KBRI Warsawa bantu WNI kembali ke tanah air
News ID: 980405
London (ANTARA) - Kedutaan Indonesia di Warsawa bekerja sama dengan KBRI Berlin dan KBRI Den Haag memfasilitasi kepulangan sebanyak 18 warga negara Indonesia (WNI) yang memilih pulang ke daerah masing-masing di Indonesia karena situasi ekonomi di Polandia makin sulit akibat berhentinya operasi perusahaan tempat mereka bekerja, antara lain di sektor perhotelan, sektor pemotongan ayam dan industri well being. Beberapa dari para WNI bertekad untuk kembali ke Polandia apabila ekonomi sudah kembali membaik dan telah selesainya wabah covid-19 di negara Eropa Tengah ini, demikian Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Warsawa , Taufiq Lamsuhur kepada Antara London, Kamis.
Dikatakannya proses pemulangan para WNI kali ini dilakukan di tengah-tengah masih ditutupnya perbatasan negara-negara tertentu, termasuk Polandia. Untuk itu diperlukan koordinasi yang lebih erat dengan pihak keamanan, imigrasi dan satgas sanitary di negara akreditasi dan negara-negara yang dilewati dalam hal ini Jerman dan Belanda.
Para WNI direncanakan terbang dari Amsterdam menuju Denpasar pada hari Jumat, ( 17/4).
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Warsawa, George Lakehena,
mengawal langsung proses perjalanan para WNI dari ibukota Warsawa ke perbatasan Jerman menyampaikan bahwa KBRI mempersiapkan rencana pemulangan ini secara bertahap dengan melihat perkembangan kondisi di lapangan.
Meskipun para WNI mengeluarkan sendiri biaya pesawat dan kereta, kegiatan pemulangan tidak akan berlangsung apabila para WNI mengatur sendiri-sendiri perjalanan mereka, ujarnya.
Keterbatasan jumlah penerbangan, kapasitas kursi di kereta dan proses melewati perbatasan yang dijaga ketat merupakan hal-hal yang memerlukan pendekatan dan komunikasi tersendiri dengan memanfaatkan jalur jakur khusus antar pemerintah.
Duta Besar Indonesia di Polandia, Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London menyampaikan kondisi perekonomian di Polandia cukup terpukul akibat wabah COVID-19. Sektor yang paling terpukul adalah sektor pariwisata dan jasa terkait antara lain hotel, restorant, coffee shop, biro perjalanan, transportasi publik dan industri well-being. Sektor lainnya yang juga terkena adalah industri otomotif, elektronik, perusahaan logistik dan industri garment.
Namun demikian, Dubes Nining demikian Dubes Siti Nugraha Mauludiah biasa disapa melihat beberapa sektor lain seperti farmasi, industri alat-alat kesehatan, pertanian (pangan) dan e-commerce malah mengalami peningkatan aktifitas.
Diakui, para PMI selama ini banyak bergerak di sektor informal seperti spa/terapi, pemotongan unggas, logistik dan pengepakan serta welder (pengelasan) di perusahaan perkapalan dan alat-alat berat. “Saya optimis, ekonomi Polandia akan kembali rebound karena fundamental ekonomi yang kuat dan komitmen yang tinggi dari semua level masyarakat untuk memerangi wabah Covid-19 dan harmonisasi paket kebijakan ekonomi ” ujarnya.
Menurut Dubes Nining, Polandia baru saja menambah nilai bantuan stimulus ekonomi senilai Pln 100 milyar dari paket kebijakan sebelumnya yang berjumlah Pln 212 milyar. Tambahan paket ekonomi terbaru ini, 75% ditujukan untuk UKM yang menjadi kekuatan utama ekonomi Polandia selama ini.
Bagi KBRI Warsawa, fasilitasi pemulangan ini adalah untuk keempat kali sejak diberlakukannya kebijakan “lockdown” di negara akreditasi sebagai dampak wabah COVID-19. Sebelumnya, KBRI telah memfasilitasi pemulangan para WNI melalui jalur perbatasan (darat) Jerman dan manfaatkan program Lotdodomu Warsawa-Denpasar dalam dua kali penerbangan. (ZG)
Dikatakannya proses pemulangan para WNI kali ini dilakukan di tengah-tengah masih ditutupnya perbatasan negara-negara tertentu, termasuk Polandia. Untuk itu diperlukan koordinasi yang lebih erat dengan pihak keamanan, imigrasi dan satgas sanitary di negara akreditasi dan negara-negara yang dilewati dalam hal ini Jerman dan Belanda.
Para WNI direncanakan terbang dari Amsterdam menuju Denpasar pada hari Jumat, ( 17/4).
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Warsawa, George Lakehena,
mengawal langsung proses perjalanan para WNI dari ibukota Warsawa ke perbatasan Jerman menyampaikan bahwa KBRI mempersiapkan rencana pemulangan ini secara bertahap dengan melihat perkembangan kondisi di lapangan.
Meskipun para WNI mengeluarkan sendiri biaya pesawat dan kereta, kegiatan pemulangan tidak akan berlangsung apabila para WNI mengatur sendiri-sendiri perjalanan mereka, ujarnya.
Keterbatasan jumlah penerbangan, kapasitas kursi di kereta dan proses melewati perbatasan yang dijaga ketat merupakan hal-hal yang memerlukan pendekatan dan komunikasi tersendiri dengan memanfaatkan jalur jakur khusus antar pemerintah.
Duta Besar Indonesia di Polandia, Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London menyampaikan kondisi perekonomian di Polandia cukup terpukul akibat wabah COVID-19. Sektor yang paling terpukul adalah sektor pariwisata dan jasa terkait antara lain hotel, restorant, coffee shop, biro perjalanan, transportasi publik dan industri well-being. Sektor lainnya yang juga terkena adalah industri otomotif, elektronik, perusahaan logistik dan industri garment.
Namun demikian, Dubes Nining demikian Dubes Siti Nugraha Mauludiah biasa disapa melihat beberapa sektor lain seperti farmasi, industri alat-alat kesehatan, pertanian (pangan) dan e-commerce malah mengalami peningkatan aktifitas.
Diakui, para PMI selama ini banyak bergerak di sektor informal seperti spa/terapi, pemotongan unggas, logistik dan pengepakan serta welder (pengelasan) di perusahaan perkapalan dan alat-alat berat. “Saya optimis, ekonomi Polandia akan kembali rebound karena fundamental ekonomi yang kuat dan komitmen yang tinggi dari semua level masyarakat untuk memerangi wabah Covid-19 dan harmonisasi paket kebijakan ekonomi ” ujarnya.
Menurut Dubes Nining, Polandia baru saja menambah nilai bantuan stimulus ekonomi senilai Pln 100 milyar dari paket kebijakan sebelumnya yang berjumlah Pln 212 milyar. Tambahan paket ekonomi terbaru ini, 75% ditujukan untuk UKM yang menjadi kekuatan utama ekonomi Polandia selama ini.
Bagi KBRI Warsawa, fasilitasi pemulangan ini adalah untuk keempat kali sejak diberlakukannya kebijakan “lockdown” di negara akreditasi sebagai dampak wabah COVID-19. Sebelumnya, KBRI telah memfasilitasi pemulangan para WNI melalui jalur perbatasan (darat) Jerman dan manfaatkan program Lotdodomu Warsawa-Denpasar dalam dua kali penerbangan. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar