DIPLOMAT: EKONOMI INDONESIA KUAT DAN ADAPTIF
London, 24/7 (ANTARA) - Kepala Perwakilan RI di Den Haag Umar Hadi mengatakan ada dua kata yang dinilai sangat tepat untuk menggambarkan ekonomi Indonesia saat ini yaitu kuat dan adaptif.
Hal itu disampaikan Umar Hadi, saat membuka acara Business Meeting yang bertema "Development and Investment Opportunities in Sabang," untuk mempromosikan kota Sabang , yang dihadiri berbagai pihak antara lain perwakilan pemerintah Belanda, pengusaha, industri perkapalan, tour operator, serta media, di Belanda baru baru ini.
Sekretaris Pertama KBRI Den Haag, Berlianto Situngkir kepada Antara London, Minggu menyebutkan kegiatan Business Meeting ini terbagi dalam tiga sesi, yaitu presentasi potensi Sabang dari Walikota Sabang, Munawar Liza Zainal, diskusi dan diakhiri dengan one on one business meeting.
Umar Hadi mengatakan Aceh, khususnya kota Sabang, mampu bangkit sejak peristiwa tsunami tahun 2004. Sabang kini telah menjelma menjadi salah satu kawasan di Indonesia dimana bisnis berkembang dengan pesat.
Peluang investasi asing di Sabang perlu terus digali dan dipromosikan di luar negeri mengingat begitu banyaknya potensi yang masih perlu dikembangkan untuk kemakmuran masyarakatnya, ujarnya.
Menurut Umar Hadi, untuk itu, KBRI Den Haag memandang perlu diadakannya business meeting ini guna mempertemukan dua pihak - Sabang dan Belanda - untuk menciptakan peluang kerja sama yang saling menguntungkan.
Umar Hadi selanjutnya menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia yang ditandai dengan PDB sebesar satu trilyun dollar AS, serta komitmen Indonesia untuk membangun konektivitas antara anggota ASEAN, merupakan nilai tambah untuk menarik minat investor asing.
Sementara itu Munawar Liza Zainal menjelaskan beberapa hal menarik mengenai Sabang: posisi geografis yang sangat strategis, aspek historis dalam hubungannya dengan Belanda, serta potensi perekonomian yang sangat besar.
Sabang sebagai kota yang sedang terus membangun memerlukan investasi asing, khususnya di empat sektor utama, yaitu pelabuhan laut (sea port), perikanan (fisheries), pariwisata (tourism) serta industri dan perdagangan (industry and trading).
Sebagai salah satu kawasan perdagangan bebas (FTZ) di Indonesia, Sabang menawarkan berbagai kemudahan bagi investor asing yang ingin berbisnis di daerah tersebut, termasuk adanya one-stop-service yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
Calon investor asing cukup mendatangi BPKS untuk menyelesaikan seluruh prosedur yang dibutuhkan. Efisiensi merupakan daya tarik yang penting bagi pengusaha asing untuk berbisnis di Indonesia. Di sektor pariwisata, Sabang memiliki pantai dan taman laut yang indah, serta didukung pula oleh adanya resort-resort yang berkualitas.
Penyelenggaraan Regala Sail di Sabang pada tanggal 13-16 September 2011 yang akan datang diharapkan dapat mendongkrak popularitas wisata Sabang, tidak hanya di taraf nasional namun juga internasional.
Pada kesempatan acara tersebut, diadakan pula tatap muka (one-on-one business meeting) Walikota Sabang dan rombongan dengan berbagai pengusaha dan pihak terkait di Belanda. Diantara peserta yang hadir, sejumlah pengusaha Belanda menyampaikan minat yang tinggi terhadap peluang investasi di Sabang, khususnya di sektor pariwisata, pelabuhan laut dan perikanan.
Terdapat pengusaha yang berminat berinvestasi di Sabang memanfaatkan kebijakan one stop service dan free trade, bebas regulasi perdagangan dan bebas pajak (bea cukai impor, pajak pertambahan nilai dan pajak barang mewah). Minat ini disambut baik Walikota Sabang, terutama mengingat sejak tsunami hingga sampai dengan sekarang, belum terdapat perusahaan pengolahan ikan baik yang bertaraf nasional dan internasional beroperasi di Sabang.
Diharapkannya investor Belanda dapat membuka usaha di bidang perikanan yang akan mengundang pula minat pengusaha dari negara lain. Salah satu tantangan sektor ini yang perlu menjadi perhatian adalah standar impor Uni Eropa bagi produk perikanan yang relatif ketat.
Para peserta business meeting sepakat bahwa kondisi masyarakat Sabang yang merupakan masyarakat yang heterogen dan terbuka terhadap masyarakat asing, ditambah dengan kondisi keamanannya, dinilai merupakan daya tarik tersendiri bagi masuknya arus investasi asing.
Hal tersebut diperkuat dengan komitmen Pemkot Sabang terhadap pembangunan yang ramah lingkungan dan berorientasi masyarakat (environmental-friendly dan community-based) sehingga dapat menyesuaikan dengan standar nilai masyarakat Eropa.
KBRI Den Haag akan terus mengadakan kegiatan serupa untuk mempromosikan potensi-potensi ekonomi berbagai daerah di Indonesia, mengingat minat pengusaha Belanda yang cukup besar, khususnya di sektor pertanian, perikanan, perkapalan, pariwisata dan perdagangan. ***5***
(ZG/B)
(T.H-ZG/B/F001/F001) 24-07-2011 14:01:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar