KBRI: PERUSAHAAN INDONESIA JAJAKI PELUANG BISNIS DI SLOWAKIA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 31/1 (Antara) - Sejumlah perusahaan Indonesia menjajaki peluang investasi dan perdagangan dengan mitra usaha potensial mereka di Slowakia melalui forum bisnis yang digelar KBRI Bratislava dan Badan Investasi dan Pembangunan Perdagangan Slowakia (SARIO).
Seminar yang turut dihadiri Dubes RI untuk Slowakia Adiyatwidi Adiwoso itu merupakan tindak lanjut dari misi bisnis Slowakia yang dipimpin Menteri Keuangan Peter Kazimir ke Indonesia pada Oktober 2018, kata Konselor Pensosbud KBRI Bratislava Lely Meiliani kepada Antara London, Rabu.
Menurut Lely, para pengusaha Indonesia yang berpartisipasi dalam seminar itu menindaklanjuti kehadiran mereka dengan serangkaian pertemuan bisnis dengan mitra-mitra potensial mereka di Slowakia untuk mewujudkan kerja sama bisnis secara nyata.
Pada pertemuan bisnis itu, perwakilan Indofood, misalnya, berharap produk-produknya dapat masuk ke pasar Slowakia khususnya mi instan, bumbu masak dan kecap. Adapun perwakilan Gravfarm berupaya memasukkan kopi dan teh serta dapat membuka kedai kopi bersama mitra Slowakia.
Selanjutnya, perwakilan Binamandiri menawarkan Slowakia tenaga kerja Indonesia di sejumlah bidang, seperti "hospitality", pelayaran, teknologi informasi, dan perawat sedangkan Cocogreen menawarkan pasokan briket barbekyu dan shisha, katanya.
Sementara itu, Dubes Adiyatwidi Adiwoso dalam sambutannya mengatakan kedua negara saling melengkapi dalam membangun hubungan ekonomi bilateral dimana Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam sedangkan Slowakia mempunyai kemampuan teknologi.
Slowakia memiliki kemampuan di bidang otomotif, robotik, dan solusi optimasi yang menarik bagi Indonesia. Adapun Indonesia dapat menawarkan sumber daya manusia profesional untuk mendorong sektor otomotif dan elektronik Slowakia, katanya.
Dubes Adiyatwidi Adiwoso lebih lanjut mengatakan perusahaan-perusahaan Indonesia, seperti Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia yang melakukan ekspansi ke sejumlah negara Asia seperti Viet Nam dan Filipina, masih terbuka luas untuk mengembangkan pasar.
Kehadiran perwakilan sejumlah korporasi Indonesia, seperti Indofood, Gravfarm Indonesia, Binamandiri, Cocogreen, Chute Indonesia, Mala Tour dan Indoreisen Tour, diharapkan dapat membuka peluang pengembangan usaha dengan mitra bisnis mereka di Slowakia.
Dalam seminar yang dihadiri 30 pelaku usaha di bidang logistik, produk pertanian, usaha kecil dan menengah, dan teknologi pintar itu, Manajer Jaringan Bisnis Uni Eropa-Indonesia (EIBN) Sari Kumala menjelaskan tentang peluang, potensi, dan tata cara berbisnis dan berinvestasi di Indonesia.
Adapun Konsultan Perdagangan Luar Negeri SARIO Dominika Porubska menyampaikan informasi tentang seluk beluk berinvestasi di bidang teknologi dan otomotif di Slovakia seperti Volskwagen, KIA, dan Skoda.
SARIO pun mendorong kalangan pengusaha dan investor Indonesia mengembangkan usahanya di negara itu, termasuk para pengusaha kecil dan menengah, katanya.
Kalangan pengusaha kedua negara memandang peluang untuk memperluas kerja sama di bidang perdagangan kedua negara masih terbuka luas. Mereka pun mendorong peningkatan kunjungan misi dagang serta pertemuan bisnis yang lebih intens.
(T.H-ZG/B/R. Nasution/R. Nasution) 31-01-2019 04:15:32
Oleh Zeynita Gibbons
London, 31/1 (Antara) - Sejumlah perusahaan Indonesia menjajaki peluang investasi dan perdagangan dengan mitra usaha potensial mereka di Slowakia melalui forum bisnis yang digelar KBRI Bratislava dan Badan Investasi dan Pembangunan Perdagangan Slowakia (SARIO).
Seminar yang turut dihadiri Dubes RI untuk Slowakia Adiyatwidi Adiwoso itu merupakan tindak lanjut dari misi bisnis Slowakia yang dipimpin Menteri Keuangan Peter Kazimir ke Indonesia pada Oktober 2018, kata Konselor Pensosbud KBRI Bratislava Lely Meiliani kepada Antara London, Rabu.
Menurut Lely, para pengusaha Indonesia yang berpartisipasi dalam seminar itu menindaklanjuti kehadiran mereka dengan serangkaian pertemuan bisnis dengan mitra-mitra potensial mereka di Slowakia untuk mewujudkan kerja sama bisnis secara nyata.
Pada pertemuan bisnis itu, perwakilan Indofood, misalnya, berharap produk-produknya dapat masuk ke pasar Slowakia khususnya mi instan, bumbu masak dan kecap. Adapun perwakilan Gravfarm berupaya memasukkan kopi dan teh serta dapat membuka kedai kopi bersama mitra Slowakia.
Selanjutnya, perwakilan Binamandiri menawarkan Slowakia tenaga kerja Indonesia di sejumlah bidang, seperti "hospitality", pelayaran, teknologi informasi, dan perawat sedangkan Cocogreen menawarkan pasokan briket barbekyu dan shisha, katanya.
Sementara itu, Dubes Adiyatwidi Adiwoso dalam sambutannya mengatakan kedua negara saling melengkapi dalam membangun hubungan ekonomi bilateral dimana Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam sedangkan Slowakia mempunyai kemampuan teknologi.
Slowakia memiliki kemampuan di bidang otomotif, robotik, dan solusi optimasi yang menarik bagi Indonesia. Adapun Indonesia dapat menawarkan sumber daya manusia profesional untuk mendorong sektor otomotif dan elektronik Slowakia, katanya.
Dubes Adiyatwidi Adiwoso lebih lanjut mengatakan perusahaan-perusahaan Indonesia, seperti Go-Jek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia yang melakukan ekspansi ke sejumlah negara Asia seperti Viet Nam dan Filipina, masih terbuka luas untuk mengembangkan pasar.
Kehadiran perwakilan sejumlah korporasi Indonesia, seperti Indofood, Gravfarm Indonesia, Binamandiri, Cocogreen, Chute Indonesia, Mala Tour dan Indoreisen Tour, diharapkan dapat membuka peluang pengembangan usaha dengan mitra bisnis mereka di Slowakia.
Dalam seminar yang dihadiri 30 pelaku usaha di bidang logistik, produk pertanian, usaha kecil dan menengah, dan teknologi pintar itu, Manajer Jaringan Bisnis Uni Eropa-Indonesia (EIBN) Sari Kumala menjelaskan tentang peluang, potensi, dan tata cara berbisnis dan berinvestasi di Indonesia.
Adapun Konsultan Perdagangan Luar Negeri SARIO Dominika Porubska menyampaikan informasi tentang seluk beluk berinvestasi di bidang teknologi dan otomotif di Slovakia seperti Volskwagen, KIA, dan Skoda.
SARIO pun mendorong kalangan pengusaha dan investor Indonesia mengembangkan usahanya di negara itu, termasuk para pengusaha kecil dan menengah, katanya.
Kalangan pengusaha kedua negara memandang peluang untuk memperluas kerja sama di bidang perdagangan kedua negara masih terbuka luas. Mereka pun mendorong peningkatan kunjungan misi dagang serta pertemuan bisnis yang lebih intens.
(T.H-ZG/B/R. Nasution/R. Nasution) 31-01-2019 04:15:32
Sent from Yahoo Mail for iPhone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar