MASYARAKAT BATAK SE EROPA GELAR PERTEMUAN DI NORDSTRAND
London, 4/8 (ANTARA) - Tari Simalungun Ala Sidoding, dan tari Tor-tor menyemarakan pertemuan masyarakat Batak Bonanipasogit se Eropa dan Keluarga (Boniaga) yang digelar di Nordstrand, Jerman.
Pertemuan yang dihadiri lebih dari 200 orang termasuk Pendeta Wiese bertujuan mempererat silaturahmi di antara masyarakat Batak dan kota Nordstrand, tempat kelahiran Nommensen yang menyebarkan agama Kristen di Tapanuli, Sumatera Utara.
Staf Pensosbud KJRI Hamburg dalam keterangan kepada koresponden Antara London, Senin mengatakan acara yang digelar di Gereja Nordstrand juga dihadiri Walikota Nordstrand dan PM Scleswigholstein.
Dalam pertemuan itu juga tampilkan lagu-lagu Batak diantaranya, "Arga Do Bona Ni Pinasa", "Boru Panggoaran", serta penampilan foto-foto wisata danau Toba yang diakhiri dengan Manotor bersama.
Konsul Jenderal RI Hamburg Teuku Darmawan menyampaikan penghargaan kepada pendeta Wiese dengan terselenggaranya pertemuan masyarakat Batak di Jerman.
Menurut Teuku Darmawan, Nordstrand memiliki hubungan dengan Indonesia khususnya tanah Batak, dengan adanya peranan pendeta Ingwer Ludwig Nommensen yang menyebarkan agama Kristen ke tanah Batak sejak tahun 1862.
Ia menjanjikan akan mendorong Perdana Menteri Negara bagian ScleswigHolstein yang membawahi kota Nordstrand, Harry Peter Carstensen untuk berkunjung ke Sumatera Utara. Harry Peter Carstensen ini adalah putra kelahiran kota Nordstrand.
Dikatakannya pengabdian Nommensen berhasil melepaskan kepercayaan animisme dan keterbelakangan peradaban Batak hingga menjadi masyarakat yang maju.
Selain mengajar Alkitab, Nommensen juga mengajar pertanian, mendirikan sekolah, serta menyusun tata pelaksanaan ibadah.
Sejak kedatangannya tahun 1862 hingga akhir hayatnya tahun 1918, Nommensen banyak mendirikan gereja yang sekarang menjadi monumen dan karya-karyanya dalam pengabdiannya di tanah Batak.
Dengan adanya hubungan historis antara Nordstrand dan Tanah Batak yang dipelopori oleh Nommensen, akan dapat terjalin kerjasama yang lebih erat.
Selain pertukaran kunjungan antara tokoh agama dari kedua wilayah serta menyelenggarakan konferensi, seminar, dan kegiatan budaya dalam rangka mempererat hubungan antara kedua Negara.
***7***
(U-ZG/B/Z003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar