Jumat, 14 Januari 2011

NORWEGIA JUAL OBYEK WISATA INDONESIA DI REISELIV 2011

Oslo, Norwegia, 14/1 (ANTARA) - Sebanyak 16 biro perjalanan Norwegia menjual wisata Indonesia di pekan pariwisata terbesar di Skandinavia Reisliv 2011 yang berlangsung hingga 16 Januari mendatang.

Koordinator Umum Paviliun Indonesia di Reiseliv 2011, Wening Esthyprobo kepada ANTARA London, Jumat, menyebutkan ke 16 biro wisata yang menjual pariwisata Indonesia itu di antaranya Escape Travel, Explore Travel, Jumbo Tours Scandinavia AB, Reise Bazaar, Spa travel, STA Travel Norge AS, Topas Travel dan Orkide Ekspressen serta Sabra Kulturreiser.

"Kami menghargai para industri pariwisata Norwegia yang mau menjual paket obyek wisata Indonesia," ujar Minister Consular KBRI Oslo itu.

Dia mengakui bahwa belum ada satupun travel biro dari Indonesia yang melirik potensi pariwisata Norwegia yang cukup kaya dan senang berpergian ke luar negeri, bahkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pun tidak melirik potensi wisatawan dari negeri Skandinavia ini.

Padahal dengan potensi kekayaan ekonomi dan kesejahteraan hidup, warga Norwegia berpergian paling tidak dua kali setahun dan potensi ini justru yang dilihat oleh negara tetangga Asia seperti Thailand, Malaysia, Singapura dan Vietnam.

"Sudah saatnya kita melirik para calon wisatawan dari Norwegia yang jumlahnya baru 19.000 orang dan bahkan mereka yang sudah pernah mengunjungi Bali menyatakan akan berkunjung kembali ke Indonesia," ujar Atase Ekonomi KBRI Oslo.

Manajer Wikstrom Reiser AS, Ragnar Wikstrom, salah satu travel agent pertama yang mengirimkan wisatawan Norwegia ke Indonesia pada tahun 70-an, menjual paket wisata selama seminggu di Bali seharga 5.470 Kroner atau sekitar 1.000 dolar AS.

Tawaran seminggu di Bali bermalam tujuh hari di kamar lux, termasuk makan dan minum serta, hiburan telah menarik banyak wisatawan Norwegia yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Ragnas Wikstrom yang memiliki vila di daerah Lovina di Bali dengan gencarnya mempromosikan obyek wisata Indonesia setiap tahunnya di acara Reiseliv yang digelar setiap Januari.

Sementara itu Area Manager Forrentningsreiser, Bernt Roger Eliassen mengatakan bahwa banyak orang tua para pelajar yang mengikuti program Gateaway yang mengunjungi putra putri mereka di Bali. Selama ini para siswa Norwegia mengikuti program selama satu semester atau tiga bulan di Pulau Bali.

Manajer Benny travel, Quy Hoang yang khusus menjual paket ke Vietnam mengakui bahwa ia hanya menjual tiket pesawat ke Indonesia, karena selama ini ia belum memiliki rekanan di Indonesia.

"Tidak ada orang Indonesia yang saya kenal dan saya pun belum pernah ke Indonesia," ujar Quy Hoang, yang menetap selama 30 tahun di Norwegia dan mengakui banyak orang Norwegia yang membeli tiket ke Bali.

Baik Gunnar Skjolden, sales dan production manajer Sabra Tours maupun GM OrkideEkspressen, Ole A. Skjonhals berlomba lomba menjual obyek wisata Indonesia kepada para pengunjung pameran pariwisata yang harus membayar tiket masuk seharga 150 Kroner.
Menurut catatan jumlah wisatawan Norwegia ke Indonesia pada 2002 mencapai 20 ribu orang, sayangnya pada 2009 turun menjadi 16.141, sedangkan wisatawan Swedia tercatat sekitar 30.771 dan pada 2009 turun menjadi 21.033.

Sementara dari Finlandia meningkat cukup pesat dari 8.564 pada 2002 menjadi 18.688 pada 2009.

Jumlah penduduk Norwegia tercatat 4,9 juta orang sementara orang Norwegia yang berwisata ke luar negeri setiap tahunnya mencapai tujuh jutaan.

Menurut data statistik Norwegia, sebanyak 21,2 juta orang Norwegia melakukan perjalanan wisata selama 2009, sementara 31 persen berwisata ke luar negari, sebagian besar masih ke Swdia, Denmark dan Spanyol.

Rata-rata pengeluaran turis Norwegia 2.132 dolar AS dengan lama tinggal rata rata 12 hari dan pendapatan perkapita orang Norwegia per tahun sebesar 80 ribu dolar AS.

(T.H-ZG/B/A026/B/A026) 14-01-2011 23:16:34


Tidak ada komentar: