Selasa, 23 Februari 2016

FASHION

KARYA PERANCANG INDONESIA DI IFS LONDON
     Oleh Zeynita Gibbons
   London, 22/2 (Antara) - Indonesia tahun ini secara resmi berpartisipasi pada kegiatan International Fashion Showcase (IFS) di Somerset House, London selama 19 - 23 Februari 2016 yang diikuti para  para perancang busa lebih dari 20 negara.

        Pelaksana Ekonomi KBRI London,Hastin Dumadi, kepada Antara London, Senin menyatakan, penyelenggaraan IFS merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding on Creative Industries yang disepakai Inggris dan Indonesia tahun 2012 yang mempunyai 10 sektor kerja sama termasuk fashion.

         "British Council dan Kemenparekraf bekerja sama melalui kegiatan Indonesia Fashion Forward," ujarnya.

        Paviliun Indonesia di IFS tahun ini menampilkan karya-karya hijab dari Dian Pelangi yang berkolaborasi dengan beberapa desainer muda lainnya baik dari Inggris maupun Indonesia yaitu Odette Steele, Nelly Rose, Restu Anggraini, Jenahara, dan Zaskia Sungkar.

        Selain menampilkannya di paviliun Indonesia, karya Dian Pelangi, Odette Steele dan Nelly Rose juga ditampilkan pada acara peragaan busana Fashion Scout yang diselenggarakan di Freemason's Hall.

        Sementara itu Programme Manager (Arts and Creative Economy) British Council Indonesia, Camelia Harapan menyebutkan proses perjalanan Dian Pelangi dan kawan-kawan yang tampil dalam acara IFS ini cukup panjang.

        Camelia Harapan yang biasa disapa dengan nama Kemi, mengatakan Dian terpilih sebagai salah satu desainer  pada program IFS  dan mengikuti program mentoring untuk desaigner muda dan residensi di London College of Fashion pada tahun 2015.

           Dari pengalaman tersebut, Dian  menawarkan residensi bagi lulusan London College of Fashion di Indonesia. Tawaran Dian disambut positif oleh pihak British Council dan British Council memfasilitasi dua lulusan LCF yaitu Odette Steele dan Nelly Rose melakukan residensi di tempat lokakarya Dian di Pekalongan.

         Selama tiga bulan di Pekalongan, Odette Steele dan Nelly Rose belajar mengenai batik, tenun, dan bekerja sama dengan para pengrajin  serta berkolaborasi dengan Dian.

        Hasil dari kolaborasi itulah yang minggu ini ditampilkan di rangkaian kegiatan IFS termasuk dalam peragaan busana Fashion Scout.  
  Menurut Kemi,  perkembangan fashion di Indonesia terus mendapat perhatian dari British Council yang sangat mengharapkan Indonesia dapat tampil di di acara IFS yang merupakan acara tahunan British Council di London Fashion Week.

         Kemi dan kawan-kawan  menawarkan kerja sama dengan perusahaan hijup.com dan mengirimkan proposal untuk kurasi  karya  desaignernya untuk dinilai oleh IFS.

        Sesuai penilaian IFS, terpilihlah karya dari Dian Pelangi, Jenahara, Restu Anggraini, dan Zaskia Sungkar. Dituturkan oleh Kemi, partisipasi Indonesia dalam IFS ini juga sangat didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif.

       Menurut dia,  industri fashion di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar serta dapat menjadi pemain global di sektor ini, karena  karena Indonesia banyak mempunyai desainer berbakat, serta memiliki keragaman budaya.

        Bahkan menurutnya "fashion diplomacy is the new era of soft power and cultural diplomacy". Fashion juga menawarkan potensi ekonomi yang sangat besar.

       Dia mengharapkan para desainer muda Indonesia lainya juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan IFS karena rencananya British Council dan Badan Ekonomi Kreatif akan terus mendorong partisipasi Indonesia pada kegiatan IFS di tahun-tahun mendatang. (ZG) ****4****

(T.H-ZG/B/Subagyo/C/Subagyo) 22-02-2016 17:37:37

Tidak ada komentar: