MUTTAWA INDONESIA LANCARKAN DIPLOMASI SOSIAL DI QATAR
Oleh Zeynita Gibbons London, 18/1 (Antara) - Para pengurus mesjid yang tergabung dalam organisasi masyarakat "Indonesian Muttawa in Qatar" sangat berperan dalam melakukan diplomasi sosial keagamaan khususnya dalam pengajaran agama dan budaya Islam di Qatar. Hal itu diungkapkan Dubed RI di Qatar Muhammad Basri Sidehabi dalam pertemuan dengan pengurus Indonesia Muttawa in Qatar (IMQ), kata Minister Counsellor KBRI Doha, B. Dharmawan kepada Antara London, Rabu.
Dubes Basri menjamu para pengurus dan anggota IMQ guna meningkatkan tali silaturahmi dan menghargai peran dan kontribusi IMQ yang mempromosikan hubungan diplomatik Indonesia dan Qatar khususnya dalam kegiatan sosial-budaya melalui ajaran Islam.
Dalam pertemuan yang diadakan di Wisma Duta, Dubes menyampaikan perkembangan dan situasi serta kondisi sosial-politik khususnya perkembangan Islam di Indonesia dan dunia. Dubes juga menyampaikan visi dan misi KBRI Doha dalam melayani dan melindungi masyarakat Indonesia di luar negeri.
Muttawa adalah nama yang diberikan untuk pengurus mesjid di Qatar yang bertugas yang melayani dan mengelola masjid termasuk diantaranya melaksanakan fungsi sebagai imam, muazin, penceramah dalam kegiatan agama di mesjid-mesjid Qatar. Dubes berharap IMQ dapat menjadi teladan bagi komunitas diaspora di perantauan dan menjadi contoh kepribadian Indonesia di Qatar. Untuk itu ia menghimbau agar anggota IMQ mematuhi peraturan setempat serta membantu menjaga persatuan dan kesatuan melalui ceramahnya.
Dubes Basri memaparkan mengenai politik luar negeri yang bebas aktif dan peran pemerintah dalam penyelesaian konflik agar terwujudnya perdamaian.Dubes juga menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di Alepo.
Dubes menghargai dan menjanjikan akan menyampaikan keperihatian IMQ ke pemerintah pusat.
Sementara itu Ketua IMQ Ustad Yahya Nawawi mengatakan IMQ turut aktif mempromosikan hubungan antara Indonesia dan Qatar melalui kegiatan budaya.
Anggota IMQ yang turut hadir juga berasal dari perwakilan di berbagai kota di Qatar seperti Doha, Dukhan, Al Khor, Mesaieed dan Wakrah.
Menurut Muttawa asal Lombok ini, pertemuan para Muttawa dengan KBRI adalah pertama kalinya dilakukan di Wisma Duta. "Kami bersyukur karena acara ini adalah pertama kalinya kami diundang Dubes di kediamannya," ujar Yahya yang bermukim di Qatar sejak 2001.
Dubes Basri berjanji akan mengadakan pertemuan secara berkala guna untuk memperkuat silaturahmi dan persatuan dengan IMQ.
Dalam acara tanya jawab, Ustad Syukron Habibie menyampaikan keprihatinannya dengan nasib yang melanda umat Islam di Allepo, Suriah dan Mynmar serta mengharapkan peran Indonesia untuk mengurangi penderitaan mereka. Menurut pejabat KBRI Doha, Boy Dharmawan, Muttawa berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan karena komunitas diaspora Indonesia yang berjumlah sekitar 40 ribuan sebagai besar diantaranya memperoleh pengajaran agama Islam dan ceramah Muttawa. Sementara itu Ustad Marwoto, di Qatar terdapat lebih dari 1000 mesjid yang semuanya memiliki Muttawa yang berasal dari manca negara.
Dikatakannya, untuk Muttawa Indonesia yang diseleksi di Indonesia harus bisa menghafal sekitar 10 juzz Al Quran.Sedangkan jika langsung datang ke Qatar harus dapat menghafal 30 juzz. Seleksi untuk Muttawa Indonesia biasanya dilakukan di Pesantren Darunnajah di Jakarta.
Boy mengutarakan umumnya Muttawa yang telah bekerja minimal lebih dua tahun bisa membawa keluarganya ke Qatar. Mengingat Qatar merupakan salah satu negara terkaya di dunia, kehidupan Muttawa cukup terjamin.
Beberapa Muttawa Indonesia yang sudah lama bermukim di Qatar bahkan memiliki mobil mewah kelas premium, demikian Boh Dharmawan.
***4*** (T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 18-01-2017 05:41:42
Oleh Zeynita Gibbons London, 18/1 (Antara) - Para pengurus mesjid yang tergabung dalam organisasi masyarakat "Indonesian Muttawa in Qatar" sangat berperan dalam melakukan diplomasi sosial keagamaan khususnya dalam pengajaran agama dan budaya Islam di Qatar. Hal itu diungkapkan Dubed RI di Qatar Muhammad Basri Sidehabi dalam pertemuan dengan pengurus Indonesia Muttawa in Qatar (IMQ), kata Minister Counsellor KBRI Doha, B. Dharmawan kepada Antara London, Rabu.
Dubes Basri menjamu para pengurus dan anggota IMQ guna meningkatkan tali silaturahmi dan menghargai peran dan kontribusi IMQ yang mempromosikan hubungan diplomatik Indonesia dan Qatar khususnya dalam kegiatan sosial-budaya melalui ajaran Islam.
Dalam pertemuan yang diadakan di Wisma Duta, Dubes menyampaikan perkembangan dan situasi serta kondisi sosial-politik khususnya perkembangan Islam di Indonesia dan dunia. Dubes juga menyampaikan visi dan misi KBRI Doha dalam melayani dan melindungi masyarakat Indonesia di luar negeri.
Muttawa adalah nama yang diberikan untuk pengurus mesjid di Qatar yang bertugas yang melayani dan mengelola masjid termasuk diantaranya melaksanakan fungsi sebagai imam, muazin, penceramah dalam kegiatan agama di mesjid-mesjid Qatar. Dubes berharap IMQ dapat menjadi teladan bagi komunitas diaspora di perantauan dan menjadi contoh kepribadian Indonesia di Qatar. Untuk itu ia menghimbau agar anggota IMQ mematuhi peraturan setempat serta membantu menjaga persatuan dan kesatuan melalui ceramahnya.
Dubes Basri memaparkan mengenai politik luar negeri yang bebas aktif dan peran pemerintah dalam penyelesaian konflik agar terwujudnya perdamaian.Dubes juga menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di Alepo.
Dubes menghargai dan menjanjikan akan menyampaikan keperihatian IMQ ke pemerintah pusat.
Sementara itu Ketua IMQ Ustad Yahya Nawawi mengatakan IMQ turut aktif mempromosikan hubungan antara Indonesia dan Qatar melalui kegiatan budaya.
Anggota IMQ yang turut hadir juga berasal dari perwakilan di berbagai kota di Qatar seperti Doha, Dukhan, Al Khor, Mesaieed dan Wakrah.
Menurut Muttawa asal Lombok ini, pertemuan para Muttawa dengan KBRI adalah pertama kalinya dilakukan di Wisma Duta. "Kami bersyukur karena acara ini adalah pertama kalinya kami diundang Dubes di kediamannya," ujar Yahya yang bermukim di Qatar sejak 2001.
Dubes Basri berjanji akan mengadakan pertemuan secara berkala guna untuk memperkuat silaturahmi dan persatuan dengan IMQ.
Dalam acara tanya jawab, Ustad Syukron Habibie menyampaikan keprihatinannya dengan nasib yang melanda umat Islam di Allepo, Suriah dan Mynmar serta mengharapkan peran Indonesia untuk mengurangi penderitaan mereka. Menurut pejabat KBRI Doha, Boy Dharmawan, Muttawa berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan karena komunitas diaspora Indonesia yang berjumlah sekitar 40 ribuan sebagai besar diantaranya memperoleh pengajaran agama Islam dan ceramah Muttawa. Sementara itu Ustad Marwoto, di Qatar terdapat lebih dari 1000 mesjid yang semuanya memiliki Muttawa yang berasal dari manca negara.
Dikatakannya, untuk Muttawa Indonesia yang diseleksi di Indonesia harus bisa menghafal sekitar 10 juzz Al Quran.Sedangkan jika langsung datang ke Qatar harus dapat menghafal 30 juzz. Seleksi untuk Muttawa Indonesia biasanya dilakukan di Pesantren Darunnajah di Jakarta.
Boy mengutarakan umumnya Muttawa yang telah bekerja minimal lebih dua tahun bisa membawa keluarganya ke Qatar. Mengingat Qatar merupakan salah satu negara terkaya di dunia, kehidupan Muttawa cukup terjamin.
Beberapa Muttawa Indonesia yang sudah lama bermukim di Qatar bahkan memiliki mobil mewah kelas premium, demikian Boh Dharmawan.
***4*** (T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 18-01-2017 05:41:42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar