KBRI MADRID GELAR SEMINAR POTENSI BISNIS ASEAN
Oleh Zeynita Gibbons London, 1/11 (Antara) - KBRI Madrid sebagai Ketua ASEAN Committee in Madrid bersama Casa Asia, unit promosi kerja sama dengan Asia Kemlu Spanyol, mengadakan seminar bertema "Business Potentials of the ASEAN Connectivity" di Gedung Casa Asia di Barcelona, Spanyol.
Dubes RI di Madrid Yuli Mumpuni Widarso kepada Antara London, Selasa, menyampaikan seminar dihadiri sekitar 100 pengusaha dan akademisi Catalunya dibuka Dirjen Casa Asia Ramón Moreno.
Ia menyampaikan penghargaan kepada Casa Asia, mitra kedubes negara-negara Asia di Spanyol bagi peningkatan promosi Asia di Spanyol, yang mengajak pengusaha Spanyol untuk meraih bisnis di ASEAN.
Yuli mendorong perusahaan Spanyol berpengalaman dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur, "waste management & electricity" di Amerika Latin dan Eropa Timur dengan skema pembiayaan PPP, berpartisipasi dalam pengerjaan berbagai proyek di bawah program ASEAN Connectivity tersebut.
Prioritas pembangunan infrastruktur, yakni listrik, jalan, dan pelabuhan di mana dari total 47 pelabuhan akan dibangun di ASEAN, 14 di antaranya di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, untuk mengoptimalkan kemampuan ekonomi di berbagai wilayah.
Dirjen Casa Asia Ramón Moreno menyampaikan apresiasi kepada ACM atas inisiatif mengadakan seminar dengan topik yang dipilih ACM sebagai tepat itu.
Dia mengharapkan pengusaha Spanyol, khususnya Catalunya, meraih peluang yang tersedia apalagi saat ini ASEAN menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan 600 juta penduduk yang merupakan pasar yang potensial.
Casa Asia memberikan perhatian terhadap perkembangan di ASEAN, sebagai pasar yang unik, dinamis, dan kompetitif, yang merupakan kesempatan bagi pengusaha Spanyol untuk meningkatkan eksistensinya di ASEAN.
Hal senada disampaikan Presiden Komisi Internasional, Foment del Treball, konfederasi perusahaan-perusahaan Barcelona, selaku salah satu co-sponsor, Joan Canals Oliva.
Ia mengemukakan ASEAN merupakan salah satu wilayah yang memiliki perekonomian stabil dan sehat. Menurut dia, terdapat tiga poin utama kekuatan ekonomi ASEAN, yakni penduduk relatif muda, sistem perbankan solid, dan pertumbuhan ekonomi positif.
Pihaknya menyambut dengan positif meningkatnya aktivitas perusahaan Spanyol di ASEAN pada 10 tahun terakhir ini.
Mereka cukup signifikan meningkatnya neraca perdagangan perusahaan Spanyol dengan wilayah ASEAN sebesar 77 persen.
Pada sesi "round table discussion", Zamzani A. Karim, Deputi I Tanjung Pinang Free Trade ZoneAuthority mempresentasikan potensi dan peluang yang ditawarkan Tanjung Pinang Free Trade Zone, mulai dari fasilitasi bebas pajak hingga rencana pembangunan infrastruktur (jalan raya, jembatan, pelabuhan) guna mendukung aktivitas ekonomi di Zona Perdagangan Bebas.
Jose Antonio Travieso, Kepala Caixa Bank Cabang Singapura, menyatakan bahwa lokasi Tanjung Pinang yang hanya 52 menit dari Singapura merupakan salah satu daya tarik bagi investor asing untuk membuka usahanya di Tanjung Pinang Free Trade Zone.
Pada sesi "One on One Business Meeting", pengusaha bertemu dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, Bank Indonesia Perwakilan London, dan Tanjung Pinang Free Trade Zone Authority, guna mendapatkan informasi lebih rinci tentang peluang bisnis yang ditawarkan Indonesia terkait dengan program pembangunan ASEAN Connectivity. ***3***ZG) (T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 01-11-2016 04:36:37
Oleh Zeynita Gibbons London, 1/11 (Antara) - KBRI Madrid sebagai Ketua ASEAN Committee in Madrid bersama Casa Asia, unit promosi kerja sama dengan Asia Kemlu Spanyol, mengadakan seminar bertema "Business Potentials of the ASEAN Connectivity" di Gedung Casa Asia di Barcelona, Spanyol.
Dubes RI di Madrid Yuli Mumpuni Widarso kepada Antara London, Selasa, menyampaikan seminar dihadiri sekitar 100 pengusaha dan akademisi Catalunya dibuka Dirjen Casa Asia Ramón Moreno.
Ia menyampaikan penghargaan kepada Casa Asia, mitra kedubes negara-negara Asia di Spanyol bagi peningkatan promosi Asia di Spanyol, yang mengajak pengusaha Spanyol untuk meraih bisnis di ASEAN.
Yuli mendorong perusahaan Spanyol berpengalaman dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur, "waste management & electricity" di Amerika Latin dan Eropa Timur dengan skema pembiayaan PPP, berpartisipasi dalam pengerjaan berbagai proyek di bawah program ASEAN Connectivity tersebut.
Prioritas pembangunan infrastruktur, yakni listrik, jalan, dan pelabuhan di mana dari total 47 pelabuhan akan dibangun di ASEAN, 14 di antaranya di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, untuk mengoptimalkan kemampuan ekonomi di berbagai wilayah.
Dirjen Casa Asia Ramón Moreno menyampaikan apresiasi kepada ACM atas inisiatif mengadakan seminar dengan topik yang dipilih ACM sebagai tepat itu.
Dia mengharapkan pengusaha Spanyol, khususnya Catalunya, meraih peluang yang tersedia apalagi saat ini ASEAN menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan 600 juta penduduk yang merupakan pasar yang potensial.
Casa Asia memberikan perhatian terhadap perkembangan di ASEAN, sebagai pasar yang unik, dinamis, dan kompetitif, yang merupakan kesempatan bagi pengusaha Spanyol untuk meningkatkan eksistensinya di ASEAN.
Hal senada disampaikan Presiden Komisi Internasional, Foment del Treball, konfederasi perusahaan-perusahaan Barcelona, selaku salah satu co-sponsor, Joan Canals Oliva.
Ia mengemukakan ASEAN merupakan salah satu wilayah yang memiliki perekonomian stabil dan sehat. Menurut dia, terdapat tiga poin utama kekuatan ekonomi ASEAN, yakni penduduk relatif muda, sistem perbankan solid, dan pertumbuhan ekonomi positif.
Pihaknya menyambut dengan positif meningkatnya aktivitas perusahaan Spanyol di ASEAN pada 10 tahun terakhir ini.
Mereka cukup signifikan meningkatnya neraca perdagangan perusahaan Spanyol dengan wilayah ASEAN sebesar 77 persen.
Pada sesi "round table discussion", Zamzani A. Karim, Deputi I Tanjung Pinang Free Trade ZoneAuthority mempresentasikan potensi dan peluang yang ditawarkan Tanjung Pinang Free Trade Zone, mulai dari fasilitasi bebas pajak hingga rencana pembangunan infrastruktur (jalan raya, jembatan, pelabuhan) guna mendukung aktivitas ekonomi di Zona Perdagangan Bebas.
Jose Antonio Travieso, Kepala Caixa Bank Cabang Singapura, menyatakan bahwa lokasi Tanjung Pinang yang hanya 52 menit dari Singapura merupakan salah satu daya tarik bagi investor asing untuk membuka usahanya di Tanjung Pinang Free Trade Zone.
Pada sesi "One on One Business Meeting", pengusaha bertemu dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, Bank Indonesia Perwakilan London, dan Tanjung Pinang Free Trade Zone Authority, guna mendapatkan informasi lebih rinci tentang peluang bisnis yang ditawarkan Indonesia terkait dengan program pembangunan ASEAN Connectivity. ***3***ZG) (T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 01-11-2016 04:36:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar