FAO CANANGKAN 2009 TAHUN SERAT ALAM INTERNASIONAL
London, 24/1 (ANTARA) - Organisasi pangan sedunia (FAO) mencanangkan pada 2009 sebagai "Tahun Serat Alam Internasional," (International Year of Natural Fibres - IYNF).
Asisten Dirjen FAO untuk urusan pembangunan sosial dan ekonomi. Hafez Ghanem, bertempat di Ruang Iran, Kantor Pusat FAO, Roma mencanangkan dimulainya IYNF, demikian Atase Pertanian KBRI Roma, Erizal Sodikin, kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Hafez Ghanem, dalam pencanangan itu menyampaikan sambutan dan menjelaskan tentang pentingnya serat alam ini.
Dikatakannya, tujuan diselenggarakannya IYNF 2009 antara lain meningkatkan kepedulian dan merangsang pemakaian serat alam, mempromosikan efisiensi dan keberlanjutan dari industri serat alam.
Selain itu, mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan dalam merespon permasalahan serat alam, mendorong kerjasama internasional yang efektif dan berkelanjutan antar sesama industri serat alam.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain workshop, seminar, konferensi, eksibisi, festival, peragaan busana dll, yang dilaksanakan di beberapa negara seperti Afrika Selatan, Bangladesh, China, India, Jerman, Mesir dan Polandia.
Untuk mengetahui lebih jauh berbagai hal terkait dengan Tahun Serat Internasional ini dapat berhubungan dengan Unit Koordinasi IYNF 2008: Trade and Markets Division FAO.
Menurut Erizal Sodikin, tanaman utama dunia penghasil serat alam ini didominasi kapas yang produksi pertahunnya mencapai 25 juta ton, diikuti Jute (rami) dengan produksi sekitar 2,5 juta ton/tahun.
Sedangkan produksi wool dunia mencapai 2,2 juta ton dengan Australia sebagai negara penghasil utama, ujarnya.
Sampai saat ini produk yang dihasilkan dari bahan serat alami sangat bervariasi dengan teknologi yang semakin canggih, seperti untuk uang kertas, filter kopi, pembungkus teh celup, termasuk untuk suku cadang kendaraan, disamping bahan kain.
Staf Ahli Menteri bidang Kerjasama Luar Negeri, Attani Roma, mengatakan, karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan variasi sumber serat alam yang melimpah, selayaknya IYNF 2009 dijadikan momentum untuk "menengok" kembali potensi serat.
Menurut FAO omset serat alam pertahunnya mencapai 40 milliar dolar AS, demikian Attani Roma menanggapi tahun serat alam dunia ini. (U-ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/S016/S016) 24-01-2009 06:23:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar