KBRI BERLIN BERSINERGI BANGUN MESIN DIPLOMASI RI DI JERMAN
London, 22/11 (ANTARA) - Dubes RI di Berlin, Dr. Eddy Pratomo, menyebutkan KBRI Berlin bersinergi dalam menjalankan Mesin Diplomasi Indonesia di Jerman.
Hal itu disampaikan dubes dalam sambutannya pada acara pertemuan akhir tahun yang diadakan di Berlin, kata Counsellor Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada ANTARA London, Selasa.
Dalam pertemuan itu juga hadir Konsul Kehormatan RI di Munich, Wolfgang Schoeller, di Baden-Baden, Karl Heinz Kogel, di Kiel, Dr. Dieter Murmann, wakil dari sekitar 15 perhimpunan persahabatan Indonesia-Jerman serta Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman, La Ode Mutakhir Bolu.
Para "Sahabat Indonesia" yang terdiri berbagai kalangan dan profesi termasuk pengusaha, seniman, akademisi itu tampak tekun mengikuti paparan Dubes Pratomo, Konjen RI di Hamburg Marina Estella Anwar Bey dan Pejabat Konjen RI di Frankfurt, Diddy Hermawan.
Pratomo menjelaskan, tujuan pertemuan adalah untuk mempererat hubungan, bertukar pikiran dalam meningkatkan hubungan bilateral, memperkuat jaringan kerja dan komunikasi, serta menjajaki kerja sama dalam mengisi perayaan 60 tahun hubungan bilateral RI-Jerman.
Dubes RI, Konjen RI di Hamburg dan Pejabat Konjen RI di Frankfurt secara bergantian menjelaskan berbagai program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan, capaian serta program dan kegiatan di masa mendatang.
Ketiga Perwakilan RI di Jerman menjelaskan mereka terus berupaya membangun dan mengembangkan citra Indonesia. Hubungan di bidang pariwisata, perdagangan dan investasi terus didorong untuk terus meningkat
Mereka menggarisbawahi bahwa Indonesia dapat belajar dari sistem pendidikan maupun penelitian yang sudah maju di Jerman. Pemanfaatan teknologi untuk mendorong pembangunan akan terus dikembangkan.
Hubungan sosial dan budaya yang sudah lama terjalin harus dipelihara bahkan ditingkatkan lagi. Sedangkan perlindungan WNI di Jerman tetap menjadi salah satu prioritas ketiga perwakilan.
Mereka berpendapat, hubungan kedua negara saat ini berjalan baik, di antaranya ditandai dengan pelaksanaan Forum Bilateral kedua pada 12 Oktober di Berlin.
Dalam forum tersebut dibahas isu terkait dengan kerja sama bilateral saat ini dan masa mendatang, termasuk rencana kunjungan Presiden Federal Republik Jerman, Dr. Christian Wulff ke Indonesia, 29 November, penetapan Indonesia-Germany Consultative Group, masalah regional dan global serta masalah konsuler.
Dialog Antar Kebudayaan
Pada 10-12 Oktober 2011, dilaksanakan Dialog Antar-Pemeluk Keagamaan dan Antar-kebudayaan Indonesia-Jerman yang kedua.
Hadir dalam dialog itu tokoh-tokoh agama seperti K.H. Hasyim Muzadi, Prof. Dr. F.X. Armada Riyanto dan Pendeta Dr. Siskus Manabung serta beberapa intelektual yang berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka kepada mitranya dari Jerman.
Selain itu, diharapkan pula kehadiran Menlu RI, Dr. Marty Natalegawa pada Konperensi Internasional mengenai Afghanistan di Bonn, 5 Desember 2011.
Dari sisi ekonomi, nilai perdagangan Indonesia-Jerman pada 2010 mencapai 4,98 milyar Euro (ekspor: 2,97 milyar Euro dan impor: 1,97 milyar Euro), dan merupakan yang tertinggi selama 10 tahun terakhir.
Selama periode Januari-Agustus 2011, nilai perdagangan kedua negara telah mencapai 3,88 milyar Euro (meningkat 21 persen pada periode yang sama di tahun 2010).
Masuknya salah satu perusahaan retail terbesar Jerman, Metro Group, ke Indonesia, menandai bahwa iklim investasi Indonesia masih dipercaya calon investor asing.
Hal tersebut menambah deretan investasi Jerman ke Indonesia yang juga telah memasuki lahan potensial lainnya seperti enerji terbarukan, gas, listrik maupun industri kimia.
Di bidang pariwisata, Jerman masih merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Kunjungan wisatawan Jerman ke Indonesia terus meningkat, terakhir pada tahun 2010, tercatat 138.707 wisatawan atau meningkat sebesar 9,85 persen dari 2009 sebesar 126.272 wisatawan.
Diharapkan jumlah wisatawan Jerman dapat mencapai angka 142.000 di tahun 2011.
Indonesia juga terus berusaha untuk meningkatkan citra sebagai tujuan wisata yang menarik di pasar pariwisata Eropa yang makin kompetitif, dengan selalu mengikuti pameran pariwisata terbesar di dunia Internationale Tourismus Borse (ITB).
Pada tahun 2013, Indonesia akan menjadi mitra-negara di ITB, yang akan melengkapi dengan promosi khusus Indonesia di pertokoan terkemuka di Berlin, KaDeWe.
Bagi Indonesia, wisatawan Jerman mempunyai arti penting karena mereka menduduki peringkat ke-empat di pasar Eropa setelah Inggris, Prancis dan Belanda.
'Famtrip'
Program 'Famtrip' pada 14-24 November memberangkatkan tiga wartawan, penulis masalah pariwisata dan pelaku industri pariwisata asal Jerman ke Indonesia. Diharapkan mereka akan dapat menggali lebih jauh potensi pariwisata Indonesia dan bidang terkait lainnya.
Untuk mendukung batik sebagai warisan budaya dunia non-benda, KBRI Berlin maupun KJRI Hamburg telah melaksanakan berbagai acara seperti Batik Workshop, Seminar tentang Batik, dan Batik Fashion Show.
Dalam rangka menggali berbagai potensi di Jerman, ketiga perwakilan Indonesia terus aktif dalam menggelar maupun mengikuti berbagai pameran ekonomi dan pariwisata.
Terakhir adalah promosi terpadu di bidang Turisme, Perdagangan dan Investasi yang diselenggarakan di Hamburg pada 7 November.
Dubes RI berharap kerja sama dari para Konsul Kehormatan, perhimpunan persahabatan Indonesia-Jerman dan juga PPI dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral RI-Jerman di semua bidang.
Pada akhir pertemuan, Dubes Eddy Pratomo mengajak seluruh sahabat Indonesia untuk bekerja sama lebih erat lagi untuk mewujudkan tujuan strategis, yaitu menjadikan Indonesia sebagai salah satu mitra utama Jerman di Asia.
(Uu.ZG/
(T.H-ZG/B/H-AK/B/H-AK) 22-11-2011 16:34:19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar