Kamis, 17 November 2016

JERMAN

PESONA INDONESIA HANGATKAN PUBLIK CLAUSTHAL JERMAN
     Oleh Zeynita Gibbons

      London, 16/11 (Antara) - Malam Seni Budaya Indonesia atau "Indonesischer Abend 2016" yang digelar Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) mampu menghangatkan publik di Clausthal, Jerman.
           Kegiatan tahunan yang rutin digelar sejak 2014 dihadiri sekitar 300 pengunjung memadati Aula Serbaguna Universitas Teknik Clausthal di kota Clausthal yang dijuluki kota pelajar sekitar 250 km dari kota Hamburg, kata Pensosbud KJRI Hamburg  Singgih Yuwono, Rabu
       Malam kesenian Indonesia dibuka Konjen RI, Perwakilan dari Kantor Walikota Clausthal-Zellerefeld, Mr. Martin Ksink yang juga anggota Parlemen setempat, mendapat dukungan dari KBRI Berlin, KJRI Hamburg dan pihak universitas.
           Warga Jerman tidak saja menikmati sajian kuliner Nusantara tapi juga parade budaya Indonesia. Bahana musik dan rancaknya penari yang menampilkan berbagai gerak dan lagu dari Aceh hingga Papua dan penampilan angklung mempesona pengunjung yang 90 persen warga Jerman.
           Konjen RI Hamburg, Ibu Sylvia Arifin menyampaikan potensi Indonesia baik dari aspek geografi, keindahan dan kekayaaan alam, makro ekonomi, maupun dari aspek hubungan bilateral Indonesia-Jerman.
           Ia juga  berpesan kepada  mahasiswa agar dapat menjadi duta Indonesia untuk mempromosikan keberagaman khasanah seni budaya Indonesia melalui motto ¿Bhinneka Tunggal Ika¿ sehingga Indonesia semakin dikenal masyarakat Clausthal-Zellerfeld.
            Pada kesempatan tersebut, Mr. Martin Ksink menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa Technische Universität Clausthal-Zellerfeld,  berhasil memperkenalkan seni budaya Indonesia kepada masyarakat Clausthal-Zellerfeld. Mr. Martin Ksink turut mengharapkan promosi seni budaya Indonesia  terus dilaksanakan dimasa mendatang.
           Pertunjukkan seni budaya Indonesia ini didukung berbagai diaspora Indonesia di wilayah Jerman Utara antara lain Bremen, Göttingen, dan Hannover yang menampilkan aneka tarian seperti tari Cendrawasih dari Bali, tari Sagu dari Papua, tari Jaipongan dari Jawa Barat, tari Dayak dari Kalimantan, tari Saman dari Aceh, Pencak Silat dari Sumatera Barat, pertunjukkan angklung, dan lagu-lagu daerah Indonesia.
           Populasi penduduk kota Clausthal-Zellerfeld sekitar 16.000 sedangkan 5.000 diantaranya pelajar. Jumlah mahasiswa asing tercatat sekitar 1.400 dan 600 diantaranya dari RRT dan 100 dari Kamerun. Jumlah mahasiswa Indonesia sekitar 40 orang.
            Bersamaan dengan penyelenggaraan Indonesischer Abend 2016, KJRI Hamburg melaksanakan kegiatan ¿¿Warung Konsuler¿¿ untuk memberikan pelayanan kekonsuleran mahasisiwa dan masyarakat Indonesia di Clausthal dan sekitarnya dalam hal lapor diri, pindah alamat dan memberikan konsultasi kekonsuleran.
    ***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 16-11-2016 05:05:27

Tidak ada komentar: