Senin, 30 Juni 2014

MENLU


INDONESIA KOMITMEN CEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK

         London, 14/6 (Antara) - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di wilayah konflik yang selama ini sering terjadi di berbagai negara.

         Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri RI  Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, dalam wawancara dengan  Antara London, Kamis disela-sela penyelenggaraan pertemuan tingkat menteri dalam rangkaian "Global  Summit London 2015 - End Sexsual Violance in Conflict" yang dihadiri 115 negara di gedung Excel, London.

          Menteri Luar Negeri bersama Ny Sranya Natalegawa dan Dubes  RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb serta Direktur HAM dan Kemanusiaan Direktorat Jenderal multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Muhammad Anshor menghadiri acara  pertemuan tingkat menteri yang dihadiri bintang film Amerika Angelina Jolie dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague yang merupakan utusan khusus badan PBB untuk pengungsi.

        Lebih lanjut Menteri Marty Natalegawa mengatakan Indonesia tidak saja peduli dengan masalah kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan yang sering terjadi khususnya di wilayah konflik tetapi juga merasa prihatin.

        Untuk itu Indonesia ingin menggalang aksi khususnya di kawasan dan menyatakan bahwa  kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan merupakan masalah yang tidak dapat di kesampingkan begitu saja. Selama ini ada anggapan kekerasan seksual merupakan dampak sampingan yang tidak bisa dihindari.

        Menurut Menlu, Indonesia sangat menaruh  perhatian besar terhadap masalah ini,  karena setiap kali terjadi konflik yang menjadi korban langsung adalah kelompok rentan terutama  anak-anak dan perempuan yang mendapat perlakukan dan tindakan kekerasan seksual.

        Diakuinya tindakan kejahatan seksual dampak sampingan yang tidak dapat dihindari dalam suatu konflik, ujar mantan Dubes RI di kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia.

         Dikatakannya sejak awal masalah kekerasan seksual pada anak dan perempuan digulirkan bulan September tahun lalu, Indonesia berketetapan bahwa hal ini sesuai dengan visi Indonesia yang memahami setiap kali terjadi konflik terjadi yang menjadi korban langsung adalah anak anak dan perempuan.

         Indonesia menjadi salah satu inisiator bersama pemerintah Inggris dan 12 negara lain yang menaruh perhatian dalam masalah ini dan menjadi co-inisiator dalam penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi  atau global summit yang diadakan di London, Inggris.

         "Sejak September lalu momentum semakin meningkat dan banyak negara yang menaruh perhatian dalam masalah kekerasan seksual pada anak dan perempuan untuk itu kita harus merubah komitmen yang ada menjadi suatu aksi yang jelas," ujar Menlu.

        Untuk itu Indonesia  melakukan pendekatan dengan empat jalur, yang pertama dan perlu ditingkatkan yaitu mencegah terjadinya konflik  itu sendiri. Pencegahan  perlu  ditingkatkan yang ideal mencegah konflik itu sendiri untuk itu harus menumbuh kembangkan perdamaian.  Selain prioritas pada diplomasi seperti perkembangan yang terjadi  di Irak  baru-baru ini.

        Selain perlunya diciptakan penangkalan kriminalisasi yang menyatakan tindakan kekerasan seksual secara nasional dan penyebutan sebagai tindakan pidana dan  pelanggaran HAM yang berat, dan yang terakhir adalah deteksi dini serta perlindungan.

         Pertemuan tingkat menteri Global Summit itu dihadiri para pejabat senior dari sekitar 100 negara, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry yang  bergabung dengan 900 orang lain yang terdiri dari ahli, aktivis masyarakat sipil, korban kekerasan seksual, dan sejumlah pemimpin agama.

       Bersamaan dengan konferensi yang  merupakan pertemuan terbesar yang membahas kekerasan seksual di medan perang itu, panitia juga menyelenggarakan pameran foto, pameran hasil kerajinan para perempuan korban kekerasan seksual,  diskusi dan berbagai acara lainnya yang sempat menjadi heboh karena kehadiran  Angelina Jolie dan Brad Pitt   pada pameran di hall H gedung Excel, London itu. ***1***
(ZG/f001)
(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 14-06-2014 13:16:54

Tidak ada komentar: