KESENIAN SUNDA TAMPIL DI BELANDA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 28/10 (Antara) - Alunan musik tradisional bernuansa tanah Sunda mengiringi tarian yang dibawakan duo Amie dan Febrina Tanoewidjaja tergabung dalam InaDance, kelompok tari tradisional Indonesia berbasis di Belanda.
Persembahan Tari Ringkang Mojang/Kaca-kaca membuka acara "Diplomats Meet and Greet" yang digelar di Ruang Senator di Den Haag, demikian Minister Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Denhaag, Renata Siagian kepada Antara London, Sabtu.
London, 28/10 (Antara) - Alunan musik tradisional bernuansa tanah Sunda mengiringi tarian yang dibawakan duo Amie dan Febrina Tanoewidjaja tergabung dalam InaDance, kelompok tari tradisional Indonesia berbasis di Belanda.
Persembahan Tari Ringkang Mojang/Kaca-kaca membuka acara "Diplomats Meet and Greet" yang digelar di Ruang Senator di Den Haag, demikian Minister Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Denhaag, Renata Siagian kepada Antara London, Sabtu.
"Diplomats Meet and Greet" merupakan kegiatan rutin bulanan yang diadakan Diplomat Magazine bersama perwakilan asing di Den Haag, ajang promosi negara yang terpilih sebagai tuan rumah yang bulan ini, Kedutaan Republik Indonesia di Den Haag terpilih menjadi tuan rumah.
Untuk itu, Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja mengundang diplomat dari berbagai negara sahabat yang sedang bertugas di Belanda, sejumlah mitra kerja KBRI Den Haag dan insan pers.
Sekitar 200 orang hadir dalam Diplomats Meet and Greet, di antaranya adalah Duta Besar Palestina, Rawan Sulaiman, Dubes Kroasia, Andrea Gustovic-Ercegovac dan Dubes Irak, Saywan Barzani.
KBRI Den Haag menampilkan berbagai ragam kuliner khas tanah air, di antaranya sate, gado-gado, siomai dan nasi goreng. Selain tarian tradisional Indonesia dan permainan piano oleh Stephanus Maximilian Harsono, mahasiswa kelahiran Semarang belajar musik di Conservatory Amsterdam.
KBRI Den Haag memperkenalkan minuman beralkohol dengan cita rasa Indonesia, spekkoek (lapis legit), dari Sayah Liquor.
Dalam acara tersebut Marc Pieplenbosch mempresentasikan produknya, Sayah Liquor, minuman beralkohol dibuat berdasarkan resep keluarga, dengan rasa asli spekkoek. Sayah Liquor mengandung rempah-rempah khas Indonesia, yang didatangkan khusus ke Belanda dari Indonesia.
Setelah presentasi Marc Pieplenbosch, mengajak undangan menikmati makanan yang telah dihidangkan dan mencicipi minuman Sayah, sambil menikmati permainan piano Stephanus Maximilian Harsono. "Makanannya enak-enak, juga minuman itu," kata Marwan Osseiran, yang berasal dari Libanon, sambil menunjuk gelas-gelas shot yang berisi Sayah Liquor.
Setelah presentasi Marc Pieplenbosch, mengajak undangan menikmati makanan yang telah dihidangkan dan mencicipi minuman Sayah, sambil menikmati permainan piano Stephanus Maximilian Harsono. "Makanannya enak-enak, juga minuman itu," kata Marwan Osseiran, yang berasal dari Libanon, sambil menunjuk gelas-gelas shot yang berisi Sayah Liquor.
Alfred E Kellermann, Visiting Professor pada Asser Institute Den Haag, memuji diadakannya Diplomats Meet and Greet sore itu. "Saya sangat menikmati acara sore ini, menikmati makanan dihidangkan, karena saya memang pecinta makanan Indonesia," katanya.
Sementara para tamu menikmati suguhan makanan, dua penari InaDance tampil membawakan tari Jaipong. Suasana makin meriah ketika penari mengajak sejumlah tamu ikut berjaipong. ***4***
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 28-10-2017 05:20:34
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 28-10-2017 05:20:34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar