KBRI Den Haag Gelar Silaturahmi Online
News ID: 969089
London (ANTARA) -
Tidak jauh berbeda dengan situasi di berbagai negara di belahan dunia saat ini, Belanda termasuk salah satu negara di Eropa yang terdampak cukup besar akibat wabah Covid-19 dalam menyingkapi situasi saat ini, KBRI Den Haag tetap memberikan perlindungan dan pelayanan kepada Warga Negara Indonesia termasuk pelajar yang tengah menempuh pendidikannya di Belanda.
Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag, Counsellor, Fery Iswandy kepada Antara London, Selasa menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan KBRI Den Haag melakukan program e-silaturahmi online secara berkala menggunakan berbagai kemajuan teknologi saat ini.
Melalui program ini, KBRI Den Haag dapat secara efektif mengetahui kondisi dan situasi masyarakat Indonesia di Belanda yang jumlahnya mencapai lebih dari lima belas ribu orang. Pertemuan juga menjadi ajang curhat dan diskusi hangat berbagai persoalan dihadapi WNI di Belanda.
Selain itu, kesempatan pertemuan dimanfaatkan mendiseminasikan berbagai kebijakan Pemerintah Indonesia dan Belanda terkait penanganan dan pencegahan Covid-19 di kedua negara seperti jam kerja KBRI Den Haag dan penambahan nomor telepon layanan hotline 24 jam, jadwal penerbangan berbagai maskapai yang masih beroperasi ke tanah air, masalah keimigrasian dan konsuler serta update situasi dan kondisi Belanda dan Indonesia.
KBRI Den Haag juga melakukan berbagai terobosan dengan menggerakkan masyarakat dan Diaspora Indonesia di Belanda memiliki keahlian dalam bidang kesehatan atau saat ini tengah menyelesaikan pendidikan dalam bidang tersebut.
Hal ini dalam upaya memberikan pelayanan dan akses konsultasi kesehatan sebagai relawan dokter online dan mengumpulkan berbagai masukan yang bermanfaat bagi para WNI. Hal ini tentunya merupakan terobosan yang diperlukan, mengingat keterbatasan akses WNI terhadap fasilitas kesehatan di Belanda saat ini akibat wabah virus Corona yang menginfeksi lebih dari 26 ribu orang per 13 April dan diprediksi masih akan bertambah .
Relawan dokter baik dari unsur WNI dan Diaspora Indonesia serta Persatuan Pelajar Indonesia menyatakan kesiapannya memberikan layanan online bagi WNI membutuhkan secara gratis. KBRI juga menyampaikan bantuan berupa masker dan hand sanitizer kepada mahasiswa Indonesia di Belanda yang membutuhkan.
Sampai saat terdapat enam WNI yang terdampak Covid-19, dengan rincian dua orang dinyatakan sembuh, satu orang masih dalam perawatan di rumah sakit dan tiga orang meninggal dunia. KBRI terus memantau perkembangan kondisi WNI yang masih di rawat di rumah sakit.
KBRI Den Haag memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama dan kontribusi yang diberikan para relawan Indonesia di Belanda. Diharapkan dengan adanya kerja sama yang erat dan komunikasi terus terjalin akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi WNI di Belanda. E-silatuhami diadakan merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas antar sesama WNI dan Diaspora Indonesia di Belanda dalam menghadapi masa-masa sulit akibat Covid-19. (ZG)
Tidak jauh berbeda dengan situasi di berbagai negara di belahan dunia saat ini, Belanda termasuk salah satu negara di Eropa yang terdampak cukup besar akibat wabah Covid-19 dalam menyingkapi situasi saat ini, KBRI Den Haag tetap memberikan perlindungan dan pelayanan kepada Warga Negara Indonesia termasuk pelajar yang tengah menempuh pendidikannya di Belanda.
Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag, Counsellor, Fery Iswandy kepada Antara London, Selasa menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan KBRI Den Haag melakukan program e-silaturahmi online secara berkala menggunakan berbagai kemajuan teknologi saat ini.
Melalui program ini, KBRI Den Haag dapat secara efektif mengetahui kondisi dan situasi masyarakat Indonesia di Belanda yang jumlahnya mencapai lebih dari lima belas ribu orang. Pertemuan juga menjadi ajang curhat dan diskusi hangat berbagai persoalan dihadapi WNI di Belanda.
Selain itu, kesempatan pertemuan dimanfaatkan mendiseminasikan berbagai kebijakan Pemerintah Indonesia dan Belanda terkait penanganan dan pencegahan Covid-19 di kedua negara seperti jam kerja KBRI Den Haag dan penambahan nomor telepon layanan hotline 24 jam, jadwal penerbangan berbagai maskapai yang masih beroperasi ke tanah air, masalah keimigrasian dan konsuler serta update situasi dan kondisi Belanda dan Indonesia.
KBRI Den Haag juga melakukan berbagai terobosan dengan menggerakkan masyarakat dan Diaspora Indonesia di Belanda memiliki keahlian dalam bidang kesehatan atau saat ini tengah menyelesaikan pendidikan dalam bidang tersebut.
Hal ini dalam upaya memberikan pelayanan dan akses konsultasi kesehatan sebagai relawan dokter online dan mengumpulkan berbagai masukan yang bermanfaat bagi para WNI. Hal ini tentunya merupakan terobosan yang diperlukan, mengingat keterbatasan akses WNI terhadap fasilitas kesehatan di Belanda saat ini akibat wabah virus Corona yang menginfeksi lebih dari 26 ribu orang per 13 April dan diprediksi masih akan bertambah .
Relawan dokter baik dari unsur WNI dan Diaspora Indonesia serta Persatuan Pelajar Indonesia menyatakan kesiapannya memberikan layanan online bagi WNI membutuhkan secara gratis. KBRI juga menyampaikan bantuan berupa masker dan hand sanitizer kepada mahasiswa Indonesia di Belanda yang membutuhkan.
Sampai saat terdapat enam WNI yang terdampak Covid-19, dengan rincian dua orang dinyatakan sembuh, satu orang masih dalam perawatan di rumah sakit dan tiga orang meninggal dunia. KBRI terus memantau perkembangan kondisi WNI yang masih di rawat di rumah sakit.
KBRI Den Haag memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama dan kontribusi yang diberikan para relawan Indonesia di Belanda. Diharapkan dengan adanya kerja sama yang erat dan komunikasi terus terjalin akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi WNI di Belanda. E-silatuhami diadakan merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas antar sesama WNI dan Diaspora Indonesia di Belanda dalam menghadapi masa-masa sulit akibat Covid-19. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar