Ratusan warga hadiri Gebyar Budaya Indonesia
News ID: 691643
London (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, membuka secara resmi acara Temu Masyarakat dan Gebyar Budaya Indonesia 2019 yang dihadiri ratusan warga Indonesia di Event Plaza, Rijswijk Belanda pada Kamis siang (26/12).
Pada awal acara dipanjatkan doa akhir tahun dan menyalahkan lilin-lilin perdamaian, yang mewakili agama Budha, Islam, Hindu, Katholik, dan Kristen, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Denhaag, Counsellor Fery Iswandy kepada Antara London, Sabtu.
Duta Besar Wesaka Puja mengatakan melalui acara ini KBRI Den Haag berharap, kerukunan antar umat beragama di seluruh dunia dapat terwujud.
Temu Masyarakat dan Gebyar Budaya 2019 merupakan ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kegembiraan sesama warga dan diaspora Indonesia di Belanda. “Kegiatan ini juga untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan seni dan budaya Indonesia di mancanegara,” ujar Dubes.
Sejumlah artis lokal tampil di panggung menghibur para hadirin antara lain kelompok angklung Diaspora, kelompok tari Wahana Budaya, kelompok musik Potatone, Night Breaker Band dan Suci, salah satu finalis the Voice Indonesia.
Dubes Wesaka Puja tampil menyumbangkan beberapa lagu, diantaranya lagu dari Manado berjudul Polo Pakita berduet dengan penyanyi dangdut Dewi Mass.
Sementara itu, Samuel Udaya dan Vivi Soebono memandu acara hingga pukul sembilan malam. Selain dihibur musik dan tari, hadirin dijamu dengan hidangan khas Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara Gebyar Budaya Indonesia didahului dengan perayaan Natal bersama masyarakat Indonesia di Belanda diadakan KBRI Den Haag bekerja sama dengan Badan Kerjasama Umat Kristiani Indonesia di Nederland (BKUKIN). Tema perayaan Natal tahun ini adalah “Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang.”
Kegiatan tahunan seperti ini merupakan kegiatan yang dinanti warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Belanda setiap akhir tahun.
Selain menyuguhkan berbagai seni dan budaya khas Indonesia, kegiatan menjadi ajang melepas rindu akan tanah air Indonesia dengan bertemu, bersilaturahmi dan bersosialisasi dengan sesama anak bangsa di negeri kincir angin.(ZG)
Pada awal acara dipanjatkan doa akhir tahun dan menyalahkan lilin-lilin perdamaian, yang mewakili agama Budha, Islam, Hindu, Katholik, dan Kristen, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Denhaag, Counsellor Fery Iswandy kepada Antara London, Sabtu.
Duta Besar Wesaka Puja mengatakan melalui acara ini KBRI Den Haag berharap, kerukunan antar umat beragama di seluruh dunia dapat terwujud.
Temu Masyarakat dan Gebyar Budaya 2019 merupakan ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kegembiraan sesama warga dan diaspora Indonesia di Belanda. “Kegiatan ini juga untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan seni dan budaya Indonesia di mancanegara,” ujar Dubes.
Sejumlah artis lokal tampil di panggung menghibur para hadirin antara lain kelompok angklung Diaspora, kelompok tari Wahana Budaya, kelompok musik Potatone, Night Breaker Band dan Suci, salah satu finalis the Voice Indonesia.
Dubes Wesaka Puja tampil menyumbangkan beberapa lagu, diantaranya lagu dari Manado berjudul Polo Pakita berduet dengan penyanyi dangdut Dewi Mass.
Sementara itu, Samuel Udaya dan Vivi Soebono memandu acara hingga pukul sembilan malam. Selain dihibur musik dan tari, hadirin dijamu dengan hidangan khas Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara Gebyar Budaya Indonesia didahului dengan perayaan Natal bersama masyarakat Indonesia di Belanda diadakan KBRI Den Haag bekerja sama dengan Badan Kerjasama Umat Kristiani Indonesia di Nederland (BKUKIN). Tema perayaan Natal tahun ini adalah “Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang.”
Kegiatan tahunan seperti ini merupakan kegiatan yang dinanti warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Belanda setiap akhir tahun.
Selain menyuguhkan berbagai seni dan budaya khas Indonesia, kegiatan menjadi ajang melepas rindu akan tanah air Indonesia dengan bertemu, bersilaturahmi dan bersosialisasi dengan sesama anak bangsa di negeri kincir angin.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar