Rabu, 22 Juni 2011

ROMO MAGNIS

KULIAH UMUM ROMO MAGNIS DI HAMBURG JERMAN

London, 22/6 (ANTARA) - KJRI Hamburg bekerjasama dengan Asia Afrika Institut (AAI) Universias Hamburg mengelar kuliah umum dengan tema "Toleransi Kehidupan Beragama dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia".
Kuliah Umum disampaikan Romo Magnis-Suseno dengan tema "Religiose Toleranz und Demokratisierung in Indonesien", berlangsung di Universitas Hamburg, baru baru ini.

KJRI Hamburg dalam keterangannya yang diterima Antara London, Rabu menyebutkan kuliah umum itu dihadiri sekitar 55 peserta terdiri dari para mahasiswa, dosen, kelompok 'think thank' dan masyarakat setempat.

Dalam kuliah umum Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ, tokoh Katolik dan cendekiawan Indonesia, dimoderatori Prof. Dr. Monica Arnez, staf pengajar di Asia Afrika Institut, Universitas Hamburg.
Kegiatan kuliah umum ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan oleh KJRI Hamburg bekerjasama dengan Asia Afrika Institut, Universitas Hamburg.

Kuliah umum yang pertama diselenggarakan pada Januari 2011 dengan tema "The Regional Architecture in the Asia Pacific Region" oleh Dr. Siswo Pramono, Kepala Pusat P2K2 Aspasaf BPPK Kemlu.

Konjen RI Hamburg, M. Estella Anwar Bey dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan kuliah umum ini merupakan bagian dari komitmen KJRI untuk melaksanakan kegiatan akademis secara aktif dan berkesinambungan.

Dikatakannya kuliah umum diadakan bekerjasama dengan institusi pendidikan di Hamburg, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para mahasiswa dan masyarakat setempat mengenai perkembangan terkini yang terjadi Indonesia.

Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno dalam pemaparannya menitikberatkan penjelasannya pada perkembangan demokrasi dan pelaksaan dialog antaragama di Indonesia.
Dikemukakannya, sejak runtuhnya Orde Baru, Indonesia tumbuh menjadi negara demokrasi yang stabil, hal ini terlihat dari dua kali penyelenggaran Pemilu yang berlangsung secara lancar dan aman, tanpa mengalami gejolak dan hambatan berarti.

Namun demikian, harus diakui bahwa saat ini Indonesia masih mengalami masalah struktural di bidang politik, seperti masih terlalu banyaknya partai, pembentukan koalisi yang melibatkan banyak partai, program partai yang kurang jelas, masalah 'money politics', serta korupsi.

Dijelaskannya pula bahwa sejak kemerdekaan perkembangan demokrasi di Indonesia didukung oleh mayoritas partai politik, baik partai Islam, Kristen maupun Katolik.

Dan di kalangan masyarakat sekarang semakin banyak tokoh yang mendukung pluralisme agama dan aktif melaksanakan dialog antaragama sehingga hubungan anta-agama di Indonesia semakin berkembang ke arah yang positif.
Prof. Magnis-Suseno melihat bahwa saat ini perkembangan demokrasi di Indonesia berlangsung dengan baik. Indonesia telah menunjukkan kepada dunia bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan secara bersamaan.

Namun demikian, salah satu ancaman besar yang dapat menodai demokrasi dan memerlukan tindakan tegas dari pemerintah untuk mengatasinya adalah berkembangnya radikalisasi agama di berbagai lapisan masyarakat.

Magnis-Suseno juga menekankan bahwa dua masalah yang dapat meruntuhkan Indonesia bila tidak ditangani segera adalah kemiskinan, termasuk miskin pendidikan dan korupsi, karena kedua unsur tersebut berkaitan dengan munculnya radikalisasi.
Dalam sesi tanya jawab, pertanyaan yang muncul antara lain tentang peran agama dalam mengatasi masalah korupsi, tindakan pemerintah dan manfaat dialog antara agama dalam upaya meredam berkembangnya radikalisasi agama, relevansi dan peran Kementerian Agama terkait dengan pengembangan toleransi kehidupan beragama di Indonesia, serta penerapan UU Pornografi.

Selain memberikan kuliah umum di Universitas Hamburg, Franz Magnis-Suseno berkesempatan memberikan ceramah pada acara "Temu Masyarakat" di KJRI Hamburg, serta pembicara pada 'talkshow' yang diadakan Korber-Stiftung, lembaga 'think thank' bergengsi di Jerman. ***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 22-06-2011 21:39:01

Tidak ada komentar: