Senin, 13 November 2017

SWEDIA

PASAR MALAM AJANG PROMOSI INDONESIA DI SWEDIA 
     Oleh Zeynita Gibbons

   London, 29/10 (Antara) - Asosiasi Masyarakat Swedia-Indonesia (Swedish Indonesian Society/SIS) menilai Pasar Malam di Stockholm, Swedia merupakan kegiatan promosi budaya dan kuliner Indonesia secara rutin sejak 1994. 
   Tema Pasar Malam pun berbeda beda setiap tahunnya dan tahun ini bertema Jawa sehingga promosi akan difokuskan untuk wilayah Jawa. Dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, demikian penanggung Jawab acara Pasar Malam 2017, Anik Sundqvist, kepada Antara London, Minggu.
         Acara Pasar malam dibuka Dubes Indonesia untuk Swedia, Bagas Hapsoro yang dalam sambutannya menyatakan apresiasinya untuk pengurus dan organisasi SIS serta masyarakat bekerjasama mempromosikan Indonesia.
         Pasar Malam  dihadiri oleh kurang lebih 500 orang. Berbagai stand dari mulai kerajinan boneka, batik, asesories, travel agen, aneka kuliner seperti batagor, nasi uduk, nasi rames padang, bakso, lontong sayur juga dijual di sana.
         Setiap tahun, semakin banyak orang yang datang ke Pasar Malam. Hari ini makanan saya sudah habis terjual, padahal saya membuat masakan dengan porsi yang lebih banyak dari tahun lalu dan acara baru ditutup 1,5 jam lagi, ujar Ida Rasyad yang menjual nasi rames Padang.
         "Pasar Malam adalah kegiatan yang sangat menarik. Kami senang melihat tarian dan berbagai performance sambil mencicipi berbagai makanan Indonesia yang enak-enak," ujar Sten Björkdal ketika ditanya kesannya mengenai Pasar Malam.
         Pasar Malam adalah kegiatan promosi budaya dan kuliner Indonesia terbesar yang diadakan SIS sejak 23 tahun lalu. Kegiatan ini paling dinantikan tidak hanya anggota tetapi juga mereka yang tertarik dengan Indonesia.
         Ketua SIS, Katrun Nada Danielsson, mengatakan Swedia negara yang terletak di dekat kutub utara dengan musim dingin yang panjang dan panas matahari yang sedikit. Situasi ini membuat masyarakat Swedia terobsesi dengan sinar dan hangatnya matahari.
         Anggota SIS terdiri dari masyarakat Indonesia di Swedia, orang Swedia yang menikah dengan orang Indonesia, mereka yang pernah tinggal, belajar, berbisnis atau berkunjung ke Indonesia, orang Indonesia yang pernah tinggal atau berkunjung ke Swedia,  anak-anak campuran, pecinta dan pemerhati Indonesia, anak-anak adopsi dari Indonesia serta perusahaan.

         Kegiatan rutin SIS selain Pasar Malam adalah kursus memasak, kursus bahasa Indonesia, pertunjukan film dan , gamelan, workshop dan seminar.(ZG)
***4***

(T.H-ZG/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko) 29-10-2017 21:17:14

Tidak ada komentar: