PESANTREN KILAT SEMARAKAN
RAMADHAN DI LONDON
London, 30/7 (ANTARA) - Sebanyak 40 anak dan remaja mengikuti
kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan mengangkat tema "Proud To Be A
Moslem" yang dikemas dalam bentuk interaktif diadakan Pengajian Masyarakat Indonesia di London
bekerjasama dengan Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang dikelola Indonesian
Islamic Centre (IIC)di KBRI London, akhir pekan.
Koordinator pelaksana kegiatan
Pesantren Ramadhan Anak dan Remaja, Fitri Yantin kepada Antara London, Ahad,
mengatakan pesantren kilat remaja dan anak anak mendapat dukungan dari KBRI
London dan Atase Pendidikan T. A. Fauzi Soelaiman yang juga Ketua Pengajian
Masyarakat Indonesia di London.
Menurut Fitri Yantin, yang mengajar anak-anak serta remaja di TPA yang
dikelola IIC London, ide pesantren kilat Ramadhan ini justru berasal dari orang tua santri TPA. "Mereka
menginginkan anak-anak nya mendapatkan tambahan kegiatan selama bulan
puasa," ujar Fitri Yantin yang
dipercaya sebagai Wakil Ketua Muslimat NU UK.
Dikatakannya animo masyarakat Islam
Indonesia di London dan sekitarnya cukup tinggi agar putera-puteri nya mendapatkan pendidikan agama Islam dengan
pendekatan ala Indonesia.
Fitri Yantin mengharapkan dengan begitu peserta tidak merasa bosan begitupun
materi disajikan melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab, quiz, tayangan
film/video, serta diskusi kelompok dan
permainan.
"I want my Mom to draw how to do
proper wudhu," demikian celoteh Safa (7) setelah mengikuti Pesantren
Ramadhan untuk Anak dan Remaja di KBRI London.
Safa merupakan salah satu peserta
Pesantren Ramadhan untuk Anak dan Remaja yang di selenggarakan oleh Pengajian
Masyarakat Indonesia di London
bekerjasama dengan Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang dikelola oleh Indonesian
Islamic Centre (IIC) London
Remaja dan anak anak dengan semangat mengikuti kegiatan pesantren kilat
dan mengatakan sangat terkesan dengan materi I Love Allah, terutama pada bagian penjelasan bagaimana Allah
menciptakan tubuh manusia. Putera dari Andi M. Sadat yang sedang menyelesaikan
program doktor di Norwich ini sangat terkesan dengan penjelasan dari mentor mengenai How to make wudhu dan ingin
ibunya menempelkan gambar di dinding kamar mandi di rumahnya.
Fitri Yantin yang saat ini tengah
menempuh studi MA Education di London Metropolitan University mengatakan untuk
mendampingi peserta panitia menyiapkan enam mentor yang berasal dari berbagai latar belakang
seperti mahasiswa dan karyawan kantor yang mempunyai pengalaman, wawasan dan kapasitas
ilmu agama yang tepat untuk membimbing
peserta.
Sementara pasangan suami isteri Dicky
Ibrahim dan Teti Ibrahim mengisi acara anak mengatakan anak-anak Indonesia yang
bersekolah di Inggris mempunyai pola pikir yang kritis dan logis. Diperlukan persiapan yang matang untuk menyampaikan nilai-nilai Islam karena
anak-anak itu tidak segan untuk langsung mengajukan pertanyaan yang di luar
dugaan, ujar Teti Ibrahim yang bersama suami menjadi permanen resident di
Inggris.
Salah seorang mentor pesantren kilat remaja, Dewi Nur
Aisyah, yang sedang menyelesaikan disertasi Masternya di Imperial College
London, menyampaikan remaja Indonesia di Inggris sangat membutuhkan bimbingan
keIslaman untuk membentengi kepribadian mereka dari pengaruh negatif lingkungan
sosial dan pergaulan. Dewi, yang pernah menjadi mahasiswi berprestasi di UI ini
menyiapkan dengan serius materi pesantren Ramadhan, tidak heran jika
para santri remaja puteri sangat senang mendengarkan penjelasannya.
Kegiatan ini berlangsung setiap Sabtu
selama Ramadhan diadakan bersamaan dengan pengajian masyarakat Indonesia yang
bertempat di KBRI London. Bagi para
orang tua juga memudahkan mereka untuk mengajak putera-puteri mereka sekaligus
menghadiri pengajian. Fadjar R.T yang baru menetap di London selamat empat
bulan, mendukung pengaturan itu karena
anak-anak mendapatkan pengajaran nilai-nilai islam yang sesuai dengan karakter
mereka.
Pak Fauzi, begitu sapaan akrab Atase
Pendidikan Fauzi Soelaiman sejak
jauh-jauh hari mendiskusi dengan panitia mengenai rangkaian kegiatan pesantren
kilat dan menaruh perhatian mulai dari
kebutuhan logistic, peralatan
audio visual, publikasi, hingga
materi sampai pada ketersediaan ruangan.
(h-zg)
(T.H-ZG/C/E001/E001) 30-07-2012
09:26:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar