RI Ajak Slowakia Kerja Sama Dalam Kerangka Indo Pasifik
News ID: 679627
London (ANTARA) - Deputi II Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, Kemenko Polhukam, Dubes Lutfi Rauf, menyampaikan tantangan keamanan yang dihadapi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang semakin kompleks dan multi-dimensi, untuk itu Indonesia mengajak Slowakia bekerjasama dalam kerangka Indo Pasifik.
Hal itu disampaikan Dubes Lutfi Rauf dalam working lunch discussion dengan topik “Regional Security Challenges in Southeast Asia: the Role of Indonesia and ASEAN in Maintaining Peace and Stability in the Region” di KBRI Bratislava, Slowakia, Selasa (17/12)
Pensosbud KBRI Bratislava, Lely Meiliani kepada Antara London, Jumat mengatakan diskusi digelar KBRI Bratislava bekerja sama dengan Central European Institute of Asian Studies (CEIAS) di Slowakia dalam rangka diseminasi peran Indonesia untuk menciptakan keamanan dan perdamaian internasional.
Dubes Lutfi Rauf lebih lanjut mengatakan sangat penting bagi Indonesia menciptakan kawasan yang stabil, aman dan damai di kawasan Asia. Untuk itu Indonesia mengusulkan konsep Indo Pasifik, dan pada KTT ASEAN 2019 telah disahkan ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP), ujarnya.
Dikatakannya kerja sama pada AOIP mencakup empat area yaitu maritim, konektifitas, pembangunan yang berkelanjutan dan kerja sama ekonomi. Dalam penerapannya konsep ini Indonesia mengundang negara di luar Kawasan Indo Pasifik untuk dapat menjalin dan mendukung berbagai kegiatan kerja sama di bidang tersebut.
Diskusi yang juga bertujuan menyampaikan perkembangan lingkungan strategis kawasan Asia Tenggara berikut tantangan keamanan serta mensosialisasikan peran Indonesia dan ASEAN dalam memelihara stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara, serta mempromosikan ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP), yang diharapkan menjadi best practices bagi negara-negara di kawasan Eropa, khususnya Slowakia.
Dalam forum ini peserta menyampaikan berbagai perspektif terkait posisi dan peran Indonesia dan ASEAN dalam kerangka kerja sama Indo Pasifik.
Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso Asmady menyampaikan sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945, bangsa Indonesia memiliki tanggung jawab untuk secara aktif berpartisipasi dalam upaya menciptakan tatanan dunia yang damai, stabil, berkeadilan, dan sejahtera.
Indonesia menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif. Untuk itu, Indonesia berperan aktif pada tataran regional dan internasional, yang dibuktikan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 dan anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022.
Sementara itu Dr. Richard Turschany dari CEIAS menyampaikan Indonesia merupakan negara besar di Kawasan Asia dan diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-enam pada tahun 2020-2030. Namun kurang mendapat perhatian dari Kawasan Eropa Tengah karena saat ini perhatian Eropa Tengah masih melihat kepada Tiongkok.
Ia juga mendukung stabilitas keamanan di kawasan dengan konsep Indo Pasifik perlu untuk mendapatkan perhatian dari para pemangku kepentingan di Slowakia.
Diskusi mendapat sambutan positif dan umpan balik dari pihak undangan, terkait kontribusi Indonesia dalam penegakan HAM serta pemecahan masalah HAM, yang tidak terlihat sebelumnya. Terkait terorisme, keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi ancaman terorisme menjadi contoh bagi negara lain, serta menarik minat menjalin kerja sama.
Diskusi mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, tidak kurang Wakil Menteri Pertahanan Slowakia, pejabat Kemlu Slowakia, pejabat Kementerian Transportasi Slowakia, kalangan diplomatik, pengusaha, akademisi dan think-tank hadir dalam acara tersebut. Adapun yang menjadi moderator acara diskusi adalah mantan Menlu Slowakia, Pavol Demes. (ZG)
Hal itu disampaikan Dubes Lutfi Rauf dalam working lunch discussion dengan topik “Regional Security Challenges in Southeast Asia: the Role of Indonesia and ASEAN in Maintaining Peace and Stability in the Region” di KBRI Bratislava, Slowakia, Selasa (17/12)
Pensosbud KBRI Bratislava, Lely Meiliani kepada Antara London, Jumat mengatakan diskusi digelar KBRI Bratislava bekerja sama dengan Central European Institute of Asian Studies (CEIAS) di Slowakia dalam rangka diseminasi peran Indonesia untuk menciptakan keamanan dan perdamaian internasional.
Dubes Lutfi Rauf lebih lanjut mengatakan sangat penting bagi Indonesia menciptakan kawasan yang stabil, aman dan damai di kawasan Asia. Untuk itu Indonesia mengusulkan konsep Indo Pasifik, dan pada KTT ASEAN 2019 telah disahkan ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP), ujarnya.
Dikatakannya kerja sama pada AOIP mencakup empat area yaitu maritim, konektifitas, pembangunan yang berkelanjutan dan kerja sama ekonomi. Dalam penerapannya konsep ini Indonesia mengundang negara di luar Kawasan Indo Pasifik untuk dapat menjalin dan mendukung berbagai kegiatan kerja sama di bidang tersebut.
Diskusi yang juga bertujuan menyampaikan perkembangan lingkungan strategis kawasan Asia Tenggara berikut tantangan keamanan serta mensosialisasikan peran Indonesia dan ASEAN dalam memelihara stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara, serta mempromosikan ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP), yang diharapkan menjadi best practices bagi negara-negara di kawasan Eropa, khususnya Slowakia.
Dalam forum ini peserta menyampaikan berbagai perspektif terkait posisi dan peran Indonesia dan ASEAN dalam kerangka kerja sama Indo Pasifik.
Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso Asmady menyampaikan sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945, bangsa Indonesia memiliki tanggung jawab untuk secara aktif berpartisipasi dalam upaya menciptakan tatanan dunia yang damai, stabil, berkeadilan, dan sejahtera.
Indonesia menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif. Untuk itu, Indonesia berperan aktif pada tataran regional dan internasional, yang dibuktikan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 dan anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022.
Sementara itu Dr. Richard Turschany dari CEIAS menyampaikan Indonesia merupakan negara besar di Kawasan Asia dan diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-enam pada tahun 2020-2030. Namun kurang mendapat perhatian dari Kawasan Eropa Tengah karena saat ini perhatian Eropa Tengah masih melihat kepada Tiongkok.
Ia juga mendukung stabilitas keamanan di kawasan dengan konsep Indo Pasifik perlu untuk mendapatkan perhatian dari para pemangku kepentingan di Slowakia.
Diskusi mendapat sambutan positif dan umpan balik dari pihak undangan, terkait kontribusi Indonesia dalam penegakan HAM serta pemecahan masalah HAM, yang tidak terlihat sebelumnya. Terkait terorisme, keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi ancaman terorisme menjadi contoh bagi negara lain, serta menarik minat menjalin kerja sama.
Diskusi mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, tidak kurang Wakil Menteri Pertahanan Slowakia, pejabat Kemlu Slowakia, pejabat Kementerian Transportasi Slowakia, kalangan diplomatik, pengusaha, akademisi dan think-tank hadir dalam acara tersebut. Adapun yang menjadi moderator acara diskusi adalah mantan Menlu Slowakia, Pavol Demes. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar