Oleh Zeynita Gibbons
London, 23/2 (Antara) - KBRI Antananarivo memperkenalkan kuliner Indonesia dalam "Konferensi Diplomasi Kuliner Pertama" yang diselenggarakan Institut d'Etudes Politiques Madagascar (IEP) di Antananarivo, Madagaskar.
Kegiatan ini juga dihadiri Perwakilan Kementerian Pariwisata Transportasi dan Metereologi, Mr Francois Randrianamhandry, kata keterangan dari Pensosbud KBRI Antananarivo, Juhendi Kurnaedi yang diterima Antara London, Selasa.
Selain itu, acara dihadiri Kementerian Kebudayaan, Perwakilan dari Kedubes/Mahasiswa asing seperti Kamerun, Comorros, Senegal dan Rwanda dengan narasumber Gastronom Senior Madagaskar Mme Mariette Andrianjaka.
Kegiatan dibuka oleh Pimpinan IEP Mr Davide Rajaoan dan
Kuasa Usaha Tetap KBRI Antananarivo Artanto S Wargadinata menyampaikan presentasi berjudul "Diplomasi Gastronomi: Refleksi Identitas Nasional dan Kemajemukan Budaya-Diplomatie Gastronomie"
Dia menyampaikan latar belakang letak strategis Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika serta 30 Ikon Makanan Nusantara dicantaranya Nasi Tumpeng yang mempunyai filosofis, makna dan budaya. Dia juga memperkenalkan Organisasi Gastronomi di Indonesia, yakni Assosiasi Gastronomi Indonesia (IGA).
Dalam kesempatan itu, pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI Antananarivo memperkenalkan kuliner khas Indonesia, yakni Kue Lumpur, Nagasari Yogyakarta, Lumpia Semarang serta makanan olahan dari kedelai, yakni Tempe dan Juice/Susu Kedelai.
Dalam acara tanya jawab, mahasiswi alumni Darmasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di salah satu universitas negeri di Jakarta, menanyakan mengenai Bhineka Tungal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Bahasa Indonesia.
KBRI Antananarivo kemudian menyerahkan Kamus Bahasa Indonesia-Malagasy edisi ke-3 dan tawaran bagi yang ingin belajar bahasa dan Tarian Indonesian di KBRI. ***4***
(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 23-02-2016 22:21:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar