Jumat, 21 Januari 2011

PKS AJAK

PKS AJAK WNI DI MANCANEGARA LAKUKAN PERUBAHAN

London, 20/1 (ANTARA) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, mengharapkan masyarakat Indonesia di luar negeri khususnya di Inggris untuk memberikan sumbangsih bagi perubahan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam wawancara khusus dengan koresponden Antara London, Rabu, di sela sela Seminar Internasional Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS Inggris dan Britania Raya (United Kingdom), yang diadakan di gedung Inmarsat Conference Centre, City Road, London.

Pada seminar internasional yang berjudul "Indonesia's Future Political Landscape: Challenges Facing Political Parties" tampil sebagai pembicara di antaranya anggota House of Lord Inggris, seperti Lord Nazir Ahmed dan Baroness Udin, serta Wali Kota Tower Hamlets, Lutfur Rahman.

Hadir dalam seminar internasional itu di antaranya anggota DPR Jazuli Juwaini, Andi Rahmat dan Fahri Hamzah dari PKS dan Wakil Ketua DPR Anis Matta. Kedatangan para petinggi PKS itu juga sekaligus untuk menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan PIP-PKS UK periode 2010-2015.
Lebih lanjut Presiden PKS mengakui bahwa justru yang sangat potensial mendukung PKS adalah mereka yang tinggal di Barat.

Hal ini disebabkan mereka "well inform" mengenai perkembangan di Indonesia dan juga sangat familiar dengan berbagai "progress" dan langkah-langkah politik yang diambil PKS.

"Saya banyak berharap dari komunitas yang ada di Negara Barat khususnya di Inggris," ujarnya.

Diakuinya sementara dari sisi jumlah anggota PKS juga banyak berada di Negara Negara Arab dan memiliki peran yang tidak kalah penting dalam membangun masyarakat Indonesia.

Diharapkannya di kedua komunitas baik yang ada di Barat maupun di Arab bisa terlibat aktif dalam mendisain dan Pembangunan dan transformasi konsep politik dan "system ideology" ke depan dan terlibat aktif dalam menata kehidupan sosial dan memberikan kontribusinya dalam pembangunan.

Menurut Luthfi Hasan Ishaaq, masyarakat Indonesia atau komunitas Islam di luar negeri masing-masing memiliki lini kultural dalam menyalurkan aspirasinya dan ia berharap ini akan tetap eksis dan bisa bersama sama dalam mengakomodir aspirasi dan suara umat Islam di panggung politik.

"Para pemimpin partai bisa bekerja sama dan mendukung aspirasi dan keinginan dari program-program yang diharapkan oleh PKS," ujarnya.

Luthfi mengatakan, saat ini seluruh partai Islam yang bergabung dalam koalisi dengan pemerintahan SBY, otomatis mereka bekerja sesuai dengan aspirasi yang diharapkan seluruh warganya.

Kalau ada salah satu di antaranya tidak ada yang lolos, katanya, otomatis kanal buat mereka tersumbat untuk itu harus dijaga menjadi saluran aspirasi politik.

Menjawab pertanyaan mengenai keterbukaan PKS dalam menerima anggota bukan dari mereka yang beragama Islam, Luthfi Hasan Ishaaq, menyebutkan bahwa PKS merupakan partai Islam yang terbuka dan itu sudah dicanangkan sejak 2004, hanya saja baru dikeluarkan pada 2009.

Dikatakannya, PKS merupakan partai yang bersih, peduli dan profesional. PKS juga sudah membuka diri. "Profesional itu bukan milik satu kelompok tetapi menjadi dan ada di seluruh komunitas, partai, etnis dan agama," katanya.

Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan berbicara profesionalisme berati PKS harus mengadopsi seluruh kalangan dengan bingkainya adalah bersih dan memiliki kepedulian sosial.

Dikatakannya, PKS menyatakan diri sebagai partai yang terbuka untuk dapat mengakomodasi seluruh aspirasi masyarakat dari kalangan manapun dengan berpedoman mereka harus bersih, peduli dan profesional.

Ia juga berharap pengalaman yang ada justru banyak pendukung PKS datang dari masyarakat Indonesia yang ada di Negara Barat.

Untuk itu, ia berharap tidak sekadar mendukung tetapi juga pro aktif bersama PKS untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman yang didapat dari negara setempat.

Menurut Luthfi Hasan Ishaaq, PKS tidak hanya bicara kuantitas tetapi juga kualitas selain berharap dukungan banyak untuk dapat memperoleh suara dalam mengorbitkan politisi muda ke panggung nasional.

Untuk itu, katanya, dibutuhkan kontribusi riil anggota PKS di luar negeri untuk mencari formula yang tepat yang akan dapat diterapkan di Tanah Air meskipun membutuhkan waktu.

Sementara itu adanya kekhawatiran Barat dengan adanya kebangkitan partai Islam di Indonesia, Luthfi menyebutkan hal itu disebabkan oleh trauma Negara Barat.

"Tidak mudah mengubahnya kecuali dengan kerja keras dan waktu yang cukup untuk bisa memastikan apa yang dialami dan dilihat di masa lalu dan dirasakan di negara lain tidaklah seperti yang ada di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Sekjen DPP PKS, Anis Matta yang juga Wakil Ketua DPR mengatakan, PKS melakukan kerja sama antara partai dengan partai besar di seluruh di dunia dan sudah ada kerja sama dengan partai yang ada di AS, China dan Australia dan negara lain, mulai di Eropa dan berharap kader-kader PKS bisa memulainya.

Melihat perkembangan PKS di UK dan juga di Negara Barat, Anis Matta sangat optimistis, baik kader PKS yang berasal dari penduduk Indonesia yang ada di luar negeri maupun mereka yang tengah menuntut ilmu jumlahnya terus bertambah dan menyiapkan kader di berbagai bidang untuk menjadi para pemimpin masa depan Indonesia.

Dalam kunjungan ke Inggris, para pengurus PKS juga melakukan serangkaian pertemuan dan juga kerja sama pelatihan untuk para pengurus DPP dengan anggota partai serta akademisi yang ada.

"Di Eropa baru ada kerja sama dengan Jerman," demikian Anis Matta.

(H-ZG/B/A041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 20-01-2011 12:58:04

Tidak ada komentar: