Rabu, 25 Januari 2012

PT KAI BELAJAR DI SPANYOL

PT KAI BELAJAR INDUSTRI PERKERETAAPIAN PADA SPANYOL

Madrid, 25/1 (ANTARA) - Dewan Komisaris PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengakui pihaknya perlu belajar lebih banyak tentang perkeretaapian pada negara lain, khususnya Spanyol untuk upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna kereta api.

Hal itu disampaikan anggota Dewan Komisaris PT KAI Yahya Ombara, kepada Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso A, di Madrid, kata Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Madrid Theodorus Satrio Nugroho kepada ANTARA London, Rabu.

Anggota Dewan Komisaris, Yahya Ombara, Direktur Personalia dan Umum, Joko Margono, serta Asisten Deputi Menteri BUMN RI Bidang Infrastruktur dan Logistik, Antonius, melakukan kunjungan ke Spanyol dalam rangka memfasilitasi pelatihan teknik bagi 20 tenaga muda dari Indonesia.

Sementara itu Joko Margono mengungkapkan kini telah terjalin kerja sama produksi lokomotif antara PT INKA dan Bombardier yang berbasis di Jerman untuk membuat lokomotif dengan teknologi yang cukup maju, namun efisien dari segi pendanaan.

"Bombardier mempercayakan pembuatan lokomotif di Indonesia untuk pemasaran di wilayah Asia," ujar Joko Margono.

Dalam pertemuannya, Dubes Adiyatwidi Adiwoso A menyampaikan kepada delegasi PT KAI perlunya Indonesia belajar dari Spanyol karena negara itu memiliki teknologi perkeretaapian yang maju dan diakui dunia.

"Belum lama ini, perusahaan kereta api Spanyol telah memenangkan tender untuk membangun jalur kereta api Mekah-Madinah di Saudi Arabia," katanya.

Selain itu, kemajuan sarana dan prasarana serta industri kereta api Spanyol secara nyata dapat dilihat dari pelayanan yang prima dan adanya kereta yang berkecepatan hingga 300km/jam.

Dubes mengatakan terdapat dua perusahaan bidang perkeretaapian di Spanyol yaitu ADIF yang bertanggung jawab dalam pembangunan infrastruktur dan jalur kereta api, dan RENFE yang bertanggung jawab pada pengadaan lokomotif, gerbong, dan pelayanan penumpang.

"Baik ADIF maupun RENFE telah menjalin kontak dengan pihak Indonesia untuk menjajaki kemungkinan partisipasi mereka dalam pembangunan dan investasi infrastruktur kereta api di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan keunggulan Spanyol yang dapat dijajaki lebih lanjut adalah kemampuan adaptasi dengan teknologi yang lebih fleksibel untuk kebutuhan dan kondisi di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan Spanyol memiliki reputasi cukup baik dalam mengadaptasikan teknologi yang digunakan dalam industrinya untuk disesuaikan dengan kebutuhan negara pengguna.

Sebanyak 20 tenaga muda bidang perekerataapian mengikuti pelatihan selama dua bulan sejak tanggal 19 Januari lalu di bidang konstruksi dan perawatan lokomotif pada tiga lokasi yaitu Valencia, Alicante dan Madrid.

Pelatihan tersebut merupakan komitmen PT KAI untuk meningkatkan kualitas pelayanan di masa depan. Selain dengan Spanyol, Indonesia juga telah melakukan pertukaran ahli dengan perusahaan kereta api dari Jerman dan Perancis.(ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 25-01-2012 05:38:50

Tidak ada komentar: