11/01/08 03:56
KBRI Oslo Dorong Pengusaha Wisata Perluas Jaringan ke Norwegia
London (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Oslo berupaya mendorong pengusaha pariwisata di Tanah Air memperluas jaringannya ke Norwegia dan kawasan Skandinavia dengan mengikuti pameran industri pariwisata "Reiseliv 2008" yang diselenggarakan pada 10 hingga 13 Januari 2008.
Prakarsa tersebut digalang KBRI Oslo bekerjasama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), Departemen Perdagangan (Depdag) dan Departemen Perindustrian (Deperin).
Parisipasi para pengusaha Indonesia pada "Reiseliv 2008" diharapkan akan dapat memperluas jaringan pengusaha dan masyarakat Norwegia terhadap promosi potensi besar pariwisata Indonesia, demikian keterangan "Minister Counculler" KBRI Oslo, Masyur Pangeran, kepada ANTARA News di London, Inggris, Kamis.
Menurut Mansyur Pangeran, Indonesia adalah negara yang relatif mempunyai musim panas sepanjang tahun, sehingga merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan Norwegia dan Skandinavia yang mempunyai musim dingin lebih panjang.
Selain itu, Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai 17.000 lebih pulau-pulau besar dan kecil, serta ada 300 lebih suku dan dialek bahasa yang berbeda, yang secara keseluruhan mempunyai daya tarik sekaligus keunikan masing-masing, ujarnya.
Dikatakannya, KBRI Oslo telah menyiapkan Paviliun Indonesia yang letaknya cukup strategis bagi para pengunjung di Hall D "Reiseliv 2008" dengan mengusung tema "Visit Indonesia Year 2008: Bali and Beyond".
Di paviliun Indonesia, menurut dia, mengarahkan para pengunjung dapat juga menyaksikan penampilan tari-tarian Bali dan tari-tarian daerah lainnya, serta pertunjukan gamelan dan peragaan membatik yang akan dilakukan oleh Staf KBRI Oslo.
Untuk lebih memikat para pengunjung di paviliun Indonesia, katanya, maka para pengunjung dapat menikmati beberapa sajian makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, bakmi goreng, nasi goreng, dan rempeyek.
Ia pun mengharapkan, para pengunjung dan pengusaha Norwegia akan berinteraksi dengan beberapa pengusaha industri pariwisata yang datang dari Bali dan Jakarta.
"Reiseliv 2008" di Norwegia merupakan momentum yang tepat bagi pengusaha Indonesia untuk mengembangkan jaringannya ke Eropa, khususnya Norwegia, dan negara-negara Skandinavia lainnya untuk menarik wisatawan negara-negara tersebut lebih banyak datang ke Indonesia.
Berdasarkan laporan panitia penyelenggara, "Reiseliv 2007" telah menarik sebanyak 42.000 perwakilan dagang di bidang perjalanan wisata, kalangan pembelanja profesional, wartawan dan biro perjalanan yang pada tahun ini diperkirakan jumlah peserta acara maupun jumlah pengunjungnya akan meningkat.
Menurut Mansyur Pangeran, target utama partisipasi Indonesia dalam "Reiseliv 2008" adalah mendapatkan lebih banyak kontak bisnis antara para pelaku wisata Indonesia dengan mitra di Norwegia dan negara lain di kawasan Skandinavia, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Norwegia ke Indonesia.
Ia menambahkan, keikutsertaan KBRI Oslo dalam pameran terbesar industri pariwisata Norwegia itu untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia sekaligus menyukseskan "Visit Indonesia Year 2008". (*)
Prakarsa tersebut digalang KBRI Oslo bekerjasama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), Departemen Perdagangan (Depdag) dan Departemen Perindustrian (Deperin).
Parisipasi para pengusaha Indonesia pada "Reiseliv 2008" diharapkan akan dapat memperluas jaringan pengusaha dan masyarakat Norwegia terhadap promosi potensi besar pariwisata Indonesia, demikian keterangan "Minister Counculler" KBRI Oslo, Masyur Pangeran, kepada ANTARA News di London, Inggris, Kamis.
Menurut Mansyur Pangeran, Indonesia adalah negara yang relatif mempunyai musim panas sepanjang tahun, sehingga merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan Norwegia dan Skandinavia yang mempunyai musim dingin lebih panjang.
Selain itu, Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai 17.000 lebih pulau-pulau besar dan kecil, serta ada 300 lebih suku dan dialek bahasa yang berbeda, yang secara keseluruhan mempunyai daya tarik sekaligus keunikan masing-masing, ujarnya.
Dikatakannya, KBRI Oslo telah menyiapkan Paviliun Indonesia yang letaknya cukup strategis bagi para pengunjung di Hall D "Reiseliv 2008" dengan mengusung tema "Visit Indonesia Year 2008: Bali and Beyond".
Di paviliun Indonesia, menurut dia, mengarahkan para pengunjung dapat juga menyaksikan penampilan tari-tarian Bali dan tari-tarian daerah lainnya, serta pertunjukan gamelan dan peragaan membatik yang akan dilakukan oleh Staf KBRI Oslo.
Untuk lebih memikat para pengunjung di paviliun Indonesia, katanya, maka para pengunjung dapat menikmati beberapa sajian makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, bakmi goreng, nasi goreng, dan rempeyek.
Ia pun mengharapkan, para pengunjung dan pengusaha Norwegia akan berinteraksi dengan beberapa pengusaha industri pariwisata yang datang dari Bali dan Jakarta.
"Reiseliv 2008" di Norwegia merupakan momentum yang tepat bagi pengusaha Indonesia untuk mengembangkan jaringannya ke Eropa, khususnya Norwegia, dan negara-negara Skandinavia lainnya untuk menarik wisatawan negara-negara tersebut lebih banyak datang ke Indonesia.
Berdasarkan laporan panitia penyelenggara, "Reiseliv 2007" telah menarik sebanyak 42.000 perwakilan dagang di bidang perjalanan wisata, kalangan pembelanja profesional, wartawan dan biro perjalanan yang pada tahun ini diperkirakan jumlah peserta acara maupun jumlah pengunjungnya akan meningkat.
Menurut Mansyur Pangeran, target utama partisipasi Indonesia dalam "Reiseliv 2008" adalah mendapatkan lebih banyak kontak bisnis antara para pelaku wisata Indonesia dengan mitra di Norwegia dan negara lain di kawasan Skandinavia, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Norwegia ke Indonesia.
Ia menambahkan, keikutsertaan KBRI Oslo dalam pameran terbesar industri pariwisata Norwegia itu untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia sekaligus menyukseskan "Visit Indonesia Year 2008". (*)
Copyright © 2008 ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar