Mendikbud tutup Festival Europalia Indonesia di Brusel
Senin, 22 Januari 2018 23:05 WIB
London (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menghadiri penutupan Festival Europalia Indonesia di Brussel, Belgia,yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu sekaligus menutup pameran "Power and other Things" yang digelar di Galeri Bozar, pada Minggu (21/1).
Acara tersebut menandai berakhirnya Festival Seni Budaya Europalia Indonesia yang telah berlangsung selama tiga bulan sejak Oktober tahun lalu, demikian kepala penerangan KBRI Brussel Ignatius Priambodo kepada Antara London, Senin.
Menteri Muhadjir juga menghadiri penutupan pameran "Archipel" di kota Li?ge, bertemakan sejarah kemaritiman Indonesia dan pameran komik Indonesia di kota Brussel. Selain itu Mendikbud juga sempat menyaksikan penutupan Pusat Festival Europalia yang dikemas dalam "pesta rakyat". Warga Belgia dan Indonesia dengan menggelar berbagai lomba seperti makan krupuk dan duren, serta menikmati penampilan musik dan kuliner Indonesia.
Mendikbud bertemu dengan 200 lebih warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Belgia untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung kesuksesan Festival Europalia Indonesia di Belgia.
Ia berharap Festival Europalia dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Belgia dan Eropa mengenai Indonesia dan agar Europalia berperan dalam peningkatan jumlah wisatawan asing.
Sementara itu Dubes RI untuk Belgia, Yuri Thamrin, menyampaikan pentingnya peran masyarakat dan diaspora Indonesia, termasuk peran komunitas seni-budaya Indonesia dan sukarelawan yang giat membantu kelancaran setiap acara .
Salah seorang sukarelawan, Nadira Zhafirani, mahasiswi S-2 di Brussel, menceritakan pengalamannya dalam mendampingi seniman selama Europalia. Dikatakannya merupakan kesempatan langka dan kaya, karena dapat belajar banyak mengenai seni Indonesia dan menambah teman.
Festival Europalia merupakan festival seni budaya terbesar di daratan Eropa yang berpusat di Belgia dan tersebar di negara-negara Eropa lainnya termasuk Belanda, Jerman, Prancis, Inggris, Austria dan Polandia.
Di London, Festival Europalia Indonesia ditutup dengan penampilan musik dari komposer, pembuat alat musik dan pakar gamelan Aloysius Suwardi bersama tim Planet Harmonik yang terinspirasi dari Pythagoras itu berhasil menggoncang gedung Milton Court Concert Hall Barbican, London.
Sejak pembukaan secara resmi pada 10 Oktober lalu oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Raja Philippe dari Belgia, digelar lebih dari 230 kegiatan termasuk pameran, pertunjukan musik dan tari, film dan sastra.
Acara tersebut menandai berakhirnya Festival Seni Budaya Europalia Indonesia yang telah berlangsung selama tiga bulan sejak Oktober tahun lalu, demikian kepala penerangan KBRI Brussel Ignatius Priambodo kepada Antara London, Senin.
Menteri Muhadjir juga menghadiri penutupan pameran "Archipel" di kota Li?ge, bertemakan sejarah kemaritiman Indonesia dan pameran komik Indonesia di kota Brussel. Selain itu Mendikbud juga sempat menyaksikan penutupan Pusat Festival Europalia yang dikemas dalam "pesta rakyat". Warga Belgia dan Indonesia dengan menggelar berbagai lomba seperti makan krupuk dan duren, serta menikmati penampilan musik dan kuliner Indonesia.
Mendikbud bertemu dengan 200 lebih warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Belgia untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung kesuksesan Festival Europalia Indonesia di Belgia.
Ia berharap Festival Europalia dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Belgia dan Eropa mengenai Indonesia dan agar Europalia berperan dalam peningkatan jumlah wisatawan asing.
Sementara itu Dubes RI untuk Belgia, Yuri Thamrin, menyampaikan pentingnya peran masyarakat dan diaspora Indonesia, termasuk peran komunitas seni-budaya Indonesia dan sukarelawan yang giat membantu kelancaran setiap acara .
Salah seorang sukarelawan, Nadira Zhafirani, mahasiswi S-2 di Brussel, menceritakan pengalamannya dalam mendampingi seniman selama Europalia. Dikatakannya merupakan kesempatan langka dan kaya, karena dapat belajar banyak mengenai seni Indonesia dan menambah teman.
Festival Europalia merupakan festival seni budaya terbesar di daratan Eropa yang berpusat di Belgia dan tersebar di negara-negara Eropa lainnya termasuk Belanda, Jerman, Prancis, Inggris, Austria dan Polandia.
Di London, Festival Europalia Indonesia ditutup dengan penampilan musik dari komposer, pembuat alat musik dan pakar gamelan Aloysius Suwardi bersama tim Planet Harmonik yang terinspirasi dari Pythagoras itu berhasil menggoncang gedung Milton Court Concert Hall Barbican, London.
Sejak pembukaan secara resmi pada 10 Oktober lalu oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Raja Philippe dari Belgia, digelar lebih dari 230 kegiatan termasuk pameran, pertunjukan musik dan tari, film dan sastra.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar