TARGET INDONESIA, PAMERAN WISATA FITUR DAN DEMO TAKSI
Oleh Zeynita Gibbons
Madrid, 29/1 (Antara) - Selama pelaksanaan pameran pariwisata terbesar di Spanyol Feria Internacional de Turismo (Fitur) Madrid 2019 diadakan di Feria de Madrid, (Ifema) Spanyol, diwarnai demonstrasi pengemudi taxi yang melakukan protes di sepanjang jalan menuju gedung Ifema dan taxi online Uber dan Cabify menyelamatkan Indonesia karena bisa melampau apa yang ditarget di Fitur.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II, Kemenpar Nia Niscaya kepada Antara London, Senin, mengakui Pemerintah Indonesia menargetkan mampu membukukan transaksi Rp236 miliar dalam ajang pameran pariwisata Fitur Madrid 2019 di Feria de Madrid, Spanyol selama lima hari dari tanggal 23 sampai 27 Januari lalu.
Paviliun Indonesia mengusung kapal Phinisi serta branding Wonderful Indonesia itu setiap hari ramai dikunjungi baik dari kalangan industri pariwisata peserta Fitur yang datang dari berbagai negara juga masyarakat Eropa yang mencari info untuk liburan di musim panas memdatang.
Maklum, masyarakat Eropa sangat kerajingan berwisata dan biasanya sudah direncanakan jauh hari.
Karena itu Kementerian Pariwisata RI di awal tahun mengikuti pameran pariwisata yang diadakan berbagai negara di wilayah Eropa, ujar Nia Niscaya menambahkan. Selain ikut dalam Fitur, Indonesia hadir berpromosi di Belanda, Luksemburg, Austria dan Finlandia, Jerman.
Menteri Pariwisata Arif Yahya yang memimpin delegasi Indonesia ke Fitur dengan membawa 18 industri, dua putri pariwisata untuk mempromosikan berbagai obyek wisata serta menampilkan pertunjukan budaya berupa tari tradisional dan karnaval yang ikut memeriahkan paviliun Indonesia serta demo body painting atau henna, yang sangat digemari pengunjung.
Selain itu paviliun Indonesia menyediakan Hospitality Corner yang merepresentasikan keramahan masyarakat dengan sajian kopi dan minuman tradisional Indonesia yang penuh sensasi.
Paviliun Indonesia selalu ramai dikunjungi para industri dari manca negara. Peserta Fitur tercatat lebih dari 10.190 dan dihadiri hampir 260 ribu pengunjung dari 165 negara dengan skema tiga hari pertama untuk trade fair (B2B) dan dua hari terakhir consumer day (B2C).
Menurut Director of Marketing Development for Europe Region, Agustini Rahayu, dalam Business to Business (B2B) yang merupakan aktifitas sellers meet buyers bertujuan untuk memfasilitasi transaksi penjualan paket-paket wisata Indonesia. Sedang Business to Consumer (B2C) merupakan aktifitas sellers meet customers dimana pengunjung umum ingin mendapatkan informasi seputar paket wisata Indonesia sekaligus melakukan transaksi pembelian paket wisata yang dikehendaki.
Salah satu industri pariwisata yang ikut mempromosikan Indonesia di Fitur, Alliance Indonesia mengakui berhasil melakukan transaksi dengan industri pariwisata dari Brazil.
Manager Alliance Indonesia, Katya Denomme kepada Antara London mengakui bahwa selama pameran berlangsung pihaknya berhasil mendapat pesanan sekelompok wisatawan dari Brazil yang akan berlibur ke Bali pada bulan September mendatang dan tidak tanggung-tanggung mereka akan berlibur selama tiga minggu.
Menurut Katya Denomme, pihaknya juga mendapat pesanan dari perusahaan industri pariwisata India yang ada di Spanyol. Meskipun baru pertama kali mengikuti Fitur tapi keberuntungan berpihak kepada perusahaan yang dikelola oleh keluarga, ujarnya.
Selain liburan ke Bali, obyek wisata Komodo di Flores juga berhasil menarik perhatian masyarakat Spanyol. Hal ini disampaikan Oyan Kristian dari NTT Destination Management Company (DMC) PT Komodo Tours yang juga banyak mendapat pertanyaan mengenai berbagai obyek yang ditawarkan pihak nya.
Diakuinya dalam menjual berbagai obyek wisata di NTT dan pulau Komodo serta Labuanbajo di Fitur, dibutuhkan penjual yang bisa berbahasa Spanyol dan sekaligus pemandu yang bisa menjelaskan obyek wisata yang ditawarkan. "Setelah tau Komodo, banyak yang suka dan ingin langsung bisa meliat binatang langka yang hanya ada di Indonesia, khususnya di pulau Komodo," ujar Oyan yang ikut melakukan promosi NTT dan Pulau Komodo di berbagai negara.
Selain itu sejak awal Januari, Oyan Kristian juga mempromosikan Pulau Komodo di Vakantiebeurs Uthrech, Belanda, Matka Nordic Travel di Helsinki dan berlanjut di Riga Latvia serta di Brusel holiday Fair, BIT Milano dan Herning Denmark sebelum di ITB Berlin.
Dalam berbagai kesempatan Oyan Kristian juga melakukan penjajakan dengan universitas dengan menawarkan mahasiswa untuk magang di perusahaan dalam upaya mengoptimalkan pelayanan kepada calon wisatawan dari berbagai negara. Diakuinya memang tidak mudah menawarkan obyek wisata di NTT untuk itu ia masih memadukan dengan Bali sebagai obyek yang turistik.
Tampaknya demonstrasi yang dilakukan supir taxi di Madrid yang membuat Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia harus masuk dari salah satu pintu gedung Feria de Madrid pada membuka pameran pariwisata tidak menyulitkan masyarakat Spanyol dan juga industri dari berbagai negara untuk mencari info dan melakukan transaksi.
Berwisata sudah merupakan budaya bagi masyarakat di Eropa untuk itu Indonesia harus terus melakukan promosi, demikian Nia Niscaya menambahkan, dan awal tahun merupakan waktu yang sangat tepat dimana mereka mencari info untuk merencanakan liburan bersama keluarga.***1***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar