tidak hanya di Qatar tapi juga di kawasan Timur Tengah yang berdampak pada ekspor produk Indonesia," ujarnya.
         Peringatan Hari Ibu bertambah meriah dengan diadakan promosi busana Muslimah di Qatar dengan mengundang istri Duta Besar dari perwakilan asing di Qatar.
         Menurut Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha, Andi Una, keberhasilan Anniesa sebagai desainer pertama dalam sejarah yang menampilkan busana hijab pada catwalk New York Fashion Week pada  awal September lalu menjadi pembicaraan pada acara Fashion Show di Qatar yang  menjadikan Anniesa sebagai magnet acara MBFWD.
         Model busana yang gemerlap namun elegan yang ditampilkan kedua disainer memukau penonton yang memadati ruang fashion show," ujar istri Dubes. Dikatakannya, penampilan rancangan Anniesa dan Dian memperoleh sambutan meriah. Usai acara sejumlah warga Qatar dan ekspatriat yang mengenal kedua disainer menyerbu Anniesa dan meminta berfoto bersama serta berebut membeli busana yang ditawarkan.
         Syarifah Amwal, pemerhati mode bermukim dua puluh tahun di Qatar mengatakan, kehadiran Anniesa dan Dian memperoleh karpet merah pada acara MBFWD. Nama Dian Pelangi sudah dikenal di kalangan sosialita Qatar sejak tampil pada  Heya Arabian Fashion Exhibition Fashion Show tahun lalu. Warga Qatar dan ekspatriat manca negara mengenal rancangan Dian dan Anniesa rela antri untuk memiliki koleksi terbaru busana muslimah karya keduanya.
         Selain memperingati Hari Ibu, dan menggelar rancangan busana Anniesa menjadi pembicara serta memperagakan pakaian rancangannya. Sedangkan Dian Pelangi mengadakan Talk Show dengan para Bloggers, awak Media dan pengemar dari manca negara.
         Menurut Andi Una, keberhasilan Dian Pelangi dalam memukau warga elit Qatar menjadikannya sebagai tamu kehormatan yang setiap tahun diundang dalam Fashion Show Internasional di Qatar. Karya-karya Dian sangat diminati termasuk dari kalangan keluarga Kerajaan di Qatar.  
    Menurut Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, Dian dan Anniesa jeli menangkap peluang pasar di Qatar dengan desain busana yang memenuhi selera wanita Timur Tengah. Selain model mewah dan tentu saja harga yang "wah", beberapa busana yang dipamerkan dibandrol dengan harga selangit untuk ukuran kantong Indonesia.
         Untuk memuaskan selera konsumen. kedua disainer tersebut juga menawarkan busana muslimah berbahan kain tradisional yang siap dipakai dengan harga terjangkau. Busana ini menjadi rebutan ibu-ibu komunitas diapora Indonesia yang haus akan model busaha muslimah rancangan dua perancang dunia dari Indonesia.      
    Menurut Team Manager Anniesa, Andika Surachman, baju yang ditawarkan untuk anggota DWP dan PWIQ berkisar antara Rp 300 ribu sampai 2 juta. Namun ada juga busana yang paling mahal bisa mencapai Rp. 200 juta," ujar Manager yang juga merupakan suami Anniesa.        
    Demikian halnya dengan Dian Pelangi yang menyediakan baju dengan harga terjangkau mulai dari Rp500 ribu. "Harga busana yang paling mahal yang ditawarkan sekitar Rp. 50 juta," ujar Dian Pelangi yang nama aslinya Dian Wahyu Utami. Penggemar Dian di Qatar banyak dari di kalangan generasi muda. Hal ini terlihat dari pertemuannya dengan para bloggers dan penggunjung di sela  sela acara Fashion Show. Dian berhasil membuktikan bahwa perempuan muslim dapat tampil fashionable, bukan hanya warna hitam yang umumnya dipakai para wanita di Timur Tengah termasuk Qatar.  Selain mengadakan Talk show, Dian juga memperagakan cara berjilbab.
         Meski usia relatif muda, Dian dikagumi atas pencapaiannya dalam dunia model melesat jauh melampaui umurnya. Sebagai desainer muda, Dian jeli menangkap selera pasar. "Peluang pasar di kawasan  Timur Tengah khususnya Qatar sangat menjanjikan," ujar Wanita Pelembang dengan postur tubuh semampai 172 sentimeter ini. Disainer yang juga model ini mengatakan  penetrasi pasar Timur Tengah dilakukan sejak tahun 2009. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 30-11-2016 05:55:17
end

ALJAZAHIR

INDONESIA PESERTA TERBAIK DI PAMERAN INTERNASIONAL ALJAZAIR
     Zeynita Gibbons
   London, 30/11 (Antara) - Indonesia dinobatkan menjadi peserta terbaik pada penyelenggaraan Pameran Internasional Pekerjaan Umum ke-14 (14ème édition du Salon International des Travaux Publics "SITP 2016" di gedung pameran Safex Alger, Aljazair yang berlangsung dari tanggal  23 hingga 27 November lalu.
        Menteri Pekerjaan Umum Aljazair, Boudjama Talai, menyerahkan tanda penghargaan kepada Dubes RI untuk Aljazair, Safira Machrusah, demikian Sekretaris Tiga Fungsi Pensosbud KBRI Aljazair Aryadi Ramadhan kepada Antara London, Rabu.
        Secara khusus Talai mengucapkan terima kasih atas keikutseretaan Indonesia pada pameran dinilai unik dan  berbeda dari yang lain.
        "Saya cukup senang, karena partisipasi Indonesia tahun ini sangat bersemangat dan aktif, serta Indonesia menampilkan paviliun yang bagus. Saya juga menyaksikan pavilion Indonesia begitu hidup dan atmosfernya cukup meriah. Karena itu sangat layak Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik," ujarnya.
        Dubes Safira Machrusah berharap kesuksesan pameran ini akan berlanjut dengan meningkatnya neraca perdagangan antara Indonesia dan Aljazair. Pihaknya menyatakan akan bekerja keras demi terjalinnya hubungan ekonomi yang lebih erat di antara kedua negara.
        Pameran kali ini akan menjadi titik tolak kerjasama ekonomi yang lebih erat antara RI - Aljazair. Karena para pelaku bisnis Aljazair dapat bertemu dengan calon mitra perdagangan dari Indonesia dan melihat produk-produk mereka secara langsung, ujarnya.
        Indonesia mengambil luas lahan 544 m² serta keikutsertaan 42 perusahaan dan 137 peserta pameran  merupakan jumlah terbesar kedua setelah Perancis. Partisipasi Indonesia kali ini merupakan yang terbesar sepanjang keberadaan perwakilan RI di negara Afrika Utara tersebut.
        Berdasarkan catatan pihak pengelola, secara keseluruhan pengunjung pameran tercatat sebanyak 30 ribu orang.
        Sementara total pengunjung yang mengunjungi paviliun Indonesia sekitar 15 ribu orang dengan total nilai transaksi sebesar 500 ribu USD atau sekitar 6,7 miliar Rupiah.
        Melalui pameran ini, sejumlah korporasi Indonesia mendapatkan partner bisnis dari Aljazair. PT. Indorama misalnya, mendapatkan kesepakatan bisnis dengan mitra Aljazair untuk mengirimkan dua kontainer polyester tiap bulan ke Aljazair.
    Selain diisi pengusaha yang bergerak dari berbagai sektor seperti konstruksi, tekstil, garmen, minyak dan gas, pelumas, perhiasan, kerajinan kulit, informasi dan teknologi, serta produk makanan minuman di stan Indonesia, dimeriahkan dengan kesenian berupa konser musik dan tarian tradisional. KBRI Alger mengadakan undian berhadiah berwisata ke Pulau Bali bagi empat pengunjung  beruntung.
        Wulan, salah seorang peserta dari Jawa Tengah menyatakan pameran yang diadakan di Aljazair ini menuai sukses besar. Indonesia mendapat paviliun khusus dari pemerintah Aljazair, respon pengunjung juga cukup bagus.     
   Menurutnya, ternyata banyak masyarakat Aljazair baru tahu  Indonesia memiliki berabagai produk yang cukup menarik dengan harga kompetitif. Sebaliknya ia  mengaku baru tahu Aljazair merupakan pasar terbuka yang cukup potensial bagi produk-produk tanah air.
        Di sela-sela pameran, Indonesia mendapatkan kesempatan khusus dari pemerintah Aljazair untuk mengadakan Indonesian Day. Acara Business Match-Making ini ditujukan untuk mempertemukan  usahawan Indonesia dengan pelaku pasar Aljazair (Business to Business), guna memudahkan pebisnis kedua negara untuk saling mengenal dan menjajaki potensi masing-masing.
        Dari pihak Indonesia, pertemuan ini dihadiri Dubes RI untuk Aljazair Safira Machrusah, Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Imam Nahrawi, Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Nurul Aulia. Sementara dari Aljazair, hadir perwakilan Kadin Nasional Aljazair, Presiden Kadin Propinsi Biskra, Presiden Kadin Propinsi Geulma, Presiden Dan Direktur Kadin Propinsi Bouiera, serta Presiden Kadin Propinsi Sidi Ben Abbes, di samping sekitar 50 operator ekonomi kelas kakap Aljazair dan pengusaha kecil menengah.
        Mohamed Khubzi, perwakilan Kadin nasional Aljazair menyatakan, ajang ini merupakan kesempatan emas untuk menemukan kendala yang selama ini menghalangi hubungan bisnis kedua negara. Menurut pengusaha yang beberapa kali mengunjungi Indonesia, hasil dari pertemuan ini akan menjadi milestones bagi penguatan hubungan ekonomi kedua negara.
        Dalam kesempatan pertama, mereka akan menindaklanjuti dengan datang ke Indonesia melihat langsung ke sejumlah sentra produk-produk dalam negeri. Sektor industri tanah air yang menjadi primadona diantaranya industri makanan dan minuman, furniture, dan produk pertanian.(ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 30-11-2016 00:01:52
end

BPJS

NAUFAL: BPJS PUNYA KOMITMEN TINGKATKAN KAPASITAS ORGANISASI
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 29/11 (Antara) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mempunyai komitmen kuat meningkatkan kapasitas organisasi, terutama "human capital" dalam upaya merespon lingkungan yang selalu berubah, kata Direktur Umum dan SDM BPJS-Tk Naufal Mahfudz.
         "Untuk itu, kami membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dalam menjalankan aktivitas perusahaan ini," kata Naufal Mahfudz yang menjadi pimpinan delegasi BPJS Ketenagakerjaan dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal ISSA, Hans-Hornst Konkolewsky di Kantor Pusat  International Social Security Association (ISSA) di Geneva, Swiss, sebagaimana keterangan yang diterima Antara London, Selasa.
         Delegasi yang terdiri dari para Kepala Kanwil dan Kepala Kacab BPJS Ketenagakerjaan yang berprestasi, melakukan kunjungan kerja keGeneva itu disambut Sekjen ISSA, Hans-Hornst Konkolewsky dan mendapatkan penjelasan materi langsung dari masing-masing Direktur teknis dari ISSA Head Office.
         Menurut Naufal Mahfudz, dalam pertemuan itu delegasi Indonesia mempelajari empat modul di Center of Excellence ISSA Guidelines yaitu tentang perluasan kepesertaan, peningkatan iuran, kualitas layanan dan good governance.
         Dikatakannya beberapa tantangan yang teridentifikasi dan menuntut respon yang cepat dan cermat antara lain "coverage" kepesertaan yang masih rendah, tuntutan pelayanan publik yang makin meningkat, dan teknologi digital yang membuat lingkungan industri berubah dengan cepat.
         "Salah satu inisiatif menyiapkan respon terhadap perubahan tersebut adalah melalui studi banding dan senantiasa belajar dan dari waktu ke waktu," ujarnya.
         Menurut Naufal, empat hal tersebut sangat penting sebagai landasan menuju keberhasilan melaksanakan mandat BPJS Ketenagakerjaan ke depan. "Saya memandang empat hal tersebut jika dilaksanakan dengan baik akan membawa kemajuan yang besar bagi BPJS ketenagakerjaan," ujarnya.
         Salah satu indikator keberhasilan jaminan sosial adalah cakupan yang tinggi, layanan yang memuaskan, pengelolaan yang baik dan mendapat kepercayaan dari publik, ujar Naufal yang sebelumnya menjabat Direktur SDM dan Umum LKBN Antara. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 29-11-2016 05:26:00
end

PRAHA

KBRI PRAHA HADIRKAN 150 PEMUDA DUNIA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 29/11 (Antara) - KBRI di Praha bersama Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Kepemudaan asal Ceko, Youth Time International Movement yang berbasis di Praha menghadirkan 150 pemuda dari 29 Negara pada Youth Global Forum yang diselenggarakan di Jakarta.
         Kegiatan Youth Global Forum itu diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 23 hingga 27 November lalu, demikian Pensosbud KBRI Praha,  Fitriyani Riduan kepada Antara London, Selasa.
         Kegiatan tahunan tersebut dikoordinir oleh KBRI Praha dan tahun ini diadakan di Jakarta sebagai tuan rumah Youth Global Forum 2016, yang dihadiri sekitar 150 orang pemuda dari 29 negara, kata Fitriyani Riduan.
         Tahun ini, Youth Global Forum bertema "the Interdependence between Sustainability and Social Enterpreneurship - Creating a Sustainable Environment for Social Development Through Tech Innovation". Tema berakar dari pentingnya pembangunan berkelanjutan dengan dukungan inovasi teknologi.
         Hadiah bagi pemenang dalam Youth Global Forum 2016 diraih oleh pemuda asal Rusia, Olga Lakhnova, dengan proyek berjudul "Fight isolation of Elderly by Educating Young", yang mendapat "grant" dan beasiswa untuk melanjutkan program master di Eropa. Olga menyatakan dirinya beruntung bisa berbagi pengalaman dengan pemuda dari berbagai dunia dan belajar budaya satu-sama lain.
         Sedangkan wakil Indonesia, Irvandijas Sanjaya, memenangkan kategori People's Choice Award, dengan tema "Disability goes on Development", yang intinya memberdayakan kaum disabilitas berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat dan dirinya sendiri.
         Youth Global Forum dibuka oleh Plh. Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga, Esa Sukmawijaya, yang menekankan potensi pemuda Indonesia yang siap berkembang bersama dengan teman-teman dari berbagai negara. Paparan kunci diberikan oleh Rektor IPMI International Business School Jakarta, yang menyatakan pemuda antarnegara saling tergantung karena seperti setiap bagian pesawat yang satu sama lainnya berperan di bidang masing-masing untuk pembangunan berkelanjutan.
         Wakil dari KBRI Praha, Wahono Yulianto, mewakili Dubes RI Praha, menyampaikan dukungan KBRI Praha dalam kegiatan ini lebih ditujukan untuk menggalang kerja sama yang lebih erat antara pemuda internasional dengan kalangan muda di Indonesia, di samping sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia. Terbukti sebagian peserta forum tidak langsung kembali ke negara masing-masing, namun menambah waktu tinggal dengan menikmati bagian lain dari Indonesia, seperti berwisata ke Bali.
         Youth Global Forum didukung Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Pemprov DKI Jakarta, IPMI International Business School, Zagreb School of Business, ESEI International Business School Barcelona dan LSM Kepemudaan di Indonesia, Indonesian Future Leaders (IFL) dan Youth for Climate Change Indonesia (YFCC).
         Gala Dinner di Balai Agung, Jakarta, menandai penutupan Youth Global Forum 2016 yang dihadiri Plt. Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, yang menggarisbawahi pentingnya pemuda berwawasan global untuk menjadi motor perubahan kearah yang lebih baik. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 29-11-2016 06:00:50

NAMIBIA

WILLIAM WONGSO PADUKAN BUMBU DAGING BURUAN NAMIBIA
     Zeynita Gibbons


      London, 29/11 (Antara) - Pakar Kuliner Indonesia William Wongso memadukan bumbu Indonesia dengan racikan daging binatang buruan (Game Meats) di Namibia.
           Ia melakukan itu pada acara promosi kuliner Indonesia  balutan 'A Taste of Indonesia' dalam kunjungannya di benua Afrika dari 15 - 28 November.
           Namibia selain menghasilkan produk daging sapi, konservasi alam juga penghasil daging lain sebagai binatang buruan (game) seperti oryx, kudu, springbok, eland, hartebeest, wildebeast dan lain-lain, kata Counsellor Pensosbud KBRI Windhoek, Pramudya Sulaksono kepada Antara London, Selasa.     
      KBRI Windhoek mendatangkan pakar kuliner asal Indonesia Chef William Wongso guna memanfaatkan daging binatang buruan yang dapat diolah dan disajikan dengan bumbu ala Indonesia, sekaligus  mempromosikan aneka cita rasa exotic kuliner Indonesia, kepada masyarakat Namibia melalui 'A Taste of Indonesia'.
           Chef William Wongso memperkenalkan racikan masakan dari daging tersebut diolah dengan bumbu Indonesia, menghasilkan makanan perpaduan antara Indonesia dan Namibia seperti Rendang Padang dari Eland, Sate Marangi dari Springbok serta masakan Indonesia lainnya yang diolah dengan bumbu yang dapat ditemui di Namibia.
           Selama di Namibia, Chef William Wongso memperagakan cara memasak masakan Indonesia di Silver Spoon Hospitality Academy dengan bumbu masakan 'authentic' khas Indonesia melaui workshop di depan praktisi Industri kuliner Namibia, asosiasi chef Namibia, chef dari berbagai restoran dan hotel di Windhoek.
          Bekerja sama dengan Department Hospitality and Tourism of Namibia University of Science and Technology (NUST) Chef William Wongso mengadakan workshop di depan Mahasiswa School Hotel NUST, Friends of Indonesia dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Windhoek dalam format masterclass dengan tema "Mengolah Game Meats Namibia dengan Cara Indonesia".
           Sebagai puncak acara, KBRI Windhoek bekerjasama dengan Kokerboom Restaurant, Windhoek Country Club mengadakan 'A Taste of Indonesia'. Chef William Wongso dengan dibantu chef Restoran tersebut menyajikan lebih dari 30 jenis makanan Indonesia  antara lain Pindang Serani Ikan Ekor Kuning, Rawon dagingOryx, Soto Ayam Lamongan, Sate Marangi Springbok, Sate Ayam Madura. Sate Cumi Rica-Rica, Sate Udang Komoh. Arsik Ikan Batak, Ikan Goreng Sambal Mattah Bali, Kerang Hitam Masak Woku, Cumi Cabe Hikau, Cumi Ayam Melayu,  Rendang Padang Eland, Dendeng Batoko Sambal Blado, Semur Daging, Iga Bakar kambing dan lainnya.
        Dubes RI untuk Republik Namibia merangkap Republik Angola, Eddy Basuki menyambut baik diplomasi kuliner Indonesia. Diharapkan 
kehadiran Chef William Wongso kebiasaan masyarakat Namibia yang gemar makan daging yang diolah dengan terbatas dan sederhana 
dapat lebih memberikan variasi baru makanan masyarakat Namibia.
        Diharapkan diplomasi kuliner KBRI memperkenalkan berbagai jenis masakan Indonesia bercitra rasa exotic kepada masyarakat Namibia akan memperelat tali persaudaraan kedua bangsa, Indonesia dan Namibia.(ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 29-11-2016 04:49:42

unesco



UNESCO DAKAR PUJI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA INDONESIA
     Oleh Zeynita Gibbons

     London, 29/11 (Antara) - Organisasi internasional PPB bidang  pendidikan, sains, dan kebudayaan (UNESCO) memuji peran dan dukungan pemerintah Indonesia dalam memaksimalkan peran sekolah untuk mengurangi dampak perubahan iklim (climate change), khususnya program Adiwiyata.
         Hal itu terungkap dalam pertemuan "Training of Trainers on the Whole-Institution Approach to Climate Change" di kantor UNESCO Dakar, Senegal, demikian Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Dakar - Senegal, Dimas Prihadi kepada Antara London, Senin.
         Pertemuan bertujuan untuk mencari cara bagaimana meningkatkan peran dan kontribusi sekolah dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Dalam kaitan ini, Indonesia termasuk negara unggulan bersama dengan Perancis dan Denmark.
         Delegasi RI dalam pertemuan terdiri dari Koordinator Nasional ASPnet - UNESCO (Associated Schools Project Network), Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bukit Asam, Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 27 Jakarta, dan Kepala Sekolah Islam (Amalina Islamic School).
         Dalam pertemuan  peserta melakukan diskusi mengenai bagaimana menjamin partisipasi inklusif dari sekolah serta mewujudkan rencana aksi dan pendekatan institusional dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
         Delri memperkenalkan program "Adiwiyata" yang dikembangkan  Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak tahun 2006.
         Adiwiyata adalah program yang bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid dan pekerja lainnya), sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
         Dijelaskan oleh Delri pada awalnya program Adiwiyata dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.
         Delri menyampaikan Indonesia sudah memiliki kurikulum berbasis lingkungan sesuai amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
         Implementasi program Adiwiyata di sekolah Adiwiyata juga sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh standar pendidikan nasional.
         Selain itu, Delegasi RI menyampaikan untuk menjadi sekolah Adiwiyata, sekolah-sekolah di Indonesia harus mengajukan permohonan kepada Kementerian terkait untuk dilakukan verifikasi oleh Tim Penilai.
         Untuk menjadi sekolah Adiwiyata, sekolah di Indonesia harus memiliki empat komponen, yaitu Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.
         Seluruh peserta pertemuan terkesan dengan kurikulum berbasis lingkungan yang  dikembangkan  Pemerintah Indonesia. Ketika sekolah-sekolah lain di Amerika dan Eropa baru mencoba  menyusun kurikulum seperti ini, Pemerintah Indonesia sudah memiliki sekolah Adiwiyata yang jumlahnya saat ini mencapai ribuan.
         Pada pertemuan Delegasi dengan Dubes RI di Wisma Duta, Dubes Mansyur Pangeran menyatakan rasa bangga dengan sistem pendidikan di Indonesia yang sudah maju dan mengglobal bahkan dapat menjadi panutan bagi negara-negara lainnya khususnya dalam bidang pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan di sekolah sejak usia dini.
         Pertemuan dihadiri peserta dari 12 negara, yaitu dari Asia seperti Indonesia, Jepang, Oman, Libanon dan Afrika dari Senegal, Namibia, wilayah Amerika dari Brazil, Republik Dominika dan Eropa  seperti Perancis, Denmark, Jerman ,Yunani, serta staf UNESCO dari Paris dan Dakar.
    ***4** 
(ZG)
(T.H-ZG/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko) 29-11-2016 00:52:57

SENEGAL

WNI IKUT RAYAKAN "GRAND MAGAL TOUBA" SENEGAL
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 29/11 (Antara) - Masyarakat Indonesia serta Dubes RI di Dakar, Mansyur Pangeran dan staf bersama jutaan orang dari seluruh penjuru Senegal dan luar negeri memadati kota religius  Touba untuk merayakan peringatan "Grand Magal of Touba" 1438,  di Senegal sekitar 200 Km dari Kota Dakar.
         Perayaan keagamaan berlangsung meriah selama seminggu  dengan intensitas kepadatan pengunjung mengalami puncaknya Sabtu itu diperkirakan sekitar 1,5 juta orang memeriahkan perayaan Magal Touba tahun ini, ujar Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Dakar - Senegal, Dimas Prihadi kepada Antara London, Selasa.
         Magal Touba adalah acara keagamaan untuk memperingati Safar ke-18 (La célébration de 18 Safar), yaitu peringatan peristiwa perjalanan Serigne Cheikh Ahmadou Bamba Mbacke, pendiri persaudaraan Islam Mouridiyah, ke pengasingannya di Gabon pada 1895.
         Tidak hanya warga negara Senegal yang mengikuti perayaan keagamaan ini tetapi juga ulama-ulama besar dari negara-negara sahabat, antara lain, Turki, Irak, Mauritania, Gabon, Nigeria, dan Sudan juga hadir memeriahkan.
         Dubes Mansyur Pangeran memanfaatkan momentum Magal Touba untuk bertemu dengan Khalifa General Touba (Mouridiyah), Serigne Cheikh Sidy Moukhtar Mbacke, tokoh agama paling disegani di Senegal.
         Pertemuan itu sebagai upaya  meningkatkan "people-to-people contact" serta membina dan menggalang dukungan dari kalangan pemuka agama yang disegani oleh warga Senegal.
         Dalam pertemuannya dengan Dubes RI, Serigne Cheikh Sidy Moukhtar menyampaikan terima kasihnya kepada Dubes yang hadir dalam perayaan Magal Touba.
         Serigne Cheikh Sidy Moukhtar mengetahui Indonesia dan memandang Indonesia sebagai sahabat Senegal karena populasi muslimnya terbesar di dunia.
         Sementara itu, Dubes menyampaikan selamat atas perayaan Magal Touba yang diselenggarakan sangat meriah dan diikuti oleh jutaan pengikut Mouridiyah dan diharapkan ada hubungan yang baik antara pimpinan Mouridiyah dengan tokoh agama di Indonesia.
         Magal Touba merupakan perayaan keagamaan terpenting di Senegal yang perayaannya lebih besar dari perayaan Hari Raya Idul Fitri (Korite) dan Idul Adha (Tabasqi).
         Cara warga setempat merayakannya pun sangat unik. Warga merayakannya dengan melakukan aktivitas "bernde", yaitu saling berbuat kebaikan dan berbagi antar sesama manusia dengan menyediakan penginapan dan makan secara gratis bagi para jamaah.
         Seluruh pengikut jamaah Mouiridiyah utamanya mereka yang berdomisili di Kota Touba saling berlomba-lomba untuk berbuat "bernde".
         Aktivitas "bernde" sudah terlihat di sepanjang jalan dari Kota Diourbell ke Touba yakni warga setempat saling berebut untuk memberikan makanan dan minuman kepada para jamaah yang akan menuju Touba termasuk penginapan di rumah-rumah masyarakat karena di Touba tidak ada hotel.
         Jarak 200 Km dari Dakar ke Touba  ditempuh dengan waktu selama lebih kurang tujuh jam karena jalanan yang sudah dipadati  jamaah dari seluruh penjuru Senegal dan luar negeri.
         Perayaan Magal Touba merupakan perayaan keagamaan yang menarik untuk didalami dan diketahui masyarakat Indonesia khususnya  pemuka agama di Indonesia.
         Di Senegal terdapat empat persaudaraan muslim terbesar, yaitu: Tijâniyyah, Mouridiyah, Qadiriyya dan Layenes. Tijaniyyah dan Mouridiyah sebagai mayoritas terbesar. Sedangkan, Qadiriyya dan Layenes hampir tidak pernah terdengar aktivitasnya.
          Khalifa General Serigne Cheikh Sidy Moukhtar Mbacke yang saat ini menjadi pemimpin Mouridiyah adalah anak dari Cheikh Mouhamadou Lamine Bara Mbacke dan ayahnya ini adalah anak dari Cheikh Ahmadou Bamba yang sangat dihormati.
    (ZG)
****4****
(T.H-ZG/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko) 29-11-2016 05:21:56

ITALIA

ARMY LOOK" PADA HARI TNI-PAHLAWAN DI ITALIA
     Zeynita Gibbons


     London, 29/11 (Antara) - Masyarakat Indonesia di Roma dan sekitarnya dengan berkostum nusantara dan busana bernuansa "army look" serta pelajar yang menuntut ilmu di Italia  memeriahkan acara peringatan HUT ke-71 TNI sekaligus Hari Pahlawan di Roma.
        Acara  itu berlangsung di Circolo Ufficiale della Marina Militare, salah satu fasilitas milik Angkatan Laut Republik Italia di pusat kota Roma, akhir pekan lalu.
           Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Roma, Charles F. Hutapea kepada Antara London, Selasa mengatakan meski dilaksanakan beberapa waktu setelah tanggal  resminya,acara tersebut diikuti dengan antusias oleh sekitar 150 WNI yang ada di Italia.
         Atase Pertahanan KBRI Roma, Kolonel (Laut) Bambang Darmawan menyampaikan tujuan diadakan acara temu masyarakat adalah untuk memperkokoh rasa persaudaraan dan meningkatkan nasionalisme masyakarat Indonesia di Italia.
        Hal ini sejalan dengan tema peringatan HUT TNI ke-71, "Bersama Rakyat, TNI Kuat", ujarnya.
            Sementara itu, Dubes RI untuk Italia, August Parengkuan, mengatakan Tentara Nasional Indonesia selalu hadir sebagai garda terdepan bangsa, bukan hanya pada saat perang kemerdekaan atau konflik yang membutuhkan operasi militer lainnya.
        Tidak sedikit pula prajurit TNI yang juga menjadi pengajar atau tenaga kesehatan di wilayah-wilayah terpencil manakala dibutuhkan, ujarnya.
        Untuk itu, bangsa Indonesia patut menghargai dan memuji semaksimal mungkin peran TNI. Selain itu, penting bagi generasi penerus bangsa untuk menghargai pahlawan yang berjasa sekaligus memupuk rasa nasionalisme meski berada jauh dari Tanah Air.
           Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan film dokumentasi  menggambarkan sejarah dan peran TNI serta perkembangannya selama ini sebagai alat negara di bidang pertahanan. Selain itu ditayangkan pula film pendek "Life in Papua" yang menampilkan situasi terkini di Papua.
          Acara dimeriahkan dengan pertunjukan lagu dan gerak dari anak-anak serta penampilan tari dan musik dari Nusa Tenggara Timur yang dibawakan secara pelajar Indonesia di Roma.
        Pemotongan nasi tumpeng dilakukan  oleh Dubes yang menyerahkan potongan pertamanya kepada salah satu remaja Indonesia sebagai simbol penyerahan masa depan bangsa. Acara ditutup dengan dansa gemu fa-mi-re oleh masyarakat dengan penuh keceriaan.
            Seluruh rangkaian acara dirancang dan  dibawakan para pelajar yang tergabung dalam PPI Italia di bawah koordinasi Atase Pertahanan dan Fungsi Pensosbud KBRI Roma.
           Berdasarkan catatan KBRI Roma, jumlah WNI  di Italia sekitar 2.400 jiwa  mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan pekerja sektor informal. Sementara itu pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Italia tercatat  150 orang.  ***4***
(ZG/b/a011)
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 29-11-2016 06:21:59
end

RAMAYANA

SANDRATARI RAMAYANA PRAMBANAN HIPNOTIS MASYARAKAT LONDON INGGRIS
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 28/11 (Antara) - Pergelaran Sendratari Ramayana Prambanan yang dibawakan Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur mampu menghipnotis pengunjung pementasan kisah cinta Rama-Shinta di Canada Water Culture Space, Surrey Quays Road, London, Inggris, Minggu (27/11) malam.
         Pementasan yang diadakan KBRI London bertajuk "An Evening in Wonderful Indonesia" itu selain menampilkan grup Sendratari Ramayana Prambanan juga tampil pesilat Inggris dari komunitas Silat Harimau Minangkabau UK dihadiri sekitar 100 penonton termasuk mantan Dubes RI di Indonesia Charles Humfrey dan istri.
         Dubes RI Rizal Sukma yang hadir bersama istri A Satriyo menyampaikan apresiasinya dengan digelarnya Sendratari Ramayana Prambanan yang sebelumnya diadakan di Paris dan Denhaag dibawakan oleh Grup Kesenian dari Taman Wisata Candi Borobudur. Diharapkan pada tahun mendatang akan dapat digelar acara sandratari Ramayana di tempat yang lebih besar.
         Sementara itu Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono kepada Antara London mengatakan pertunjukan Sandratari Ramayana Prambanan ini selain membawa misi diplomasi budaya juga dalam rangka memperingati 25 tahun penobatan Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.
         Dikatakannya perjalanan Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur sebelum di London, juga tampil di Paris yang berhasil memukau 400 penonton pada pagelaran di markas besar UNESCO di Paris, Perancis yang dihadiri para perwakilan anggota badan PBB yang mengurusi masalah pendidikan dan budaya.
         Menurut Edy Setijono, kunjungan anggota misi budaya Taman Wisata Candi Borobudur ke tiga negara Prancis, Belanda dan London adalah dalam rangkaian perjalanan diplomasi budaya yang dilakukan PT Taman Budaya Wisata Candi Borobudur dan Prambanan sebagai BUMN yang mengelola taman Borobudur dan Prambanan.
         Pagelaran Sandratari Ramayana yang dibagi dalam delapan episode ini yang menceritakan mulai dari Kerajaan of Alengka juga diwarnai dengan tampilnya hanoman atau kera putih serta tampilnya 
Shinta, dengan gemulai yang diperankan Harin Setyandari berbasil menghipnotis para penonton. "Saya senang dan bangga bisa ambil bagian dalam misi budaya  dari PT Tama Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko," ujar Harin Setyandari.
         Hal yang sama juga diungkapkan Supryadi Hasto Nugroho yang menjadi Rama dalam kisah Sandratari Ramayana. "Adanya sambutan masyarakat membuat kami merasa senang," ujarnya menambahkan bahwa pementasan yang dilakuka  merupakan cara senima untuk memperkenalkan seni budaya khususnya Sandratari Ramayana selain juga mempromosikan candi Borobudur.
         Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan spiritual Buddha terbesar di dunia sementara Candi Prambanan merupakan salah satu bangunan spiritual Hindu tertinggi di dunia, yang keduanya telah diakui secara internasional sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO sejak tahun 1991.
         Para seniman yang tampil dalam Sandratari Ramayana dari Grup Kesenian Taman Wisata Candi Borobudur terdiri dari para penari yaitu 
Kawuryansih Widowati, Kristiani Wulandari, Ririn Puspitasari, Jayeng Legowo, Anggara Sri Wisnu, Endra Wijaya, Sukirno, Tri Irianto, Gambuh Widya Laras, Harin Setyandari dan Antonius H W Satoto serta 
Supryadi Hasto Nugroho didampingi Komisaris Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Rimawan Pradiptyo. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 28-11-2016 08:20:07

RAMAYANA

Sendratari Ramayana Prambanan akan tampil di London
Sabtu, 26 November 2016 17:30 WIB - 2.675 Views
Pewarta: Zeynita Gibbons

London (ANTARA News) - KBRI London mengelar acara bertajuk "An Evening in Wonderful Indonesia" dengan menampilkan grup Sendratari Ramayana Prambanan yang didatangkan langsung dari situs Candi Prambanan yang sebelumnya berhasil memukau 400 penonton pada pagelaran di kantor pusat UNESCO di Paris, Perancis, Selasa lalu.

Pagelaran Sendratari Ramayana Prambanan yang akan digelar di Canada Water Culture Space, Surrey Quays Road, London, Minggu juga tampil pesilat Inggris dari komunitas Silek Harimau Minangkabau UK dalam pagelaran bertajuk "An Evening in Wonderful Indonesia".

Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI London, Dethi Silvidah Gani kepada Antara London, Sabtu mengatakan tiket menyaksikan pertunjukan yang diperoleh dengan mendaftar di eventbrite laris manis diserbu masyarakat Inggris yang ingin menyaksikan pertunjukkan.

Dikatakannya tiket masuk untuk menyaksikan acara yang bersifat gratis dan terbuka untuk umum ini, habis diserbu pecinta Indonesia di London dalam waktu dua hari.

Pada acara yang diadakan KBRI London menampilkan penari di bawah binaan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dalam rangka mempromosikan Indonesia di Inggris melalui pertunjukkan seni budaya bertepatan dengan perayaan 25 tahun penobatan Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Dubes RI London, Dr. Rizal Sukma menyatakan pagelaran seni budaya Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik Inggris akan nilai luhur budaya bangsa dalam rangka mendukung langkah Pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata, mempromosikan destinasi pariwisata baru dan unggulan di Indonesia .

Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan spiritual Buddha terbesar di dunia sementara Candi Prambanan merupakan salah satu bangunan spiritual Hindu tertinggi di dunia, yang keduanya telah diakui secara internasional sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO sejak tahun 1991.

Selain sebagai bangunan spiritual, Candi Borobudur dan Prambanan merupakan bagian penting dalam sejarah masyarakat Indonesia sekaligus menjadi salah satudaya tarik wisata utama di Indonesia. Saat ini, Candi Borobudur termasuk ke dalam 10 destinasi pariwisata prioritas yang dipromosikan di Indonesia.

Sementara itu penggiat pencak silat di Inggris mengawali pertunjukkan dengan pertunjukan silat dari anak didik Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam (Datuak Edwel) yang mengembangkan jurus-jurus Silat Harimau Minangkabau di pedalaman hutan Sumatera. Melengkapi rangkaian promosi Indonesia di London, akan diadakan resepsi yang menyajikan aneka penganan ringan khas Indonesia guna memberikan citarasa yang sempurna pada malam "Wonderful Indonesia" di London, demikian Dethi Silvidah Gani.
Editor: Tasrief Tarmizi

DUBES

DUBES: PELAYANAN WNI DI LUAR NEGERI PRIORITAS
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 28/11 (Antara) - Pelayanan masyarakat "Citizen service," merupakan prioritas kebijakan luar negeri Pemerintah Indonesia, karenanya peningkatan standar pelayanan dan perlindungan bagi WNI yang "outside the box" oleh Perwakilan RI sangat penting.
         Hal itu disampaikan Dubes Dr. Rizal Sukma dihadapan Perwakilan RI di Eropa dalam acara Rapat Koordinasi seluruh pejabat Konsuler yang berada di Eropa berlangsung selama dua hari 25 dan 26 November, demikian Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London Andalusia Tribuana Tungga Dewi kepada Antara London, Senin.
         Rapat Koordinasi diikuti sekitar 37 orang wakil dari 29 perwakilan Indonesia di Eropa di antaranya dari Spanyol, Portugal, Bratislava membahas upaya peningkatan pelayanan publik di bidang konsuler dan imigrasi serta perlindungan optimal bagi WNI di luar negeri.
         Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia, Dr. Rizal Sukma dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler (Dirjen Protkons), Kementerian Luar Negeri RI, Dubes Andri Hadi membuka Rapat Koordinasi yang menghadirkan narasumber dari Ditjen Imigrasi dan Ditjen Adminstrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan HAM serta Direktorat Konsuler dan Perlindungan WNI&BHI, Kementerian Luar Negeri.
         Rakor membahas upaya standardisasi pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian serta saling tukar pengalaman terkait penanganan kasus-kasus WNI di negara akreditasi dalam rangka meningkatkan upaya perlindungan dan kehadiran negara oleh Perwakilan RI di Eropa.
         Dirjen Protkons Andri Hadi menyampaikan rapat koordinasi ini menjadi penting mengingat isu-isu konsuler yang sangat dinamis dan harapan masyarakat yang sangat tinggi terkait pelayanan oleh Perwakilan RI. "Pelayanan publik oleh Perwakilan RI harus "beyond expectation," ujar Dubes Andri Hadi. Dikatakannya pelayanan publik yang "beyond expectations" dan "outside the box" untuk tingkatkan perlindungan WNI di luar negeri adalah kunci. Hal itu merupakan komitmen dari Dubes RI dan Dirjen Protkons.
         Di sela-sela Rapat Koordinasi, KBRI London juga mengadakan acara pertemuan masyarakat membahas masalah kewarganegaraan dan kebijakan perlindungan WNI yang dihadiri sekitar 60 orang masyarakat dan Diaspora Indonesia dari berbagai organisasi kemasyarakatan di Inggris.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 28-11-2016 06:14:11
end

QATAR

KOMUNITAS DIASPORA GELAR FESTIVAL INDONESIA DI QATAR
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 28/11 (Antara) - Komunitas diaspora Indonesia menggelar Festival Indonesia berupa promosi kepariwisataan dalam bentuk "One Day Fun Football Tournament" di Kota Alkhor, Qatar.
         "Festival merupakan bagian dari hitung mundur (countdown) Kejuaraan Sepak Bola Dunia,  World Cup 2022, yang diadakan di Qatar, dimulai sejak 22 November lalu," kata Minister Counsellor KBRI Doha Boy Dharmawan kepada Antara London, Senin.
         Dalam kegiatan itu, komunitas diaspora Indonesia bekerja sama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa), sedangkan pertandingannya meliputi bola voli dan basket yang dibalut dengan promosi seni tari dan kuliner. Kota Alkhor terletak sekitar 60 kilometer dari Doha, Ibu Kota Qatar.
         Festival Indonesia  merupakan bagian dari peringatan HUT Ke-40 Hubungan Diplomatik RI-Qatar dan sekaligus sosialisasi kepada komunitas diaspora Indonesia guna mendukung persiapan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
         Dubes RI untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan ODFFT  turut mengharumkan nama Indonesia di Qatar.    
    Mantan anggota DPR itu, menyampaikan suka citanya kepada penonton yang antusias mengikuti Festival Indonesia.
         "Beragam seni tari dan kuliner Nusantara  merupakan ikon dari promosi budaya yang ampuh di Qatar," ujarnya.
         Usai pentas seni, festival dilanjutkan dengan promosi kuliner. Para undangan mengagumi kebhinekaan Indonesia yang mencakup aneka pulau, suku, dan bahasa yang tercermin dari sajian beragam kuliner.   
    Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Doha Andi Una mengatakan aneka sajian kuliner selera Nusantara dan berbagai kudapan disajikan seperti satai marenggih, sati padang, soto, ayam taliwang rendang,  baso daging, gado-gado, nasi goreng,  serta berbagai kerupuk, seperti kerupuk kulit, kerupuk palembang, kempang, dan kerupuk udang "stick".             
    Menurut Minister Counsellor KBRI Doha Boy Dharmawan festival merupakan upaya promosi Indonesia yang sekaligus bagian dari kerja sama dengan pemerintah Qatar guna mempromosikan kesiapan tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola 2022, khususnya kepada komunitas Indonesia.               
    Menurut seorang tokoh diaspora Indonesia di Kota Alkhor, Said Malawi, Festival Indonesia kali ini ramai karena selain ada pentas seni dan kuliner, juga  dibarengi dengan olah raga, seperti pertandingan sepak bola dan bola voli.
         Karyawan Qatar gas itu, mengatakan terdapat sekitar 15 ribu ekspatriat asing dari 50 negara bekerja di ladang migas Ras Lafan dan sebagian besar bermukim pada kompleks Alkhor Community.
         "Komunitas Indonesia di Alkhor Community mencapai sekitar 1.500 jiwa dan itu merupakan komunitas Indonesia terbesar di dunia," kata Said yang bermukim 20 tahun di Qatar.   
    Guna mengoptimalkan pelayanan masyarakat, KBRI Doha membuka Warung Kekonsuleran. Warung itu sebagai upaya  KBRI melayani dan melindungi WNI di luar negeri.
         Menurut Pelaksanan Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Doha Zaenur Rofid kegiatan itu bersifat "jemput bola" dalam pelayanan masyarakat, meliputi pengurusan paspor, legalisasi dokumen, konsultasi kekonsuleran dan ketenagkerjaan, serta  mendata jumlah WNI di Qatar.
         Festival Indonesia juga memperoleh liputan dari media Qatar, seperti Gulf Times, Gulf Tribune, dan The Peninsula. ***1***

(ZG)

(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 28-11-2016 0

DEPLU

KEMENLU: PERWAKILAN LUAR NEGERI UNTUK LINDUNGI WNI
     Oleh Zeynita Gibbons

     London,27/11 (Antara) - Keberadaan perwakilan Indonesia di luar negeri khususnya di wilayah Eropa seperti KBRI London untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di lnggris, namun KBRI tidak bisa melakukan sendiri dan harus ada kerja sama berbagai pihak.
         Kerja sama mutlak harus dilakukan  seperti dengan Direktorat Imigrasi dan juga Kementerian Hukum dan HAM, kata Kepala Sub Direktorat Perlindungan WNI di wilayah Eropa Kemenlu,  Arif Hidayat dalam acara sosialisasi kebijakan migran dan kawin campur yang diadakan KBRI London di London, Sabtu.
          Perlindungan warganegara di luar negeri oleh kementerian luar negeri tidak bisa dilakukan sendiri tapi harus dibantu oleh direktorat imigrasi dan Kementerian Hukum dan HAM, ujar Arif Hidayat.
          Dia  menambahkan bahwa kehadiran negara di luar negeri adalah untuk melindungi warganegara di suatu negara seperti di Inggris, sesuai dengan kebijaksanaan dari Presiden Joko Widodo.
          "Negara hadir di suatu negara adalah untuk perlindungan warga Indonesia di luar negeri," ucapnya.
           Acara diskusi sosialisasi kebijakan migran dan kawin campur dalam upaya perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri dihadiri berbagai kalangan seperti Dispora Indonesia, para profesional, mahasiswa dan juga pekerja.    
      Moderator diskusi yaitu Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London Andalusia Tribuana Tungga Dewi juga tampil sebagai pembicara Baroto SH dari Ditjen Administrasi Hukum Negara Kementerian Hukum dan HAM, dan Kasubdit  Visa Direktorat Jenderal Imigrasi Mas Agus  Santoso.
            Lebih lanjut Arif Hidayat mengakui dalam hal perlindungan warganegara yang ada  di luar negeri bila mengalami  masalah yang sulit maka Kementerian Luar Negeri akan melakukan konsultasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Hukum dan HAM serta Dirjen Imigrasi.
            Tercatat warganegara Indonesia yang ada di luar negeri mencapai  2,9 juta, namun kenyataannya jumlah WNI lebih banyak bisa lebih dari dua sampai tiga kali lipat, sementara tidak semua yang melaporkan diri ke KBRI.
           Kasus WNI yang ada di luar negeri paling banyak masalah keimigrasian dan Presiden Jokowi menaruh perhatian terhadap warganegara Indonesia yang bermasalah dan minta untuk segera dibantu dan diselesaikan.
            Dilaporkan WNI yang bermasalah dan minta dipulangkan mencapai 1,5 juta, namun Kementerian Luar Negeri tidak melakukan secara langsung, tahun lalu tercatat 94 ribu WNI yang bermasalah dipulangkan Kementerian Luar Negeri.
         Negara hadir untuk membantu menjamin hak warganegara yang bermasalah di luar negeri seperti  saat mereka ingin menghubungi keluarga di tanah air, membutuh jasa pengacara bahkan tenaga penterjemah, hanya satu hal yang tidak dapat dilakukan dalam hal pidana.
          Pemerintah tidak bisa membantu dan mengambil alih bila WNA mengalami masalah pidana.
           Sementara itu Baroto SH dari Ditjen Administrasi Hukum Negara Kementerian Hukum dan HAM menyoroti berbagai masalah khususnya tentang Dwikewarganegaraan yang menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo yang dilontarkan oleh Diaspora Indonesia.
           Sehari sebelumnya juga digelar Rapat Koordinasi kekonsuleran dan keimigrasian bagi perwakilan Republik Indonesia yang diikuti oleh Fungsi Protokol dan Konsuler di seluruh Eropa, demikian Andalusia Tribuana Tungga Dewi.
    ***2***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 27-11-2016 07:44:18
end

LONDON

KEBERADAAN PERWAKILAN DI LUAR NEGERI UNTUK LINDUNGI WNI
     Zeynita Gibbons

     London,27/11 (Antara) - Keberadaan perwakilan Indonesia di luar negeri khususnya di wilayah Eropa seperti KBRI London adalah untuk melindungi warganegaranya di negara itu.
          Untuk melaksanakan tugas tersebut KBRI tidak bisa melakukan sendiri tapi harus ada kerja sama dengan berbagai pihak seperti Direktorat imigrasi dan juga kantor Kementerian Hukum dan HAM, kata Kepala Sub Direktorat Perlindungan WNI di wilayah Eropa Kementerian Luar Negeri Arif Hidayat di London, Sabtu.
         Arif Hidayat berbicara hal itu dalam kesempatan sosialisasi kebijakan migran dan kawin campur itu yang diadakan KBRI London di London, Sabtu.
          Perlindungan warganegara di luar negeri oleh kementerian luar negeri tidak bisa dilakukan sendiri tapi harus dibantu oleh direktorat imigrasi dan Kementerian Hukum dan HAM, ujar Arif Hidayat.
          Ia menambahkan bahwa kehadiran negara di luar negeri adalah untuk melindungi warganegara di suatu negara seperti di Inggris, sesuai dengan kebijaksanaan dari Presiden Joko Widodo. "Negara hadir di suatu negara adalah untuk perlindungan warga Indonesia di luar negeri," ujarnya.
            Acara diskusi sosialisasi kebijakan migran dan kawin campur dalam upaya perlindungan warganegara Indonesia di luar negeri dihadiri berbagai kalangan seperti Dispora Indonesia, para profesional, mahasiswa dan juga pekerja dengan moderator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London Andalusia Tribuana Tungga Dewi juga tampil sebagai pembicara Baroto SH dari Ditjen Administrasi Hukum Negara Kementerian Hukum dan HAM, dan Kasubdit  Visa Direktorat Jenderal Imigrasi Mas Agus Santoso.
            Lebih lanjut Arif Hidayat mengakui dalam hal perlindungan warganegara yang ada  di luar negeri bila mengalami  masalah yang sulit maka Kementerian Luar Negeri akan melakukan konsultasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Hukum dan HAM serta Dirjen Imigrasi.
            Tercatat warganegara Indonesia yang ada di luar negeri mencapai  2,9 juta, namun kenyataannya jumlah WNI lebih banyak bisa lebih dari dua sampai tiga kali lipat, sementara tidak semua yang melaporkan diri ke KBRI.
           Kasus WNI yang ada di luar negeri paling banyak masalah keimigrasian dan Presiden Jokowi menaruh perhatian terhadap warganegara Indonesia yang bermasalah dan minta untuk segera dibantu dan diselesaikan. Dilaporkan WNI yang bermasalah dan minta dipulangkan mencapai 1,5 juta, namun Kementerian Luar Negeri tidak melakukan secara langsung, tahun lalu tercatat 94 ribu WNI yang bermasalah dipulangkan Kementerian Luar Negeri.
         Negara hadir untuk membantu menjamin hak warganegara yang bermasalah di luar negeri seperti  saat mereka ingin menghubungi keluarga di Tanah Air, membutuh jasa pengacara bahkan tenaga penterjemah, hanya satu hal yang tidak dapat dilakukan dalam hal pidana. Pemerintah tidak bisa membantu dan mengambil alih bila WNA mengalami masalah pidana.
           Sementara itu Baroto SH dari Ditjen Administrasi Hukum Negara Kementerian Hukum dan HAM menyoroti berbagai masalah khususnya tentang Dwikewarganegaraan yang menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo yang dilontarkan oleh Diaspora Indonesia.
           Sehari sebelumnya juga digelar Rapat Koordinasi kekonsuleran dan keimigrasian bagi perwakilan Republik Indonesia yang diikuti oleh Fungsi Protokol dan Konsuler di seluruh Eropa, kata Andalusia. ***2***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 27-11-2016 08:29:57

KANADA

WNI DI KANADA DIAJAK DUKUNG DIPLOMASI EKONOMI
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 26/11 (Antara)- Dubes RI  untuk Kanada Dr. Teuku Faizasyah mengajak masyarakat Indonesia dan ormas yang ada di Calgary seperti "Canadian Indonesia Social Club (CISC)"  dapat berperan aktif dalam peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Kanada.
          Hal itu disampaikan Dubes Dr. Teuku Faizasyah dalam pertemuan dengan 150 orang masyarakat Indonesia di Kanada, kata Konsul Konjen KJRI Vancouver, Yudhono Irawan kepada Antara London, Sabtu.     
      Pertemuan Dubes Teuku Faizasyah dan Ny Andis Faizasyah dengan masyarakat Indonesia di Calgary berlangsung di Triwood Community Center, di sela-sela kunjungan kerja Dubes yang hadir dalam forum bisnis "Indonesia-Alberta Business Forum".
          Forum bisnis diadakan di Calgary, atas inisiatif KJRI Vancouver bekerjasama dengan Alberta Ministry of Development and Trade, selama dua hari  23-24 November 2016.
           Dubes mengharapkan CISC, dapat menciptakan program serta memupuk kerukunan. "Saudara-saudara adalah "duta-duta"  memperkenalkan wajah dan budaya Indonesia kepada masyarakat Kanada dan juga membantu  Pemerintah Indonesia dengan melakukan diplomasi ekonomi," ujar Dubes Faizasyah.
           Dia mengingatkan masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga kerukunan dan memberikan kesan terbaik sebagai orang Indonesia di luar negeri.
         Masyarakat Indonesia menyambut baik himbauan Dubes dan mengatakan sebagian besar warga Indonesia di Calgary adalah profesional bisnis migas, dan ingin membantu diplomasi ekonomi Indonesia.
         Dengan pengalaman kerja dalam industri minyak dan gas, masyarakat menyatakan kesediaan mereka untuk membantu mendorong perusahaan tempat mereka bekerja untuk berinvestasi ke Indonesia.   Calgary adalah kota pusat industri perminyakan dan gas di Kanada.
           Sebagian besar produsen minyak Kanada berkantor di kota ini, karena sekitar 40% dari cadangan minyak Kanada  atau sekitar 172 miliar barel  terletak di Provinsi Alberta. Dengan sekitar satu juta penduduk, pendapatan per kapita orang Calgary mencapai sekitar US$ 74 ribu, jauh di atas masyarakat Kanada pada umumnya (US$ 52 ribu).
            Sementara itu Konjen RI Vancouver, Sri Wiludjeng, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat Indonesia dan berbagai organisasi kemasyarakatan yang ada di Calgary yang tergabung  Canadian Indonesia Social Club (CISC),  telah berperan aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan di Calgary .   
      Konjen menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi lapor diri online yang telah dikembangkan KJRI Vancouver dalam  upaya memfasilitasi masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan.
            Acara perkenalan Dubes dengan masyarakat Indonesia berlangsung dalam suasana keakraban dan kekeluargaan dengan hiburan penampilan Tari Topeng Subrada, foto bersama, dan diakhiri santap malam serta ramah tamah.
    ***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 26-11-2016 05:08:13

ITALIA

ROMO MAGNIS TERIMA PENGHARGAAN DI MILAN
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 25/11 (Antara) - Romo Franz Magnis Suseno S.J. memperoleh penghargaan Premio Internazionale Matteo Ricci atau Matteo Ricci Award (MRA) atas perannya memajukan dialog antarumat beragama di Indonesia.
          Counsellor Pensosbud  KBRI Roma Charles F. Hutapea kepada Antara London, Jumat, mengatakan penghargaan itu diserahkan dalam suatu seremoni yang dihadiri lebih dari 150 undangan, terdiri kalangan akademisi dan mahasiswa Italia, serta para pastor dari Societa Jesuit Indonesia.
          Ia mengatakan penghargaan diserahkan Dewan Fakultas Sosial Politik Universitas Sacro Cuore, salah satu universitas terkemuka di Italia yang didirikan pada 1921 oleh Pastor Agostino Gemelli dan rekan-rekannya.
           Matteo Ricci Award adalah penghargaan yang terinspirasi dari jasa Pastor Matteo Ricci (1552-1610), seorang misionaris sekaligus ilmuwan matematika dan astronomi Katolik dari Italia yang menjadi lambang ideal dari persaudaraan antarmanusia.
          Romo Magnis-Suseno menerima penghargaan tersebut langsung dari Rektor Universitas Katolik Sacro Cuore Milan juga dihadiri Counselor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Roma mewakili Duta Besar RI untuk Italia.
            Menurut Rektor Universitas Sacro Cuore, Franco Anelli, Romo Magnis-Suseno dipandang sebagai tokoh dengan kontribusi mendasar bagi dialog antar-keyakinan, baik dalam bidang sains dan akademik, maupun diskusi publik.
         Ia juga dinilai telah berdedikasi tanpa lelah dalam advokasi terhadap toleransi antar-keyakinan di Indonesia. Indonesia diakui sebagai negara yang mampu mengelola perbedaan dan pluralisme masyarakatnya, di mana Pancasila hadir sebagai falsafah dasar bangsa.
         Karakter spesifik yang dimiliki Pastor Matteo Ricci dan Romo Magnis, keduanya memiliki kultur budaya dan pengetahuan yang tinggi, sehingga keduanya berperan besar dalam dunia pendidikan. Matteo Ricci pada abad ke-16 mencapai daratan Tiongkok dan memulai dialog budaya dengan masyarakat Tiongkok. Romo Magnis memilih Indonesia sebagai Tanah Airnya dan bahkan menggunakan nama Jawa sebagai nama keluarga sebagai bukti kecintaannya pada budaya Indonesia.
          Dalam kesempatan itu, Romo Magnis-Suseno menyampaikan kuliah umum (Lectio Cathedrae Magistralis) dengan tema "Bearing Witness to the Gospel in a Muslim Society. A Learning Process",  menceritakan mengenai pengalamannya sebagai misionaris Jerman yang menyelami kehidupan masyarakat Jawa hingga kemudian memilih menjadi WNI pada 1977.
           Dalam proses asimilasinya, Romo Magnis memperoleh proses pembelajaran mendalam akan pentingnya komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar melalui dialog antar-keyakinan.
         Ketika kini muncul ekstremisme atas nama agama, tantangan baru hadir dalam hubungan antar-umat. Untuk itu, semakin diperlukan adanya dialog dalam bahasa yang bijaksana.
           Romo Franz Magnis-Suseno adalah Profesor Emeritus Sekolah Tinggi Driyarkara, Jakarta dan merupakan salah satu intelektual Katolik terkemuka di Indonesia. Ia menulis sejumlah buku, antara lain "Etika Jawa" dan "Etika Politik", menjadi anggota Indonesia-Germany Advisory Group (IGAG) yang menjadi salah satu program kerja Kemlu RI pada 2014-2015.
        Pada 2015, Romo Magnis mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera dari Presiden RI. Pada kesempatan penganugerahan MRA, Romo Magnis dengan bangga mengenakan dekorasi lencana Bintang Mahaputera tersebut. ***4***
(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 25-11-2016 07:39:49

WINA

ANTRE TUMPENG DI MARKAS PBB WINA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 25/11 (Antara) - Ratusan pejabat, staf organisasi internasional, dan diplomat asing di Markas PBB Kota Wina antre untuk menikmati hidangan tradisional, tumpeng nasi kuning yang merupakan ikon promosi kuliner Indonesia dalam festival makanan  di Vienna International Center.
         "Tumpeng nasi kuning selain memiliki cita rasa kuat, dinilai memiliki nilai filosofi kultur yang kuat hingga tepat untuk mewakili kekayaan kuliner tradisional Indonesia," demikian Pensosbud KBRI/PTRI Wina, Wina Retnosari, kepada Antara London, Jumat.
         Festival makanan belum lama ini di kota tersebut dalam rangka peringatan HUT Ke-50 United Nations Industrial Development Organization.
         Ia menjelaskan tumpeng nasi kuning dengan lauk satai lilit Bali, rendang, urap, sambal matah hasil racikan chef Theodora Hurustiati, warga Indonesia yang berdomisili di Italia, dan sous-chef Helmi Adam dari Wina tersebut, dijual seharga ¿8,90 per porsi. Lebih dari 300 porsi habis dalam waktu dua jam.
           Theodora dan Helmi Adam  menyesuaikan komposisi bumbu agar hidangan nasi tumpeng  dapat dinikmati oleh lidah orang asing, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali mencicipi masakan Indonesia.
         Selain menikmati cita rasa sajian, para pembeli juga menikmati penjelasan makna filosofi budaya dari nasi tumpeng sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan YME, yang disampaikan oleh pejabat dan staf KBRI Wina.
            Kegiatan promosi kuliner Indonesia di VIC merupakan bagian dari rangkaian partisipasi Indonesia dalam peringatan HUT ke-50 UNIDO sekaligus promosi TTI (Trade, Tourism, and Investment) kepada publik luas di Austria, khususnya kalangan ekspatriat asing di Kta Wina.
         Berdasarkan statistik, jumlah kalangan ekspatriat di Kota Wina mencapai lebih dari 500 ribu orang atau 27 persen dari total populasi. Kondisi itu, antara lain disebabkan oleh kehadiran sejumlah besar markas organisasi internasional di Kota Wina.
          Selain promosi kuliner, Indonesia juga mengadakan promosi seni budaya berupa penampilan musik kulintang dan angklung toel serta berpartisipasi dalam Pameran Pembangunan Industri Ramah Lingkungan.
          Diharapkan kegiatan promosi TTI Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan pemahaman komunitas ekspatriat di Kota Wina mengenai Indonesia, namun juga meningkatkan minat mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata.
         Target itu sejalan dengan strategi nasional promosi pariwisata Indonesia "Wonderful Indonesia" ditetapkan  Pemerintah Indonesia dengan target menjaring 20 juta wisatawan asing pada 2019.
          Dalam promosi seni budaya di hari yang sama, Indonesia menampilkan pertunjukan musik kulintang yang dibawakan kelompok Kolintang Kawanua Austria dan didukung dengan angklung toel yang dimainkan Dubes RI.     
       Pertunjukan yang berlangsung selama 30 menit tersebut menampilkan empat lagu Indonesia dan tiga lagu asing. Di penghujung acara, para penonton di Rotunda ikut berpartisipasi dalam tari Poco-Poco yang diiringi oleh musik kulintang.
             Terkait dengan partisipasi Indonesia dalam Pameran Pembangunan Industri Ramah Lingkungan, stan Indonesia yang disponsori Kementerian Perindustrian memamerkan produk-produk tas berbahan baku singkong yang ramah lingkungan. Pameran berlangsung hingga 25 November.
            Partisipasi Indonesia pada acara peringatan HUT Ke-50 UNIDO mendapat apresiasi yang tinggi dari organisasi PBB tersebut. Hal itu juga menunjukkan kualitas hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan UNIDO terus mengalami peningkatan, tidak hanya di bidang industri berkelanjutan namun kian meluas ke berbagai bidang, termasuk sektor perikanan.
            Saat ini tercatat sekitar 30 organisasi internasional berkedudukan di Wina, antara lain United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), International Trade Law Division of the United Nations Office of Legal Affairs (UNCITRAL), Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS), International Atomic Energy Agency (IAEA), Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan OPEC Fund for International Development (OFID).
        Keberadaan organisasi-organisasi internasional turut menjadikan Kota Wina sebagai etalase dunia sekaligus "melting pot" dengan total populasi hampir 1,8 juta, di mana 500 ribu di antaranya merupakan kalangan ekspatriat dari berbagai negara di dunia. ***3***(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 25-11-2016 08:03:45

MEKSIKO

21 LUKISAN TERINSPIRASI INDONESIA DI PARLEMEN MEKSIKO
          Zeynita Gibbons

     London, 24/11 (Antara) - Sebanyak 21 lukisan terinspirasi dari Indonesia seperti keindahan batik di Keraton Surakarta yang berjudul "Keraton Siji", karya Sara Ali, alumi   Darmasiswa asal Meksiko dipamerkan di lobi Senado de la Republica de Mexico atau gedung Parlemen Meksiko.
          Pameran lukisan yang bertajuk "Relatos Sabatico" disponsori Komisi Budaya Parlemen Meksiko  berlangsung selama empat hari hingga  25 November mendatang, kata Pensosbud KBRI Meksiko City Febby Fahrani kepada Antara London, Kamis.
          Dubes RI untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan saat membuka pameran lukisan bersama dengan Ketua Komisi Budaya Parlemen Meksiko, Gerardo Sánchez García mengapresiasi diadakannya pameran.
          Pameran lukisan ini tidak hanya sebagai wadah bagi Sara Ali untuk memperkenalkan keindahan karyanya, namun tentunya juga telah dalam memperkenalkan Indonesia, ujar Dubes.
           Hal membanggakan seorang Dubes dan Perwakilannya di Meksiko adalah apabila menyaksikan  program Darmasiswa memberikan hasil yang bermutu dalam mengisi hubungan bilateral Indonesia dan Meksiko. Melalui karya lukis Sara Ali, masyarakat Meksiko akan makin kenal Indonesia, ujarnya.
           Sementara itu Gerardo Sánchez García dalam sambutan pembukaannya menyampaikan Parlemen Meksiko menyadari pentingnya mengadakan aneka bentuk eksposisi budaya menyajikan beragam budaya di seluruh dunia di lingkungan Parlemen Meksiko.
           Diharapkannya masyarakat Meksiko dapat lebih mengapresiasi keberagaman budaya mancanegara untuk lebih menghargai budaya Meksiko.
           Parlemen Meksiko yang berada di pusat kota Meksiko, secara rutin mengadakan kegiatan eksposisi budaya, termasuk pameran lukisan, baik karya pelukis nasional maupun internasional.
           Penyelenggaraan pameran lukisan ini merupakan yang pertama bagi pelukis Sara Ali yang di tahun 2013 mempelajari seni tari di kota Surakarta saat mengikuti program beasiswa Darmasiswa.
           Ia tertarik menuangkan memorinya akan keindahan kota serta berbagai aspek kehidupan di kota batik ini dalam kanvas.
           Mengikuti kesuksesan pameran lukisan ini, Sara berencana akan mengadakan pameran lukisan berikutnya tahun depan di kota Guanajuato dan Querétaro.  
      Pameran lukisan  mendapatkan sambutan baik dari anggota Parlemen, Carmen Dorantes Martinez yang menyampaikan karya Sara membuka matanya akan Indonesia kaya buday.
    ***4***

(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 24-11-2016 06:36:04

RAMAYANA

Sendratari Ramayana Prambanan Tampil Memukau di Paris


TEMPO.CO, Jakarta - Sendratari Ramayana Prambanan dipentaskan di hadapan sekitar 400 penonton dan diplomat di Kantor Pusat Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Paris, Prancis, Selasa malam (22 November 2016).

Menurut Duta Besar/ Deputi Wakil Tetap RI di UNESCO T. A. Fauzi Soelaiman, pementasan sendratari itu merupakan bagian dari perayaan 25 tahun inskripsi Kawasan Candi Borobudur dan Prambanan masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, serta 20 tahun inskripsi Situs Manusia Purba Sangiran masuk dalam daftar yang sama.

Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Dr. Hotmangaradja Pandjaitan saat pembukaan pementasan Sendratari Ramayana Prambanan mengatakan bahwa kawasan Candi Borobudur dan Prambanan adalah dua situs warisan dunia UNESCO asal Indonesia yang telah diinskripsi sejak tahun 1991.

Selama 25 tahun tersebut, Indonesia telah menerima banyak manfaat dari UNESCO dalam melestarikan kedua situs warisan budaya tersebut.

"Untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada UNESCO, Indonesia merayakan ulang tahun inskripsi tersebut di Kantor Pusat UNESCO Paris," katanya.

Hotmangaradja menuturkan bahwa cerita Ramayana yang berasal dari India memiliki banyak versi di seluruh penjuru dunia dan rata-rata negara Asia mengenal cerita tersebut.

Cerita Ramayana yang ditampilkan di UNESCO pada Selasa malam, ia menjelaskan, adalah cerita yang berasal dari relief yang terpahat di dinding Candi Prambanan sehingga disebut sebagai Ramayana Prambanan.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono, mengharapkan masuknya inskripsi Borobudur dan Prambanan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO dapat menarik perhatian

Rabu, 23 November 2016

WALES

WALES HARAPKAN INDONESIA JADI MITRA DI ASIA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 23/11 (Antara) - First Minister of Wales, Carwyn Jones, orang nomor satu di pemerintahan Wales, negara bagian Great Britain/Britania Raya mengharapkan Indonesia dapat bergabung dengan Jepang, India, Tiongkok dan Malaysia sebagai mitra negara tersebut di Asia.
         Hal itu disampaikan Carwyn Jones, saat bertemu dengan Dubes RI untuk Inggris Rizal Sukma dalam kunjungan kerja di Cardiff, Wales, yang bisa dikatakan sebagai negara bagian dari United Kingdom, demikian Minister Counsellor KBRI London, Dindin Wahyudin kepada Antara London, Rabu.
         Carwyn Jones yang merupakan First Minister of Wales sejak tahun 2009 berharap agar Indonesia yang saat ini baru memiliki hubungan dagang sekitar lima juta Poundaterling dengan Wales dapat bergabung dengan Jepang, India, Tiongkok dan Malaysia sebagai mitra kunci Wales di Asia.
         Carwyn juga mengundang pelajar Indonesia untuk studi di berbagai universitas di Wales yang terkenal unggul di bidang riset dan pengembangan energi terbarukan, life sciences dan jurnalistik. Saat ini baru sekitar 40 pelajar Indonesia di ketiga strata yang studi di Wales.
         Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai peluang kerja sama antara Indonesia dengan Wales, khususnya di bidang energi terbarukan, industri makanan, maritim, cagar budaya, dan pendidikan.
    Bidang-bidang tersebut merupakan sektor unggulan Wales yang juga menjadi prioritas kerja sama Indonesia dengan Inggris.
         Dubes Rizal Sukma mengatakan bahwa terus menguatnya kemitraan Indonesia-Inggris mengharuskan bingkai kerja sama bilateral kedua negara tidak lagi cukup hanya sebatas Jakarta-London.
         Dalam kunjungan kerja di Wales Dubes Rizal juga bertemu dengan  Wakil Ketua Parlemen Wales, Ann Jones, di gedung National Assembly for Wales. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama antarparlemen.
         Guna menguatkan kerja sama pendidikan, Dubes Rizal bertemu dengan Wakil Rektor Cardiff University, Prof. Nora de Leeuw, sekaligus memberikan paparan singkat perkembangan kerja sama Indonesia-Inggris di hadapan 40 pengajar dan pelajar asing dan Indonesia.
         Kegiatan di Cardiff University ditutup dengan acara ramah tamah Dubes dengan sejumlah pelajar dan masyarakat Indonesia di Wales.
         Mengakhiri kunjungan kerja di Cardiff, pada hari Selasa (22/11), Dubes Rizal membuka acara Temu Bisnis - Peluang Investasi di Indonesia yang diikuti 11 pengusaha terkemuka asal Cardiff dan South Wales.
         Pertemuan terbatas yang diorganisir Pemda Wales ini diapresiasi oleh para peserta yang melihat Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi menjanjikan di Asia, khususnya di bidang energi ramah lingkungan, keamanan maritim, air bersih, konstruksi dan pendidikan. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 23-11-2016 04:49:12
end

TEMPE

PELAJAR INDONESIA DI OXFORD PROMOSIKAN TEMPE
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 22/11 (Antara) - Para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Oxford (PPI Oxford) bersama gerakan Indonesian Tempe Movement (ITM) mempromosikan tempe melalui workshop pengenalan dan cara membuat tempe di Oxford University, kota Oxford pada akhir pekan lalu.
         Ketua PPI Oxford, Sandoko Kosen, kepada Antara London, Selasa, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya ITM untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa tempe adalah persembahan dari Indonesia untuk dunia.
         Alasannya, tempe adalah solusi kebutuhan makanan sehat, enak, ramah lingkungan, dan memiliki aspek budaya yang kental. Dengan identitasnya yang unik, tempe memiliki potensi internasional untuk dikembangkan dalam bidang pangan, kesehatan, seni, dan bisnis.
         Dengan mengenal cara membuat tempe, peserta diharapkan menjadi lebih "dekat" dengan makanan Nusantara ini, atau bahkan terinspirasi membuka usaha terkait tempe, ujarnya.
         Gagasan diadakananya pelatihan dan mengenai tempe datang dari Perwakilan ITM, yaitu Amadeus Driando Ahnan atau yang biasa disapa Ando yang sedang menempuh studi doktoral Food Science di University of Massachusetts Amherst.
         Selain itu, Inda Imanda yang sedang menempuh studi master bidang Math di Oxford University, dan Filemon Yoga Adhisatya yang sedang menempuh studi Master of Business Administration di University of Manchester.
         Kegiatan pelatihan tentang tempe merupakan bagian dari rangkaian kegiatan  ITM lainnya seperti konferensi internasional, publikasi buku tempe, dan pendaftaran tempe sebagai "UNESCO intangible heritage", hingga pembinaan wirausaha tempe di penjara Cipinang, mahasiswa putus sekolah, dan tempat rehabilitasi narkoba.(ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/C/E.M. Yacub) 22-11-2016 05:54:17

USTAD

YUSUF MANSUR JAJAKI PONDOK PESANTREN DI INGGRIS
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 21/11 (Antara) - Ustad Yusuf Mansur yang mengadakan kunjungan selama seminggu di Kerajaan Inggris dan bersilaturahim dengan masyarakat muslim dari Indonesia, menjajaki kemungkinan untuk mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran di negara tersebut.
         Ustad kondang asal Betawi yang dikenal dengan tausyiahnya yang mengajak orang untuk bersedekah itu, Minggu (20/11) malam sebelum kembali ke Jakarta, mengaku dia selama seminggu ke Inggris dengan beberapa tujuan.
         "Kedatangan saya ke Inggris ini debgan multi tujuan, salah satunya adalah membangun komunikasi dan jaringan dengan para Hafiz Al Quran yang ada di Inggris, ujar Yusuf Mansur kepada Antara London.
         Selama di Inggris, Ustadz Yusuf Mansur bersama istri, Ustazah Siti Maemunah, bertemu dengan keluarga Muslim Indonesia yang ada di London. Acaranya bertempat di Indonesia Islamic Centre (IIC) yang biasa digunakan untuk tempat pengajian. IIC direncanakan dapat menjadi tempat bagi umat Islam Indonesia di Inggris dalam menuntut ilmu sekaligus menjadi mushalla yang berada di daerah Colindale, London pinggiran.
         "Sambutannya luar biasa dan dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dan antusiasme masyarakat Indonesia yang ada di Inggris," ujar ustad Yusuf Mansur yang ikut prihatin dengan keinginan masyarakat Indonesia di London untuk mempunyai tempat ibadah yang memadahi seperti yang dimiliki umat muslim asal Timur Tengah atau Pakistan.
         Ustaz yang terkenal dengan dakwahnya mengenai kekuatan sedekah ini memberikan tausiyah di Indonesian Islamic Centre di London 
yang dipimpin Mehmet Purnama Hasan, dan menurut panitia, ustaz menyumbangkan sejumlah uang untuk pengembangan Islamic Centre.
         Pada kesempatan ini ustad Yusuf Mansur mengajak para alumni yang pernah menuntut ilmu di Inggris yang sudah menjadi pejabat dapat membantu mewujudkan keinginan umat muslim di Inggris untuk membangun mesjid. "Saya ajak para alumni yang pernah belajar di Inggris bisa menyisihkan uangnya untuk membantu mendirikan mesjid Indonesia," ujar ustad ahli dalam mengajak orang untuk bersedekah ini.
         Selama di Inggris, Yusuf Mansur juga berkunjung ke kampus dan berbagai universitas seperti Universitas Birmingham dan menyaksikan ruangan yang digunakan untuk berbagai agama yang justru lebih banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa muslim untuk shalat lima waktu seperti St Francis Hall, University Chaplaincy.
         Selain mengunjungi Oxford University, Glasgow University dan Birmingham University, di Nottingham dan Birmingham, Yusuf Mansur menyampaikan ceramahnya dengan topik entrepreneurship menuju kemandirian dan keluarga juga menyempatkan diri menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Old Trafford, Manchester United (MU) di Manchester.
         Ustaz Yusuf Mansur, berharap suatu saat akan ada santrinya yang mampu menjadi pemain sepakbola profesional yang juga hafal Alquran.
         Dalam kesempatan kunjungan ke Inggris, ustad Yusuf Mansur juga berharap akan ada duta-duta Hafiz Ql Quran dari seluruh dunia termasuk dari Inggris.
         Putri ustad Yusuf Mansur, Wirda dan temannya, Caca yang ikut dalam rombongan, akan mengikuti program "sit in" di sekolah menengah dan kampus di Birmingham dan Colchester. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 21-11-2016 09:03:03

RISMA

RISMAHARINI PROMOSI "STARTUP PAHLAWAN EKONOMI" DI IRLANDIA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 21/11 (Antara) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mempromosikan "Startup Pahlawan Ekonomi" dalam pertemuan tingkat tinggi Startup Nations Summit 2016 dengan memaparkan kebijakan Kota Surabaya dalam mendorong "Startup" di Cork, Irlandia, tanggal 18-20 November 2016.
         Dalam diskusi panel bertema Lessons from City Policy Experimentation, Tri Rismaharini memaparkan kebijakan dalam mendorong "Startup" di Kota Surabaya, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI London Atu Yudhistira Indarto kepada Antara London, Senin.
         Wali Kota Risma menjelaskan sejumlah kebijakan yang dijalankan untuk mendorong Startup di antaranya kebijakan yang disebut dengan Pahlawan Ekonomi Surabaya dan pembentukan Startup Surabaya, sebagai inkubator bisnis Startup berbasis teknologi.
         Dikatakannya program Pahlawan Ekonomi Surabaya telah menghasilkan lebih dari lima ribu kelompok Ibu di Surabaya dari kalangan tidak mampu untuk membuka Startup dengan bidang usaha dari pakaian, makanan, hingga produk kerajinan.
         Pemerintah Kota Surabaya menyediakan akses terhadap pasar dan lembaga keuangan, serta memberikan pelatihan secara rutin, termasuk pelatihan branding dan packaging. Tujuan utama program ini selain mendorong Startup juga untuk mengatasi kemiskinan," ujar Risma.
         Dalam acara tersebut, Wali Kota Surabaya mendapat penghargaan   Startup Nations Award for Local Policy Leadership 2016 peringkat kedua, sedangkan penghargaan peringkat pertama diraih Ms. Maria J. Vengoechea, Executive Director Barranquilla Chambers of Commerce Kolombia, yang juga dinilai berhasil dalam pengembangan Startup di Kota Barranquilla.
         Penghargaan diberikan kepada tokoh publik yang dinilai berhasil mengimplentasikan kebijakan dalam mendorong pengembangan Startup di wilayahnya.
         Dubes RI London, Dr. Rizal Sukma, menyambut baik upaya promosi Startup dan keberhasilan Wali Kota Surabaya meraih peringkat kedua penghargaan Local Policy Leadership 2016 tersebut. "Keberhasilan kebijakan pendorong Startup yang dilakukan Wali Kota Risma  menunjukkan pesatnya perkembangan Startup di Indonesia dan dapat membuka peluang investasi Startup dari kalangan usaha Inggris dan Irlandia," ujar Dubes Rizal Sukma.
         Kehadiran Wali Kota Surabaya dan delegasi pada Strartup Nations Summit 2016 di Irlandia difasilitasi KBRI London yang juga terakreditasi untuk Irlandia. Startup Nations Summit diselenggarakan untuk kelima kalinya sebagai forum tahunan bagi pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan Startup di seluruh dunia. Surabaya telah mencalonkan untuk menjadi tuan rumah Startup Nations Summit pada tahun 2018. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 21-11-2016 06:07:23

LONDON

BAHASA INDONESIA MENATAPI SEKOLAH DI LONDON
     Oleh Zeynita Gibbons

    London 20/11 (Antara) - KBRI London mengelar pelatihan Calon Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) diikuti 21 peserta dari berbagai kalangan di Inggris.
         Narasumber pelatihan Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Emi Emilia berlangsung di KBRI London selama dua hari pada akhir pekan.
          Pelatihan digelar KBRI London melalui kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud)  untuk menjajagi kemungkinan penyebaran pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di sekolah-sekolah Inggris, demikian Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, kepada Antara London, Minggu.
           Dikatakannya peserta pelatihan terdiri dari berbagai kalangan, dosen, guru bahasa Indonesia, penerjemah, penulis buku, dan juga peminat yang ingin mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah di Inggris.
           Dubes RI di London Rizal Sukma menyatakan  kegiatan pelatihan calon guru BIPA ini merupakan upaya KBRI sebagai perwakilan Indonesia di London untuk turut serta menyebarluaskan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Inggris.
            Atas Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, mewakili Dubes mengharapkan  pelajar memiliki ketertarikan mempelajari bahasa Indonesia dan akhirnya dapat memahami budaya dan masyarakat Indonesia.
         Materi pelatihan ini mencakup Standar BIPA, model pembelajaran dan pengembangan bahan ajar dan penilaian serta Simulasi Mengajar BIPA.
          Salah seorang peserta pelatihan, Geoff Roberts, menyatakan pelatihan menunjukkan setidaknya ada dua hal yaitu pertama bentuk kepedulian Indonesia mendukung mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia di Inggris.
          Kedua, melalui pelatihan  pengajar BIPA di Inggris mendapat wawasan yang lebih baik tentang kebijakan dan standar BIPA secara langsung dari pemerintah Indonesia.
          Penguji untuk program GCSE Bahasa Indonesia dari Cambridge University  menyatakan keyakinannya bahasa Indonesia akan berkembang di Inggris dengan dukungan yang  kuat dari  KBRI London.
         Atdikbud KBRI London menyatakan forum sejenis akan terus diadakan untuk menjaga mutu pembelajaran BIPA di Inggris, di samping untuk tetap menjalin komunikasi dengan semua pihak yang terkait dengan pengajaran BIPA di Inggris.
          Diharapkan, mulai tahun 2017 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat memulai pembelajaran di sekolah-sekolah yang selama ini menjalin komunikasi , baik  dengan pihak KBRI maupun peserta pelatihan yang menunjukkan minatnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolahnya.
    ***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 20-11-2016 05:42:39
end

GLOUCESTER

INVESTOR GLOUCESTERSHIRE INGGRIS BIDIK INDONESIA
     Oleh Zeynita Gibbons

     London, 20/11 (Antara)- Dubes RI di London Dr. Rizal Sukma berkunjung ke Gloucestershire, salah satu kota terdepan di bidang energi terbarukan dan teknologi informasi di Inggris yang berusaha membidik Indonesia sebagai destinasi investasi.
          Kehadiran Dubes Rizal Sukma di Gloucestershire untuk memenuhi undangan Ketua Kaukus Indonesia Parlemen Inggris Richard Graham MP, kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI London, Dethi Silvidah Gani kepada Antara London, Minggu.
          Kunjungan Dubes ke Gloucestershire, untuk menyaksikan salah satu kota terdepan di bidang energi terbarukan dan teknologi informasi di Inggris.
           Richard Graham yang juga merupakan anggota Parlemen Inggris dapil Gloucestershire sekaligus Utusan Khusus Perdana Menteri Inggris bidang perdagangan untuk  ASEAN dan RRT menyatakan berbagai raihan ekonomi dan kian terbukanya peluang bisnis di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai salah satu pilihan destinasi investasi terbaik.
          Pernyataan Richard Graham tersebut terbukti dengan tingginya animo dan antusias pebisnis Gloucestershire mengikuti Temu Usaha - Peluang Investasi Indonesia yang dibuka Dubes Rizal Sukma.
          Ajakan Dubes Rizal Sukma untuk berinvestasi di Indonesia dikuatkan John Little, Managing Director perusahaan teknologi refuelling ternama dunia asal Gloucestershire ¿Fluid Transfer¿ yang berbagi pengalaman sukses berbisnis di Indonesia di sesi diskusi.
          Selain kalangan bisnis, ekspansi ke Indonesia juga diminati lembaga pendidikan Gloucestershire. Rektor Gloucestershire University, Stephen Marston, meminta sesi khusus dengan Dubes Rizal Sukma guna bicarakan rencana kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia.
         Mengakhiri kunjungan, Dubes Rizal Sukma berkunjung ke kantor dua perusahaan besar Inggris berbasis di Gloucestershire, yaitu perusahaan cyber security BAE Systems dan perusahaan energi Tidal Lagoons Power. Keduanya berkeinginan untuk menjajaki perluasan bisnis di Indonesia.
    ***3***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 20-11-2016 05:42:51

BELANDA

FESTIVAL FILM INDONESIA TAMPILKAN KARYA RIRI RIZA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 20/11 (Antara) -  Kedutaan Besar RI (KBRI) di Den Haag, bekerja sama dengan Rumah Budaya Indonesia mengelar "Indonesian Film Festival 2016"  untuk mengenalkan Indonesia lewat karya Riri Riza di gedung bioskop Wolff Hoog Chatarijn di Utrech, Belanda pada 17-20 November.
         Di depan theater 1, gedung bioskop Wolff Hoog Chatarijn, antrean anak-anak, remaja, orang dewasa serta para orang tua mengantre untuk menyaksikan film  berjudul Ada Apa Dengan Cinta 2.
        Mereka juga ingin berfoto bersama sutradara Riri Riza, bintang film Nicholas Saputra dan Sissy Prescillia, kata Konselor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Denhaag Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Minggu.
         Riri, Nico dan Sissy menemui penggemarnya usai pemutaran film "Ada Apa Dengan Cinta 2" termasuk melakukan tanya jawab dengan penonton.
        Indonesian Film Festival digelar untuk memperkenalkan kultur sinema Indonesia,  sejarah, pertumbuhah, tantangan yang dihadapi juga perkembangannya di Indonesia, negara yang kaya budaya.
        Pergelaran ini merupakan yang kedua, setelah pada musim gugur tahun lalu, mengangkat film karya Nia Dinata.
        Tahun ini, sejumlah karya besar Riri dipertontonkan kepada khalayak Belanda, seperti "Ada Apa Dengan Cinta 2", "Drupadi", "Atambua 390 C" dan "Athirah".
         Pergelaran di Belanda menandai 15 tahun karier Riri dalam dunia perfilman.  
    Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 46 tahun lalu ini lulus dari Departemen Film, Institut Kesenian Jakarta dan meraih gelar masternya di Royal Holloway University di London.
       Filmnya "Eliana Eliana" memenangkan penghargaan Young Cinema Award dan FIPRESCI pada Festival Film Internasional di Singapura pada 2002.
        Film ini juga memenangkan The Special Jury prize di Festival Film Internasional di Vancouver. Setelah itu, penghargaan demi penghargaan diraih Riri lewat karya berikutnya.     
    Untuk festival kali ini, Riri mempersiapkan selama setahun, sehingga bisa memunculkan karya terbarunya  "Athirah" yang meraih penghargaan Piala Citra 2016 sebagai film terbaik.
        "Saya merasa ini merupakan kesempatan yang sangat luar biasa untuk perfilman Indonesia, dan khususnya untuk pribadi. Sebab, dilibatkan dari awal proses dari formatnya sampai ke proses pemilihan film dan penyusunan program," kata Riri.
       Lewat film yang diputar dalam Indonesian Film Festival ini, publik Belanda terutama anak-anak mudanya bisa melihat Indonesia yang sudah memiliki wajah Indonesia modern.
        Film yang diputar selama empat hari di gedung bioskop Wolff Hoog Catharijn Utrecht ini menunjukkan kepada  penonton gambaran masyarakat kontemporer Indonesia.
        Film merupakan jendela yang baik untuk melihat keindahan kultur dan alam Indonesia. "Tak hanya keindahan kota Yogyakarta, yang dimunculkan dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2, tetapi, juga keindahan alam dan kultur Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara Timur, dalam film Atambua 39 derajat Celcius," ujar Riri Riza.    
***4***                                                                      
(T.H-ZG/C/Santoso/Santoso) 20-11-2016 04:33:53
end

ABU DABI

DATO SRI TAHIR TERIMA PENGHARGAAN DARI UNHCR
     Zeynita Gibbons
   London, 18/11 (Antara) - Pengusaha Indonesia yang juga philanthropist, Dato Sri Tahir, didampingi Dubes RI Husin Bagis dan staf KBRI Abu Dhabi ditunjuk sebagai UNHCR Eminent Advocate atas usahanya dalam membantu jutaan pengungsi di seluruh dunia di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Jumat.
        UNHCR Eminent Advocate merupakan penghargaan bergengsi yang hanya diberikan oleh UN High Commissioner for Refugees kepada partner utama UNHCR, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi, Derry Putera Iskandar kepada Antara London, Jumat.
        Dato Sri Tahir pada saat penunjukan sebagai UNHCR Eminent Advocate oleh UNHCR High Commisioner for Refugees, Filippo Grandi mengatakan bahwa ia sangat beruntung dapat hidup rukun tanpa permasalahan pengungsi di Indonesia. Namun ketika ia berkunjung ke Yordania dan melihat kamp pengungsi disana, ia melihat harapan para pengungsi disana telah hilang. "Untuk itu saya ingin mengembalikan kembali martabat dari para pengungsi yang telah hilang,¿ ujarnya.
        Dubes Husin Bagis mengatakan Dato Sri Tahir dikenal sebagai insan yang sering membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan.Selain itu, ia juga sering membantu para pengungsi di Timur Tengah.
        "Kegiatan - kegiatan di bidang kemanusiaan turut mengharumkan Indonesia di dunia," ujar Husin Bagis.
        Dato Sri Tahir merupakan orang ketiga yang menerima gelar ini setelah Sheikha Jawaher Al Qassimi, First Lady of Sharjah (Persatuan Emirat Arab) dan Hamdi Ulukaya (Amerika Serikat).
        Sebelumnya Dato Sri Tahir telah memperoleh penghargaan Champion of the campaign's Global Shelter Coalition atas jasanya menyediakan dan memperbaiki kualitas penampungan bagi para pengungsi di seluruh dunia.
        Dato Sri Tahir mengumumkan untuk menyumbangkan sejumlah $10 juta bagi upaya membantu para pengungsi pada saat kunjungannya ke Yordania belum lama ini, demikian Derry Putera Iskandar.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 18-11-2016 23:06:35

BAKU

KBRI GELAR FESTIVAL INDONESIA DI AZERBAIJAN
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 18/11 (Antara) - KBRI Baku untuk pertama kalinya menggelar festival budaya Indonesia berupa seni tari, seperti tari kecak dari Bali, tari Indang dan Piring dari Sumatera Barat dan  penampilan alat musik tradisonal suling serta kecapi di jantung Kota Baku, Azerbaijan, dari 19 hingga 20 November 2016.
         Dalam festival budaya Indonesia juga hadir sekitar 150 delegasi Indonesia dari berbagai kalangan, seperti pengusaha tur dan travel, perwakilan dari pemda di Indonesia dan perwakilan dari universitas di Indonesia, demikian kata Pensosbud KBRI Baku Astrid Septriana kepada Antara London, Jumat.
         Dubes RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie mengatakan KBRI Baku bekerja sama dengan beberapa pemda di Indonesia untuk memastikan pengunjung dari Azerbaijan akan dapat merasakan keberagaman, warna-warni serta multikulturalnya Indonesia.
         Pada pergelaran yang akan dilaksanakan selama dua hari di Mugam Centre itu, juga ditampilkan fashion show dari baju-baju tradisional Indonesia.
         Turut berpartisipasi mahasiswa dan mahasiswi Azerbaijan yang sedang belajar Program Studi Indonesia di "Azerbaijan University of Languages". Selama beberapa bulan terakhir mereka mengikuti pelatihan intensif untuk dapat membawakan tarian Indonesia.
         KBRI Baku mengajak traveler dan fotografer Indonesia untuk mengirimkan karya foto mereka yang akan dipamerkan selama acara berlangsung.
         "Kami berharap dengan kegiatan ini, masyarakat Azerbaijan dapat mengenal kebudayaan Indonesia dengan lebih baik dan akan ikut mencintai kebudayaan Indonesia," ujar Dubes.
         Diharapkan dengan perkenalan Indonesia kepada publik Azerbaijan yang lebih besar seperti ini, katanya, kerja sama ekspor dan impor antarkedua negara juga dapat lebih meluas, karena selama ini masih didominasi pada sektor energi. KBRI Baku menargetkan sekitar 700 pengunjung selama dua hari perhelatan.
    ***4***
(T.H-ZG/B/M.M. Astro/M.M. Astro) 18-11-2016 05:19:12