PERAGAAN BUSANA KARYA DIAN-ANNIESA DI QATAR
Zeynita Gibbons London, 30/11 (Antara) - Desainer terkemuka Indonesia Anniesa Hasibuan (30) menggelar acara fashion show untuk memeriahkan Peringatan Hari Ibu ke-88 yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha dan Persatuan Wanita Indonesia di Qatar (PWIQ).
Kunjungan Anniesa Hasibuan dan Dian Pelangi (25) ke Qatar, dalam rangka undangan untuk tampil pada Mercedes-Benz Fashion Week Doha (MBFWD) yang berlangsung tanggal 28 November hingga 1 Desember di Hotel Hilton Doha, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Rabu.
Dalam sambutan pada Peringatan Hari Ibu, Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan bahwa kaum ibu dan Komunitas Diaspora di Qatar sangat berperan dan berkontribusi dalam diplomasi khususnya sosial budaya.
Dikatakannya, tampilnya desainer Indonesia pada Fashion Show Internasional di Qatar tidak hanya mengharumkan nama Indonesia tetapi juga meningkatkan citra di Qatar. "Saya berharap kedua desainer kebanggaan Indonesia ini menjadi rujukan bagi busana muslimah tidak hanya di Qatar tapi juga di kawasan Timur Tengah yang berdampak pada ekspor produk Indonesia," ujarnya.
Peringatan Hari Ibu bertambah meriah dengan diadakan promosi busana Muslimah di Qatar dengan mengundang istri Duta Besar dari perwakilan asing di Qatar.
Menurut Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha, Andi Una, keberhasilan Anniesa sebagai desainer pertama dalam sejarah yang menampilkan busana hijab pada catwalk New York Fashion Week pada awal September lalu menjadi pembicaraan pada acara Fashion Show di Qatar yang menjadikan Anniesa sebagai magnet acara MBFWD.
Model busana yang gemerlap namun elegan yang ditampilkan kedua disainer memukau penonton yang memadati ruang fashion show," ujar istri Dubes. Dikatakannya, penampilan rancangan Anniesa dan Dian memperoleh sambutan meriah. Usai acara sejumlah warga Qatar dan ekspatriat yang mengenal kedua disainer menyerbu Anniesa dan meminta berfoto bersama serta berebut membeli busana yang ditawarkan.
Syarifah Amwal, pemerhati mode bermukim dua puluh tahun di Qatar mengatakan, kehadiran Anniesa dan Dian memperoleh karpet merah pada acara MBFWD. Nama Dian Pelangi sudah dikenal di kalangan sosialita Qatar sejak tampil pada Heya Arabian Fashion Exhibition Fashion Show tahun lalu. Warga Qatar dan ekspatriat manca negara mengenal rancangan Dian dan Anniesa rela antri untuk memiliki koleksi terbaru busana muslimah karya keduanya.
Selain memperingati Hari Ibu, dan menggelar rancangan busana Anniesa menjadi pembicara serta memperagakan pakaian rancangannya. Sedangkan Dian Pelangi mengadakan Talk Show dengan para Bloggers, awak Media dan pengemar dari manca negara.
Menurut Andi Una, keberhasilan Dian Pelangi dalam memukau warga elit Qatar menjadikannya sebagai tamu kehormatan yang setiap tahun diundang dalam Fashion Show Internasional di Qatar. Karya-karya Dian sangat diminati termasuk dari kalangan keluarga Kerajaan di Qatar. Menurut Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, Dian dan Anniesa jeli menangkap peluang pasar di Qatar dengan desain busana yang memenuhi selera wanita Timur Tengah. Selain model mewah dan tentu saja harga yang "wah", beberapa busana yang dipamerkan dibandrol dengan harga selangit untuk ukuran kantong Indonesia.
Untuk memuaskan selera konsumen. kedua disainer tersebut juga menawarkan busana muslimah berbahan kain tradisional yang siap dipakai dengan harga terjangkau. Busana ini menjadi rebutan ibu-ibu komunitas diapora Indonesia yang haus akan model busaha muslimah rancangan dua perancang dunia dari Indonesia. Menurut Team Manager Anniesa, Andika Surachman, baju yang ditawarkan untuk anggota DWP dan PWIQ berkisar antara Rp 300 ribu sampai 2 juta. Namun ada juga busana yang paling mahal bisa mencapai Rp. 200 juta," ujar Manager yang juga merupakan suami Anniesa. Demikian halnya dengan Dian Pelangi yang menyediakan baju dengan harga terjangkau mulai dari Rp500 ribu. "Harga busana yang paling mahal yang ditawarkan sekitar Rp. 50 juta," ujar Dian Pelangi yang nama aslinya Dian Wahyu Utami. Penggemar Dian di Qatar banyak dari di kalangan generasi muda. Hal ini terlihat dari pertemuannya dengan para bloggers dan penggunjung di sela sela acara Fashion Show. Dian berhasil membuktikan bahwa perempuan muslim dapat tampil fashionable, bukan hanya warna hitam yang umumnya dipakai para wanita di Timur Tengah termasuk Qatar. Selain mengadakan Talk show, Dian juga memperagakan cara berjilbab.
Meski usia relatif muda, Dian dikagumi atas pencapaiannya dalam dunia model melesat jauh melampaui umurnya. Sebagai desainer muda, Dian jeli menangkap selera pasar. "Peluang pasar di kawasan Timur Tengah khususnya Qatar sangat menjanjikan," ujar Wanita Pelembang dengan postur tubuh semampai 172 sentimeter ini. Disainer yang juga model ini mengatakan penetrasi pasar Timur Tengah dilakukan sejak tahun 2009. (ZG) ***3*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 30-11-2016 05:55:17
end
Zeynita Gibbons London, 30/11 (Antara) - Desainer terkemuka Indonesia Anniesa Hasibuan (30) menggelar acara fashion show untuk memeriahkan Peringatan Hari Ibu ke-88 yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha dan Persatuan Wanita Indonesia di Qatar (PWIQ).
Kunjungan Anniesa Hasibuan dan Dian Pelangi (25) ke Qatar, dalam rangka undangan untuk tampil pada Mercedes-Benz Fashion Week Doha (MBFWD) yang berlangsung tanggal 28 November hingga 1 Desember di Hotel Hilton Doha, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Rabu.
Dalam sambutan pada Peringatan Hari Ibu, Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan bahwa kaum ibu dan Komunitas Diaspora di Qatar sangat berperan dan berkontribusi dalam diplomasi khususnya sosial budaya.
Dikatakannya, tampilnya desainer Indonesia pada Fashion Show Internasional di Qatar tidak hanya mengharumkan nama Indonesia tetapi juga meningkatkan citra di Qatar. "Saya berharap kedua desainer kebanggaan Indonesia ini menjadi rujukan bagi busana muslimah tidak hanya di Qatar tapi juga di kawasan Timur Tengah yang berdampak pada ekspor produk Indonesia," ujarnya.
Peringatan Hari Ibu bertambah meriah dengan diadakan promosi busana Muslimah di Qatar dengan mengundang istri Duta Besar dari perwakilan asing di Qatar.
Menurut Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha, Andi Una, keberhasilan Anniesa sebagai desainer pertama dalam sejarah yang menampilkan busana hijab pada catwalk New York Fashion Week pada awal September lalu menjadi pembicaraan pada acara Fashion Show di Qatar yang menjadikan Anniesa sebagai magnet acara MBFWD.
Model busana yang gemerlap namun elegan yang ditampilkan kedua disainer memukau penonton yang memadati ruang fashion show," ujar istri Dubes. Dikatakannya, penampilan rancangan Anniesa dan Dian memperoleh sambutan meriah. Usai acara sejumlah warga Qatar dan ekspatriat yang mengenal kedua disainer menyerbu Anniesa dan meminta berfoto bersama serta berebut membeli busana yang ditawarkan.
Syarifah Amwal, pemerhati mode bermukim dua puluh tahun di Qatar mengatakan, kehadiran Anniesa dan Dian memperoleh karpet merah pada acara MBFWD. Nama Dian Pelangi sudah dikenal di kalangan sosialita Qatar sejak tampil pada Heya Arabian Fashion Exhibition Fashion Show tahun lalu. Warga Qatar dan ekspatriat manca negara mengenal rancangan Dian dan Anniesa rela antri untuk memiliki koleksi terbaru busana muslimah karya keduanya.
Selain memperingati Hari Ibu, dan menggelar rancangan busana Anniesa menjadi pembicara serta memperagakan pakaian rancangannya. Sedangkan Dian Pelangi mengadakan Talk Show dengan para Bloggers, awak Media dan pengemar dari manca negara.
Menurut Andi Una, keberhasilan Dian Pelangi dalam memukau warga elit Qatar menjadikannya sebagai tamu kehormatan yang setiap tahun diundang dalam Fashion Show Internasional di Qatar. Karya-karya Dian sangat diminati termasuk dari kalangan keluarga Kerajaan di Qatar. Menurut Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, Dian dan Anniesa jeli menangkap peluang pasar di Qatar dengan desain busana yang memenuhi selera wanita Timur Tengah. Selain model mewah dan tentu saja harga yang "wah", beberapa busana yang dipamerkan dibandrol dengan harga selangit untuk ukuran kantong Indonesia.
Untuk memuaskan selera konsumen. kedua disainer tersebut juga menawarkan busana muslimah berbahan kain tradisional yang siap dipakai dengan harga terjangkau. Busana ini menjadi rebutan ibu-ibu komunitas diapora Indonesia yang haus akan model busaha muslimah rancangan dua perancang dunia dari Indonesia. Menurut Team Manager Anniesa, Andika Surachman, baju yang ditawarkan untuk anggota DWP dan PWIQ berkisar antara Rp 300 ribu sampai 2 juta. Namun ada juga busana yang paling mahal bisa mencapai Rp. 200 juta," ujar Manager yang juga merupakan suami Anniesa. Demikian halnya dengan Dian Pelangi yang menyediakan baju dengan harga terjangkau mulai dari Rp500 ribu. "Harga busana yang paling mahal yang ditawarkan sekitar Rp. 50 juta," ujar Dian Pelangi yang nama aslinya Dian Wahyu Utami. Penggemar Dian di Qatar banyak dari di kalangan generasi muda. Hal ini terlihat dari pertemuannya dengan para bloggers dan penggunjung di sela sela acara Fashion Show. Dian berhasil membuktikan bahwa perempuan muslim dapat tampil fashionable, bukan hanya warna hitam yang umumnya dipakai para wanita di Timur Tengah termasuk Qatar. Selain mengadakan Talk show, Dian juga memperagakan cara berjilbab.
Meski usia relatif muda, Dian dikagumi atas pencapaiannya dalam dunia model melesat jauh melampaui umurnya. Sebagai desainer muda, Dian jeli menangkap selera pasar. "Peluang pasar di kawasan Timur Tengah khususnya Qatar sangat menjanjikan," ujar Wanita Pelembang dengan postur tubuh semampai 172 sentimeter ini. Disainer yang juga model ini mengatakan penetrasi pasar Timur Tengah dilakukan sejak tahun 2009. (ZG) ***3*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 30-11-2016 05:55:17
end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar