BAHASA INDONESIA MENATAPI SEKOLAH DI LONDON
Oleh Zeynita Gibbons London 20/11 (Antara) - KBRI London mengelar pelatihan Calon Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) diikuti 21 peserta dari berbagai kalangan di Inggris.
Narasumber pelatihan Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Emi Emilia berlangsung di KBRI London selama dua hari pada akhir pekan.
Pelatihan digelar KBRI London melalui kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) untuk menjajagi kemungkinan penyebaran pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di sekolah-sekolah Inggris, demikian Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, kepada Antara London, Minggu.
Dikatakannya peserta pelatihan terdiri dari berbagai kalangan, dosen, guru bahasa Indonesia, penerjemah, penulis buku, dan juga peminat yang ingin mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah di Inggris.
Dubes RI di London Rizal Sukma menyatakan kegiatan pelatihan calon guru BIPA ini merupakan upaya KBRI sebagai perwakilan Indonesia di London untuk turut serta menyebarluaskan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Inggris.
Atas Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, mewakili Dubes mengharapkan pelajar memiliki ketertarikan mempelajari bahasa Indonesia dan akhirnya dapat memahami budaya dan masyarakat Indonesia.
Materi pelatihan ini mencakup Standar BIPA, model pembelajaran dan pengembangan bahan ajar dan penilaian serta Simulasi Mengajar BIPA.
Salah seorang peserta pelatihan, Geoff Roberts, menyatakan pelatihan menunjukkan setidaknya ada dua hal yaitu pertama bentuk kepedulian Indonesia mendukung mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia di Inggris.
Kedua, melalui pelatihan pengajar BIPA di Inggris mendapat wawasan yang lebih baik tentang kebijakan dan standar BIPA secara langsung dari pemerintah Indonesia.
Penguji untuk program GCSE Bahasa Indonesia dari Cambridge University menyatakan keyakinannya bahasa Indonesia akan berkembang di Inggris dengan dukungan yang kuat dari KBRI London.
Atdikbud KBRI London menyatakan forum sejenis akan terus diadakan untuk menjaga mutu pembelajaran BIPA di Inggris, di samping untuk tetap menjalin komunikasi dengan semua pihak yang terkait dengan pengajaran BIPA di Inggris.
Diharapkan, mulai tahun 2017 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat memulai pembelajaran di sekolah-sekolah yang selama ini menjalin komunikasi , baik dengan pihak KBRI maupun peserta pelatihan yang menunjukkan minatnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolahnya.
***4*** (T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 20-11-2016 05:42:39
end
Oleh Zeynita Gibbons London 20/11 (Antara) - KBRI London mengelar pelatihan Calon Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) diikuti 21 peserta dari berbagai kalangan di Inggris.
Narasumber pelatihan Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Emi Emilia berlangsung di KBRI London selama dua hari pada akhir pekan.
Pelatihan digelar KBRI London melalui kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) untuk menjajagi kemungkinan penyebaran pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di sekolah-sekolah Inggris, demikian Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, kepada Antara London, Minggu.
Dikatakannya peserta pelatihan terdiri dari berbagai kalangan, dosen, guru bahasa Indonesia, penerjemah, penulis buku, dan juga peminat yang ingin mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah di Inggris.
Dubes RI di London Rizal Sukma menyatakan kegiatan pelatihan calon guru BIPA ini merupakan upaya KBRI sebagai perwakilan Indonesia di London untuk turut serta menyebarluaskan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Inggris.
Atas Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, mewakili Dubes mengharapkan pelajar memiliki ketertarikan mempelajari bahasa Indonesia dan akhirnya dapat memahami budaya dan masyarakat Indonesia.
Materi pelatihan ini mencakup Standar BIPA, model pembelajaran dan pengembangan bahan ajar dan penilaian serta Simulasi Mengajar BIPA.
Salah seorang peserta pelatihan, Geoff Roberts, menyatakan pelatihan menunjukkan setidaknya ada dua hal yaitu pertama bentuk kepedulian Indonesia mendukung mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia di Inggris.
Kedua, melalui pelatihan pengajar BIPA di Inggris mendapat wawasan yang lebih baik tentang kebijakan dan standar BIPA secara langsung dari pemerintah Indonesia.
Penguji untuk program GCSE Bahasa Indonesia dari Cambridge University menyatakan keyakinannya bahasa Indonesia akan berkembang di Inggris dengan dukungan yang kuat dari KBRI London.
Atdikbud KBRI London menyatakan forum sejenis akan terus diadakan untuk menjaga mutu pembelajaran BIPA di Inggris, di samping untuk tetap menjalin komunikasi dengan semua pihak yang terkait dengan pengajaran BIPA di Inggris.
Diharapkan, mulai tahun 2017 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat memulai pembelajaran di sekolah-sekolah yang selama ini menjalin komunikasi , baik dengan pihak KBRI maupun peserta pelatihan yang menunjukkan minatnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolahnya.
***4*** (T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 20-11-2016 05:42:39
end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar