KAK SETO BERMAIN BERSAMA ANAK DI
BERLIN
London, 24/7 (ANTARA) - Dr. Seto Mulyadi atau lebih dikenal dengan
panggilan Kak Seto hadir pada puncak peringatan Hari Anak Nasional yang
diperingati di Berlin.
Sekretaris III-Penerangan, Sosial dan
Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo kepada ANTARA London, Selasa, mengatakan acara
yang dikemas secara istimewa dengan melibatkan seluruh komponen keluarga yaitu
orang tua dan anak dengan format seminar dan bermain bersama anak-anak.
Pakar Anak sekaligus Ketua Dewan
Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak tersebut menjadi pembicara utama
dalam seminar didampingi Ibu Lidya Neumann dan Ibu Tri Nawangwulan yang
membagikan pengalamannya dalam membesarkan anak mereka di Jerman tampil
atraktif dan interaktif.
Ditegaskan Kak Seto bahwa anak-anak
Indonesia banyak sekali yang terlanggar haknya namun seringkali justru dianggap
si anaklah yang bermasalah.
Hal tersebut dapat dikenali dengan
berbagai gejala seperti anjloknya nilai si anak, berubahnya prilaku anak dan
lain sebagainya. Untuk itu orang tua wajib untuk duduk bersama guna
mendiskusikan masalah anak. "Orang tua juga wajib mendidik dengan
cinta," pesan Kak Seto kepada setiap peserta seminar.
Seminar sehari ini dikemas secara apik
dengan dihadiri oleh tak kurang 200 peserta yang terdiri dari para orang tua
Indonesia yang tinggal di Berlin dan sekitarnya dengan membawa anak mereka
masing-masing. Seminar bertemakan "Kiat Mendidik anak di luar negeri
dengan tetap menjunjung nilai-nilai ke Indonesia-an".
Terkait dengan cara mendidik anak di
luar negeri, Kak Seto memberikan kiat agar orang tua harus selalu kompak dan
menentukan dengan tegas mengenai berbagai hal, misalnya bahasa yang akan dipakai di rumah, agama dan
juga pentingnya memperkenalkan budaya Indonesia kepada anak. Bagi pasangan
"kawin campur", hal tersebut tidak akan menjadi masalah sepanjang ada
toleransi dari kedua pihak.
"Semua anak pada dasarnya cerdas,
cuma berbeda-beda spektrumnya, misalnya cerdas dalam ilmu-ilmu pasti, dalam
musik, dalam olahraga ataupun dalam hal-hal sosial lainnya. Untuk itu para
orang tua wajib mengarahkan agar si anak dapat mencapai hasil terbaik sesuai
dengan minat dan bakatnya," ujarnya.
Disamping itu mimpi para orang tua
hendaknyalah pada bagaimana mempunyai anak yang mandiri dan mampu bekerja sama,
dan bukan bagaimana sang anak dapat memperoleh atau mencapai hal-hal tertentu,
kata Kak Seto
Dubes RI untuk Jerman Dr. Eddy Pratomo yang berkesempatan membuka acara
menuturkan berbagai kondisi para orang tua Indonesia yang tinggal dan
membesarkan anak di luar negeri.
Acara peringatan Hari Anak Nasional
Indonesia di Berlin sengaja dilaksanakan beberapa hari sebelum peringatan
nasional di Indonesia dilaksanakan.
Beberapa hari sebelumnya juga
dilaksanakan acara permainan anak-anak tradisional seperti balap karung, lari
kelereng dan berbagai permainan anak-anak lainnya.
Seminar dan permainan anak-anak dengan
Kak Seto sebagai pembicara utama menjadi bagian puncak peringatan. Seminar ini
diawali dengan penampilan permainan piano oleh Darrel, seorang anak Indonesia
di Berlin.
Acara juga diselingi dengan penampilan
Tere yang membawakan dua buah lagu dan permainan gitar oleh Natasha, serta
sulap dan game-game interaktif baik untuk anak-anak maupun untuk orang tua dari
Kak Seto.
Seluruh anak tampak larut dalam kegembiraan
saat mereka diajak bermain "ular naga". Jeritan-jeritan senang
sesekali terdengar saat sang ular naga berhasil memangsa anak-anak yang
berkeliling mengitarinya
Selain sebagai pembicara utama seminar, selama di Berlin Kak Seto juga
mengunjungi berbagai fasilitas anak dan museum anak serta mengadakan pertemuan
dengan Wakil Walikota Berlin yang menangani masalah Anak, Remaja dan Keluarga
yaitu Frau Klebba. ***3***
(T.H-ZG/C/E001/E001)
24-07-2012 14:10:05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar