Kamis, 28 Mei 2015

SERBIA

PENGUSAHA INDONESIA RAMBAH BISNIS JAMUR DI SERBIA

         London, 24/5 (Antara) -  Delta Danube milik pengusaha Indonesia Bawazir Group  memantapkan langkah mengembangkan bisnis di Serbia yang merupakan salah satu "emerging economies" di wilayah Balkan.

         Dalam  upacara yang berlangsung di Kantor Walikota Kovin, Delta Danube diwakili  Nebojsa Panic bersama Walikota Kovin, Sanja Petrovic, melaksanakan penandatanganan kontrak sewa lahan seluas 7,5 ha yang akan dikembangkan menjadi perkebunan jamur berikut fasilitas pendukungnya, demikian Sektretaris Tiga KBRI Serbia Habadi Soewedo kepada Antara London, Minggu.

          Hadir pada acara penandatangan Dubes RI untuk Republik Serbia merangkap Montenegro, Harry R.J. Kandou, Sunil Mamgaim (Direktur Eksekutif PT Eka Timur Raya, anak usaha Bawazir Group yang mengelola perkebunan jamur di Indonesia);
    Ketua DPRD Kovin Tihomir Vukosavljevi,  Deputi Walikota, Darko Bakovi, Penasihat Walikota, Nada Rov¿anin ,  Asisten Walikota Dragan Dragi¿ , Sekretaris Daerah Kovin, Jelena ¿olakovi¿, anggota DPRD Kovin, Sava Krsti¿ dan  anggota Parlemen Serbia, ¿eljko Su¿ec.

         Dicapainya kesepakatan sewa lahan tersebut memfasilitasi tahap berikutnya dari realisasi investasi Delta Danube yang meliputi konstruksi bangunan, pelaksanaan produksi, dan pengiriman produk akhir untuk konsumen yang berada di Serbia maupun pasar ekspor.

        Delta Danube meyakini prospek perkembangan bisnis jamur yang baik di Kota Kovin mengingat kondisi iklim dan lahan yang mendukung di samping ketersediaan tenaga terampil yang cukup memadai.

        "Diharapkan Delta Danube tidak saja berkembang menjadi salah satu elemen penguat kerjasama ekonomi dan persahabatan bilateral, namun juga dapat membantu mendorong pengembangan ekonomi lokal", ungkap Duta Besar RI.

         Dikatakannya sukses Delta Danube ditentukan pula  keberlanjutan dukungan dari pihak terkait di Kota Kovin. Karenanya, kami minta perhatian masyarakat dan Pemerintah Kota Kovin agar senantiasa mengupayakan kondisi terbaik bagi perkembangan bisnis Delta Danube.

        Lebih lanjut Dubes menekankan pentingnya dukungan semua pihak untuk mengawal koneksi yang telah terbentuk agar lebih berkembang lebih dalam dan menjadi kekuatan yang turut menggerakkan transformasi bidang potensial lainnya menjadi kerjasama nyata.

         Sunil Mamgaim mengatakan  produksi  dimulai dalam skala kecil. Selanjutnya, kemampuan produksi akan ditingkatkan secara bertahap sesuai perkembangan pasar dan kesiapan di lapangan.

         "Pendekatan ini pula yang dipraktikkan di Indonesia sehingga perusahaan kami saat ini mampu memproduksi hingga 26 ton jamur per hari. Kami berharap bisnis jamur yang dimulai di Kota Kovin ini akan terus berkembang dan tumbuh menjadi yang terbesar di wilayah Balkan di masa depan."
    "Kami sangat gembira dengan dimulainya proyek Delta Danube di Kota Kovin dan kami berharap akan lebih banyak lagi investor Indonesia yang datang. Kota Kovin membuka pintu untuk kerjasama yang lebih luas dengan Indonesia, tidak saja dalam bidang ekonomi namun juga dalam pariwisata, kebudayaan dan pendidikan", demikian Walikota.

        Sukses bisnis Delta Danube di Kovin dapat menginspirasi investor potensial lainnya dari Indonesia, ujar Nebojsa Panic.

         "Mengingat tahapan kontrak sewa tanah telah diselesaikan, maka selanjutnya kami mohon bantuan Pemerintah Kota Kovin untuk kelancaran tahapan berikutnya serta dalam proses perolehan insentif investasi.

         Kota Kovin berada sekitar 80 km sebelah timur ibukota Serbia, Beograd  berpenduduk sekitar 37.000 jiwa  terhampar di areal seluas 730 km2 dengan aktivitas utama berupa pertanian, industri garmen dan alas kaki.

         Posisi Kota Kovin yang berdekatan dengan lokasi pabrik baja terbesar di Serbia, Zelezara, mendorong pula perkembangan aneka kegiatan pendukung industri.

         Bawazir Group memiliki sejumlah anak usaha yang bergerak di berbagai bidang termasuk perbankan, properti, pertanian, pemrosesan makanan, perikanan, pertambangan, dan perdagangan umum. Proyek Delta Danube menambah daftar investasi Indonesia di Serbia, yang meski pun jumlah masih terbatas namun terus berkembang positif.

         KBRI di Beograd mengundang pelaku bisnis di tanah air dapat menggarap peluang yang terbuka di wilayah Serbia dan Montenegro baik melalui skema kerja sama perdagangan maupun investasi.

        Pasar kedua negara tersebut relatif terbuka untuk ragam produk Indonesia dan lokasinya cocok dijadikan batu pijakan (hub) untuk memasuki pasar Eropa khususnya Uni Eropa.

         Terbuka pula peluang investasi brownfield dimana saat ini Pemerintah Serbia menawarkan sekitar 350 BUMN kepada investor yang berminat melalui proses privatisasi. Terdapat pula sejumlah BUMN yang akan dipailitkan dan dijual asset-assetnya. ***3***
(ZG)(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 24-05-2015 14:41:59

Tidak ada komentar: