Senin, 17 Januari 2011

KBRI TUNISIA

KBRI TUNISIA SELAMATKAN LIMA WNI

London, 17/1 (ANTARA) - KBRI Tunisia kembali berhasil mengamankan lima WNI yang berada di titik rawan pergolakan di negara itu.

Penyelamatan lima WNI itu, menurut keterangan yang diperoleh ANTARA London, Senin, harus melalui perjalanan dengan melintasi kerumunan massa yang sedang melakukan penjarahan dan pembakaran toko, supermarket dan showroom mobil mewah di daerah Chartage, Tunis.

"Mobil KBRI pun sempat diberhentikan oleh massa sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya staf KBRI dapat mengamankan lima orang tersebut pada pukul 23.59 pada 16 Januari," ujar Sekretaris III Pensosbud KBRI Tunisia, Sugiri Suparwan.
Berbagai info dan banyak saksi mata menyatakan, kerusuhan di sini disebabkan oleh orang-orang yang sengaja dikirim oleh polisi. Masyarakat mengadakan ronda menjaga kampung dan kompleks perumahan.

Militer menyediakan hotline untuk pengaduan jika ada masyarakat melihat perusuh. Di berbagai tempat militer berpatroli termasuk dengan helikopter dan di beberapa tempat, mereka harus turun dari helikopter untuk intervensi karena ada pengaduan.

Sedianya pada hari Minggu, KBRI Tunisia merencanakan mengamankan delapan WNI yang berada di titik rawan, namun mengalami kesulitan untuk mengamankan dua TKI yang bekerja di Istana Kepresidenan, karena tidak diberi akses masuk.

Dalam tiga hari terkahir, KBRI Tunisia sudah mencoba memasuki istana namun selalu gagal. Pada Minggu pukul satu siang, staf KBRI Tunisia yang hendak menjemput dua TKI tersebut ditodong senjata.

Menurut Sugiri Suparwan, staf KBRI Tunisia pun menyaksikan mobil lain yang berusaha masuk ditembak bannya oleh petugas keamanan istana.

KBRI Tunisia akan terus mengupayakan pengamanan mereka melalui jalur diplomatik dan melalui koordinasi dengan aparat keamanan setempat, ujarnya.

Adapun satu WNI lainnya yang berada di titik rawan di luar Istana belum sempat dievakuasi karena jalur masuk menuju rumah yang bersangkutan telah dipenuhi kerumunan massa yang melakukan pembakaran dan penjarahan yang sangat membahayakan keselamatan staf KBRI.

Selain itu, terdapat juga satu WNI yang datang ke Wisma Duta karena sudah merasa tidak aman di tempat tinggalnya. Keseluruhan Jumlah WNI yang dapat diamankan pada Minggu sebanyak enam orang.

Jumlah WNI di Tunisia sesuai lapor diri sebanyak 109 orang, sedangkan WNI baru melapor saat terjadi krisis keamanan dengan angka terus berubah adalah 10 orang yang total keseluruhan ada 119 orang WNI di Tunisia.

Keberadaan mereka sebanyak 33 orang berada di Wisma Duta yang menjadi posko 1 yang terdiri dari Dubes RI, istri dan staf sebanyak 8 orang, masyarakat Indonesia 25 orang.

Sementara di Kantor KBRI Tunisia yang menjadi posko 2 terdapat 21 orang yang terdiri dari delapan staf KBRI, 10 mahasiswa dan tiga orang TKI. Sedangkan di rumah Home Staff yang berada dekat Kantor KBRI yang menjadi posko 3, terdapat 17 orang yang terdiri dari 14 orang Staf KBRI dan tiga masyarakat Indonesia.

Selain itu, di rumah sakit terdapat satu orang dan 47 orang lainnya berada di rumah masing-masing yaitu 20 orang Staf KBRI dan keluarga, lima orang mahasiswa dan 11 orang WNI menikah dengan orang asing dan 11 TKI.

Dari 47 orang WNI yang berada di rumah masing-masing, tiga orang berada di titik rawan. KBRI Tunis terus mengupayakan pengamanan mereka (TZ/ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 17-01-2011 19:51:13

Tidak ada komentar: