Rabu, 27 Februari 2008

KADER NU DI UK

KADER PB NU TUNTUT ILMU KE INGGRIS HADAPI ARUS GLOBALISASI


London, 26/2 (ANTARA) - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Qatar, H. M. Rozy Munir mengatakan para kader dan pengurus pesantren yang bernaung dibawah PB NU tidak hanya belajar ke negara di Timur Tengah melainkan juga ke negara Barat seperti Inggris.


Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan para kader dan pengurus pesantren NU yang tersebar diseluruh Indonesia menghadapi arus deras globalisasi, ujar Rozy Munir yang juga Ketua PB NU kepada ANTARA, London, Selasa malam.


Menurut Rozy Munir, para pengurus PBNU sepakat untuk mengembangkan sumber daya yang lebih baik. Selama ini NU mengirim tokoh-tokohnya belajar ke berbagai negara Islam seperti ke Al Azhar Kairo , ke Mekah, Siria, Libia, Yaman dan Sudan untuk mendalami Islam.


Namun dalam menghadapi arus globalisasi yang kian deras, ujarnya salah satunya adalah mengirimkan kader NU untuk belajar ke negara Barat seperti ke Inggris, Amerika Serikat , Australia dan juga ke Singapura untuk menatap wajah globalisasi.


Dikatakan mantan Kepala BKPM ini ,apakah globalisasi itu baik atau tidak, namun kenyataannya kehadiran arus globalisasi itu memang nyata dsehingga warga NU tidak boleh lengah.


Dengan demikian diharapkan , perpaduan antara SDM NU yang mumpuni dan menguasai Islam dipadukan dengan ilmu- ilmu moderen akan menjadi suatu persenyawaan.


Dengan demikian NU dimasa datang adalah NU yang siap untuk menghadapi berbagai perkembangan dan tantangan dunia yang ada, ujar Wakil Ketua Bidang Luar Negeri PBNU.


Menurut dia, anggota NU yang jumlahnya mencapai 50 juta orang itu untuk urusan politiknya memang tergantung masing- masing individu , sehingga yang penting NU jangan sampai dipolitisasi.


Kalaupun ada kadernya yang bergerak di bidang politik maka langkah itu adalah urusannya mereka pribadi.


"NU lebih baik sebagai dinamisator dan bila perlu melakukan kritik dan fasilitasi dan juga nasehat kepada pemerintah karena NU ingin Indonesia tetap adil dan makmur serta sejahtera dan berada dalam bingkai NKRI, bukan Indonesia diluar NKRI," kata diplomat ini.


25 peserta

Kehadiran Rozy Munir di Kerajaan Inggris selain untuk mengikuti Konferensi Islam yang digelar oleh University of Essex dengan tema "A Journey Into Islamic Values," juga bertemu dengan peserta program pelatihan Education Management Training pengurus pesantren yang dikelola PBNU di University of Leeds.


Sebanyak 25 pengurus pesantren dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program pendidikan dan pelatihan selama sebulan hingga 21 Maret di University Leeds, Inggris yang merupakan rombongan terakhir.


"Hingga saat ini PB NU telah mengirim sebanyak 112 kader, pengurus pesantren untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Education Management Training Program (EMTP) yang merupakan program kerja sama Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, British Council dan PBNU," kata Rozi Munir .


Menurut Rozy Munir, mereka yang mengikuti program kali ini sangat bervariasi dan berasal dari Nias, Maluku Utara, dan berbagai wilayah lainnya, seluruh provinsi di Indonesia sudah terwakili dari 10 ribu pesantren yang bernaung dibawah PB NU.


Dikatakannya, proyek kerja sama ini akan dapat memberi warna,karena setelah peserta kembali kedaerahnya mereka harus menyampaikan ke 10 institusi baik pesantren maupun lembaga lainnya, ilmu yang mereka peroleh selama mengikuti pendidikan di Inggris .


Menurut mantan menteri investasi itu , proyek bersama antara PBNU dengan pemerintah Inggris tidak hanya sampai disini, karena selanjutnya sejumlah pengajar dari Inggris juga akan memberikan pelatihan dan pendidikan bahasa Inggris di sejumlah pesantren,


Namun demikian diharapkan para kader Nu juga bisa mengikuti program pelatihan selama tiga bulan maupun untuk mengikuti pendidikan master seperti yang ada sekarang dimana ada beberapa kader NU yang sedang menyelesaikan pendidikan master di Inggris selama setahun, demikan Rozy Munir.(U-ZG) /B/A011)(T.H-ZG/B/A011/A011) 27-02-2008 10:57:08


1 komentar:

Amisha mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut